Transcript
Upaya Meningkatkan Hasil….
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA-FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DENGAN MEMANFAATKAN ALAT DAN BAHAN DI LINGKUNGAN SEKITAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KRAGAN REMBANG TAHUN AJARAN 2008/20091 Oleh : Indriyani Mustika2 dan Ngurah Ayu Nyoman Murniati3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah peningkatan hasil belajar melalui pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar pada pokok bahasan kalor di SMP Negeri 4 Kragan Rembang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 38 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang terencana. Masing- masing siklus merupakan rangkaian tahapan Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Siklus II bertujuan untuk memperbaiki kekurangn yang ada pada siklus I. Dari data yang telah didapat pada siklus I nilai rata- rata tes awal siswa 5,7 dan nilai rata- rata tes akhir/ ulangan harian siswa 6,3. Presentase ketuntasan klasikal tes awal 42,1% atau 22 siswa, setelah praktikum diberikan presentase ketuntasan naik menjadi 68,42% atau 26 siswa. Pada siklus II rata- rata tes awal 6,4 dan nilai rata- rata tes akhir 7,1. Presentase ketuntasan klasikal pada tes awal adalah 73,68% atau 28 siswa dan presentase ketuntasan klasikal tes akhir 84,21% atau 32 siswa. Jika dilihat dari tiap siklus ketuntasan belajar mengalami kenaikan. Dan jika dilihat dari ketuntasan belajar tes akhir/ ulangan harian dari siklus I 68,42% ke siklus II 84,21% mengalami kenaikan sebesar 15,79%. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas siklus pertama dan suklus kedua, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar IPA Fisika di SMP Negeri 4 Kragan rembang dalam kegiatan pembelajaran IPA Fisika pokok bahasan Kalor.
1
Ringkasan hasil penelitian tahun 2009 Alumni PS Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang 3 Dosen PS Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang 2
-89-
JP2F, Volume 2 Nomor 1 April 2011
A. Pendahuluan IPA merupakan ilmu yang terdiri dari produk dan proses. IPA dapat disampaikan dengan mengajak siswa menemukan sendiri konsep yang ada dalam IPA. Konsep- konsep yang ada dalam IPA akan sulit diterima siswa apabila mengandalkan komunikasi verbal yang dilakukan oleh guru. Suatu konsep dalam IPA akan mudah diterima oleh siswa apabila dalam proses pembelajaran siswa dapat melihat proses ditemukannya suatu konsep atau teori tersebut. Sejauh mana siswa menerima dan menguasai suatu konsep dalam IPA ditinjau dengan kemampuan memahami konsep IPA yaitu mampu menyelesaikan permasalahan yang ditentukan pada proses belajar mengajar kemampuan tersebut ditunjukkan dengan nilai prestasinya. Mata pelajaran fisika di SMP adalah bagian dari mata pelajaran IPA yang mempelajari sifat materi, gerak, dan fenomena lain yang ada hubungannya dengan energi. Selain itu juga keterkaitan konsep- konsep fisika dengan kehidupan nyata dan kesadaran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan antara lain adalah menggunakan ketrampilan proses untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep- konsep fisika. Fisika dipandang sebagai suatu proses dan sekaligus produk sehingga dalam pembelajaranya harus mempertimbangkan strategi atau metode pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu salah satunya melalui kegiatan praktik. Hal ini dikarenakan melalui kegiatan praktik, siswa melakukan olah pikir dan olah tangan. Kegiatan praktik dalam pembelajaran fisika mempunyai peran motivasi dalam belajar, memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan sejumlah ketrampilan, dan meningkatkan kualitas belajar siswa. Namun, pembelajaran praktikum di sekolah sulit dilaksanakan, terbatasnya alat dan prasarana percobaan di sekolah menjadi kendala terbesar yang dihadapi para guru. Mengatasi kendala tersebut, guru harus lebih kreatif mengupayakan praktik dengan alat- alat sederhana yaitu dengan memanfaatkan bahan atau peralatan di lingkungan sekitar. Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari guru mata pelajaran IPA Fisika yang mengajar di kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang bahwa masih rendahnya kualitas siswa dalam memahami konsep- konsep IPA Fisika, menelaah dan mengerjakan soal- soal IPA Fisika, yang berdampak pada pencapaian nilai IPA Fisika. Diketahui bahwa nilai Ujian Tengah Semester Ganjil tahun ajaran 2008/2009 nilai tertinggi 83 dan nilai terendah adalah 52, sedangkan nilai rata-rata Ujian Tengah Semester adalah 57. Padahal yang diharapakan adalah 63 untuk mencapai ketuntasan belajar yaitu sesuai dengan standar kelulusan minimal (KKM) SMP Negeri 4 Kragan Rembang untuk pelajaran IPA Fisika. Hal ini terjadi karena pembelajaran di SMP Negeri 4 Kragan Rembang masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan sehingga pembelajaran berlangsung kurang efektif dan kondusif. -90-
Upaya Meningkatkan Hasil….
