LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

LEMBAR PENGESA

Autor Susanto Setiabudi

7 downloads 334 Views 10MB Size

Data uploaded manual by user so if you have question learn more, including how to report content that you think infringes your intellectual property rights, here.

Report DMCA / Copyright

Transcript

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) Demikian Laporan Akhir ini dibuat sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan PLP-BK Desa Sukorejo, Kecamatan Muntilan, kab Magelang Jawa Tengah Disusun Kab Magelang, 1 Sept 2015 KEPALA DESA SUKOREJO

BKM.........

TIM INTI PERENCANAAN DAN PEMASARAN (TIPP) KELURAHAN TIDAR SELATAN

NIP. 19650301 199903 1 002

Drs. Kudhori, MM

... Koordinator

.... Ketua

PNPM-MP Kab Magelang

Diverifikasi PNPM-MP Kab Magelang

Tim 188 PNPM-MP Kab Magelang

Murwan Suhudi, SH Korkot Kab Magelang

...... Askot CD

....... Senior Fasilitator

Mengetahui OSP - V Jawa Tengah

Ir. Endar Gunarto Team Leader

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

DAFTAR ISI DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………............................

I

RINGKASAN EKSEKUTIF………………………………………………………………………………………………………….........................

III

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………........................

1

1.1

Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………...........................

1

1.1.1

Batas adminsitratif…………………………………………………………………………………………….........................

1

1.1.2

Kondisi Fisik Dasar (Geografis, Geologi, Topografi, Hidrologi)………………......................................

2

1.1.3

Kondisi Penggunaan Lahan dan distribusi fasilitas……………………………………………........................

3

1.1.4

Kondisi Kependudukan (jumlah, distribusi, kepadatan, Sebaran warga miskin)...........................

4

1.1.5

Karakteristik Permukiman (Kondisi, sebaran, dan Kepadatan)……………........................................

7

1.1.6

Kondisi Infrastruktur (Kondisi Jaringan Jalan, Kondisi Drainase, Kondisi Sanitasi)........................

9

1.1.7

Profil kelembagaan masyarakat dan kepemerintahan……………………………………...........................

12

1.1.8

Profil IPM dan MDGs.....................................................................................................................

12

1.2

RUMUSAN PERMASALAHAN ………………………………………………………………………………...............................

16

1.3

TUJUAN…………………………………………………………………………………………………………….................................

17

1.4

HASIL AKHIR YANG DI HARAPKAN (VISI)……………………………………………………………….............................

18

1.5

STRATEGI PELAKSANAAN (MISI)…………………………………………………………………………................................

19

DAFTAR ISI

I

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

1.6

2015

KOMPONEN KEGIATAN PLPBK…………………………………………………………………………….............................

21

1.6.1 Komponen Pengembangan Kapasitas……………………………………………………………........................

21

1.6.2 Komponen Pendanaan (Dana Bantuan Langsung Masyarakat)………………………........................

21

1.6.3 Komponen Dukungan Teknis untuk Pemerintah Kota/Kabupaten dan Pemangku Kepentingan Lainnya……………………………………………………………………...........................................................

23

1.6.4 Komponen Dukungan Teknis yang Diperlukan dari Pemerintah Kota/Kabupaten dan Pemangku Kepentingan Lainnya……………………………………………………………….............................................

23

BAB. II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK……………………………………………………............................

25

2.1

KONDISI AWAL KAWASAN PRIORITAS……………………………………………………………………..........................

25

2.1.1

Delineasi Kawasan Prioritas……………………………………………………………………………........................

25

2.1.2

Kondisi Kependudukan (jumlah, distribusi, kepadatan, Sebaran Warga Miskin).......................

26

2.1.3

Karakteristik Permukiman……………………………………………………………………………...........................

27

2.1.4 Kondisi Infrastruktur (Kondisi Jaringan Jalan, Kondisi Drainase, Kondisi Sanitasi, Kondisi Persampahan, Kondisi Pengadaan Air Bersih, Kondisi Ruang Terbuka Hijau)………............................... 2.1.5 Kondisi sarana permukiman....……………………………………………………………………………...................

30

RENCANA PELAKASANAAN KEGIATAN……………………………………………………………………….......................

33

2.2

32

BAB III CAPAIAN KEGIATAN…………………………………………………………………………………………………....................

56

3.1 TAHAP PERENCANAAN…………………………………………………………………………………………….......................

56

DAFTAR ISI

II

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

3.1.1 Pelaksanaan Siklus Kegiatan Perencanaan…………………………………………………........................…..

56

3.1.2 Proses Penyusunan Dokumen Perencanaan dan foto kegiatan…….………….......................……..

58

3.1.3 Rangkuman Dokumen perencanaan..........................................................................................

60

3.2 TAHAP PELAKSANAAN………………………………………………………………………………….....................………….

87

3.2.1 Kegiatan Pemasaran……………………………………………………………………...........................…………….

87

3.2.2 Kegiatan Fisik ( Pembangunan)……………………………………………………............................…………….

91

3.2.3 Capaian KPI * Sumber SIM +…………………………………………………………….............................………….

99

BAB IV PROGRES KEUANGAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN…………......................…………

119

4.1 KEGIATAN PERENCANAAN ……………………………………………….........………….........................................

105

4.2 KEGIATAN PEMASARAN.....................................................................................................................

105

4.3 HONOR TAPP DAN TAP.....................................................................................................................

106

4.4 KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS...............................................................................................

106

4.5 BOP LKM............................................................................................................................................

107

4.6 KEGIATAN INFRASTRUKTUR.............................................................................................................

107

BAB V RENCANA KERJA SATU TAHUN KEDEPAN…………………………………………………………………....................

109

5.1 RENCANA KERJA…………………………………………….………………………………………………………….......................

109

DAFTAR ISI

III

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………………………………………………….….......................…

112

6.1. KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………....................…

112

6.2. REKOMENDASI…………………………………………………………………………………………………...................……

112

6.2.1. Rekomendasi Tentang Rencana Kerja Tindak Lanjut Kegiatan Pemasaran……....................…….

112

6.2.2. Rekomendasi Tentang Pengelolaan Pasca Pembangunan…………………………...................…………

113

6.2.3. Rekomendasi Tentang Peran Pelaku dalam kegiatan Penataan Lingkungan……...............…......

113

DAFTAR ISI

IV

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Ringkasan Eksekutif Tujuan utama dari PNPM-MP diantaranya adalah

mengakselerasikan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indonesia berbasis Millenium Development Goals (MDG’s) yang terpuruk sejak krisis ekonomi tahun 1997. Untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan dan peningkatan IPM Indonesia ini maka pemerintah sampai saat ini masih mengalokasikan dana BLM PNPM-MP ke masing-masing kelurahan yang menjadi sasaran PNPM-MP. PNPM berorientasi untuk membangun pondasi masyarakat berdaya dengan sejumlah kegiatan intervensi pada perubahan sikap / perilaku / cara pandang masyarakat yang bertumpu pada nilai-nilai universal. Pada tahap selanjutnya berorientasi untuk membangun transformasi menuju masyarakat mandiri yang dilakukan dengan sistem intervensi kemitraan dan sinergi antara pemerintah, masyarakat dan kelompok peduli dengan berbagai pihak untuk mengajkses peluang dan sumberdaya yang dibutuhkan masyarakat. Selanjutnya pada tahap akir dari transformasi kondisi sosisial menuju masyarakat madani, melakukan intervensi dilokasi padat, kumuh dan termiskin melalui kegiatan Penataan Lingungan Permukiman berbasis komunitas (PLP-BK). Harapannya dengan program tersebut dapat mendorong meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan kwalitas permukiman yang berkelanjutan. Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis komunitas merupakan lokasi tahun 2012 yang mana terdapat 28 Lokasi sejawa tengah yang salah satunya adalah Desa Sukorejo, kecamatan Mertoyudan, kabupaten Magelang. Proses pelaksanaan kegiatan ini menjamin partisipasi dan keterlibatan berbagai kelompok dalam masyarakat dalam pengambilan keputusan tingat desa sampai dengan RINGKASAN EKSEKUTIF

V

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

tingkat RT/ Basis melalui FGD (Fokus Grub Diskusion) dalam memikiran kwalitas permukiman diwilayahnya untuk mengetahui lokasi mana yang sebaran Padat Kumuh dan Miskin paling banyak dan menjadi prioritas untuk ditangani oleh dana BLM PLPBK. Untuk kegiatan yang sudah direncanaan dan dituangkan dalam Dokumen Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) yang belum bisa direalisasikan dengan BLM akan dipasarkan atau berchaneling baik dengan dinas, swasta, CSR dll. Sehingga harapannya keberlanjutan dan kemandirian masyarakat dalam membangun kwalitas permukiman yang layak, sehat, aman dan berjatidiri bisa tercapai.

RINGKASAN EKSEKUTIF

VI

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

BAB I

2015

PENDAHULUAN

Desa Sukorejo menjadi salah satu desa penerima kegiatan PLPBK di tahun 2012, adapun kondisi existing Desa Sukorejo bisa dijabarkan sebagai berikut 1.1 LATAR BELAKANG Desa Sukorejo merupakan salah satu desa yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Magelang, Kecamatan Mertoyudan dimana lokasi Desa Sukorejo lebih didominasi oleh lahan-lahan pertanian baik lahan basah maupun kering 1.1.1 Batas Administratif Desa Sukorejo berada di wilayah administrasi Kabupaten Magelang, Kecamatan Mertoyudan, dan secara administrasi berbatasan dengan : Sebelah Utara : Desa Banyurojo Sebelah Selatan : Desa Kalinegoro Sebelah Timur : Desa Bondowoso dan Desa Sumberejo Sebelah Barat : Desa Jogonegoro dan Desa Banjarnegoro Desa Sukorejo terdiri dari 11 RW dan terbagi menjadi 10 dusun dan satu wilayah Asrama Gudmurah. Adapun untuk dusun yang ada di Desa Sukorejo adalah : 1) Dusun Dogaten (RW 01) 2) Dusun Bagongan (RW 02), Perumahan Bagongan (RW 11) 3) Dusun Bonjitan (RW 03) 4) Dusun Klentengan (RW 04) 5) Dusun Senden (RW 05) 6) Dusun Bintaro (RW 06) 7) Dusun Sukosari (RW 07) 8) Dusun Ganjuran (RW 08) 9) Dusun Sarirejo (RW 09) 10) Dusun Jonggrangan (RW 10) BAB I PENDAHULUAN

1

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

1.1.2 Kondisi Fisik Dasar (Geografis, Geologi, Topografi, Hidrologi) Kecamatan Mertoyudan, termasuk di dalamnya Desa Sukorejo, memiliki batuan penyusun berupa Geomorfik Dataran Aluvial yang merupakan susunan endapan aluvial yang sebagian besar materialnya berasal dari material Gunung Berapi. Aspek Geologi Kecamatan Mertoyudan terdiri dari batu pasir tufaan dan lahar, batuan ini sangat baik sebagai batuan akuifer (batuan yang dapat menyimpan air tanah) dan juga sebagai sumber bahan galian golongan C. Kemampuan efektif tanah lebih dari 60 cm di bawah permukaan tanah. Jenis tanah aluvial kelabu, aluvial cokelat tua, tanah ini terjadi dari endapan vulkanik muda atau agak muda, dengan perkembangan fosil lemah. Sifat fisik dan kimia beragam dengan warna kelabu dan cokelat tua dengan produktivitas bervariasi dari sedang sampai tinggi. Jenis tanah ini sesuai untuk pertanian dan permukiman. Kemiringan tanah Desa Sukorejo berkisar antara 0% sampai dengan 8%. Bagian tengah desa memiliki tingkat kelerengan yang cukup landai, dengan daerah paling tinggi berada di bagian desa sebelah Timur Laut. Sedangkan bagian desa yang mempunyai kelerengan terjal berada di sisi timur dan selatan Desa Sukorejo dekat dengan aliran sungai. Desa Sukorejo memiliki suhu rata-rata harian 36o C dan memiliki 6 bulan hujan dalam satu tahun, yaitu di bulan November/Desember dan akan berakhir sekitar bulan Mei. Keberadaan Hidrologi Kecamatan Mertoyudan, yang di dalamnya termasuk Desa Sukorejo meliputi sistem air tanah dan air permukaan. Kecamatan Mertoyudan sebagai bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Magelang adalah berupa dataran tinggi cawan (di tengah-tengah merupakan dataran rendah dengan kemiringan 0-2 %) dengan gunung dan pegunungan bermata air banyak. Kondisi ini menjadikan wilayah Kecamatan Mertoyudan cukup baik bagi persediaan dan ketersediaan air. Air permukaan yang dapat dimanfaatkan masyarakat diantaranya adalah air Sungai Elo, Sungai Progo, dan Mata Air Kalibening, sedangkan air tanah dapat diperoleh dengan membuat sumur bor dan sumur gali. Desa Sukorejo termasuk ke dalam wilayah yang memiliki 6 sumber mata air dan termasuk ke dalam wilayah yang dipertahankan sebagai daerah resapan air.

BAB I PENDAHULUAN

2

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

1.1.3 Kondisi Penggunaan Lahan dan Distribusi Fasilitas Kondisi penggunaan lahan Desa Sukorejo didominasi untuk lahan perkebunan dan sawah irigasi. Penggunaan jenis ini tersebar di seluruh dusun yang ada. Untuk data lebih lengkap terkait luasan penggunaan lahan di Desa Sukorejo dapat dilihat pada tabel di bawah Tabel Luas Penggunaan Lahan Desa Sukorejo Penggunaan Lahan Luas (m2) Prosentase (%) Permukiman 493.536,05 11,48 Perdagangan dan 1.279,07 0,03 Jasa Pemerintahan 708,68 0,02 Pendidikan 12.588,40 0,29 Peribadatan 162,73 0,00 Sawah Irigasi 2.242.223,51 52,13 Kebun Campur 1.325.643,07 30,82 Rumput 99.458,83 2,31 Tubuh Air 10.598,53 0,25 Jalan 114.639,51 2,67 Lain Lain 10,28 0,00 Jumlah 4.300.848,65 100,00 Sumber : Perhitungan Peta Geliat kegiatan dan aktifitas di Desa Sukorejo dapat dilihat melalui banyaknya failitas umum yang dibangun untuk mengakomodasi kebutuhan warga, baik warga Desa Sukorejo maupun warga dari desa lain yang berdekatan. Hal ini seperti terlihat di wilayah Desa Sukorejo bagian barat yang berbatasan dengan Desa Banjarnegoro yang mulai ditumbuhi berbagai fasilitas umum di bidang perekonomian dan jasa seperti pertokoan, rumah makan, SPBU, bank, dan pelayanan kesehatan. Pertumbuhan perekonomian di sebelah barat desa ini sedikit banyak juga dipengaruhi keberadaan jalan raya yang ada di perbatasan desa Sukorejo. Sebagian wilayah Desa Sukorejo di bagian utara merupakan kawasan yang diperuntukkan untuk kegiatan militer seperti untuk permukiman militer dan akademi militer. Kawasan-kawasan ini memang hanya khusus dipergunakan untuk aktifitas militer BAB I PENDAHULUAN

3

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

dan tidak dibuka untuk umum. Kawasan ini secara geografis memang masuk ke dalam Desa Sukorejo, namun secara administratif dan pemerintahan tidak berada di bawah pemerintahan Desa Sukorejo. Permukiman di Desa Sukorejo masih didominasi oleh wilayah perkampungan yang tumbuh secara alami. Walau demikian, permukiman yang bersifat perumahan juga mulai tumbuh. Hal ini seperti terlihat dari keberadaan perumahan di Dusun Bagongan yang dihuni oleh kurang lebih 150 KK. Desa Sukorejo termasuk ke dalam kawasan resapan air untuk Kabupaten Magelang, di desa ini terdapat 6 sumber mata air di Kali Gending yang mempunyai debit air cukup besar. Mata air di Kali Gending sudah dipergunakan untuk tempat pemandian yang dibuka untuk umum karena sudah dilakukan penataan walau terbilang masih sederhana dan tentunya masih bisa dimaksimalkan. 1.1.4 Kondisi Kependudukan (Jumlah, Distribusi, Kepadatan, Sebaran Warga Miskin) Tabel Jumlah dan Kepadatan Penduduk Desa Sukorejo Dirinci Per Dusun No RW Dusun Laki-Laki Perempuan Jumlah Jumlah Luas Kepadatan KK Penduduk (Ha) Penduduk (jiwa) (jiwa/Ha) 1 1 Dogaten 475 464 287 939 20,18 46,53 Tabel di samping memperlihatkan jumlah penduduk dan 2 2 Bagongan 497 509 309 1006 11,20 89,82 kepadatan penduduk di Desa Sukorejo yang dirinci per dusun. Dari tabel terlihat bahwa Dusun Bagongan dan 3 3 Bonjitan 202 198 122 400 6,10 65,57 Dusun Dogaten merupakan dusun yang mempunyai 4 4 Klentengan 280 257 160 537 13,50 39,78 jumlah penduduk paling besar yaitu masing-masing 5 5 Senden 296 291 194 587 17,68 33,20 sejumlah 1006 jiwa (309 KK) dan 939 jiwa ( 287 KK). 6 6 Bintaro 363 387 243 750 21,83 34,36 Sedangkan Dusun Sarirejo merupakan dusun dengan 7 7 Sukosari 167 180 120 347 5,51 62,98 jumlah penduduk paling sedikit yaitu 210 jiwa (65 KK). Namun jika ditinjau dari segi kepadatan penduduk, 8 8 Ganjuran 395 419 249 814 13,52 60,21 ternyata daerah perumahan merupakan kawasan paling 9 9 Sarirejo 99 112 65 210 12,89 16,29 padat dengan kepadatan penduduk sebesar 265,56 jiwa/ 10 10 Jonggrangan 372 346 217 718 39,81 18,04 Ha, disusul dengan Dusun Bagongan dengan kepadatan 11 11 Perumahan 244 234 150 478 1,80 265,56 sebesar 89,82 jiwa/Ha dan Dusun Bonjitan dengan 3390 3397 2116 6786 164,02 41,37 penduduk 65,67 jiwa/Ha Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2013 BAB I PENDAHULUAN

