Jenis Kelompok Sosial menurut emile Durkheim adalah
Help 1 Jam Lagi di Kumpul!!
salza30
Emile Durkheim (1858-1917) ** Emile Durkheim, dalam bukunya yang berjudul The Division of Labour in Society (1968) membedakan antara kelompok yang didasarkan pada solidaritas mekanis dan kelompok yang didasarkan pada solidaritas organis. • Kelompok dengan Solidaritas Mekanis Dalam masyarakat dengan solidaritas mekanis, yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Seluruh warga masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu suatu kesadaran bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok, bersifat ekstrem serta memaksa. Pada umumnya, spesialisasi (keahlian, pembagian kerja) individu tidak menonjol karena siapa pun dapat melakukan semua hal, sehingga kedudukan masyarakat dipandang lebih penting daripada kedudukan individu. Sebagai contoh, jika salah seorang anggota meninggalkan kelompok, maka takkan terlalu dirasakan oleh anggota lainnya. Peran anggota tadi akan dengan mudahnya digantikan oleh anggota lain secara mekanis.
Kelompok-kelompok dengan solidaritas mekanis umumnya ditemui pada masyarakat yang masih segmental (sederhana), misalnya di kawasan pedesaan. • Kelompok dengan Solidaritas Organis Masyarakat dengan solidaritas organis telah mengenal pembagian kerja yang terperinci sehingga dipersatukan oleh rasa kesalingtergantungan (interdependency) antar bagian. Pada masyarakat ini, ikatan utama yang mempersatukannya bukan lagi kesadaran kolektif, melainkan kesepakatan yang terjalin di antara berbagai profesi. Hukum yang menonjol bukan hukum pidana, melainkan ikatan hukum perdata. Kelompok-kelompok dengan organis umumnya terdapat dalam masyarakat yang kompleks, misalnya di kawasan perkotaan. 2) *Ferdinand Tonnies (1855-1936) * Dalam bukunya yang berjudul Gemeinschaft und Gesellschaft, Ferdinand Tonnies (dalam Sunarto, 2008) membuat perbedaan antara dua jenis kelompok yang dinamakannyagemeinschaft dan gesellschaft. Bentuk kelompok sosial semacam ini oleh Prof. Djojodigoeno, sosiolog dari Universitas Gajah Mada, diterjemahkan sebagai kelompok paguyuban dan patembayan. • Kelompok Paguyuban * Paguyuban (gemeinschaft) adalah suatu bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta relatif langgeng. Dasar hubungannya adalah rasa cinta dan kepedulian nyata. Kelompok paguyuban sering dikaitkan dengan masyarakat desa atau masyarakat komunal dengan ciri-ciri adanya ikatan kebersamaan (kolektif) dilandasi oleh kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan yang sangat kuat. • *Kelompok Patembayan Kelompok patembayan (gesellschaft) identik dengan masyarakat kota. Kelompok patembayan sengaja dibentuk dan diorganisasikan oleh sejumlah orang untuk memenuhi kepentingan tertentu. Sekumpulan orang memang hadir bersama tapi masing-masing tetap mandiri dan mementingkan pamrih. Corak hubungan cenderung bersifat sementara dan semu, misalnya terbatas di bidang ekonomi, profesi, dan politik. 3) **Robert Bierstedt (1913–1998) Robert Bierstedt membedakan kelompok sosial, sebagai berikut: • *Kelompok asosiasi (associational group) * Para anggotanya mempunyai kesadaran jenis, persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama, ada kontak dan komunikasi, di antara para anggota dijumpai adanya ikatan organisasi formal. Contohnya, OSIS, Pramuka, karang taruna, dan lainnya. • *Kelompok sosial (social group) * Anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lain, tapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contohnya, kelompok teman, kerabat. • *Kelompok kemasyarakatan (societal group) * Kelompok yang hanya memiliki kesadaran akan persamaan di antara mereka. Belum ada kontak dan komunikasi di antara mereka, dan juga tak ada organisasi. Contohnya, pengelompokan penduduk menurut jenis kelamin. • *Kelompok statistik (statistical group) * Tidak memenuhi seluruh kriteria Bierstedt. Kelompok statistik hanya ada dalam arti analitis dan merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial. Contohnya, pengelompokan penduduk menurut usia dalam Sensus Penduduk
Emile Durkheim, dalam bukunya yang berjudul The Division of Labour in Society (1968) membedakan antara kelompok yang didasarkan pada solidaritas mekanis dan kelompok yang didasarkan pada solidaritas organis.
• Kelompok dengan Solidaritas Mekanis
Dalam masyarakat dengan solidaritas mekanis, yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Seluruh warga masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu suatu kesadaran bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok, bersifat ekstrem serta memaksa.
Pada umumnya, spesialisasi (keahlian, pembagian kerja) individu tidak menonjol karena siapa pun dapat melakukan semua hal, sehingga kedudukan masyarakat dipandang lebih penting daripada kedudukan individu. Sebagai contoh, jika salah seorang anggota meninggalkan kelompok, maka takkan terlalu dirasakan oleh anggota lainnya. Peran anggota tadi akan dengan mudahnya digantikan oleh anggota lain secara mekanis.
Kelompok-kelompok dengan solidaritas mekanis umumnya ditemui pada masyarakat yang masih segmental (sederhana), misalnya di kawasan pedesaan.
• Kelompok dengan Solidaritas Organis
Masyarakat dengan solidaritas organis telah mengenal pembagian kerja yang terperinci sehingga dipersatukan oleh rasa kesalingtergantungan (interdependency) antar bagian. Pada masyarakat ini, ikatan utama yang mempersatukannya bukan lagi kesadaran kolektif, melainkan kesepakatan yang terjalin di antara berbagai profesi. Hukum yang menonjol bukan hukum pidana, melainkan ikatan hukum perdata.
Kelompok-kelompok dengan organis umumnya terdapat dalam masyarakat yang kompleks, misalnya di kawasan perkotaan.
2) *Ferdinand Tonnies (1855-1936) *
Dalam bukunya yang berjudul Gemeinschaft und Gesellschaft, Ferdinand Tonnies (dalam Sunarto, 2008) membuat perbedaan antara dua jenis kelompok yang dinamakannyagemeinschaft dan gesellschaft. Bentuk kelompok sosial semacam ini oleh Prof. Djojodigoeno, sosiolog dari Universitas Gajah Mada, diterjemahkan sebagai kelompok paguyuban dan patembayan.
• Kelompok Paguyuban *
Paguyuban (gemeinschaft) adalah suatu bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta relatif langgeng. Dasar hubungannya adalah rasa cinta dan kepedulian nyata. Kelompok paguyuban sering dikaitkan dengan masyarakat desa atau masyarakat komunal dengan ciri-ciri adanya ikatan kebersamaan (kolektif) dilandasi oleh kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan yang sangat kuat.
• *Kelompok Patembayan
Kelompok patembayan (gesellschaft) identik dengan masyarakat kota. Kelompok patembayan sengaja dibentuk dan diorganisasikan oleh sejumlah orang untuk memenuhi kepentingan tertentu. Sekumpulan orang memang hadir bersama tapi masing-masing tetap mandiri dan mementingkan pamrih. Corak hubungan cenderung bersifat sementara dan semu, misalnya terbatas di bidang ekonomi, profesi, dan politik.
3) **Robert Bierstedt (1913–1998)
Robert Bierstedt membedakan kelompok sosial, sebagai berikut:
• *Kelompok asosiasi (associational group) *
Para anggotanya mempunyai kesadaran jenis, persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama, ada kontak dan komunikasi, di antara para anggota dijumpai adanya ikatan organisasi formal.
Contohnya, OSIS, Pramuka, karang taruna, dan lainnya.
• *Kelompok sosial (social group) *
Anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lain, tapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
Contohnya, kelompok teman, kerabat.
• *Kelompok kemasyarakatan (societal group) *
Kelompok yang hanya memiliki kesadaran akan persamaan di antara mereka. Belum ada kontak dan komunikasi di antara mereka, dan juga tak ada organisasi.
Contohnya, pengelompokan penduduk menurut jenis kelamin.
• *Kelompok statistik (statistical group) *
Tidak memenuhi seluruh kriteria Bierstedt. Kelompok statistik hanya ada dalam arti analitis dan merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial.
Contohnya, pengelompokan penduduk menurut usia dalam Sensus Penduduk