Penyampaian pelajaran di SMP Negri 4 Kragan Rembang selama ini telah diupayakan agar memperoleh hasil guna menumbuhkan minat peserta didik terhadap pelajaran IPA Fisika. Selama ini guru menyampaikan pelajaran IPA Fisika secara singkat yang dilengkapi dengan pemberian rumus- rumus dan perhitungan matematis. Akibatnya siswa hanya menghafal rumus tanpa memperhatikan pengertian konsepnya atau memahami arti fisis dari rumus tersebut dengan benar. Dalam kegiatan belajar- mengajar di SMP Negeri 4 Kragan Rembang jarang sekali melakukan kegiatan praktikum dengan alasan belum memiliki laboratorium dan keterbatasan alat- alat praktikum yang dimiliki karena SMP tersebut adalah SMP yang baru didirikan sekitar dua tahun yang lalu. Uutuk itu harus diusahakan agar kegiatan belajar mengajar IPA Fisika membuahkan hasil bagi siswa sehingga memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang benar walaupun selama ini guru bidang studi IPA Fisika telah melakukan beberapa cara tersebut di atas akan tetapi masih terdapat kesulitan mencapai hasil yang diharapkan. Bahkan pada umumnya selama ini hasil belajar mata pelajaran IPA Fisika taraf serapnya masih rendah. Menghadapi peserta didik dengan kondisi sarana prasarana yang dimiliki, guru mata pelajaran IPA Fisika perlu menciptakan suasana kegiatan belajar- mengajar IPA Fisika yang dapat meningkatkian hasil belajar IPA Fisika, dan perlu dilengkapi dengan perangkat kegiatan belajar mengajar sehingga proses pencapaian pendidikan dapat tercapai. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna membuktikan kebenaran bahwa dengan memberikan pembelajaran praktikum dapat meningkatikan hasil belajar IPA Fisika. Untuk itu penulis mengambil judul penelitian “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika Melalui Pembelajaran Praktikum dengan Memanfaatkan Alat dan Bahan di Lingkungan Sekitar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang Tahun Ajaran 2008/2009”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimanakah peningkatan hasil belajar IPA Fisika melalui pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang Tahun Ajaran 2008/2009?” B. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang, tahun pelajaran 2008/ 2009. Dengan jumlah 38 siswa Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa selama proses pembelajaran baik sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan dengan lingkup materi yang berbeda tetapi -91-
JP2F, Volume 2 Nomor 1 April 2011
mempunyai karakteristik yang sama yaitu kalor. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi partisipatif antara guru mata pelajaran fisika kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang dan peneliti. Dalam tiap siklusnya penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap yaitu: 1. 2. 3. 4.
Perencanaan Pelaksanaan tindakan Pengamatan Refleksi. Untuk lebih jelasnya prosedur penelitian dapat ditunjukkan gambar dibawah ini: SIKLUS I Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
SIKLUS II
Observasi
Gambar 1. Siklus model PTK Kemmis & Mc Taggrat (Arikunto,2006:97)
Berdasarkan gambar di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah merencanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar antara lain: 1.
-92-
Upaya Meningkatkan Hasil….
a. b. c. d. e.
Membuata rancangan pembelajaran yang akan digunakan Membuat petunjuk praktikum Menyiapkan alat dan bahan Membuat lembar pre tes dan lembar ulangan Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam melaksanakan kegiatan praktukum f. Membuat angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran praktikum. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan pada tahap ini adalah Guru memberikan pre test pada siswa, kemudian sebelum praktikum dimulai guru melakukan demonstrasi di depan kelas untuk memudahkan siswa dalam praktikum. Praktikum dilakukan di ruang kelas. Melaksanakan praktikum sesuai dengan yang direncanakan yaitu pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan Alat dan Bahan di lingkungan sekitar sesuai dengan yang direncanakan dalam proses pembelajaran. 2.
Pengamatan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengamati segala peristiwa yang terjadi selama pelaksanaan tindakan yaitu mengamati siswa pada kegiatan praktikum. 3.
4.
Refleksi Semua data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan dan proses observasi dikumpulkan dan dianalisis untuk mengkaji tujuan sementara. Hasil analisis tersebut digunaka oleh peneliti untuk merefleksi diri. Selanjutnya, hasil refleksi ini dijadikan sebagai acuan untuk merncanakan tindakan pada siklus selanjutnya. Begitu seterusnya tahap- tahap tersebut dilaksanakan bersiklua dengan materi yang berbeda sampai hasil belajar siswa meningkat. Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan 3 macam metode yaitu tes, observasi, dan angket. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif Analisis yang digunakan secara umum terdiri dari proses analisis untuk menghitung presentasi keaktifan siswa dan mengetahui tingkat hasil belajar siswa. a) Aktivitas Siswa Data ini untuk mengetahui seberapa besar aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran maka dilakukan analisis pada instrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui presentase. Adapun perhitungan prosentase keaktifan siswa adalah sebagai berikut:
-93-
JP2F, Volume 2 Nomor 1 April 2011
Prosentase =
n 100 % N
Keterangan: n = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas sesuai indikator N = Jumlah seluruh skor % = Tingkat prosentase keaktifan siswa Kriteria penafsiran variabel penelitian ini ditentukan sebagai berikut: Apabila aktivitas siswa > 75% maka keaktifan siswa tinggi Apabila aktivitas siswa 65%- 75% maka keaktifan siswa sedang Apabila aktivitas siswa