4

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Umur Desa Sukorejo Dirinci Per Dusun No RW Dusun Rentang Umur 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Dogaten 60 73 2 Bagongan 69 89 3 Bonjitan 24 28 4 Klentengan 36 36 5 Senden 36 31 6 Bintaro 58 46 7 Sukosari 22 20 8 Ganjuran 62 59 9 Sarirejo 12 15 10 Jonggrangan 47 49 11 Perumahan 30 33 JUMLAH 456 479 Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2013

67 74 35 41 47 55 33 44 14 41 41 492

64 75 31 39 33 44 24 48 23 64 32 477

72 75 27 31 39 53 21 50 19 63 34 484

89 73 30 37 43 55 18 76 16 61 25 523

85 81 23 46 48 56 22 82 14 66 40 563

69 104 39 55 53 61 33 63 20 50 39 586

2015

Jumlah 40-44

45-49

50-54

55-59

77 66 44 42 67 58 35 56 16 57 50 568

66 69 33 44 42 56 26 52 19 55 32 494

55 54 20 36 38 49 33 58 12 49 31 435

60 52 25 28 36 59 25 52 8 43 22 410

>60 thn 102 125 41 66 73 100 35 112 23 73 69 819

939 1006 400 537 586 750 347 814 211 718 478 6786

Jumlah penduduk menurut umur dapat digunakan untuk melihat berapa perbandingan penduduk yang berada di usia produktif/angkatan kerja (15-64 tahun) dengan penduduk yang berada di usia tidak produktif/bukan angkatan kerja (0-14 dan diatas 65 tahun). Dari data diatas terlihat bahwa penduduk yang berada di usia angkatan kerja adalah sebesar 4540 jiwa dan penduduk yang berada di kategori bukan angkatan kerja sebesar 2246 jiwa. Artinya, 4540 jiwa angkatan kerja mempunyai beban tanggungan sebesar 2246 jiwa yang termasuk bukan angkatan kerja atau setiap 100 angkatan kerja mempunyai tanggungan 50 bukan angkatan kerja.

1.1.5 Karakteristik Sosial Budaya

BAB I PENDAHULUAN

5

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Sebuah Desa biasanya identik dengan karakteristik sosial yang kuat. Begitu juga desa Sukorejo. Sejak P2KP pertama kali masuk hingga sampai saat ini Desa Sukorejo selalu menunjukan hubungan social yang erat. Kemajuan fisik maupun ekonomi yang ada besar dipengaruhi dengan karakteristik sosial yang kuat dimasyarakatnya. Jumlah relawan di tingkat desa yang pernah mengikuti P2KP sebanyak 278 orang. Hal ini menjadi potensi yang bisa diandalkan di Desa Sukorejo, artinya semangat kebersamaan, kegotongroyongan dan partisipasi masyarakat yang besar dalam setiap kegiatan. Kondisi tersebut dapat dilihat pada kontribusi masyarakat dalam berbagai bidang kegiatan yang telah dilakukan pada kegiatan PNPM P2KP maupun kegiatan PAKET yang telah terealisasi. Permukiman di Desa Sukorejo secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu permukiman yang bersifat kekotaan (perumahan) di sebelah utara jalan raya (dengan notasi warna oranye) dan permukiman yang lebih bersifat kampung di sebelah selatan jalan raya (dengan notasi warna merah). Persebaran permukiman sudah merata di seluruh bagian desa, terutama untuk bagian desa sebelah selatan jalan raya. Sejumlah bangunan akan terkonsentrasi dan membentuk satu kampung tersendiri, yang terpisah dengan kampung yang lain. Keberadaan permukiman ini terpisah antara permukiman yang satu dengan permukiman yang lain dan dibatasi dengan keberadaan sawah maupun perkebunan yang memang mendominasi penggunaan lahan di Desa Sukorejo. Keberadaan permukiman mudah diakses dari jalan raya dan daerah lain walaupun dari peta nampak beberapa kampung hanya mempunyai satu akses keluar masuk saja.

BAB I PENDAHULUAN

6

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

1.1.6 Karakteristik Permukiman (Kondisi, Sebaran, Kepadatan) a. Sebaran

BAB I PENDAHULUAN

7

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

b. Kepadatan Bangunan Seperti ciri khas permukiman kampung yang lain, secara umum permukiman di Desa Sukorejo tidak termasuk ke dalam permukiman yang padat. Hal ini secara kasat mata dapat terlihat dari keberadaan bangunan rumah yang tidak terlalu berhimpitan dan akses jalan yang lebar dan memadai. Selain itu, masih banyaknya lahan kosong baik berupa lahan pekarangan, sawah, maupun perkebunan di Desa Sukorejo semakin menghilangkan adanya kesan padat untuk mayoritas permukiman di Desa Sukorejo. Namun di beberapa bagian permukiman di Desa Sukorejo ternyata dapat ditemukan permukiman yang mulai mengarah ke kawasan permukiman padat, hal ini terlihat dari keberadaan bangunan rumah yang mulai berhimpitan dan akses jalan yang kurang baik dengan lebar yang tidak sesuai dengan standar. Menurut data yang disusun berdasarkan proses Refleksi Perkara Kritis, kawasan padat (atau mengarah ke padat) di Desa Sukorejo dapat ditunjukkan pada peta berikut, Tabel Kepadatan Bangunan Rumah Desa Sukorejo Dirinci Per Dusun Jumlah Luas No RW Dusun Kepadatan Rumah Wilayah 1 1 Dogaten 218 20,18 10,80 2 2 Bagongan 288 11,20 25,71 3 3 Bonjitan 112 6,10 18,36 4 4 Klentengan 120 13,50 8,89 5 5 Senden 171 17,68 9,67 6 6 Bintaro 147 21,83 6,73 7 7 Sukosari 77 5,51 13,97 8 8 Ganjuran 168 13,52 12,43 9 9 Sarirejo 56 12,89 4,34 10 10 Jonggrangan 198 39,81 4,97 11 11 Bagongan 200 1,80 111,11 Asri Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2013 BAB I PENDAHULUAN

8

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

c. Kondisi Fisik Rumah

No

RW

Dusun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Dogaten 2 Bagongan 3 Bonjitan 4 Klentengan 5 Senden 6 Bintaro 7 Sukosari 8 Ganjuran 9 Sarirejo 10 Jonggrangan Jumlah

Tabel Kondisi Fisik Rumah Desa Sukorejo dirinci Per Dusun Semi Non Jumlah Dengan keadaan yang bervariasi, kondisi fisik Permanen rumah di Desa Sukorejo dibedakan menjadi Permanen Permanen 98 104 112 150 24 60 26 85 56 91 68 56 36 35 64 94 20 21 21 157 525 853 Sumber :Arsip Desa Sukorejo, 2013

16 26 28 9 24 23 6 10 15 20 177

218 288 112 120 171 147 77 168 56 198 1555

tiga kriteria, yaitu rumah permanen, semi permanen, dan non permanen. Dari data yang berhasil dihimpun, terlihat bahwa sebagian besar rumah di Desa Sukorejo berada pada kondisi semi permanen dengan jumlah 853 rumah atau ± 55% dari keseluruhan jumlah bangunan rumah. Untuk rumah permanen sejumlah 525 bangunan (34%), dan rumah tidak permanen masih ada sejumlah 177 bangunan atau 11 % dari total bangunan rumah yang ada.

1.1.7 Kondisi Infrastruktur a. Kondisi Jaringan Jalan Peta di samping memuat kondisi jaringan jalan di Desa Sukorejo. Dari peta terlihat bahwa beberapa jaringan jalan yang diberi notasi warna merah adalah jaringan jalan yang masih bermasalah. Permasalahan terkait jaringan jalan di Desa Sukorejo terjadi karena keberadaan jaringan jalan yang mengalami kerusakan atau jaringan jalan yang masih berupa jalan tanah. b. Drainase Tabel Kondisi Jaringan Drainase Desa Sukorejo Kondisi Jaringan Drainase BAB I PENDAHULUAN

Baik (Unit)

Rusak (Unit) 11

Kurang Memadai (Unit) 3

Mampet (Unit) 0

9 9

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2012 c. Air bersih Mayoritas masyarakat sudah menggunakan jaringan PDAM sebagai sumber air bersih utama warga. Hanya dusun Jonggrangan saja yang belum terlayani jaringan PDAM. Selain PDAM, warga juga mendapatkan air bersih dari sumur atau mata air yang memang keberadaannya menjadi potensi tersendiri di Desa Sukorejo. Tabel Penyediaan Sumber Air Bersih Desa Sukorejo No Sumber Air Bersih Jumlah Pemanfaat 1 Mata Air 6 55 2 Sumur Gali 200 200 3 Sumur Pompa 100 100 4 Hidran Umum 0 0 5 PAM 1222 1222 6 Pipa 0 0 7 Sungai 0 0 8 Embung 0 0 9 Bak Penampung Air Hujan 0 0 Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2012 d. Persampahan Desa Sukorejo belum terlayani jaringan persampahan tingkat kecamatan/kabupaten yang mengelola sampah secara kolektif. Sebagian besar warga mengelola sampah mereka secara perseorangan dengan dibakar, ditimbun, atau bahkan langsung dibuang di saluran air. Tabel Keberadaan Prasarana Persampahan Desa Sukorejo No 1 2 3 BAB I PENDAHULUAN

Jenis Prasarana Kebersihan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alat Penghancur Sampah (incinerator)

Jumlah 0 0 0 10

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

4 5 6 7 8

e.

Gerobak Sampah 0 Tong Sampah 0 Truk Pengangkut Sampah 0 Satgas Kebersihan 0 Tempat Pengelolaan Sampah 1 Swadaya Lingkungan 9 Pengelolaan Sampah Lainnya 1 Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2012 Sanitasi dan air limbah Sebagian besar KK sudah memiliki jamban keluarga untuk mengakomodasi kebutuhan prasarana pengelolaan limbah. Namun beberapa keluarga ternyata belum terlayani jaringan sanitasi pribadi. KK yang beum terlayani jaringan sanitasi pribadi dapat menggunakan 8 buah MCK umum yang tersedia, sedangkan KK yang tidak terjangkau pelayanan MCK umum akan melakukan kegiatan buang air besar sembarangan di kebun atau sungai dan hal ini seringkali menimbulkan masalah.

Tabel Prasarana Sanitasi Desa Sukorejo No Prasarana Sanitasi 1 2 3

Sumur Resapan Air Rumah Tangga MCK Umum Jamban Keluarga

Jumlah 0 8 unit 1902 KK

Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2012

BAB I PENDAHULUAN

11

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

1.1.8 Profil Kelembagaan Masyarakat dan Kepemerintahan Kelembagaan yang ada di Desa Sukorejo meliputi lembaga pemerintahan Desa, lembaga kemasyarakatan, lembaga politik, lembaga ekonomi, dan lembaga pendidikan. Lembaga pemerintah desa dan Badan Perwakilan Desa merupakan lembaga pemerintahan desa yang merupakan lembaga formal. Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang meliputi lembaga perempuan (LPKK), Organisasi pemuda, organisasi keagamaan, LPMD, dan Badan Keswadayaan masyarakat (BKM) Mandiri. Lembaga Ekonomi yang ada di Desa Sukorejo meliputi Koperasi, industry kecil serta lembaga ekonomi lainnya. Sedangkan lembaga pendidikan yang berkembang di wilayah Desa Sukorejo adalah lembaga pendidikan yang dikelola oleh Pemerintah 1.1.9 Profil IPM dan MDGs Berikut profil IPM Desa Sukorejo yang bisa dilihat dari beberapa sektor, yaitu : a. Pendidikan Fasilitas pendidikan yang tersedia di Desa Sukorejo adalah sarana pendidikan setingkat SD dan TK/PAUD. Sedangkan untuk pemenuhan sarana pendidikan di atas SD menggunakan sarana pendidikan yang berada di kawasan lain. TPA sebagai lembaga pendidikan agama sudah ada di masing-masing dusun. Hal ini bermanfaat karena TPA bisa menjadi salah satu lokasi pembangunan akhlak dan karakter. Tabel Sarana Pendidikan Desa Sukorejo No Jenis Sarana Jumlah 1 Gedung Kampus PTN 0 2 Gedung Kampus PTS 0 3 Gedung SMA/sederajat 0 4 Gedung SMP/sederajat 0 5 Gedung SD/sederajat 2 6 Gedung TK 2 7 Gedung Tempat Bermain Anak 3 8 Lembaga Pendidikan Agama 11 BAB I PENDAHULUAN

12

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

9 10 11

(TPA) Perpustakaan Keliling Perpustakaan Desa Taman Bacaaan

2015

0 1 0

Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2012 b. Komoditas atau hasil usaha Tabel Jenis Usaha Jasa dan Perdagangan Desa Sukorejo No

Usaha Jasa dan Jumlah (unit) Perdagangan 1 Usaha Toko / Kios 13 2 Swalayan 1 3 Warung Serba Ada 2 4 Toko Kelontong 83 5 Usaha Peternakan 0 6 Usaha Perikanan 11 7 Usaha Perkebunan 0 Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2012

Jenis Produk yang diperdagangkan 21 22 81 64 0 4 0

Jumlah Tenaga Kerja Terserap 42 6 12 83 0 11 0

c. Kesehatan Fasilitas kesehatan lebih mengoptimalkan keberadaan posyandu di masing-masing dusun sebagai penyedia pelayanan kesehatan tingkat basis. Selain itu juga sudah ada satu buah poliklinik atau balai kesehatan. Tabel Sarana Kesehatan Desa Sukorejo No Jenis Sarana Jumlah 1 Rumah Sakit Umum 0 2 Puskesmas 0 3 Puskesmas Pembantu 0 BAB I PENDAHULUAN

13

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

No Jenis Sarana 4 Poliklinik/balai pengobatan 5 Apotik 6 Posyandu 7 Toko Obat 8 Gudang Menyimpan Obat 9 Rumah Praktek Dokter 10 Rumah Bersalin 11 Balai Kesehatan Ibu dan Anak Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2012 Tabel Tenaga Kesehatan Desa Sukorejo No Tenaga Kesehatan 1 Dokter Umum 2 Dokter Gigi 3 Dokter Spesialis Lain 4 Paramedis 5 Dukun Bersalin Terlatih 6 Bidan 7 Perawat 8 Dukun Pengobatan Alternatif 9 Dokter Praktek Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2012

2015

Jumlah 1 0 11 2 0 1 1 1

Jumlah 1 0 0 2 1 1 0 0 1

d. Kondisi Perekenomian atau Pendapatan Karakteristik Kegiatan Ekonomi Lokal BAB I PENDAHULUAN

14

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

Tabel Usaha Jasa Keterampilan Penduduk Desa Sukorejo No Usaha Jasa dan Jumlah (orang) Jenis Produk yang Keterampilan diperdagangkan 1 Tukang Kayu 16 2 Tukang Batu 211 3 Tukang Jahit/Bordir 2 4 Tukang Cukur 6 5 Tukang Service 3 Elektronik 6 Tukang Besi 7 7 Tukang Gali Sumur 4 8 Tukang Pijat/urut 4 Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2012 Tabel Industri Kecil dan Menengah Desa Sukorejo No Jenis Industri Jumlah 1 Industri Makanan 2 Industri Alat Rumah Tangga 3 Industri Material Bahan Bangunan 4 Industri Alat Pertanian 5 Industri Kerajinan 6 Rumah Makan dan Restoran Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2012

