Sesuai yang sudah dijanjikan sedari awal, kami akan menguraikan langkah-langkah pembuatan infografis dari A sampai Z. Silahkan disimak satu per satu, ya!
Langkah 1 – Menentukan Topik
Sebelum Anda fokus ke pembuatan desain, layout dan grafik, sebaiknya persiapkan dulu topik apa yang ingin Anda sampaikan melalui infografik. Untuk menemukan topik yang pas, Anda bisa mengacu pada beberapa pertanyaan mendasar seperti:
Apa yang sedang dibutuhkan oleh pembaca Anda?
Masalah apa yang mereka hadapi?
Di tahap ini, Anda juga bisa menggunakan question pyramid (piramida pertanyaan) untuk dijadikan sebagai kerangka acuan Anda dalam membuat infografik. Kurang lebih, seperti ini bentuknya
Pada bagian paling atas piramida yaitu burning problem merupakan pertanyaan utama yang nantinya akan Anda jelaskan melalui infografik.
Kemudian, diikuti dengan supporting questions alias pertanyaan-pertanyaan pendukung untuk menyampaikan informasi yang lebih mendalam.
Terakhir, Anda juga bisa menambahkan probing questions untuk memberikan insight tambahan dari keseluruhan topik yang Anda bahas. Kita ambil contoh dari salah satu infografik kami yang membahas seputar 12 cara mengamankan WordPress.
Seperti yang kita lihat, topik utama yang menjadi pembahasan infografik di atas adalah bagaimana cara untuk mengamankan WordPress dari berbagai serangan.
Kemudian, diikuti dengan pertanyaan pendukung seperti mengapa WordPress rentan mendapat serangan. Dan terakhir ditutup dengan penjelasan lengkap mengenai solusi dalam mengamankan WordPress.
Baca juga: 5 Cara Gratis Buat Logo Online untuk Website Bisnis
Langkah 2 – Menentukan Audiens
Seperti membuat konten berupa blog atau video, Anda perlu tahu audiens seperti apa yang Anda targetkan untuk infografis. Anda bisa menggunakan beberapa elemen untuk menentukan audiens secara spesifik. Misalnya berdasarkan gender, usia, profesi, latar belakang pendidikan dan lain-lain.
Kemudian, elemen tersebut bisa Anda jadikan acuan untuk membuat konsep infografik. Misalnya, Anda menargetkan audiens untuk anak muda. Maka, Anda bisa merancang desain yang sekiranya terlihat ringan, namun tetap menarik.
Seperti penggunaan kombinasi beberapa warna yang cerah dan atraktif. Lalu pemakaian jenis font yang minimalis dan mudah dibaca. Hingga penambahan komponen lain seperti gambar dan grafik yang eye-catching dan tidak monoton.
Dengan begitu, infografik Anda bisa sukses menarik audiens yang ditargetkan. Terlebih saat ini juga sudah banyak aneka tools desain grafis online yang bisa digunakan seperti Canva, Snappa, atau Piktochart. Bahkan, Anda tak memerlukan skill khusus untuk menciptakan desain mumpuni melalui tools tersebut.
Langkah 3 – Mengumpulkan Data atau Referensi
Dari audiens yang sudah Anda targetkan tadi, sekarang waktunya Anda menyusun konten yang akan dibagikan melalui infografik. Di tahap ini, Anda bebas untuk menggunakan data dari berbagai referensi seperti internet, buku, atau data asli yang Anda dapatkan sendiri.
Yang terpenting, jika Anda menggunakan sumber dari luar, pastikan Anda menyertai nama sumber-sumber secara eksplisit.
Selain itu, pastikan pula bahwa informasi yang Anda dapatkan benar-benar memberikan banyak manfaat untuk audiens. Jangan sampai infografik Anda berujung membosankan atau tidak berguna.
Siasat yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan riset sedalam mungkin. Amat disarankan bila Anda menambahkan data dukungan seperti hasil survei dan statistik. Setidaknya, hal ini bisa membuat infografik Anda terlihat lebih berbobot di mata pembaca.
Langkah 4 – Visualisasikan Data ke Infografik
Nah, kalau tadi Anda sudah mendapatkan pertanyaan yang ingin dipecahkan, sekarang waktunya Anda menyajikan data dan informasi yang tepat secara visual.
Di tahap ini, kami menyarankan Anda untuk menggunakan metode ICCORE (Inform, Compare, Change, Organize, Relationships dan Explore) supaya Anda bisa memilih jenis diagram yang tepat untuk memvisualkan data Anda. Berikut adalah keterangan lengkap dari masi
Tutorial Cara Membuat Infografis
Sesuai yang sudah dijanjikan sedari awal, kami akan menguraikan langkah-langkah pembuatan infografis dari A sampai Z. Silahkan disimak satu per satu, ya!
