upaya diplomasi langsung yang dilakukan dalam upaya mengembalikan Irian Barat: jalur bilateral dan jalur internasional
Pembahasan:
A.JALUR BILATERAL (antara Indonesia dengan belanda melalui Konferensi Meja Bundar
Berdasarkan persetujuan dalam KMB disepakati bahwa masalah status irian Barat akan dibicarakan satu tahun kemudian. Masalah Irian barat walaupun telah dibicarakan antara tahun 1950 hingga tahun 1953tetapi belanda masih berusaha mempertahankan wilayah irian Barat sebagai wilayah jajahannya. Akibat tindakan Belanda tersebut mengakibatkan Indonesia mengumumkan pembubaran uni Indonesia Belanda secara sepihak pada tahun 1956.
Delegasi Indonesia dalam KMB terdiri dari Drs. Hatta (ketua), Nir. Moh. Roem, Prof Dr. Mr. Supomo, Dr. J. Leitnena„ Mr. Ali Sastroamicijojo, Ir. Djuanda, Dr. Sukiman, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang dan Mr. Muwardi. Delegasi BF0 dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Pada tanggal 23 Agustus 1949 Konferensi Meja Bundar dimulai di Den Haag, Belanda. Konferensi ini berlangsung hingga tanggal 2 November 1949 dengan hasil sebagai berikut.
1.Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
2.Status Karesidenan Irian Barat diselesaikan dalam waktu setahun, sesudah pengakuan kedaulatan.
3.Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan sederajat.
4.Republik Indonesia Serikat mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak-hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
5.Republik indonesia Serikat harus membayar semua utang Belanda yang ada sejak tahun 1942.
B. JALUR INTERNASIONAL
1) MELALUI FORUM PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
Akibat Belanda selalu mengingkari kesepakatan dan berusaha mempertahankan Irian Barat, akhirnya Indonesia membawa masalah tersebut ke forum sidang PBB. Usaha Indonesia melalui forum PBB ternyta belum menghasilkan apa-apa, karena sebagian anggota Negara Barat mendukung tindakan Belanda.
2)MELALUI KONFERENSI ASIA AFRIKA
Perjuangan mengembalikan Irian barat ke pangkuan ibu pertiwi rupanya membawa angin cerah setelah dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika yang dilaksanakan pada tanggal 18 hingga 24 April 1955 di Bandung Jawa Barat.
Dalam konferensi tersebut Indonesia mendapat dukungan penuh dari bangsa bangsa di Asia Afrika. Negara-negara Peserta Konferensi Asia-Afrika :1.Afghanistan,
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: XII SMA
Kategori: Perjuangan Mengembalikan Irian Barat
Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 12.3.4
Kata kunci: diplomasi, Irian Barat
Jawaban:
upaya diplomasi langsung yang dilakukan dalam upaya mengembalikan Irian Barat: jalur bilateral dan jalur internasionalPembahasan:
A.JALUR BILATERAL (antara Indonesia dengan belanda melalui Konferensi Meja Bundar
Berdasarkan persetujuan dalam KMB disepakati bahwa masalah status irian Barat akan dibicarakan satu tahun kemudian. Masalah Irian barat walaupun telah dibicarakan antara tahun 1950 hingga tahun 1953tetapi belanda masih berusaha mempertahankan wilayah irian Barat sebagai wilayah jajahannya. Akibat tindakan Belanda tersebut mengakibatkan Indonesia mengumumkan pembubaran uni Indonesia Belanda secara sepihak pada tahun 1956.
Delegasi Indonesia dalam KMB terdiri dari Drs. Hatta (ketua), Nir. Moh. Roem, Prof Dr. Mr. Supomo, Dr. J. Leitnena„ Mr. Ali Sastroamicijojo, Ir. Djuanda, Dr. Sukiman, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang dan Mr. Muwardi. Delegasi BF0 dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Pada tanggal 23 Agustus 1949 Konferensi Meja Bundar dimulai di Den Haag, Belanda. Konferensi ini berlangsung hingga tanggal 2 November 1949 dengan hasil sebagai berikut.
1.Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
2.Status Karesidenan Irian Barat diselesaikan dalam waktu setahun, sesudah pengakuan kedaulatan.
3.Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan sederajat.
4.Republik Indonesia Serikat mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak-hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
5.Republik indonesia Serikat harus membayar semua utang Belanda yang ada sejak tahun 1942.
B. JALUR INTERNASIONAL
1) MELALUI FORUM PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
Akibat Belanda selalu mengingkari kesepakatan dan berusaha mempertahankan Irian Barat, akhirnya Indonesia membawa masalah tersebut ke forum sidang PBB. Usaha Indonesia melalui forum PBB ternyta belum menghasilkan apa-apa, karena sebagian anggota Negara Barat mendukung tindakan Belanda.
2)MELALUI KONFERENSI ASIA AFRIKA
Perjuangan mengembalikan Irian barat ke pangkuan ibu pertiwi rupanya membawa angin cerah setelah dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika yang dilaksanakan pada tanggal 18 hingga 24 April 1955 di Bandung Jawa Barat.
Dalam konferensi tersebut Indonesia mendapat dukungan penuh dari bangsa bangsa di Asia Afrika. Negara-negara Peserta Konferensi Asia-Afrika :1.Afghanistan,
2.Indonesia,3.Pakistan,
4.Birma ,
5.Iran
6.Filipina
7.Kamboja
8.Irak
9.Iran
10.Arab Saudi
11.Ceylon
12.Jepang
13.Sudan
14.Republik Rakyat Tiongkok
15.Yordania
16.Suriah
17.Laos
18.Thailand
19.Mesir
20.Libanon
21.Turki
22.Ethiopia
23.Liberia
24.Vietnam (Utara)
25.Vietnam (Selatan)
26.Pantai Emas
27.Libya
28.India
29.Nepal
30.Yaman
Adapun susunan pimpinan konferensi adalah sebagai berikut :
-Ketua Konferensi : Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri Indonesia
-Ketua Komite Politik : Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri Indonesia
-Ketua Komite Ekonomi : Roosseno, Menteri Perekonomian Indonesia
-Ketua Komite Kebudayaan : Muhammad Yamin, Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Indonesia
-Sekretaris Jenderal
-Konferensi : Roeslan Abdulgani, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Indonesia. (Lt)
semoga bermanfaat