BAB I PENDAHULUAN

4 3 3 2 7

Jumlah Tenaga Kerja Terserap 41 5000 4 8 3

4 1 2

7 2 2

2015

7 0 6 0 1 0

15

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

1.2

2015

RUMUSAN PERMASALAHAN YANG AKAN DITANGANI Beberapa aspek permasalahan yang akan ditangani aalah sebagai berikut : a. Aspek Penggunaan Lahan dan Distribusi Fasilitas  Keberadaan penggunaan lahan lain di dalam permukiman (mixed use) yang seringkali menimbulkan permasalahan dan menciptakan kekumuhan  Pembangunan yang tidak merata, dimana pembangunan cenderung lebih terpusat secara linier di kanan kiri jalan kecamatan  Maraknya perubahan lahan pertanian menjadi lahan terbangun  Pengetahuan yang minim mengenai tata ruang dan penggunaan lahan b. Aspek Kegiatan Ekonomi Masyarakat  Rendahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam upaya pengembangan dan peningkatan kegiatan ekonomi, khususnya kegiatan ekonomi rumah tangga  Masih tingginya jumlah penduduk yang masuk ke dalam kategori keluarga miskin  Belum adanya koperasi dan paguyuban yang menaungi kegiatan-kegiatan ekonomi warga sedikit banyak menghambat perkembangan kegiatan ekonomi yang ada c. Aspek Kegiatan Sosial Budaya  Rendahnya antusiasme generasi muda untuk melestarikan keberadaan budaya yang ada di Desa Sukorejo d. Aspek Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman  Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya sarana prasarana perkotaan yang sering berdampak pada penyalahgunaan sarana prasarana yang ada  Belum adanya pembangunan talud di beberapa lokasi menyebakan rawan longsor  Beberapa ruas jalan mengalami kerusakan, lebar tidak sesuai standar, dan beberapa permukiman hanya diakses satu ruas jalan saja.  Sanitasi dan sistem drainase permukiman di beberapa lokasi belum berfungsi secara optimal  Belum adanya sarana dan prasarana pengelola persampahan

BAB I PENDAHULUAN

16

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

1.3

2015

 Keberadaan kawasan permukiman yang terpisah antara permukiman yang satu dengan yang lain sedikit banyak menghambat dalam penyediaan sarana prasarana lingkungan permukiman e. Aspek Lingkungan dan Kerawanan Bencana  Beberapa lokasi permukiman menjadi lokasi yang rawan terjadi genangan  Keberadaan lokasi rawan longsor  Terdapat lokasi yang rawan terjadi bencana kebakaran karena kepadatan rumah dan lebar akses jalan yang tidak sesuai standar  Keberadaan lokasi yang rawan terjadi angin puting beliung  Keberadaan lokasi endemi demam berdarah TUJUAN Tujuan Penataan Lingkungan Permukiman Desa Sukorejo adalah sebagai berikut: 1. Perubahan sikap, perilaku, dan pola pikir masyarakat Desa Sukorejo ke arah yang lebih baik 2. Penataan lingkungan permukiman yang berwawasan lingkungan 3. Pengembangan kemampuan pengolahan lahan pertanian secara modern dan tepat guna sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan sekaligus menjaga kelestarian alam. 4. Pengembangan potensi wisata guna menarik wisatawan dari luar 5. Peningkatan kapasitas dan keterampilan masyarakat 6. Pengembangan industri-industri rumah tangga dan industri kreatif Arahan Penataan Lingkungan Permukiman Pengembangan Desa Sukorejo diarahkan pada kegiatan pertanian dan kegiatan-kegiatan yang mendukung kegiatan pertanian yang ada di Desa Sukorejo. Pengembangan pertanian dilakukan dengan mengoptimalkan lahan-lahan pertanian yang ada, seperti lahan persawahan, lahan pekarangan dan permukiman, lahan tebing, lahan bantaran sungai, dan lahan tidur lainnya. Berjalan seiring dengan pengembangan pertanian yang ada di Desa Sukorejo, kegiatan selain pertaniaan harus tetap dikembangkan sebagai upaya mencapai desa “Kreatif dan Cerdas”. Pengembangan Desa Sukorejo sebagai desa pengembangan pertanian dan potensi kreatif lainnya diharpakan akan menjadi Desa Percontohan.

BAB I PENDAHULUAN

17

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

1.4

2015

HASIL AKHIR YANG DIHARAPKAN (VISI) VISI “Desa Pertanian, Wisata, dan Industri Rumah Tangga sebagai jalan CERDAS dan KREATIF” Desa : Kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah masyarakat yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang Kepala Desa). Pedesaan : Daerah permukiman penduduk yang sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, iklim, dan air sebagai syarat penting bagi terwujudnya pola kehidupan agraris (pertanian) di tempat tersebut. Pertanian : Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati untuk dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, dan pengelolaannya. Wisata : Bepergian bersama-sama untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dsb. Industri Rumah : Indsutri kecil dengan jumlah tenaga kerja 1-19 orang Tangga Kreatif : Memiliki daya cipta atau mempunyai kemampuan untuk menciptakan hal baru. Cerdas : Sempurna perkembangan akal budinya MISI 1. Menjaga dan melestarikan nilai-nilai tradisi, kearifan lokal, adat istiadat yang berkembang di Desa Sukorejo 2. Membina dan menjalin kesadaran bersama terhadap lingkungan sosial kemasyarakatan dalam sifat, sikap, tindak-tanduk, perilaku kedisiplinan masyarakat Desa Sukorejo 3. Menjaga ketentraman, kenyamanan, dan ketenangan masyarakat. 4. Memperkuat peran dan fungsi kelembagaan masyarakat untuk menghadapi tantangan 5. Mengembangkan dan mengoptimalkan potensi lokal yang dimiliki di sektor pertanian, wisata, dan industri untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. 6. Membentuk masyarakat yang berbudaya dan mengembangkan potensi budaya masyarakat 7. Mewujudkan tatanan lingkungan permukiman yang sehat, tertib, dan aman 8. Mengembangkan motivasi dan membuka wawasan dalam pengembagan usaha

BAB I PENDAHULUAN

18

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

1.5

2015

STRATEGI PELAKSANAAN (MISI) Strategi penataan lingkungan permukiman di Desa Sukorejo adalah: 1. Penataan dan pengelolaan lahan Desa Sukorejo a. Pemanfaatan lahan rawan longsor dan bantaran sungai menjadi lahan pertanian tanaman keras (non padi) b. Pemanfaatan lahan pekarangan rumah sebagai lahan produktif dengan menggunakan media-media tanam yang ramah lingkungan. c. Pengendalian pengembangan kegiatan non-pertanian untuk tidak mengurangi lahan pertanian yang ada di Desa Sukorejo d. Pengembangan sektor perikanan pada wilayah yang mempunyai sumber air yang melimpah 2. Penataan Bangunan dan Lingkungan Perumahan Permukiman a. Penetapan penggunaan aturan-aturan dasar bangunan yang bertujuan sebagai pengendali area terbangun pada lahan pekarangan di pemukiman. b. Pengembangan lingkungan permukiman pada sektor pengembangan pertanian, industri, dan budidaya. c. Penambahan bangunan baru pendukung kegiatan pertanian, wisata, perikanan, peternakan, dan industri rumah tangga kreatif d. Pengembangan bangunan harus sesuai dengan kaidah-kaidah keamanan, kesehatan, dan kenyamanan lingkungan. e. Penataan lingkungan permukiman yang aman dari segi peraturan, tata ruang, dan kebencanaan. 3. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) a. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan kegiatan pertanian dan wisata b. Peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengembangkan peluang usaha/industri pertanian, peternakan, dan perikanan. 4. Pengembangan Sosial Budaya dan Kemasyarakatan a. Pengembangan budaya bercocok tanam b. Pembangkitan minat masyarakat dalam mengembangakan kegiatan pertanian c. Pengembangan organisasi kemasayrakatan dalam mendukung kegiatan pertanian d. Pengembangan kegiatan budaya dan kesenian

BAB I PENDAHULUAN

19

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

5.

6.

7.

8.

9. 10.

2015

Pengembangan Ekonomi yang Telah Ada a. Pengoptimasian kegiatan ekonomi yang sudah ada b. Diversifikasi usaha pertanian, peternakan, dan perikanan c. Pengoptimalisasian kegiatan industri rumah tangga, baik kualitas, kwantitas, dan jaringan pemasaran d. Pengembangan kegiatan perikanan dan peternakan sebagai kegiatan ekonomi utama masyarakat e. Pengembangan potensi alam maupun buatan yang ada di Desa Sukorejo sebagai daya tarik wisata Penciptaan Usaha Ekonomi Baru a. Pembuatan usaha ekonomi baru di bidang wisata pertanian b. Pemanfaatan pekarangan rumah sebagai area pertanian c. Pembuatan ekonomi turunan dari kegiatan wisata pertanian, seperti kuliner, shoping house, dsb Penyediaan sarana dan prasarana lingkungan yang baik untuk mendukung aktivitas masyarakat. a. Peningkatan kualitas infrastruktur lingkungan permukiman b. Pengembangan fasilitas publik dengan penambahan-penambahan kegiatan Penataan lingkungan permukiman yang aman dari segi peraturan, tata ruang, dan kebencanaan. a. Peningkatan kualitas fisik permukiman b. Pengantisipasian penggunaan lahan/ kawasan lindung dengan pembangunan yang sesuai fungsinya c. Pengembalian fungsi kawasan yang sesuai dengan peraturan perundangan d. Penataan kawasan rawan bencana dan pengembangan sistem peringatan bencana dan evakuasi Peningkatan Kegiatan Sosial Budaya Melalui Kegiatan Kesenian, Wisata Budaya, dan Optimalisasi Lembaga Masyarakat Peningkatan Kesejahteraan Warga Miskin dengan Optimailasi Kegiatan Perekonomian yang Telah Ada, Dengan Memperbanyak Keterlibatan Keluarga Miskin Dalam Kegiatan Tersebut

.

BAB I PENDAHULUAN

20

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

1.6

2015

KOMPONEN KEGIATAN PELPBK 1.6.1 Komponen pengembangan Kapasitas Pengembangan kapasitas dapat dilakukan dengan beberapa cara, dimana pengembangan kapasitas harus diselaraskan dengan konsep dan tujuan yang ada di penataan lingkungan permukiman di Desa Sukorejo, beberapa di antaranya yaitu a. Terkait dengan adanya perencanaan mitigasi bencana, maka diperlukan adanya pembinaan dan strategi terkait mitigasi bencana b. Sosialisasi terkait dengan penataan ruang serta hasil perencanaan di Sukorejo, sehingga konsep tersebut merasa dimiliki oleh semua warga di Desa Sukorejo. Karena dengan partisipasi mereka inilah kegiatan PLPBK dapat berjalan dengan lancar dan penuh dukungan dari semua pihak. c. Konsep rest area berbasis home industri yang menjadi tema perencanaan di Desa Sukorejo ini harusnya disertai dengan pembinaan sikap mental dan perilaku baik untuk pedagang, dan penyedia jasa di Desa Sukorejo d. Dan juga pembinaan terhadap kelembagaan di Desa Sukorejo baik itu lembaga formal dan non formal sebagai bentuk persiapan alih kelola semua hasil-hasil pembangunan PLPBK dan kemitraan 1.6.2 Komponen Pendanaan (Dana Bantuan Langsung Masyarakat) Komponen pendanaan untuk kegiatan PLPBK di Desa Sukorejo ini tidak hanya berasal dari BLM saja, akan tetapi ada beberapa pendanaan dukungan lainnya yang diberikan untuk lokasi ini. Alokasinya antara lain : a. BLM PLPBK Alokasi BLM PLPBK senilai 1 milyar ini, penggunaanya berupa : Tabel I.9 Alokasi dana BLM PLPBK No Jenis Tahapan Pelaksanaan Alokasi 1 Dukungan Kegiatan Perencanaan Rp 71.200.000,2 Peningkatan Kapasitas Rp 18.800.000,3 Tenaga Ahli Pendamping Perencanaan Rp 25.000.000,4 Tenaga Ahli Pemasaran Rp 25.000.000,5 Kegiatan Fisik Rp 850.000.000,-

BAB I PENDAHULUAN

21

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Sumber : SOP PLPBK, Pemanfaatan BLM PLPBK, tahun 2013 b. Swadaya Masyarakat Sesuai dengan konsep PNPM-MP, maka BLM merupakan stimulan bagi masyarakat dalam mewujudkan perencanaan lingkungan permukimannya. Oleh sebab itu, swadaya masyarakat selalu mempunyai porsi tersendiri di setiap pelaksanaan kegiatan, baik itu kegiatan perencanaan, pemasaran, dan implementasi fisik c. Hasil chanelling/kemitraan Di kegiatan PLPBK, ada satu tahapan yaitu pemasaran. Di sini masyarakat diberdayakan untuk menjalin kemitraankemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang mempunyai tujuan yang sama dalam penataan lingkungan permukiman sesuai dengan konsep perencanaan Desa Sukorejo. Keterbatasan anggaran yang dialami oleh pemerintah mendorong pihak- pihak yang mengelola perencanaan dan pembangunan untuk melakukan capital rationing dengan cara membuat prioritas program, dan menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan masyarakat umum untuk partnership dalam pembiayaan dan pengolahan beberapa sarana dan prasarana dasar. Mobilisasi swadaya masyarakat dan dari pihak swasta ini terus berlangsung seiring dengan kesadaran akan arti penting sarana dan prasarana dasar tersebut, serta kesadaran publik atas keterbatasan anggaran pemerintah, sehingga proses sharing dalam pembiayaan program sarana dan prasarana dasar terus berlanjut. Bentuk kemitraan yang paling umum adalah pemberian hak pada swasta untuk membangun dan mengelola sarana dan prasarana publik, dimana pihak swasta akan mendapat keuntungan ekonomi dan finansial dari retribusi yang diberikan atas penggunaan sarana dan prasarana tersebut, sementara pihak pemerintah memberikan perlindungan politik, hak atas tanah, dan hak pungut retribusi pada pihak mitra, ataupun bentuk lain yang disepakati bersama. Model kemitraan akan meringankan beban anggaran pemerintah sehingga dalam kondisi keterbatasan anggaran, pihak pemerintah dapat memberikan pelayanan publik melalui kemitraan dengan swasta. Hal yang perlu diperhatikan pada model kemitraan ini antara lain kejelasan konsesi, hak dan kewajiban masing-masing pihak, kejelasan penetapan tingkat retribusi atas pemanfaatan sarana dan prasarana tersebut sehingga masyarakat tidak terkorbankan.

BAB I PENDAHULUAN

22

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

1.6.3 Komponen Dukungan Teknis untuk Pemerintah Kota/Kabupaten dan Pemangku Kepentingan Lainnya Komponen dukungan teknis yang diberikan untuk Pemerintah kabupaten Magelang terkait dengan kegiatan PLPBK, antara lain berupa : a. Pelatihan pengembangan kapasitas kepada tim teknis yang ada di tingkat kabupaten baik itu berupa konsep PLPBK secara umum maupun konsep perencanaan lingkungan permukiman di Desa Sukorejo secara khusus. Hal ini menjadi bekal tim teknis untuk melakukan pengawalan baik dari proses persiapan hingga tahapan alih kelola b. Penyediaan informasi baik berupa progres kegiatan, RKTL PLPBK Desa Sukorejo, sampai dengan permasalahan yang ada di Desa Sukorejo sehingga mempermudah kegiatan monitoring dan evaluasi yang menjadi tanggung jawab tim teknis 1.6.4 Komponen Dukungan Teknis yang Diperlukan dari Pemerintah Kota/Kabupaten dan Pemangku Kepentingan Lainnya Beberapa komponen dukungan teknis yang diperlukan dari pemerintah daerah Kabupaten Magelang terkait PLPBK di Desa Sukorejo khususnya yaitu : a. Penyediaan Tim Teknis dari berbagai macam dinas yang dibutuhkan, dimanatim teknis tersebut berkewajiban memberikan bintek mulai dari proses persiapan hingga tahapan alih kelola b. Menyediakan instrumen-instrumen perencanaan, baik itu berupa data maupun peta yang dibutuhkan di setiap siklus tahapan PLPBK c. Mengalokasikan dana pendampingan sehingga kegiatan yang bersifat siklus kota di PLPBK bisa berjalan dengan lancar d. Ikut melakukan pengawasan di kegiatan fisik (khusus DPU dan ESDM), sehingga semua bangunan PLPBK memenuhi syarat standar bangunan gedung e. Membantu menjembatani kegiatan pemasaran dalam upaya mencari kemitraan di Desa Sukorejo yang sudah disesuaikan dengan konsep perencanaan yang ada f. Terkait persyaratan administratif bangunan gedung. Pengaturan persyaratan administratif bangunan gedung dalam bertujuan agar masyarakat mengetahui lebih rinci persyaratan administratif yang diperlukan untuk mendirikan bangunan gedung, baik dari segi kejelasan status tanahnya, kejelasan status kepemilikan bangunan gedungnya, maupun kepastian hukum bahwa bangunan gedung yang didirikan telah memperoleh persetujuan dari pemerintah Daerah dalam bentuk izin mendirikan bangunan gedung. Kejelasan hak atas tanah adalah persyaratan mutlak dalam mendirikan bangunan gedung, meskipun ini dimungkinkan BAB I PENDAHULUAN

23

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS] DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

adanya bangunan gedung yang didirikan di atas tanah milik orang/pihak lain, dengan perjanjian. Dengan demikian kepemilikan bangunan gedung dapat berbeda dengan kepemilikan tanah, sehingga perlu adanya pengaturan yang jelas dengan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan tentang kepemilikan tanah. Bagi Pemerintah Daerah sendiri, dengan diketahuinya persyaratan administratif bangunan gedung oleh masyarakat luas, khususnya yang akan mendirikan atau memanfaatkan bangunan gedung, menjadi suatu kemudahan dan sekaligus tantangan dalam penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik. Pelayanan pemrosesan dan pemberian izin mendirikan bangunan gedung yang transparan, adil, tertib hukum, partisipatif, tanggap, akuntabilitas, efisien dan efektif, serta profesional, merupakan wujud pelayanan prima yang harus diberikan oleh Pemerintah Daerah. Pengaturan persyaratan teknis ini bersifat mengatur lebih lanjut persyaratan teknis tata bangunan dan keandalan bangunan gedung, agar masyarakat dalam mendirikan bangunan gedung mengetahui secara jelas persyaratan-persyaratan teknis yang harus dipenuhi sehingga bangunan gedungnya dapat menjamin keselamatan pengguna dan lingkungannya, dapat ditempati secara aman, sehat, nyaman, dan aksesibel, sehingga secara keseluruhan dapat memberikan jaminan terwujudnya bangunan gedung yang fungsional, layak huni, berjati diri dan produktif, serta serasi dan selaras dengan lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN

24

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

BAB II

2015

RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

Rancangan Pelaksanaan Kegiatan PLPBK di Desa Sukorejo adalah sebagai berikut : 2.1 KONDISI AWAL KAWASAN PRIORITAS Kawasan Prioritas Desa Sukorejo bisa digambarkan dalam penjabaran dibawah ini 2.1.1 DelineasiKawasanPrioritas Kawasan prioritas Desa Sukorejo terletak di Dusun Sukosari, Dusun Sarirejo, Dusun Ganjuran, dan Dusun Jonggrangan. Kawasan prioritas ini berada di sisi timur desa dan berbatasan langsung dengan Desa Bondowoso. Letak kawasan prioritas ini cukup strategis karena berdekatan dengan kantor Desa Sukorejo dan jalan kecamatan yang menghubungkan Desa Sukorejo dengan desa-desa lain di kawasan sekitar. Secara administrasi, kawasan prioritas berbatasan dengan : Utara : Desa Banyurojo Selatan : Desa Kalinegoro Timur : Desa Bondowoso dan Kelurahan Sumberrejo Barat : Dusun Bintaro, Dusun Senden, dan Desa Jogonegoro Dilihat dari peta di samping, terlihat bahwa kondisi fisik dasar kawasan prioritas Desa Sukorejo cenderung datar/landai untuk bagian tengah dan bagian utara kawasan. Hal ini terlihat dari garis-garis kontur yang renggang. Kondisi berbeda ditemukan di kawasan prioritas bagian tenggara yang berada di sekitar mata air gending dan jonggrangan. Garis kontur yang rapat menandakan bahwa kawasan tersebut mempunyai kelerengan yang cukup terjal. Secara umum terlihat bahwa wilayah paling tinggi berada di sebelah timur laut kawasan, berangsur-angsur BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

25

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

ketinggian berkurang ke arah barat daya, dan akhirnya ketinggian paling rendah berada di sekitar mata air Gending dan Jonggrangan. Kondisi wilayah yang datar sesuai dipergunakan untuk kawasan permukiman dan areal persawahan. Wilayah yang datar memberi kemudahan dalam pembangunan sarana prasarana lingkungan. Kawasan prioritas yang mempunyai karakter terjal saat ini lebih difungsikan sebagai area hijau dan daerah resapan air. Kondisi yang terjal tidak cocok untuk dipergunakan sebagai kawasan permukiman, selain karena rawan longsor, kondisi yang terjal juga menghambat dalam penyediaan sarana prasarana permukiman seperti jalan dan drainase. Bagian yang terjal ini memerlukan perhatian khusus. Pembangunan tetap diperlukan mengingat kawasan ini harus menjadi kawasan yang mudah diakses oleh warga sebagai penyedia air bersih, kawasan pertanian kangkung, dan kawasan potensi wisata, namun pembangunan tetap harus memperhatikan aturan-aturan tertentu agar fungsi konservasi tetap terjaga. 2.1.2 KondisiKependudukan (jumlah, distribusi, kepadatan, SebaranWargaMiskin) Tabel Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kawasan Prioritas Ganjuran merupakan dusun dengan Jumlah Kepadatan jumlah penduduk paling besar, disusul LakiJumlah Luas No Dusun Perempuan Penduduk Penduduk dengan Dusun Jonggrangan. Laki KK (Ha) (jiwa) (jiwa/Ha) Jika dilihat dari kepadatan penduduk, 1 Sukosari 167 180 120 347 5,51 62,98 Dusun Sukosari merupakan dusun yang 2 Ganjuran 395 419 249 814 13,52 60,21 paling padat dengan 62,98 jiwa/Ha, 3 Sarirejo 99 112 65 210 12,89 16,29 kemudian Dusun Ganjuran terpadat 4 Jonggrangan 372 346 217 719 39,81 18,04 kedua dengan kepadatan 60,21 Jumlah 1033 1057 651 2090 71,73 29,12 jiwa/Ha. BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

26

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2013 Tabel Pendidikan Terakhir Penduduk Kawasan Prioritas Tidak / Belum No Dusun belum Tamat Sekolah SD 1 Sukosari 38 36 2 Ganjuran 112 82 3 Sarirejo 23 26 4 Jonggrangan 96 68 Jumlah 269 212 Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2013 Tabel Mata Pencaharian Penduduk Kawasan Prioritas No 1 2 3 4

Dusun

SD

SLTP

73 223 76 246 618

66 172 34 160 432

SLTA 104 198 49 133 484

Akademi

3 2 3 3 11

MATA PENCAHARIAN KK 7 8 9 10 11 12 5 1 2 0 0 21 9 1 4 0 1 73 2 0 1 0 0 17 10 4 9 0 0 52 26 6 16 0 1 163

1 2 3 4 5 6 Sukosari 26 19 12 5 15 11 Ganjuran 82 7 11 2 17 19 Sarirejo 19 1 2 2 6 7 Jonggrangan 73 1 7 5 11 11 Jumlah 200 28 32 14 49 48 Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2013 Keterangan : 1 Karyawan swasta (konstruksi, wartawan) 2 TNI 3 PNS (guru, karyawan BUMN, karyawan BUMD, perawat) 4 Dagang 5 Pensiunan 6 Wiraswasta (tukang jahit, seniman, penata rambut)

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Diploma

10 11 12 13 14 15

13 3 12 2 20 37

2015

Strata 1

14 6 0 4 24

14 1 1 0 6 8

15 1 1 1 2 5

16 0 0 0 1 1

Jumlah

13 19 0 8 40

17 18 0 0 2 2 0 0 0 0 2 2

347 814 211 718 2090

JUMLAH 122 244 60 212 638

Industri Polisi Buruh harian lepas Buruh tani, petani/pekebun Tukang batu, tukang kayu Perangkat desa 27

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

7 Mengurus rumah tangga 8 Tidak/belum bekerja 9 Sopir (transportasi)

2015

16 Buruh peternakan 17 Rohaniwan (ustad, pendeta) 18 Pelajar/mahasiswa

Tabel Jumlah dan Prosentase KK Miskin Kawasan Prioritas Jumlah KK miskin di kawasan prioritas adalah sebesar 128 KK atau 20,06 % dari Jumlah Prosentase total keseluruhan KK yang ada. KK miskin ini tersebar dengan masing-masing di Jumlah No Dusun KK Dusun Ganjuran sebesar 60 KK, Dusun Jonggrangan dengan 34 KK, Dusun Sukosari KK Miskin dengan 19 KK, dan Dusun Sarirejo dengan 15 KK. KK miskin yang ada di kawasan prioritas sebesar 6,63 % jumlah keseluruhan KK di Desa Sukorejo atau 31,37 % dari 1 Sukosari 122 19 15,57 KK Miskin yang ada di Desa Sukorejo. 2 Ganjuran 244 60 24,59 3 Sarirejo 60 15 25,00 4 Jonggrangan 212 34 16,04 Jumlah 638 128 20,06 Sumber : Arsip Desa Sukorejo, 2014 2.1.3 KarakteristikPermukiman/Karakteristik Kawasan Karakteristik Permukiman atau Kawasan bisa igambarkan sebagai berikut a. Sebaran Permukiman Permukiman terbentuk karena mengumpulnya beberapa bangunan rumah dalam satu kawasan lingkungan. Permukiman di kawasan prioritas terpisah antara permukiman yang satu dengan yang lain dan dibatasi oleh sawah irigasi dan kebun campur. Kawasan permukiman diakses oleh jalan desa yang bersumbu pada jalan kecamatan. Dusun Sukosari hanya diakses oleh satu ruas jalan sebagai akses keluar masuk. b. Kepadatan Bangunan Sesuai karakteristik perkampungan pada umumnya, sebenarnya permukiman di kawasan prioritas Desa Sukorejo berada pada kondisi kepadatan sedang. Hal ini terlihat dari jarak BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

28

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

rumah yang tidak terlalu berhimpitan, keberadaan akses jalan, dan masih tersedianya lahan atau pekarangan terbuka di masing-masing rumah warga. Walau demikian, antisipasi terkait kepadatan bangunan tetap diperlukan mengingat keberadaan permukiman yang sudah mulai mengarah pada kondisi padat. c. Kondisi Fisik Rumah Tabel di bawah memperlihatkan jumlah rumah berdasarkan kondisi rumah di kawasan prioritas dan data terkait pemilik rumah tidak layak huni. No Dusun Permanen Semi Permanen Non Permanen Jumlah 1 2 3 4

Sukosari Ganjuran Sarirejo Jonggrangan Jumlah

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nama Sutopo Much Muhtar Muryanto Jamali Guyup Musafak Jumedi Sunarwiyah Ruminah

36 64 20 21 141 Dusun Sarirejo Sarirejo Sarirejo Sarirejo Sarirejo Sukosari Sukosari Jonggrangan Jonggrangan

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

35 94 21 157 307 No 10 11 12 13 14 15 16 17

6 10 15 20 51 Nama Slamet Karum Slamet Suparman Sarmini Rubiyah Sarijo Muh Jamil

77 168 56 198 499 Dusun Jonggrangan Ganjuran Ganjuran Ganjuran Ganjuran Ganjuran Ganjuran Ganjuran

29

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

d. Kondisi Lingkungan Permukiman Kondisi permukiman di kawasan prioritas Desa Sukorejo terkesan kumuh karena keberadaan jalan yang rusak, jaringan drainase yang tidak berfungsi optimal, dan keberadaan lahan pekarangan yang tidak dikelola dengan baik. e. Fungsi Rumah Sebagian besar rumah mempunyai fungsi hanya sebagai tempat tinggal. Namun, selain sebagai tempat tinggal terdapat rumah yang mempunyai fungsi-fungsi lain seperti lokai perdagangan, penyedia jasa, dan sebagai lokasi industri. 2.1.4

Kondisi Infrastruktur a. Jaringan Jalan Kondisi jaringan jalan di kawasan prioritas Desa Sukorejo sangat bervariasi, sebagian jalan sudah dalam kondisi baik dengan perkerasan aspal atau beton. Sedangakan beberapa ruas jalan masih mengalami kerusakan, terutama untuk ruas-ruas jalan yang berada pada kelerengan curam menuju ke arah mata air gending dan mata air jonggrangan. Jaringan jalan belum dilengkapi dengan jaringan pedestrian dan rata-rata belum tersedia street furniture yang memadai.

b. Jaringan Drainase Kondisi drainase kawasan prioritas juga bervariasi, sebagian ruas jalan sudah terlayani jaringan drainase yang layak dan sebagian yang lain masih memperlukan perbaikan jaringan drainase. Hal ini perlu dilakukan karena keberadaan ruas jalan yang belum terlayani jaringan drainase, drainase tidak berfungsi optimal, dan drainase yang tidak mampu menampung debit air yang melalui.

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

30

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

c.

2015

Jaringan Air Bersih Mayoritas warga sudah menggunakan jaringan PDAM untuk penyediaan air bersih di masing-masing rumah. Hanya Dusun Jonggrangan saja yang belum terlayani jaringan PDAM dan masih menggunakan sumur gali/pompa serta memanfaatkan keberadaan mata air jonggrangan secara manual. Permasalahan terkait pemenuhan air bersih adalah keberadaan debit air sumur yang berkurang drastis ketika musim kemarau.

d. Jaringan Listrik Sebagian besar rumah telah tersambung jaringan listrik dengan baik. Akan tetapi masih terdapat warga yang belum mempunyai jaringan listrik sendiri. e. Sanitasi Sanitasi di Kawasan Prioritas didominasi dengan sanitasi pribadi berupa WC dan septictank. Akan tetapi, beberapa keluarga belum mempunyai wc dan septictank serta masih melakukan aktivitas buang air besar sembarangan. Kondisi ini diperparah dengan WC yang ada, baik pribadi maupun umum, dimana pembuangannya seringkali tidak dilengkapi dengan keberadaan septic tank. f. Persampahan Kawasan Prioritas Desa Sukorejo belum terlayani jaringan persampahan tingkat kecamatan/kabupaten yang mengelola sampah secara kolektif. Sebagian besar warga mengelola sampah mereka secara perseorangan dengan dibakar, ditimbun, atau bahkan langsung dibuang di saluran air.

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

31

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2.1.5

2015

Kondisi Sarana Permukiman a. Fasilitas Pendidikan Fasilitas pendidikan yang ada di kawasan prioritas Desa Sukorejo adalah sarana pendidikan setingkat PAUD/TK yang terletak di Dusun Jonggrangan. Untuk fasilitas pendidikan setingkat SD dilayani oleh keberadaan SD di Dusun Bagongan dan Dusun Bintaro. Untuk fasilitas pendidikan agama, di masing-masing dusun di kawasan prioritas sudah menyediakan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) b. Fasilitas Peribadatan Untuk fasilitas peribadatan, di kawasan prioritas sudah tersedia masjid di masingmasing dusun. Selain masjid, di kawasan prioritas juga terdapat sarana peribadatan berupa gereja kristen di Dusun Ganjuran. Kondisi sarana peribadatan untuk kawasan prioritas pada dasarnya berada pada kondisi baik dan layak pakai. c. Fasilitas Kesehatan Untuk fasilitas kesehatan, di kawasan prioritas hanya tersedia posyandu di masingmasing dusun untuk melayani kesehatan pada tingkat basis. Untuk fasilitas kesehatan berupa puskesmas/PKD berada di luar kawasan prioritas yaitu di Dusun Bintaro. d. Fasilitas Rekreasi dan Olahraga Tidak terdapat sarana rekreasi di kawasan prioritas Desa Sukorejo. Untuk sarana olahraga, warga biasa memanfaatkan keberadaan lapangan bulu tangkis, lapangan voli, maupun meja pingpong yang sudah ada di masing-masing dusun dan lapangan sepakbola yang ada di Dusun Bonjitan (di luar kawasan prioritas)

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

32

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

2.2 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN Berikut adalah perencanaan kegiatan PLPBK di kawasan prioritas Desa Sukorejo 2.2.1 Struktur Peruntukan Lahan

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

33

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

a. Rencana Struktur Rencana Struktur Ruang Kawasan Prioritas Desa Sukorejo dibentuk oleh 2 (dua) elemen yaitu kerangka utama (main skeleton) dan ruang utama kawasan prioritas. Antar ruang utama tersebut dihubungkan dengan kerangka utama kawasan prioritas.. Ruang-ruang struktural Kawasan Prioritas terakses dengan jaringan utama Desa dan kawasan Prioritas. 1. Rencana Kerangka Utama dan Sirkulasi Kerangka utama terbentuk oleh jaringan jalan utama desa, jaringan jalan utama padukuhan, dan sungai yang melintasi wilayah kawasan prioritas. Jaringan jalan utama desa berada di sebelah utara Kawasan Prioritas dan kerangka utama kawasan prioritas berupa jalan-jalan lingkungan yang saling berhubungan antar padukuhan di Kawasan Prioritas. Sedangkan kerangka kawasan berupa sungai adalah sungai yang mengalir dari Mata Air Gending yang mengarah ke selatan. 2. Rencana Struktur Ruang Utama Ruang strukutral Utama merupakan spot-spot yang memiliki fungsi pelayanan dengan skala padukuhan maupun desa. Sebagai pembentuk struktur ruang kawasan,ruang utama kawasan harus terakses dengan jaringan jalan utama kawasan prioritas. Rencana ruang-ruang utama kawasan di Kawasan Prioritas tidak berubah dari pola eksisting yaitu ruang-ruang yang sudah ada, di antaranya adalah sebagai berikut: a) Pusat Kawasan Perdagangan Jasa Rencana pusat kawasan perdagangan jasa kawasan prioritas ditempatkan di wilayah kawasan prioritas sebelah utara yang merupakan koridor jaringan jalan utama desa. kawasan ini juga menjadi area pintu masuk kawasan prioritas. b) Pusat Kawasan Permukiman Kegiatan permukiman mempunyai 4 pusat kegiatan permukiman yang merupakan 4 padukuhan di kawasan prioritas. c) Pusat Kawasan Wisata Pemandian Gending Kegiatan wisata pemandian Gending dijadikan pusat kegiatan rekreasi dan wisata di Kawasan Prioritas sebagai daya tarik kawasan prioritas. BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

34

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

d) Pusat Kawasan Pertanian Tanaman Air dan Perikanan Kegiatan budidaya kangkung dan ikan di wilayah daerah aliran sungai dari mata air Gending yang berada di wilayah t imur kawasan prioritas dijadikan sebagai pusat kawasan pertanian tanaman air dan perikanan Kawasan Prioritas. e) Pusat Kawasan Pertanian Lahan Basah Kegiatan pertanian lahan basah berupa padi dan beberapa kegiatan perkebunan dipusatkan di sebelah barat kawasan prioritas. b. . Rencana Pola Ruang Rencana pola ruang Kawasan Prioritas tidak berbeda jauh dengan kondisi eksisting Kawasan Prioritas. Rencana pola ruang Kawasan Prioritas dibedakan menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Berikut tabel rencana pola ruang kawasan prioritas: NO PENGGUNAAN LAHAN RENCANA LUAS % KAWASAN BUDIDAYA 1 Permukiman Kawasan permukiman kawasan prioritas direncanakan di wilayah tengah kawasan prioritas dan memanjang dari arah utara sampai dengan selatan. 2 Perdagangan Jasa Kawasan perdagangan jasa direncanakan pada koridor jaringan jalan utama Desa Sukorejo di sebelah utara kawasan prioritas. 3 Sarana Peribadatan Kawasan peribadatan direncakan sesuai dengan kondisi eksisting sarana peribadatan. 4 Pertanian Lahan Basah Pertanian lahan basah dan termasuk juga pertanian tanaman air berada menyebar di kawasan prioritas. 5 Pertanian Lahan Kering Pertanian lahan kering direncanakan berada di sebelah selatan wilayah kawasan prioritas BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

35

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

6

RTH

7

Fasilitas Umum

KAWASAN LINDUNG 8 Kawasan Perlindungan Sungai

2.2.2

2015

Kawasan ruang terbuka hijau direncanakan berada di kawasan wisata pemandian Gending Fasilitas umum berupa jalan direncanakan sesuai keadaan saat ini. Rencana perlindungan sungai ditetapkan merupakan kawasan sempadan sungai dengan jarak 10-20 meter dari bibir sungai.

Intensitas Pemanfaatan lahan – Tata Bangunan a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Koefisien Dasar Bangunan di Kawasan Prioritas dibedakan menjadi KDB pada pemanfaatan lahan di kawasan permukiman kepadatan menengah dan KDB pada kawasan permukiman kepadatan tinggi. b. Pengaturan blok lingkungan Pengaturan masing masing blok bangunan dibedakan sebagai berikut: 1. Rumah tanpa kandang ternak Rumah tanpa kandang ternak diharuskan memiliki jarak minimal dengan rumah yang lain. Jarak tersebut minimal 2 meter 2. Rumah dengan kandang ternak Kandang ternak harus diletakan minimal 10 meter dari rumah sang pemilik dan 10 meter dari rumah yang lain. c. Orientasi Bangunan Bangunan di Kawasan Prioritas, baik bangunan rumah, perdagangan, maupun fasilitas umum dihadapkan pada jaringan jalan atau sungai. Untuk bangunan yang berada di pinggir jalan dan juga menghadap ke sungai, maka muka bangunan dihadapkan ke jalan namun bagian rumah yang menghadap ke sungai dijadikan sebagai halaman rumah. d. Pengaturan ketinggian dan lantai bangunan

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

36

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2.2.3

2015

Pengaturan ketinggian bangunan di Kawasan Prioritas di bedakan menjadi 2, yakni pengaturan ketinggian bangunan di koridor jalan utama desa dan pengaturan ketinggian di wilayah kawasan priroitas selain di koridor jalan utama desa. Tata Kualitas lingkungan Orientasi lingkungan permukiman kawasan prioritas diarahkan pada kegiatan wisata pertanian dan wisata alam pemandian Gending. Hal tersebut menjadi dasar identitas lingkungan kawasan prioritas. Konsep identitas lingkungan kawasan prioritas adalah kawasan pendukung kegiatan wisata pertanian dan pemandian. Konsep orientasi kawasan lingkungan permukiman yang mendukung kawasan wisata direncanakan dengan beberapa rencana atau aktivitas lingkungan: a. Rencana gerbang kawasan Gerbang kawasan prioritas direncanakan sebagai area yang dapat memberikan rasa memasuki sebuah kawasan bagi seseorang yang datang di kawasan prioritas ini. Gerbang kawasan juga dijadikan sebagai wajah kawasan.

b. Rencana Wajah Jalan, drainase, dan penerangan kawasan Identitas kawasan permukiman juga akan dibentuk dari wajah jalan kawasan permukiman yang akan dilengkapi drainase dan penerangan kawasan. Rencana jaringan jalan yang juga sebagai identitas kawasan dibedakan menjadi: 1) Jaringan Jalan Utama Desa BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

37

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Jaringan jalan utama desa dirancanakan menggunakan material aspal dan memiliki turus jalan yang dipergunakan sebagai trotoar pedestrian. Jaringan jalan utama desa dilengkapi saluran drainase di kanan kiri jalan secara tertutup dan diatas drainase digunakan sebagai trotoar. Saluran drainase memiliki penutup yang dapat dibuka sebagai kontrol setiap 20 meter. 2) Jaringan Jalan Utama Kawasan Prioritas/ Jalan Lingkungan Jaringan jalan utama kawasan prioritas/ jalan lingkungan menggunakan material aspal dan/ atau beton dan turus jalan dimanfaatkan untuk tanaman buah. Jaringan jalan utama kawasan prioritas/ jalan lingkungan dilengkapi saluran drainase terbuka minimal satu sisi dan trotoar satu sisi. 3) Jaringan Jalan Penghubung/ Pejalan Kaki Jaringan jalan penghubung menggunakan material beton. Jaringan jalan penghubung dilengkapi saluran drainase baik satu sisi maupun di bawah jalan.

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

38

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

c.

2.2.4

Rencana pemanfaatan lahan pekarangan Rencana pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk menanam sayur dan buah secara bersama-sama oleh semua masyarakat kawasan prioritas akan membentuk identitas kawasan pertanian dan mendukung konsep wisata. d. Rencana pelestarian rumah tradisional Pelestarian rumah tradisional Jawa-Magelang juga menjadikan identitas kawasan permukiman sebagai kawasan wisata dengan nuansa pedesaan masa lalu. Rencana Sistem Sirkulasi dan Jaringan Pergerakan a. Sistem jaringan jalan dan pergerakan Sistem jaringan jalan kawasan prioritas direncanakan sesuai dengan kondisi jaringan jalan eksisting. Sistem jaringan jalan kawasan prioritas dibedakan menjadi jaringan jalan utama desa, jalan utama kawasan prioritas sebagai jalan lingkungan, dan jalur pejalan kaki sebagai jalan penghubung. Semua sistem jaringan jalan di kawasan prioritas adalah sistem jaringan 2 arah, dimana tidak ada jalan yang searah. b. Sistem sirkulasi kendaraan umum dan kendaraan pribadi Sistem sirkulasi kendaraan umum dan kendaraan pribadi di kawasan prioritas dibedakan menjadi: 1. Sirkulai kendaraan umum Sirkulasi kendaraan umum di kawasan prioritas direncanakan hanya melewati jaringan jalan utama desa. 2. Sirkulasi kendaraan pribadi Sirkulasi kendaraan pribadi di kawasan prioritas dapat mencakup seluruh kawasan prioritas sesuai dengan jenis kendaraan dan jalan yang dilewati. Kendaraan pribadi berupa sepeda dan sepeda motor direncanakan dapat melewati seluruh jalan yang ada di kawasan prioritas. 3. Sirkulasi kendaraan umum informal atau semi pribadi Sirkulasi kendaraan umum informal seperti ojek dan kendaraan umum semi pribadi seperti taksi direncanakan seperti kendaraan pribadi, dimana dapat mencapai seluruh kawasan prioritas tetapi harus disesuaikan antara jenis kendaraan dengan jalan. c. Sistem parkir dan pergerakan transit

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

39

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Sistem parkir dan pergerakan transit di kawasan priroitas direncanakan untuk mengakomodasi aktivitas pergerakan kendaraan umum, keberadaan wisata, pengembangan pertanian, dan aktivitas masyarakat yang harus menyediakan parkir seperti hajatan. d. Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda Sistem sirkulasi pejalan kaki direncanakan sesuai dengan kondisi eksisting jalan, namun akan dikembangkan menjadi jalur pedestrian untuk para pejalan kaki sehingga memberikan ruang bagi pejalan kaki. Sedangkan untuk sistem sirkulasi sepeda juga direncanakan sesuai dengan kondisi eksisting dengan penambahan marka jalan untuk sepeda. 2.2.5

Sistem Ruang Terbuka Hijau a. Sistem ruang terbuka umum dan ruang terbuka pribadi Sistem ruang terbua umum dan ruang terbuka direncanakan sesuai dengan kondisi saat ini. Ruang terbuka hijau kawasan priroritas direncanakan di kawasan wisata pemandian Gending dan sempadan sungai sedangkan ruang terbuka pribadi direncanakan seluruh kawasan permukiman kawasan prioritas. b. Sistem pepohonan dan tata hijau Sistem pepohonan dan tata hijau kawasan prioritas akan direncanakan pada turus jalan dan kawasan lingkungan permukiman. Pemanfaatan turus jalan sebagai tata hijau lingkungan permukiman direncanakan dengan penanaman pohon-pohon pengarah dan pohon-pohon buah. Untuk pemanfaatan lahan pekarangan rumah sebagai tata hijau lingkungan permukiman direncanakan dengan penanaman sayur dan tanaman buah.

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

40

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2.2.6

2015

Prasarana dan Utilitas Lingkungan a. Jaringan air bersih Rencana jaringan air bersih kawasan prioritas adalah dengan air sumur, PDAM, dan mata air. Pemenuhan air bersih dari mata air menggunakan sistem pompa dari mata air menuju rumah-rumah dengan cara kolektif atau bersama-sama dengan menggunakan satu tandon yang kemudaian dialirkan ke rumah-rumah secara grafitasi. Berikut adalah rencana jaringan air bersih kawasan prioritas:

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

41

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

b. Air Limbah dan Sanitasi Rencana jaringan air limbah dan air kotor adalah dengan pengolahan limbah mulai dari rumah tangga. Rencana sistem sanitasi kawasan prioritas untuk memenuhi kebutuhan wc dan septictank bagi masyaraka dilakukan dengan pengadaan WC umum dan Septictank Komunal yang berfungsi juga sebagai IPAL. c. Sistem jaringan persampahan Rencana sistem jaringan persampahan di kawasan prioritas direncanakan untuk dikelola secara terpadu. Sampah yang ada di lingkungan permukiman akan dkelola dari proses pengumpulan sampai dengan penjualan dan pembuangan sisasisa sampah yang benar benar sudah tidak dapat didaur lagi. Berikut adalah rencana sistem jaringan persampahan kawasan prioritas; Rencana persampahan juga menyediakan sarana persampahan seperti bak sampah, tempat penampungan sampah sementara, dan kendaraan pengangkut sampah. d. Mitigasi bencana Rencana Mitigasi bencana kawasan prioritas adalah sebagai berikut: BENCANA RENCANA MITIGASI BENCANA Banjir  Perbaikan saluran drainase, baik drainase primer maupun sekunder. (Genangan)  Pembuatan Biopori dan Sumur Resapan di setiap pekarangan rumah. Longsor

Kebakaran



Penghijauan pada daerah sempadan sungai

 

Sosialisasi tentang fungsi dan manfaat sempadan sungai



Sosialisasi dan Simulasi kebakaran



Penyediaan jaringan hydrant di titik-titik rawan bencana kebakaran yang diletakkan di pusat aktivitas dan permukiman dengan kepadatan tinggi dan pengembangan sistem proteksi kebakaran yang dimulai dari lingkungan RT dengan menggunakan sistem pawang geni, yaitu alat pemadam kebakaran yang dapat dikelola oleh masyarakat

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

42

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

BENCANA

Limbah Manusia Gempa Bumi

Erupsi Api

Gunung

Kekeringan

2015

RENCANA MITIGASI BENCANA 

Penataan bangunan sesuai dengan penetapan aturan mengenai Koefisien Dasar Bangunan (KDB).



Perbaikan kondisi jalan lokal dan jalan lingkungan. Lebar jalan di seluruh kawasan prioritas diharapkan lebih dari 2 meter



Penentuan jalur evakuasi dan lokasi-lokasi evakuasi serta pengungsian



Sosialisasi Hidup Bersih Sehat



Penyediaan MCK komunal



Sosialisasi dan pelatihan mitigasi, dan evakuasi



Simulasi jika terjadi Gempa Bumi



Penyedian jalur evakuasi dan tempat evakuasi



Penggunaan Masker



Penyedian jalur evakuasi dan tempat evakuasi



Pengadaan Pompa dan Tandon Air



Pembuatan PDAM Masyarakat

Rencana Mitigasi Bencana secara makro adalah: 1. Edukasi seperti sosialisasi dan simulasi 2. Perbaikan sarana prasarana 3. Penanaman tanaman 4. Pemasangan tanda/rambu (signing) yang mengarahkan pada saat terjadi bencana misalnyaadalah arah penyelamatan, area penyelamatan, peringatan daerah rawan bencanadi titik-titik strategis 5. Kerjasama dengan berbagai pihak

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

43

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2.2.7

2015

Rencana Pengembangan Spot Kawasan Kawasan Prioritas Pertama Desa Sukorejo berada di Dusun Sukosari, Ganjuran, Sarirejo, dan Jonggrangan. Kawasan prioritas ini berada di wilayah timur dan selatan Desa Sukorejo. Kawasan Prioritas ini kemudian akan dibagi lagi menjadi lima kawasan fokus perencanaan atau SEGMEN. Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen A Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen A merupakan perencanaan yang difokuskan pada penataan lingkungan permukiman Desa Sukorejo. Segmen A dibagi menjadi 3 Segmen, SEGMEN A1 yang merupakan kawasan permukiman Dusuk Sukosari dan Dusun Ganjuran, SEGMEN A2 yang merupakan Dusun Sarirejo, dan SEGMEN A3 yang merupakan Dusun Jonggrangan. a. Perencanaan Kawasan Prioritas SEGMEN A1 Fokus Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen A1 adalah: 1. PERBAIKAN SARANA LINGKUNGAN Perbaikan sarana lingkungan di SEGMEN A1 ini adalah pembagunan jaringan jalan dan pembangunan saluran drainase. Untuk daerah permukiman Dusun Sukosari, perbaikan sarana lingkungan dilakukan dengan perbaikan jaringan jalan dan drainase bawah jalan.

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

44

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Sedangkan perbaikan sarana lingkungan di daerah permukiman Dusun Ganjuran adalah perbaikan saluran drainase, penambahan identitas kawasan berupa lampu penerangan, dan perbaikan jaringan jalan menuju kawasan pemandian Gending. 2. PENGELOLAAN PERTANIAN PEKARANGAN RUMAH Untuk pengembangan permukiman dan memberikan penghasilan pada pemilik rumah. Pemanfaatan lahan pertanian pekarangan rumah dapat berupa sayur atau buah. Dalam pemanfaatan pekarangan rumah dapat menggunakan pot. 3. PEMANFAATAN TURUS JALAN Turus jalan atau kanan kiri jalan dikembangkan sebagai lahan produktif buah atau sayur yang dikelola secara kolektif. Pemanfaatan di turus jalan Dusun Ganjuran dilakukan di seluruh ruas jalan lingkungan yang ada. 4. REHAB RUMAH DAN PENGADAAN JAMBAN Di Segmen ini masih banyak terdapat Rumah Tidak Layak Huni. Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Segmen A1 akan dilakukan rehabilitasi menjadi Rumah Sederhana Sehat. Sedangkan bagi masyarakat yang belum memiliki jamban akan direncanakan pembuatan jamban, baik secara pribadi maupun MCK dan atau Septictank Komunal. b. Perencanaan Kawasan Prioritas SEGMEN A2 Segmen A2 berada di Dusun Sarirejo. Fokus Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen A2 adalah: 1. PERBAIKAN SARANA LINGKUNGAN Perbaikan sarana di Segmen A2 atau Dusun Sarirejo difokuskan pada perbaikan jaringan drainase kawasan. 2. PEMANFAATAN TURUS JALAN DAN PEKARANGAN RUMAH BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

45

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Turus jalan dan pekarangan yang belum termanfaatkan akan dikembangkan menjadi lahan produktif sayur atau buah. Media yang digunakan dapat berupa pot, rak tanaman, maupun langsung ditanam di lahan pekarangan. 3. REHAB RUMAH DAN PENGADAAN JAMBAN Di Segmen ini masih banyak terdapat Rumah Tidak Layak Huni. Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Segmen A2 akan dilakukan rehabilitasi menjadi Rumah Sederhana Sehat. Sedangkan bagi masyarakat yang belum memiliki jamban akan direncanakan pembuatan jamban, baik secara pribadi maupun MCK dan atau Septictank Komunal. c. Perencanaan Kawasan Prioritas SEGMEN A3 Segmen A3 merupakan kawasan permukiman yang ada di Dusun Jonggrangan. Fokus Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen A3 adalah: 1. PERBAIKAN SARANA LINGKUNGAN Perbaikan sarana lingkungan di Segmen A3 dilakukan dengan perbaikan saluran drainase, penmbahan identitas kawasan (penerngan), dan perbaikan jalan. 2. PENGELOLAAN PERTANIAN PEKARANGAN RUMAH Pekarangan yang belum termanfaatkan akan dikembangkan menjadi lahan produktif sayur atau buah. Media yang digunakan dapat berupa pot, rak BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

46

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

tanaman, maupun langsung ditanam di lahan pekarangan. 3. PEMANFAATAN TURUS JALAN Turus jalan di Segmen A3 akan diarahkan menjadi lahan produktif untuk ditanami tanaman buah. 4. REHAB RUMAH DAN PENGADAAN JAMBAN Di Segmen ini masih banyak terdapat Rumah Tidak Layak Huni. Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Segmen A3 akan dilakukan rehabilitasi menjadi Rumah Sederhana Sehat. Sedangkan bagi masyarakat yang belum memiliki jamban akan direncanakan pembuatan jamban, baik secara pribadi maupun MCK dan atau Septictank Komunal 5. PENGADAAN AIR BERSIH Pengadaan air bersih bagi kebutuhan masyarakat di Dusun Jonggrangan atau Segmen A3 dilakukan dengan mengangkat air dari sumber mata air di Segmen D dan ditampung dalam tandon air yang kemudian disalurkan ke rumah-rumah.

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

47

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

6. PENGEMBANGAN KULINER KAMPUNG Sebagai kawasan pendukung area wisata di Segmen B dan Segmen D, Segmen A3 atau Dusun Jonggrangan akan direncanakan kegiatan pengembangan kuliner kampung. Pengembangan Kuliner Kampung adalah peningkatan kegiatan yang dimiliki warga masyarakat Dusun Jonggrangan dalam hal memasak. Pengembangan ini diarahkan kepada 2 sub kegiatan. a. Kuliner Rumah Pengembangan kuliner rumah ini adalah dengan menerima wisatawan yang akan berwisata kuliner di rumah/ dapur warga yang secara khusus menyiapkan makanan khas kampung/ makanan jawa. b. Katering Pengembangan ketering ini adalah bentuk dukungan serta pengembangan usaha setempat dalam kegiatan wisata yang dikembangkan. 7. PENGEMBANGAN HOMESTAY Kegiatan penginapan dengan target wisatawan di Segmen B dan Segmen D akan difokuskan di Dusun Jonggrangan atau Segmen A3. Penginapan ini menggunan rumah-rumah warga, khususnya rumah dengan gaya arsitektur tradisional. d. Perencanaan Sinergi Antar Kawasan Prioritas SEGMEN A Fokus Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen A4 adalah: 1. PENGELOLAAN SAMPAH Sampah di semua Segmen A akan diolah lebih lanjut dan dikelola oleh masyarakat secara terpadu. Konsep Bank Sampah dan pengolahan terpadu yang diarahkan pada kegiatan daur ulang sampah akan diterapkan di Segmen ini. Target sampah merupakan sampah rumah tangga di 4 dusun yang ada di Kawasan Prioritas. 2. PENANAMAN POHON BUAH SEJENIS BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

48

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Rencana pembentukan identitas kawasan Desa Sukorejo yang mendukung pertanian perkebunan, maka salah satu rencananya adalah dengan penanaman tanaman yang sama di masing-masing rumah dalam satu kawasan dusun atau segmen. Misal: Semua rumah di Segmen A1 akan ditanam buah jeruk sebagai pembentuk identitas kawasannya. Semua rumah di Segmen A2 akan ditanam buah kelengkeng, baik di pekarangan maupun di turus jalan sebagai pembentuk identitas kawasan. Semua rumah di Segmen A3 akan ditanam buah jambu air sebagai pembentuk identitas kawasannya. Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen B Kawasan Prioritas Segmen B yang merupakan pengembangan wisata air Gending dibedakan menjadi 2 Segmen, yakni SEGMEN B1 sebagai kawasan entrance sekaligus jalur menuju kawasan wisata dan SEGMEN B2 sebagai kawasan pengembangan kawasan wisata Gending. a. Perencanaan Kawasan Prioritas SEGMEN B1 Fokus Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen B1 adalah: 1. PEMBANGUNAN LANDMARK KAWASAN Untuk membentuk karakter dan identitas Kawasan Wisata di Kawasan Prioritas, maka di ujung pintu masuk ke arah Mata Air Gending yaitu di Dusun Sukosari. Landmark Kawasan ini berupa Gapura Pintu Masuk. 2. PERBAIKAN PRASARANA MENUJU DAN DARI KAWASAN WISATA AIR

b. Perencanaan Kawasan Prioritas SEGMEN B2 BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

49

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

1.

2.

3.

4.

5.

6.

2015

Fokus Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen B2 adalah: PEMBANGUNAN LAHAN PARKIR Kebutuhan pengembangan wisata air Gending adalah menampung kendaraan yang masuk di kawasan ini. Oleh karena itu akan dilakukan penyediaan parkir bagi kendaraan roda 2 dan roda 4. PEMBANGUNAN, PERBAIKAN, DAN PERLUASAN PEMANDIAN GENDING Kawasan Mata Air Gemding akan dilakukan pembangunan, perbaikan, dan perluasan wilayah pemandian. Pemandiaan Gending akan dijadikan sebagai pusat wisata yang ada di Desa Sukorejo. PEMBANGUNAN LOKET KAWASAN WISATA Pembangunan loket dimaksudkan sebagai upaya untuk menorganisasikan pengunjung Kawasan Wisata yang akan diletakan tepat di depan kawasan Gending. PEMBUATAN WAHANA ARUM JERAM MINI Kawasan Mata Air Gending akan ditambahkan wahana arum jeram mini dengan menggunakan ban dalam bus/truk yang sudah dimodifikasi. Wahana ini nantinya akan dibuat jalur arum jeram di Segmen D. PEMBUATAN WAHANA OUTBOND Kawasan Mata Air Gending akan dikembangkan juga menjadi wisata outbond. Potensi alam dan topografi yang terjal di Segmen B sangan mendukung kegiatan outbond berupa flying fox, kegiatan meniti tali, area lapang, susur dusun, dan wahana lainnya. PEMBUATAN WAHANA BERMAIN AIR Kawasan Wisata Air juga akan dikembangkan di area pemandian dan sekitar pemandian sebagai wisata bermain air. Penambahan kegiatan perosotan air, lompat dari tebing, dan wahana air lainnya akan dapat mencipatakan kegiatan bermain air yang menarik.

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

50

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen C Kawasan Prioritas Segmen C yang merupakan JALUR ANTAR SEGMEN di Kawasan Prioritas Desa Sukorejo yang menghubungkan Segmen A (Segmen A1, A2, dan A3), Segmen B, dan, Segmen E. Fokus SEGMEN C adalah:

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

51

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

1. PERBAIKAN JARINGAN JALAN DAN PEMBENTUKAN IDENTITAS ANTAR SEGMEN Segmen C merupakan penghubung antara Segmen A1, A2, A3, B, dan E sehingga segmen ini dikembangkan untuk menjadi segmen yang dapat menciptakan hubungan tersebut dengan identitas kawasan wisata pertanian. Konsep penambahan identitas kawasan perupa lampu penerangan, penujuk arah, dan pembuatan papan pengumuman. 2. PEMANFAATAN TURUS JALAN SEBAGAI AREA PRODUKTIF DAN TAMAN Turus Jalan di Segmen C ini dikembangkan sebagai area produktif dan taman. Area produktif Segmen C yang melewati Segmen A2 dan A1 akan difokuskan pada pemanfatan tanaman buah dan sayur, sedangkan Area Segmen C yang melewati Segmen E akan dikembangkan sebagai taman bunga, jalur refleksi, dan penanaman tanaman buah.

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

52

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen D Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen D merupakan perencanaan yang difokuskan pada penataan kawasan budidaya ikan, tanaman air, dan wisata. Segmen D dibagi atas SEGMEN D1 dan SEGMEN D2. a. Perencanaan Kawasan Prioritas SEGMEN D1 Fokus Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen D1 adalah: 1. PEMBANGUNAN JALUR ARUM JERAM MINI Pembangunan jalur arum jeram mini dikembangan dari Segmen B di Mata Air Gending menuju kawasan ujung Segmen D. Jalur arum jeram mini menggunakan aliran sungai yang ada di perbatasan Desa.

2. PEMBANGUNAN KOLAM IKAN KARAMBA Sebagai upaya pengembangan ekonomi sekaligus atraksi wisata di Segmen D1, maka dikembangkan budidaya ikan dalam jaring atau karamba di aliran sungai tanpa mengganggu jalur arum jeram mini yang juga kan dikembangkan. b. Perencanaan Kawasan Prioritas SEGMEN D2 Fokus Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen D2 adalah: 1. PEMBANGUNAN KOLAM IKAN Kawasan kaya air di Segmen D2 ini akan dikembangkan sebagai kolamBAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

53

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

kolam ikan. Kolam ikan diharapkan dapat mendukung pengembangan ekonomi dan wisata di Kawasan Prioritas. 2. PENGEMBANGAN BUDIDAYA TANAMAN AIR Kawasan Segmen D2 merupakan kawasan pembudidayaan kangkung, oleh karena itu kawasan ini akan dikembangkan menjadi kawasan pertanian air sebagai pengembangan ekonomi dan atraksi wisata tanam dan petik kangkung. 3. PENATAAN KOLAM DAN TANAMAN AIR Pengembangan kawasan sebagai perikanan dan budidaya akan didukung dengan penataan kolam ikan dan area tanaman air agar dapat memberikan kesan yang tertata dan menarik wisatawan. Penataan difokuskan pada pembuatan dan pembangunan jalan di area kolam, lampu penerangan, dan tempat istrahat guna menikmati suasana alam. 4. PEMBANGUNAN PANGGUNG DAN WARUNG APUNG Kawasan Segmen D2 ini juga dikembangkan sebagai area wisata dengan pembuatan panggung atraksi kawasan dan warung apung dengan masakan utama adalah ikan dan kangkung. 5. PEMBANGUNAN JALUR MENUJU DAN DARI KAWASAN BUDIDAYA AIR Untuk menuju dan dari kawasan Segmen D2 dibangun jalan dan penataan jalur wisata. Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen E Perencanaan Kawasan Prioritas Segmen E merupakan perencanaan yang difokuskan pada pengembangan pertanian di Kawasan Prioritas. 1. PENGEMBANGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Pengembangan pertanian dilakukan dengan pembuatan pupuk secara organis dari limbah ternak dan limbah rumah tangga yang ada di Segmen A. Pembuatan pupuk dilakukan di area pertanian agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat karena polusi udara yang ditimbulkan. 2. PENGEMBANGAN ATRAKSI PERTANIAN DAN INDUSTRI BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

54

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO – KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Di Segmen E ini juga dikembangkan atraksi pertanian dan industri. Atraksi pertanian di Segmen ini adalah atraksi tanam padi, lumpur, bajak sawah, dan panen padi. Atraksi industri dengan pembuatan batu bata. 3. PERBAIKAN JARINGAN IRIGASI DAN JALAN PERTANIAN Pengembangan pertanian di Kawasan Prioritas ini dilakukan dengan perbaikan saluran irigasi dan jalan pertanian untuk memudahkan aksesibilitas kegiatan pertanian.

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

55

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

BAB III

2015

CAPAIAN KEGIATAN

Bab ini membahas mengenai capaian kegiatan mulai dari tahapan perencanaan, tahapan pemasaran, hingga tahapan implementasi fisik 3.1 TAHAP PERENCANAAN 3.1.1 Pelaksanaan Siklus Kegiatan Perencanaan Alur pelaksanaan Kegiatan Siklus PLPBK di Sukorejo dapat digambarkan seperti di bawah ini : a. Lokakarya/sosialisasi Lokakarya dan sosialisasi PLPBK dilakukan dalam beberapa kali pertemuan

No

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

Tanggal

Tabel III.1 Rekap Pelaksanaan Kegiatan Lokakarya/Sosialisasi Lokasi Cakupan Peserta Laki laki

Perempuan

Miskin

Jumlah

1

19-Sep-12 Balai Desa

34

17

51

51

2

02-Oct-12 Sarirejo

18

2

10

20

3

02-Oct-12 Bintaro

17

0

8

17

4

03-Oct-12 Ganjuran

23

2

13

25

5

03-Oct-12 Klenthengan

19

11

14

30

6

05-Oct-12 Senden

25

7

15

32

7

05-Oct-12 Dogaten

27

4

14

31

8

05-Oct-12 Bagongan

14

0

6

14

9

06-Oct-12 Balai Desa

2

19

10

21

56

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG No

Tanggal

Lokasi

Cakupan Peserta Laki laki

Perempuan

Miskin

Jumlah

10

06-Oct-12 Jonggrangan

13

4

8

17

11

18-Oct-12 Jonggrangan

0

25

12

25

192

91

110

283

Jumlah

2015

Sumber : Manual SIM PLPBK, Modul PM 1 & 2: Perencanaan Partisipatif Sukorejo Gambar III.1 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi PLPBK Desa Sukorejo

Sumber : Dokumentasi Kegiatan PLPBK, 2013

b. Penggalangan Relawan Relawan direkrut di masing-masing dusun dengan jumlah anggota sebanyak 102 (seratus dua) orang, dari masing-masing dusun, walapun pada akhirnya jumlah tersebut selalu berkurang seiring dengan jalannya kegiatan PLPBK di desa Sukorejo.

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

57

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

c. Pembentukan dan Pelatihan Dasar bagi TIPP TIPP Desa Sukorejo berjumlah 23 (dua puluh tiga) orang dengan rincian 13 (tiga belas) laki-laki dan 7 (tujuh) orang perempuan yang dibentuk pada tanggal 21 September 2012. Untuk kemudian, TIPP dilatih pada tanggal 19 Desember 2012 bertempat di Balaidesa Sukorejo. d. Perekrutan TAPP (Tenaga Ahli Pendamping Perencanaan) dan TAP (Tenaga Ahli Pemasaran) Proses perekrutan Tenaga Ahli di Desa Sukorejo dimulai dengan pembukaan lowongan melalui berbagai macam media, baik media cetak maupun elektronik. Setelah melalui serangkaian tes, mulai dari seleksi administrasi, seleksi tertulis, paparan, hingga wawancara, terpilihlah Tim Mandegani yang dikoordinatori Wijang Wijanarko sebagai TAPP Desa Sukorejo yang selama hampir 1 (satu) tahun mendampingi kegiatan Perencanaan Partisipatif PLPBK. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, kurangnya efektifitas dan efisiensi kerja dari TAP membuat BKM, Pemdes, dan TIPP melakukan pengkajian terhadap SPK TAPP dan menggantinya dengan Tim Obi Cs untuk melakukan pendampingan di kegiatan perencanaan. Sedangkan untuk kegiatan Pemasaran, perekrutan TAP dilakukan sekitar Bulan September 2013. Terpilih Noor Cs sebagai TAP (Tenaga Ahli Pemasaran) untuk mendampingi masyarakat dalam pemasaran Sukorejo. 3.1.2

Proses Penyusunan Dokumen Perencanaan Setelah melewati berbagai macam siklus di tahapan persiapan, maka TIPP yang telah terbentuk didampingi TAPP terpilih segera melakukan rangkaian kegiatan perencanaan yang menghasilkan dokumen perencanaan yang menjadi output kegiatan perencanaan. Adapun proses penyusunan dokumen perencanaan PLPBK di Desa Sukorejo adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Refleksi Perkara Kritis (RPK) dan Pemetaan Swadaya (PS) Pada tahapan Pemetaan Swadaya inilah titik awal kegiatan PLPBK berjalan. Semua relawan, TIPP, TAPP, beserta Fasilitator berkonsentrasi melakukan Pemetaan Swadaya secara komprehensif bertemakan tata ruang. Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan kegiatan ini berjalan, terhitung dari September hingga Desember 2013. Sebelum diadakan kegiatan Pemetaan Swadaya memang dilakukan beberapa review perencanaan daerah dan Refleksi Perkara Kritis yang menjadi hal baru di PLPBK 2012 ini. Hal ini difungsikan untuk menyelaraskan arahan kebijakan atau perencanaan tingkat kabupaten dan Desa Sukorejo nantinya serta mengetahui kriteria kemiskinan dan permukiman yang padat kumuh miskin.

