Interpretasikan makna teks pantun berikut ini a. orang sibu menunggang kuda kuda ditunggang patang tulang masih mau mengaku muda padahal cucu keliling pinggang
b. burung pipit memakan padi burung enggan pergi ke hutan tidak puas di dalam hati kalau tidak bersama tuan
c. buah cempedak di luar pagar ambil galah tolong jolokkan saya budak baru belajar kalau saya tolong tunjukkan
d. kayu cendana di atas batu sudah diikat di bawa pulang adat dunia memang begitu benda yang buruk memang terbuang
e. orang bayang pergi mengaji ke cubadak jalan ke panti meninggalkan sembahyang jadi berani seperti badan tak akan mati
tyugies
A. Memaknai sifat manusia yang tidak mau terbuka dengan dirinya sendiri juga dengan orang lain. Perumpamaannya dikatakan bahwa manusia tersebut sudah tua bahkan sudah memiliki cucu tetapi karena satu dan lain hal ia tidak mau mengakui bahwa ia sudah tua. Ia mengakui hal yang jelas-jelas bukan sebagai dirinya.
B. Memaknai sifat manusia yang merasa selalu tidak puas dan juga selalu berkeinginan untuk dibiayai orang lain. Tuan disini maksudnya adalah si empunya uang dan ada seseorang yang tidak puas melakukan sesuatu apabila tidak ada uang.
C. Memaknai sifat manusia yang baru belajar dan memahami sesuatu. Dikatakan baru belajar berarti pasti akan ada beberapa kesalahan-kesalahan yang dibuat baik secara sadar maupun tidak sadar. Melalui pantun ini penulis meminta apabila ia, yang masih baru belajar, berbuat kesalahan, tolong ditunjukkan keslahannya agar ia bisa memperbaiki dan dikemudian hari tidak akan berbuat kesalahan yang sama.
D. Memaknai sikap manusia yang memang apabila ada benda yang tidak berguna lagi pasti akan dibuang. Begitu juga manusia apabila kalah dalam seleksi alam dan sudah dianggap tidak mampu melakukan apapun lagi, maka sudah bisa dipastikan dia tidak akan dipertimbangkan lagi keberadaannya ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
E. Memakani sikap manusia yang semakin hari semakin berani melawan Tuhannya. Manusia mulai menyingkirkan kewajiban-kewajiban agamanya karena beranggapan bahwa sumber kehidupan bukan lagi dari Tuhan melainkan sumber duniawi yaitu uang. Asalkan ada uang, tidak sembahyang pun tidak apa-apa.
B. Memaknai sifat manusia yang merasa selalu tidak puas dan juga selalu berkeinginan untuk dibiayai orang lain. Tuan disini maksudnya adalah si empunya uang dan ada seseorang yang tidak puas melakukan sesuatu apabila tidak ada uang.
C. Memaknai sifat manusia yang baru belajar dan memahami sesuatu. Dikatakan baru belajar berarti pasti akan ada beberapa kesalahan-kesalahan yang dibuat baik secara sadar maupun tidak sadar. Melalui pantun ini penulis meminta apabila ia, yang masih baru belajar, berbuat kesalahan, tolong ditunjukkan keslahannya agar ia bisa memperbaiki dan dikemudian hari tidak akan berbuat kesalahan yang sama.
D. Memaknai sikap manusia yang memang apabila ada benda yang tidak berguna lagi pasti akan dibuang. Begitu juga manusia apabila kalah dalam seleksi alam dan sudah dianggap tidak mampu melakukan apapun lagi, maka sudah bisa dipastikan dia tidak akan dipertimbangkan lagi keberadaannya ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
E. Memakani sikap manusia yang semakin hari semakin berani melawan Tuhannya. Manusia mulai menyingkirkan kewajiban-kewajiban agamanya karena beranggapan bahwa sumber kehidupan bukan lagi dari Tuhan melainkan sumber duniawi yaitu uang. Asalkan ada uang, tidak sembahyang pun tidak apa-apa.