Langkah 1 – Menentukan Topik
Sebelum Anda fokus ke pembuatan desain, layout dan grafik, sebaiknya persiapkan dulu topik apa yang ingin Anda sampaikan melalui infografik. Untuk menemukan topik yang pas, Anda bisa mengacu pada beberapa pertanyaan mendasar seperti:
Apa yang sedang dibutuhkan oleh pembaca Anda?
Masalah apa yang mereka hadapi?
Di tahap ini, Anda juga bisa menggunakan question pyramid (piramida pertanyaan) untuk dijadikan sebagai kerangka acuan Anda dalam membuat infografik. Kurang lebih, seperti ini bentuknya
Pada bagian paling atas piramida yaitu burning problem merupakan pertanyaan utama yang nantinya akan Anda jelaskan melalui infografik.
Kemudian, diikuti dengan supporting questions alias pertanyaan-pertanyaan pendukung untuk menyampaikan informasi yang lebih mendalam.
Terakhir, Anda juga bisa menambahkan probing questions untuk memberikan insight tambahan dari keseluruhan topik yang Anda bahas. Kita ambil contoh dari salah satu infografik kami yang membahas seputar 12 cara mengamankan WordPress.
Seperti yang kita lihat, topik utama yang menjadi pembahasan infografik di atas adalah bagaimana cara untuk mengamankan WordPress dari berbagai serangan.
Kemudian, diikuti dengan pertanyaan pendukung seperti mengapa WordPress rentan mendapat serangan. Dan terakhir ditutup dengan penjelasan lengkap mengenai solusi dalam mengamankan WordPress.
Baca juga: 5 Cara Gratis Buat Logo Online untuk Website Bisnis
Langkah 2 – Menentukan Audiens
Seperti membuat konten berupa blog atau video, Anda perlu tahu audiens seperti apa yang Anda targetkan untuk infografis. Anda bisa menggunakan beberapa elemen untuk menentukan audiens secara spesifik. Misalnya berdasarkan gender, usia, profesi, latar belakang pendidikan dan lain-lain.
Kemudian, elemen tersebut bisa Anda jadikan acuan untuk membuat konsep infografik. Misalnya, Anda menargetkan audiens untuk anak muda. Maka, Anda bisa merancang desain yang sekiranya terlihat ringan, namun tetap menarik.
Seperti penggunaan kombinasi beberapa warna yang cerah dan atraktif. Lalu pemakaian jenis font yang minimalis dan mudah dibaca. Hingga penambahan komponen lain seperti gambar dan grafik yang eye-catching dan tidak monoton.
Dengan begitu, infografik Anda bisa sukses menarik audiens yang ditargetkan. Terlebih saat ini juga sudah banyak aneka tools desain grafis online yang bisa digunakan seperti Canva, Snappa, atau Piktochart. Bahkan, Anda tak memerlukan skill khusus untuk menciptakan desain mumpuni melalui tools tersebut.
Langkah 3 – Mengumpulkan Data atau Referensi
Dari audiens yang sudah Anda targetkan tadi, sekarang waktunya Anda menyusun konten yang akan dibagikan melalui infografik. Di tahap ini, Anda bebas untuk menggunakan data dari berbagai referensi seperti internet, buku, atau data asli yang Anda dapatkan sendiri.
Yang terpenting, jika Anda menggunakan sumber dari luar, pastikan Anda menyertai nama sumber-sumber secara eksplisit.
Selain itu, pastikan pula bahwa informasi yang Anda dapatkan benar-benar memberikan banyak manfaat untuk audiens. Jangan sampai infografik Anda berujung membosankan atau tidak berguna.
Siasat yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan riset sedalam mungkin. Amat disarankan bila Anda menambahkan data dukungan seperti hasil survei dan statistik. Setidaknya, hal ini bisa membuat infografik Anda terlihat lebih berbobot di mata pembaca.
Langkah 4 – Visualisasikan Data ke Infografik
Nah, kalau tadi Anda sudah mendapatkan pertanyaan yang ingin dipecahkan, sekarang waktunya Anda menyajikan data dan informasi yang tepat secara visual.
Di tahap ini, kami menyarankan Anda untuk menggunakan metode ICCORE (Inform, Compare, Change, Organize, Relationships dan Explore) supaya Anda bisa memilih jenis diagram yang tepat untuk memvisualkan data Anda. Berikut adalah keterangan lengkap dari masi