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

58

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Gambar III.2 Dokumentasi Kegiatan Pemetaan Swadaya PLPBK Desa Sukorejo

Sumber : Dokumentasi Kegiatan PLPBK, 2013

b. Penggalian Visi Misi Visi “Desa Pertanian, Wisata, dan Industri Rumah Tangga sebagai jalan CERDAS dan KREATIF” didapatkan dengan serangkaian proses rembug dengan sistem FGD di beberapa kelompok di Desa Sukorejo, antara lain : Di jajaran BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) Amanah dan PemDes, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda Gambar III.3 Dokumentasi Kegiatan Penggalian Visi Misi PLPBK Desa Sukorejo

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

59

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Sumber : Dokumentasi Kegiatan PLPBK, 2014

c. Penyusunan RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) dan RTPLP (Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman) Penyusunan dokumen Perencanaan Makro dan Mikro dilakukan secara paralel seiring dengan proses desain untuk kawasan prioritas yang terpilih. Sistemnya masih tidak jauh beda dengan kegiatan sebelumnya, menggunakan FGD dan juga konsultasi publik ke seluruh elemen. Proses penyusunan dokumen RPLP dan juga RTPLP ini mendapat bimbingan teknis secara intensif baik dari Konsultan maupun Tim Teknis Pemda yang ada di tingkat Kabupaten. Proses penyusunan dokumen RPLP – RTPLP memakan waktu kurang lebih 9 (sembilan) bulan secara paralel yang selesai pada Bulan Juli 2014. d. Penyusunan Aturan Bersama (AB) Aturan Bersama juga menggunakan diskusi-diskusi tematik terkait dengan penyepakatan yang nanti akan di implementasikan di lapangan demi kelangsungan kegiatan penataan lingkungan permukiman. 3.1.3

Rangkuman Dokumen Perencanaan Setelah melewati proses perencanaan yang kurang lebih telah memakan waktu selama setahun, output dokumen perencanaan PLPBK Desa Sukorejo yang sudah disepakati dan disetujui bisa digambarkan secara ringkas di bawah ini a. Rekap Indikasi Kegiatan ( RPLP ) Berdasarkan konsep perencanaan, tabel dibawah ini merupakan usulan program kegiatan berdasarkan sub kawasan pengembangan

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

60

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Tabel III.2 Program Kegiatan Desa Sukorejo Tahapan Pelaksanaan

B

PENATAAN PERMUKIMAN

1

Penetapan RPLP Menjadi Peraturan Desa

1

paket

5.000.000

5.000.000

2

Sosialisasi RPLP

1

paket

5.000.000

5.000.000

1

Peningkatan Rumah Tidak Layak Huni

30

paket

10.000.000

300.000.000

2

Pemanfaatan Ruang Pekarangan Rumah

1765

paket

250.000

441.250.000

3

Pengembangan Permukiman Organis Harmonis

11

paket

50.000.000

550.000.000

4

Konservasi Bangunan Tradisional

50

paket

5.000.000

250.000.000

5

Pembentukan Identitas kawasan melalui visual Kawasan

-

a. Penyerasian elemen pagar rumah dengan lampu penerangan

11

paket

50.000.000

550.000.000

b. Penyediaan papan penunjuk arah

22

titik

500.000

11.000.000

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

61

2018

Pendanaan

2017

harga satuan

2016

satuan

2015

TATA RUANG

volum e

APBN SWASTA/ CHANNELLING 2014

A

Indikasi Program

APBD PROF

Sektor

APBD KAB

N o

SWADAYA

Sumber Dana

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

C

D

PRASARANA LINGKUNGAN

SARANA

c. Pembuatan batas wilayah

11

paket

20.000.000

220.000.000

d. Penyerasian elemen jaringan jalan lingkungan

11

paket

10.000.000

110.000.000

e. Penciptaan ciri khas kawasan melalui jenis tanaman

11

paket

10.000.000

110.000.000

1

Perbaikan dan Pembuatan Jaringan Jalan

11

paket

30.000.000

330.000.000

2

Penambahan Papan Pengumuman

22

titik

1.500.000

33.000.000

3

Penyediaan Air Bersih

2

titik

75.000.000

150.000.000

4

Pembangunan trotoar/ pedestrian jalur pejalan kaki

11

paket

20.000.000

220.000.000

5

Penyediaan dan Peningkatan Jaringan Drainase

11

paket

20.000.000

220.000.000

6

Pengembangan Jaringan Persampahan

11

paket

100.000.000

1.100.000.000

7

Pembangunan Jamban dan Septictank Umum

11

paket

30.000.000

330.000.000

1

Pengembangan Sarana Pendidikan

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

-

62

2018

Pendanaan

2017

harga satuan

2016

satuan

2015

volum e

APBN SWASTA/ CHANNELLING 2014

Indikasi Program

APBD PROF

Sektor

APBD KAB

N o

SWADAYA

Sumber Dana

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

a. Peningkatan Kualitas SD yang ada di Desa Sukorejo

2

paket

15.000.000

30.000.000

b. Perabaikan Balai Desa

1

paket

150.000.000

150.000.000

c. Pembangunan dan peningkatan kualitas taman pendidikan Al Qur’an (TPA)

11

paket

2.000.000

22.000.000

LINGKUNGAN

2

3

4

Pengembangan Sarana Kesehatan

-

a. Peningkatan kualitas posyandu.

11

paket

2.500.000

27.500.000

b. Penyediaan sarana ambulans desa

1

buah

180.000.000

180.000.000

Pengembangan Sarana Peribadatan

-

a. Peningkatan kualitas sarana peribadatan

13

paket

20.000.000

260.000.000

b. Peningkatan fungsi sarana peribadatan

13

paket

1.000.000

13.000.000

Pengembangan Sarana Ruang Terbuka

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

-

63

2018

Pendanaan

2017

harga satuan

2016

satuan

2015

volum e

APBN SWASTA/ CHANNELLING 2014

Indikasi Program

APBD PROF

Sektor

APBD KAB

N o

SWADAYA

Sumber Dana

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

E

EKONOMI

1

a. Pembangunan dan peningkatan kualitas balai pertemuan dusun

10

paket

25.000.000

250.000.000

b. Peningkatan poskamling yang dilengkapi papan informasi

11

paket

5.000.000

55.000.000

c. Peningkatan kualitas Lapangan Badminton

11

paket

5.000.000

55.000.000

d. Peningkatan kualitas Lapangan Volley

11

paket

5.000.000

55.000.000

e. Peningkatan kualitas Lapangan Sepak Bola

1

paket

20.000.000

20.000.000

f. Pembuatan Taman Lingkungan

1

paket

10.000.000

10.000.000

g. Pembangunan talud sungai

2

paket

100.000.000

200.000.000

h. Pembangunan jalan inspeksi

2

paket

20.000.000

40.000.000

Pengembangan Pertanian

-

a. Sosialisasi dan Motivasi Pertanian

1

paket

5.000.000

5.000.000

b. Pengembangan organisasi pertanian

1

paket

5.000.000

5.000.000

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

64

2018

Pendanaan

2017

harga satuan

2016

satuan

2015

volum e

APBN SWASTA/ CHANNELLING 2014

Indikasi Program

APBD PROF

Sektor

APBD KAB

N o

SWADAYA

Sumber Dana

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

2

3

c. Pembangunan Pusat Pengembangan Pertanian

1

paket

50.000.000

50.000.000

d. Rangkaian pelatihan pengembangan pertanian

10

paket

5.000.000

50.000.000

e. Perbaikan jaringan irigasi

2

paket

25.000.000

50.000.000

f. Perbaikan jalan pertanian

2

paket

25.000.000

50.000.000

g. Pengadaan Teknologi pertanian

1

paket

100.000.000

100.000.000

Pengembangan Perikanan

-

a. Pengembangan perikanan dengan kolam ikan

50

paket

5.000.000

250.000.000

b. Pengembangan perikanan dengan jaring atau karamba

50

paket

5.000.000

250.000.000

c. Pembagian Bibit ikan

100

paket

3.000.000

300.000.000

Pengembangan Industri Rumah Tangga

-

a. Pelatihan Kerja

10

paket

5.000.000

50.000.000

b. Pelatihan Motivasi Wirausaha dan

2

paket

5.000.000

10.000.000

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

65

2018

Pendanaan

2017

harga satuan

2016

satuan

2015

volum e

APBN SWASTA/ CHANNELLING 2014

Indikasi Program

APBD PROF

Sektor

APBD KAB

N o

SWADAYA

Sumber Dana

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

20

paket

10.000.000

200.000.000

pengembangan usaha c. Modal Usaha 4

F

WISATA

1

Pengentasan Kemiskinan

-

a. pelatihan dan pengembangan keterampilan

5

paket

5.000.000

25.000.000

b. Pemberian modal usaha

20

paket

10.000.000

200.000.000

c. Pengembangan biogas melalui limbah ternak

2

paket

300.000.000

600.000.000

d. Pengorganisasian pemanfaatan lahan kritis dan lahan tidur

10

paket

5.000.000

50.000.000

e. Pembuatan Koperasi atau lembaga keuangan bersama

1

paket

10.000.000

10.000.000

Pengembangan Wisata Air Gending

-

a. Perbaikan bangunan dan kolam pemandian

1

paket

50.000.000

50.000.000

b. Pembangunan/ pelebaran kolam pemandian

1

paket

100.000.000

100.000.000

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

66

2018

Pendanaan

2017

harga satuan

2016

satuan

2015

volum e

APBN SWASTA/ CHANNELLING 2014

Indikasi Program

APBD PROF

Sektor

APBD KAB

N o

SWADAYA

Sumber Dana

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

2

3

c. Pengadaan wahana arum jeram mini

1

paket

30.000.000

30.000.000

d. Pembuatan wahana outbond

1

paket

100.000.000

100.000.000

e. Pembuatan wahana Makmurnan air

1

paket

100.000.000

100.000.000

f. Pembuatan Loket Tiket

1

paket

5.000.000

5.000.000

g. Perbaikan sarana pendukung

1

paket

50.000.000

50.000.000

Pengembangan Perikananan dan Budidaya Tanaman Air

-

a. Pembangunan kolam-kolam ikan

50

paket

5.000.000

250.000.000

b. Pengembangan budidaya tanaman air

50

paket

5.000.000

250.000.000

c. Penataan kolam dan tanaman air

1

paket

100.000.000

100.000.000

d. Pembuatan Panggung dan warung apung

1

paket

100.000.000

100.000.000

Pengembangan Pintu Masuk Kawasan Wisata Desa Sukorejo

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

-

67

2018

Pendanaan

2017

harga satuan

2016

satuan

2015

volum e

APBN SWASTA/ CHANNELLING 2014

Indikasi Program

APBD PROF

Sektor

APBD KAB

N o

SWADAYA

Sumber Dana

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

4

5

a. Pembuatan Gapura Kawasan

1

paket

30.000.000

30.000.000

b. Penataan Kawasan Parkir

1

paket

5.000.000

5.000.000

Pengembangan Sentra Wisata Home Industri

-

a. Perbaikan unit-unit home industri

20

paket

5.000.000

100.000.000

b. Penataan kawasan home industri

1

paket

50.000.000

50.000.000

c. Pengadaan showroom

1

paket

50.000.000

50.000.000

Pengembangan Kawasan Pendukung Kegiatan Wisata

-

a. Pengorganisasian atraksi pertanian

1

paket

5.000.000

5.000.000

b. Pengorganisasian atraksi pembuatan bata dan industri lain

1

paket

5.000.000

5.000.000

c. Pengorganisasian atraksi pertanian pekarangan rumah

1

paket

5.000.000

5.000.000

d. Pengadaan homestay

5

rumah

15.000.000

75.000.000

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

68

2018

Pendanaan

2017

harga satuan

2016

satuan

2015

volum e

APBN SWASTA/ CHANNELLING 2014

Indikasi Program

APBD PROF

Sektor

APBD KAB

N o

SWADAYA

Sumber Dana

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

e. Pengadaan Kuliner Kampung

6

5

rumah

15.000.000

75.000.000

Pengembangan Jaringan antar kawasan pengembangan wisata alam, permukiman, dan pertanian

-

a. Perbaikan seluruh jaringan jalan yang menuju dan dari Area Wisata

3

paket

125.000.000

375.000.000

b. Pengadaan Penerangan Jalan dan Kawasan Wisata

3

paket

50.000.000

150.000.000

c. Pembuatan Joging Track dan Jalur Sepeda antar kawasan wisata

1

paket

20.000.000

20.000.000

d. Pengadaaan Sarana Transportasi Wisata

1

paket

100.000.000

100.000.000

e. Pembuatan jalur arum jeram mini

1

paket

10.000.000

10.000.000

f. Pembuatan jalur wisata pertanian

1

paket

10.000.000

10.000.000

g. Pembangunan shopping corner

1

paket

50.000.000

50.000.000

h. Pembangunan kuliner centre

1

paket

50.000.000

50.000.000

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

69

2018

Pendanaan

2017

harga satuan

2016

satuan

2015

volum e

APBN SWASTA/ CHANNELLING 2014

Indikasi Program

APBD PROF

Sektor

APBD KAB

N o

SWADAYA

Sumber Dana

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

H

BENCANA

1

Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pertunjukan Kesenian

10

paket

15.000.000

150.000.000

2

Pengorganisasian pemuda

1

paket

5.000.000

5.000.000

1

Pengadaan sosialisasi dan simulasi evakuasi bencana

1

paket

5.000.000

5.000.000

2

Pembuatan Biopori dan Sumur Resapan

10

paket

15.000.000

150.000.000

3

Penyediaan jaringan hydrant

10

paket

25.000.000

250.000.000

4

Pembuatan tandan jalur evakuasi

11

paket

1.000.000

11.000.000

5

Sosialisasi Hidup Bersih Sehat

1

paket

5.000.000

5.000.000

TOTAL DANA

11.433.750.000

Sumber : Indikasi Kegiatan, RPLP Desa Sukorejo, 2014

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

70

2018

Pendanaan

2017

harga satuan

2016

satuan

2015

SENI BUDAYA

volum e

APBN SWASTA/ CHANNELLING 2014

G

Indikasi Program

APBD PROF

Sektor

APBD KAB

N o

SWADAYA

Sumber Dana

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

b.

2015

Rekap Sebaran Biaya (RTPLP) Sebaran Biaya Rencana Investasi di Kawasan Prioritas Desa Sukorejo adalah sebagai berikut : Tabel III.3 Sebaran Biaya Rencana Investasi Kawasan Prioritas Tahapan Pelaksanaan

SEGME A N A1

a. Pembangu nan Jalan, talud, dan drainase Dusun Sukosari

1

paket

42.705.000

42.705.000

40.000.000

2.705.000

b. Pembangu nan Jalan,talud

1

paket

369.288.000

369.288.000

310.000.000

59.288.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendanaan

SWASTA/ CHANNELLING

harga satuan

APBN

satua n

SWADAYA

volume

APBD PROF

Indikasi Program

BLM

N SEGME o N

APBD KAB

Sumber Dana

Perbaikan 1 Sarana Lingkungan

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

71

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

245

paket

250.000

61.250.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendanaan

SWASTA/ CHANNELLING

harga satuan

APBN

satua n

APBD PROF

volume

APBD KAB

Indikasi Program

BLM

N SEGME o N

SWADAYA

Sumber Dana

dan drainase Dusun Ganjuran (termasuk sebagian perbaikan jalan menuju kawasan Gending di SEGMEN B1) Pengelolaa n Pertanian 2 Pekarangan Rumah

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

61.250.000

72

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

B

SEGME N A2

Pemanfaat 3 an Turus Jalan

1

paket

25.000.000

25.000.000

Rehab Rumah dan 4 Pengadaan Jamban

9

paket

10.000.000

90.000.000

30.000.000

60.000.000

1

paket

54.848.000

54.848.000

50.000.000

4.848.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendanaan

SWASTA/ CHANNELLING

harga satuan

APBN

satua n

SWADAYA

volume

APBD PROF

Indikasi Program

BLM

N SEGME o N

APBD KAB

Sumber Dana

25.000.000

Perbaikan 1 Sarana Lingkungan a. Pembangu nan Jalan, dan talud Dusun Sarirejo

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

73

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

C

SEGME N A3

Pemanfaat an Turus 2 Jalan dan Pekarangan Rumah

56

paket

250.000

14.000.000

14.000.000

Rehab Rumah dan 3 Pengadaan Jamban

5

paket

10.000.000

50.000.000

25.000.000

1

paket

218.993.000

218.993.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendanaan

SWASTA/ CHANNELLING

harga satuan

APBN

satua n

SWADAYA

volume

APBD PROF

Indikasi Program

BLM

N SEGME o N

APBD KAB

Sumber Dana

25.000.000

Perbaikan 1 Sarana Lingkungan a. Pembangu nan jalan dan drainase

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

200.000.000

18.993.000

74

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

198

paket

250.000

49.500.000

49.500.000

1

paket

25.000.000

25.000.000

25.000.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendanaan

SWASTA/ CHANNELLING

harga satuan

APBN

satua n

SWADAYA

volume

APBD PROF

Indikasi Program

BLM

N SEGME o N

APBD KAB

Sumber Dana

Dusun Jonggranga n (termasuk Pembangu nan Jalur Menuju Kawasan Budidaya Air di SEGMEN D2) Pengelolaa n Pertanian 2 Pekarangan Rumah 3 Pemanfaat an Turus

