Mahasiswa Papua di berbagai kota kerap menjadi korban stigma dan prasangka. Mereka sulit mendapatkan tempat tinggal karena dianggap sebagai pemabuk, biang onar. Sehingga tinggal di asrama Papua kerap menjadi satu-satunya pilihan meski mempertegas segregasi sosial dan stigma. Pemerintah sibuk membangun infrastruktur tapi seolah lupa membangun manusia, khususnya generasi muda Papua. Sepuluh kali Presiden Joko "Jokowi" Widodo berkunjung ke Papua tapi belum sekalipun berkunjung ke Universitas Cenderawasih atau Universitas Papua, tempat persemaian para intelektual dan calon pemimpin Papua. kabupaten-kabupaten baru dibentuk tapi pelayanan publik tetap terpuruk Demikian pula dengan keamanan, jumlah tentara terus bertambah tapi gangguan keamanan terus terjadi. pelaku kasus penembakan di Nduga, Papua akhir tahun lalu hingga kini belum tertata. Semua itu menunjukkan bahwa penekanan semata pada integrasi teritorial telah menciptakan jurang besar dalam relasi sosial antara masyarakat Papua dengan negara dan kelompok masyarakat lainnya. Berdasarkan study kasus tersebut, berikan pembuktian bahwa proses recovery, Rehabilitasi, dan konstruksi pasca konflik harus dilakukan dengan tepat untuk menghilangkan dampak dari konflik!
1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik di Papua, seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Hal ini dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di Papua serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua. 2. Meningkatkan akses masyarakat Papua terhadap sumber daya dan kesempatan yang ada di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. 3. Membangun dialog dan rekonsiliasi antara masyarakat Papua dengan pemerintah dan kelompok masyarakat lainnya. Dialog ini harus dilakukan secara terbuka dan inklusif, dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait.
Jawaban:
1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik di Papua, seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Hal ini dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di Papua serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua.
2. Meningkatkan akses masyarakat Papua terhadap sumber daya dan kesempatan yang ada di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
3. Membangun dialog dan rekonsiliasi antara masyarakat Papua dengan pemerintah dan kelompok masyarakat lainnya. Dialog ini harus dilakukan secara terbuka dan inklusif, dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait.
Penjelasan: