pH 100 mL larutan NH₃ 0,05 M adalah 10,5 + log 3, maka :
a. [OH⁻ ] = 3 × 10⁻³°⁵
[H⁺] = 3,3 × 10⁻¹¹°⁵
b. Kb = 1,8 × 10⁻⁵
c. α = 6 × 10⁻⁴
Penyelesaian soal :
Diketahui : pH NH₃ = 10,5 + log 3
[NH₃] = 0,05 M
V = 100 mL
Ditanya : a. [OH⁻ ] = ... ?
[H⁺] = ... ?
b. Kb = ... ?
c. α = ... ?
Jawab :
a. pH = 10,5 + log 3
pOH = 14 - (10,5 + log 3)
= 3,5 - log 3
[OH⁻ ] = 3 × 10⁻³°⁵
Kw = [OH⁻] × [H⁺]
10⁻¹⁴ = (3 × 10⁻³°⁵) × [H⁺]
[H⁺] = 10⁻¹⁴/ 3 × 10⁻³°⁵
[H⁺] = 3,3 × 10⁻¹¹°⁵
b. Tetapan ionisasi Kb
[OH⁻] = √Kb × Mb
3 × 10⁻³°⁵ = √Kb × 5 × 10⁻²
(3 × 10⁻³°⁵)² = Kb × 5 × 10⁻²
9 × 10⁻⁷ = Kb × 5 × 10⁻²
Kb = 9 × 10⁻⁷ / 5 × 10⁻²
= 1,8 × 10⁻⁵
c. Derajat ionisasi α
α = √Kb/ Mb
= √1,8 × 10⁻⁵ / 5 × 10⁻²
= √0,36 × 10⁻³
= 6 × 10⁻⁴
⇒ Kesimpulan, pH 100 mL larutan NH₃ 0,05 M adalah 10,5 + log 3, maka :
a. [OH⁻ ] = 3 × 10⁻³°⁵
[H⁺] = 3,3 × 10⁻¹¹°⁵
b. Kb = 1,8 × 10⁻⁵
c. α = 6 × 10⁻⁴
Pembahasan :
1. Konsep pH dan pOH
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau ke basaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan “keasaman” di sini adalah konsentrasi ion hidrogen dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi H⁺ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H⁺ makin asam larutan.
Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H⁺ terlarut dan ion OH⁻ terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama, yaitu 10⁻⁷ pada kesetimbangan. Penambahan senyawa ion H⁺ terlarut dari suatu asam akan mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH⁻ akan diikat oleh H⁺ membentuk air). Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya.
Konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H⁺, yaitu sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H⁺. Secara sistematis diungkapkan dengan persamaan sebagai berikut :
pH = - log [H⁺]
Analog dengan di atas, maka :
pH = - log [OH⁻]
2. Asam kuat
Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Untuk menyatakan derajat keasamannya, dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asamnya dengan melihat valensinya.
Rumus :
[H⁺] = a × Ma
pH = - log [H⁺]
Keterangan :
a = valensi asam
Ma = Konsentrasi larutan asam
3. Asam lemah
Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asam lemahnya (seperti halnya asam kuat).
α = √Ka/ Ma
Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan menghitung konsentrasi [H+] terlebih dahulu dengan rumus :
[H⁺] = √ Ka × Ma
pH = - log [H⁺]
Keterangan :
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
4. Basa kuat
Disebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Pada penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih dulu dihitung nilai pOH dari konsentrasi basanya.
Rumus :
[OH⁻] = b × Mb
pOH = - log [OH⁻]
pH = 14 - pOH
Keterangan :
b = valensi basa
Mb = Konsentrasi larutan basa
5. Basa lemah
Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1).
α = √Kb/ Mb
Penentuan besarnya konsentrasi OH⁻ tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat), akan tetapi harus dihitung dengan menggunakan rumus :
Verified answer
Jawab :
pH 100 mL larutan NH₃ 0,05 M adalah 10,5 + log 3, maka :
a. [OH⁻ ] = 3 × 10⁻³°⁵
[H⁺] = 3,3 × 10⁻¹¹°⁵
b. Kb = 1,8 × 10⁻⁵
c. α = 6 × 10⁻⁴
Penyelesaian soal :
Diketahui : pH NH₃ = 10,5 + log 3
[NH₃] = 0,05 M
V = 100 mL
Ditanya : a. [OH⁻ ] = ... ?
[H⁺] = ... ?
b. Kb = ... ?
c. α = ... ?
Jawab :
a. pH = 10,5 + log 3
pOH = 14 - (10,5 + log 3)
= 3,5 - log 3
[OH⁻ ] = 3 × 10⁻³°⁵
Kw = [OH⁻] × [H⁺]
10⁻¹⁴ = (3 × 10⁻³°⁵) × [H⁺]
[H⁺] = 10⁻¹⁴/ 3 × 10⁻³°⁵
[H⁺] = 3,3 × 10⁻¹¹°⁵
b. Tetapan ionisasi Kb
[OH⁻] = √Kb × Mb
3 × 10⁻³°⁵ = √Kb × 5 × 10⁻²
(3 × 10⁻³°⁵)² = Kb × 5 × 10⁻²
9 × 10⁻⁷ = Kb × 5 × 10⁻²
Kb = 9 × 10⁻⁷ / 5 × 10⁻²
= 1,8 × 10⁻⁵
c. Derajat ionisasi α
α = √Kb/ Mb
= √1,8 × 10⁻⁵ / 5 × 10⁻²
= √0,36 × 10⁻³
= 6 × 10⁻⁴
⇒ Kesimpulan, pH 100 mL larutan NH₃ 0,05 M adalah 10,5 + log 3, maka :
a. [OH⁻ ] = 3 × 10⁻³°⁵
[H⁺] = 3,3 × 10⁻¹¹°⁵
b. Kb = 1,8 × 10⁻⁵
c. α = 6 × 10⁻⁴
Pembahasan :
1. Konsep pH dan pOH
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau ke basaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan “keasaman” di sini adalah konsentrasi ion hidrogen dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi H⁺ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H⁺ makin asam larutan.
Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H⁺ terlarut dan ion OH⁻ terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama, yaitu 10⁻⁷ pada kesetimbangan. Penambahan senyawa ion H⁺ terlarut dari suatu asam akan mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH⁻ akan diikat oleh H⁺ membentuk air). Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya.
Konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H⁺, yaitu sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H⁺. Secara sistematis diungkapkan dengan persamaan sebagai berikut :
pH = - log [H⁺]
Analog dengan di atas, maka :
pH = - log [OH⁻]
2. Asam kuat
Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Untuk menyatakan derajat keasamannya, dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asamnya dengan melihat valensinya.
Rumus :
[H⁺] = a × Ma
pH = - log [H⁺]
Keterangan :
a = valensi asam
Ma = Konsentrasi larutan asam
3. Asam lemah
Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asam lemahnya (seperti halnya asam kuat).
α = √Ka/ Ma
Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan menghitung konsentrasi [H+] terlebih dahulu dengan rumus :
[H⁺] = √ Ka × Ma
pH = - log [H⁺]
Keterangan :
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
4. Basa kuat
Disebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Pada penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih dulu dihitung nilai pOH dari konsentrasi basanya.
Rumus :
[OH⁻] = b × Mb
pOH = - log [OH⁻]
pH = 14 - pOH
Keterangan :
b = valensi basa
Mb = Konsentrasi larutan basa
5. Basa lemah
Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1).
α = √Kb/ Mb
Penentuan besarnya konsentrasi OH⁻ tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat), akan tetapi harus dihitung dengan menggunakan rumus :
Rumus :
[OH⁻] = √ Kb × Mb
pOH = - log [OH⁻]
pH = 14 - pOH
Pelajari lebih lanjut :
Materi tentang larutan asam basa brainly.co.id/tugas/21085728
Materi tentang larutan asam basa brainly.co.id/tugas/21096417
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Detail Jawaban :
Kelas : 11
Mapel : Kimia
Bab : Larutan Asam Basa
Kode : 11.7.5
Kata kunci : basa lemah, derajat ionisasi, Kb