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

75

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

Rehab Rumah dan 4 Pengadaan Jamban

3

paket

10.000.000

30.000.000

15.000.000

15.000.000

5

Pengadaaa n Jamban

25

paket

2.000.000

50.000.000

25.000.000

25.000.000

6

Pengadaan Air Bersih

1

paket

75.000.000

75.000.000

Pengemban 7 gan Kuliner Kampung

1

paket

25.000.000

25.000.000

5.000.000

20.000.000

Pengemban 8 gan Homestay

5

ruma h

15.000.000

75.000.000

5.000.000

70.000.000

APBD PROF

Pendanaan

APBD KAB

harga satuan

SWADAYA

satua n

BLM

volume

2014 2015 2016 2017 2018

Indikasi Program

SWASTA/ CHANNELLING

N SEGME o N

APBN

Sumber Dana

Jalan

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

70.000.000

5.000.000

76

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

D

E

SEGME N A1A2-A3

SEGME N B1

1

paket

200.000.000

200.000.000

Penanaman Pohon 2 Buah Sejenis

4

paket

10.000.000

40.000.000

Pembangu nan 1 Landmark Kawasan

1

paket

25.000.000

25.000.000

Perbaikan Prasarana 2 Menuju Kawasan Wisata

1

paket

250.000.000

250.000.000

1

Pengelolaa n Sampah

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

150.000.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendanaan

SWASTA/ CHANNELLING

harga satuan

APBN

satua n

BLM

volume

APBD PROF

Indikasi Program

APBD KAB

N SEGME o N

SWADAYA

Sumber Dana

50.000.000

5.000.000

35.000.00 0

25.000.000

20.000.000

100.000.000

130.000.000

77

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

F

SEGME N B2

Pembangu 1 nan Lahan Parkir

1

paket

50.000.000

50.000.000

50.000.000

Pembangu nan, Perbaikan, 2 dan Perluasan Pemandian Gending

1

paket

150.000.000

150.000.000

10.000.000

Pembuatan Loket

1

paket

20.000.000

20.000.000

20.000.000

Pembuatan Wahana 4 Arum Jeram Mini

1

paket

30.000.000

30.000.000

3

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

40.000.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendanaan

SWASTA/ CHANNELLING

harga satuan

SWADAYA

satua n

BLM

volume

APBN

Indikasi Program

APBD PROF

N SEGME o N

APBD KAB

Sumber Dana

100.000.000

30.000.000

78

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

Sumber Dana

G

SEGME NC

Indikasi Program

paket

100.000.000

100.000.000

100.000.000

Pembuatan 6 Wahana Bermain Air

1

paket

100.000.000

100.000.000

100.000.000

Perbaikan Jaringan Jalan dan Pemberntu 1 kan Identitas Antar Segmen

1

paket

250.000.000

250.000.000

Pemanfaat 2 an Turus Jalan

1

paket

50.000.000

50.000.000

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

2014 2015 2016 2017 2018

1

SWASTA/ CHANNELLING

Pembuatan 5 Wahan Outbond

APBN

Pendanaan

APBD PROF

harga satuan

APBD KAB

satua n

SWADAYA

volume

BLM

N SEGME o N

250.000.000

50.000.000

79

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

Pembangu nan Jalur 1 Arum Jeram Mini

1

paket

50.000.000

50.000.000

Pembangu nan Kolam Ikan Jaring/ 2 Karamba dan bibit ikan

50

paket

8.000.000

400.000.000

100.000.000

300.000.000

Pembangu 1 nan Kolam Ikan dan

50

paket

8.000.000

400.000.000

100.000.000

300.000.000

APBN

Pendanaan

APBD PROF

harga satuan

APBD KAB

satua n

SWADAYA

volume

2014 2015 2016 2017 2018

Indikasi Program

BLM

N SEGME o N

SWASTA/ CHANNELLING

Sumber Dana

Sebagai Area Produktif dan Taman

SEGME H N D1

I

SEGME N D2

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

50.000.000

80

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

Pengemban gan 2 Budidaya Tanaman Air

50

paket

5.000.000

250.000.000

100.000.000

Penataan Kolam dan 3 Tanaman Air

1

paket

100.000.000

100.000.000

100.000.000

Pembangua n Panggung 4 dan Warung Apung

1

paket

100.000.000

100.000.000

100.000.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendanaan

APBD PROF

harga satuan

APBD KAB

satua n

SWADAYA

volume

SWASTA/ CHANNELLING

Indikasi Program

BLM

N SEGME o N

APBN

Sumber Dana

bibit ikan

J

SEGME

150.000.000

1 Pengemban gan

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

81

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

NE

a. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

1

paket

25.000.000

25.000.000

b. Pengemban gan Pembuatan Pupuk Organik

1

paket

100.000.000

100.000.000

c. Pelatihan Pengelolaa n Pertanian Pekarangan Rumah

1

paket

25.000.000

25.000.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendanaan

SWASTA/ CHANNELLING

harga satuan

APBN

satua n

APBD PROF

volume

APBD KAB

Indikasi Program

BLM

N SEGME o N

SWADAYA

Sumber Dana

Pertanian

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

25.000.000

50.000.000

50.000.000

25.000.000

82

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015 Tahapan Pelaksanaan

Pengemban gan Atraksi 2 Pertanian dan Industri

1

paket

15.000.000

15.000.000

15.000.000

Perbaikan Jaringan 3 Irigasi dan Jalan Pertanian

1

paket

50.000.000

50.000.000

50.000.000

TOTAL DANA

4.065.584.000

850.000.000

635.584.000

565.000.000

960.000.000

750.000.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendanaan

APBD PROF

harga satuan

APBD KAB

satua n

SWADAYA

volume

SWASTA/ CHANNELLING

Indikasi Program

BLM

N SEGME o N

APBN

Sumber Dana

305.000.000

Sumber : Indikasi Program Kawasan Prioritas, RTPLP Desa Sukorejo, 2014

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

83

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

c.

2015

Rekap pointer Aturan Bersama Berikut rekap Aturan Bersama yang sudah disepakati dan di implementasikan di Desa Sukorejo :    

    

 

Dilarang membangun rumah pada wilayah sempadan sungai, di atas sungai, dan kawasan lindung. Dalam membangun rumah, Arah hadap bangunan menghadap jaringan jalan (utama, lokal, dan lingkungan) atau sungai Untuk rencana pembangunan rumah baru, jarak minimal antar rumah 2 m dan air dari tritisan tidak boleh jatuh di pekarangan orang lain dan di jalan umum Dalam membangun rumah, terdapat jarak antara rumah dengan jalan atau sungai. Jarak menyesuaikan kelas jalan yang ada dan tritisan tidak boleh jatuh di jalan umum

Dalam membangun rumah, dilarang untuk menghabiskan semua lahannya untuk dibangun melainkan menyisakan 3040% lahannya sebagai pekarangan Diharapkan untuk menjaga kelestarian rumah tradisional dan apabila dilakukan renovasi, maka diharapkan untuk tidak mengubah bentuk bangunan bergaya tradisional Jawa-Magelang. Di setiap rumah dijadikan sebagai rumah rumah produktif dengan memanfaatkan pekarangan dan jalan dengan sayuran, bunga, kolam, buah, pengelolaan sampah dsb Pemanfaatan ruang pekarangan rumah dan jalan sebagai area produktif yang seragam, misal satu kawasan permukiman seluruh pekarangan yang ada dipergunakan sebagai area produktif holtikultura (KAMPUNG ORGANIK) atau kolam ikan Setiap rumah yang ada di Sukorejo merupakan RUMAH LAYAK dan SEHAT. Setiap pemilik rumah harus melengkapi rumahnya dengan: - Ventilasi udara - Kamar berjendela - Sinar matahari masuk rumah - Dinding dan lantai harus kering dan tidak lembab - Punya jamban - Berpondasi Ternak unggas skala kecil (rumahan) harus dikandang dan tidak dibiarkan berkeliaran di area permukiman Ternak kambing, sapi, dan kerbau skala kecil harus dikandang dan jarak antara kandang dengan rumah/ bangunan adalah 10 meter. Kalau tidak memungkinkan, kandang diletakan di luar permukiman.

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

84

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG     

          

2015

Ternak skala besar (peternakan) dilarang berada di tengah-tengah permukiman. Setiap industri yang berada di permukiman harus menangani pembuangan limbah dan sirkulasinya Semua industri besar yang berada di sekitar lingkungan permukiman diharapkan mempunyai barrier berupa pepohonan Pemilik rumah / saudara / yang diberi kuasa untuk memelihara rumah tersebut wajib membersihkan setiap hari Kebersihan Lingkungan adalah tanggung jawab bersama, sehingga kerja bakti harus dilaksanakan secara berkala di masingmasing lingkungan. Kebersihan lingkungan terkait: - Kebersihan jalan dan drainase dari sampah dan tanaman liar - Kebersihan taman dan ruang aktivitas warga - Kerapihan pagar rumah Kebersihan tempat-tempat pembuangan sampah Setiap koridor jalan utama harus diadakan tanaman peneduh, tanaman buah dan taman. Penyediaan tanaman buah diadakan oleh masing-masing pihak padukuhan secara kolektif untuk menanam lahan pinggir jalan untuk buah. Setiap rumah harus menyediakan lahan di depan rumah baik pekarangan maupun jalan depan rumah unruk ditanami pohon buah Setiap rumah harus menyediakan lahan dan area tanam baik tanah maupun media tanam lain seperti pot untuk menanam sayur Dalam membangun jalan, material jalan untuk jalan utama berupa jalan aspal, untuk jalan lingkungan berupa cor blok atau aspal, dan untuk jalan penghubung berupa cor blok dan paving blok Penerangan jalan untuk jalan utama, penerangan minimal dilakukan dengan memasang lampu penerangan umum pada setiap tiang listrik dan untuk jalan lingkungan, disetiap rumah diharuskan mengeluarkan minimal satu titik lampu penerangan jalan. Untuk setiap ruas jalan diharuskan dilengkapi saluran drainase yang memadai dan sesuai dengan standar yang berlaku Untuk saluran tertutup berupa plat beton yang dilengkapi bak kontrol setiap jarak 10 m Perawatan saluran dilakukan pembersihan 1 bulan sekali dan menjadi tanggung jawab lingkungan masing-masing. Setiap RW membuat area-area resapan untuk mengurangi genangan dan aliran air permukaan Setiap rumah harus membuat sumur resapan dan saluran komunal sendiri sehingga jaringan drainase tidak bercampur dengan limbah rumah tangga. Selain itu dilakukan pemisahan saluran drainase dan saluran irigasi sehingga lahan persawahan tidak terkontaminasi polutan yang terbawa dari kawasan permukiman.

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

85

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG     

                 

2015

Dilarang Membuang Sampah Sembarangan Setiap rumah melakukan pemilahan sampah Sampah yang dikumpulkan di tempat sampah akan dibuang ke TPA setiap 1-3 hari Dilarang BAB di sungai atau di Saluran air/irigasi Bagi warga yang belum memliki jamban, diharuskan BAB di WC atau MCK umu di lingkungannya. Apabila di suatu lingkungan banyak yang belum punya jamban dan belum ada WC umum maka pihak lingkungan bersama-sama iuran dalam penyediaan WC umum atau diadakan Arisan WC atau Cicilan WC Fasilitas Umum adalah Tanggung Jawab Bersama, sehingga semua warga diharapkan menjaga dan memeliharanya Diperbolehkan mencorat-coret tembok dengan seijin pemilik rumah dan RT setempat Tanaman buah di pinggir jalan merupakan kas pedukuhan yang hasilnya digunakan untuk kepentingan bersama Tanaman buah disiram dan dipelihara oleh pemuda dan/atau warga dengan rumah terdekat Orang tua wajib peduli tarhadap jam belajar Orang tua dan lingkungan diwajibkan menjaga suasana yang mendukung penyelenggaraan jam belajar Jam wajib belajar jam 19.00 – 21.00 Setiap RT wajib mengadakan kegiatan siskamling secara tertib dan lancar serta terus menerus setiap tamu menginap minimal 1 x 24 jam wajib lapor pengurus RT setempat Pemandian dibangun sebagai aset desa yang nantinya menjadi BUMDes Pengelola kawasan wisata merupakan warga Desa Sukorejo Pengembangan pemandian sebagai kawasan wisata diharapkan tidak mengganggu aktivitas mandi masyarakat sekitar Kawasan wisata Gending dipelihara bersama warga Desa Sukorejo Masyarakat Desa Sukorejo diperbolehkan membuka peluang usaha seperti berdagang terkait kawasan wisata dengan syarat tetap menjaga kelestarian dan kebersihan mata air dan sungai Dibentuk Tim Evakuasi dan Pemadam Kebakaran Kelurahan dan dibuat pelatihan dengan didampingi dari Pemkab Magelang Dilarang membangun rumah di sisi dan si atas sungai. Bantaran sungai tidak diperbolehkan ditanami tanaman keras dan hanya diperbolehkan ditanami tanaman perdu sehingga debit air lancar Ada ruang terbuka di sepanjang bantaran sunga

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

86

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

3.2

2015

TAHAP PELAKSANAAN Tahap ini dibedakan menjadi tahapan aplikatif dari kegiatan perencanaan PLPBK, yaitu pemasaran hasil perencanaan serta implementatif perencanaan menjadi bangunan fisik di kawasan prioritas 3.2.1 Kegiatan Pemasaran Kegiatan pemasaran yang digawangi oleh TAP dan TP dikawal langsung Kepala Desa Sukorejo dalam proses pelaksanaannya. Kegiatan pemasaran internal bahkan eksternal dilakukan secara antusias oleh masyarakat Desa Sukorejo. Adapun beberapa kegiatan pemasaran yang sudah berjalan adalah sebagai berikut : a. Pelaksanaan Siklus kegiatan Pemasaran Bersama dengan Tim Pemasaran yang dikoordinatori oleh Bapak Wagimin, TAP melakukan beberapa kegiatan pemasaran dengan hasil antara lain sebagai berikut : Tabel III. 4 Rekap Kegiatan Pemasaran Desa Sukorejo WAKTU KEGIATAN LOKASI Balai desa sukorejo, semua Desember 2014 Sossialisasi Pemasaran dusun di Sukorejo

NO 1 2

Desember 2014 – Januari 2015 Pembuatan Dokumen Pemasaran

3

4

14 Desember, 21 Desember, Pelatihan TIPP 22 Desember 2014

14 Desember 2014

Identifikasi stakeholder

Balai Desa Sukorejo

Balai Desa Sukorejo

Sekretariatan BKM

TARGET Pameran awal bagi TP untuk belajar pemasaran TIPP memahami tentang tujuan dari pemasaran sosial Peningkatan kapasitas TIPP untuk bisa memahami pemasaran social, identifikasi partner. TIPP mampu mengidentifikasi calon patner untuk kerjasama

Sumber : Dokumen Evaluasi Kegiatan Pemasaran Desa Sukorejo Gambar III.4 BAB III CAPAIAN KEGIATAN

87

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Kegiatan Pemasaran PLPBK Desa Sukorejo

Sumber : Dokumentasi PLPBK Desa Sukorejo

b. Penyusunan Dokumen Strategi Pemasaran Pada tahapan ini, Tim Pemasaran yang didampingi oleh TAP menyusun dokumen strategi pemasaran yang memuat beberapa point dibawah ini : KEGIATAN Identifikasi potensial partner

Advokasi pemda dan legislatif

Mengakses CSR

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

MITRA    

BKM Perangkat desa Korkot Pemerintah Daerah (kabupaten dan provinsi)  Pemerintah Pusat  Dunia usaha  LSM

MEDIA Internet Dokumen dari Korkot

PELAKU Tim Pemasaran didampingi TAP dan faskel.

Pengajuan proposal

Tim Pemasaran didampingi TAP dan faskel.

Pengajuan proposal

Tim Pemasaran didampingi TAP dan faskel. 88

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG KEGIATAN

Menggalang masyarakat

swadaya

   

MITRA Lembaga donor Perguruan Tinggi BKM Perangkat desa

MEDIA

Tim Pemasaran didampingi TAP dan faskel. Tim Pemasaran didampingi TAP dan faskel. Tim Pemasaran didampingi TAP dan faskel.

Perguruan Tinggi

Proposal

 BKM  Faskel

Melakukan event promo

 

 Leaflet, buku, & banner  Dokumen proposal pemasaran  Media presentasi  Website  Media untuk warga  Media TV & radio  Bazar  Festival  Pameran

Champaign/media visit

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

PELAKU

FGD dan event-event kemasyarakatan

Mengakses hibah program dalam negri maupun luar negri Membuat media promosi

CSR Pemda

2015

Pelaku industri, Tim Pemasaran didampingi TAP dan faskel. Tim Pemasaran didampingi TAP dan faskel.

89

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Kegiatan Penyusunan Dokumen strategi pemasaran PLPBK Desa Sukorejo

Sumber : Dokumentasi PLPBK Desa Sukorejo

c. Pembangunan Kemitraan Pembangunan Kemitraan di Desa Sukorejo masih berjalan hingga saat ini, berikut rekap hasil kemitraan yang telah berhasil diraih oleh masyarakat Desa Sukorejo NO 1 2

PARTNERSHIP DPU & ESDM Kab. Magelang DPU & ESDM Kab. Magelang

3

DPU & ESDM Kab. Magelang

4 5 6

DPU & ESDM Kab. Magelang DPU & ESDM Kab. Magelang DPU & ESDM Kab. Magelang

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

JENIS KEMITRAAN Pembangunan Bendungan Semaken Pembangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Saluran Irigasi Pertanian Saluran Irigasi Pertanian Perbaikan Jalan Desa (aspal 60 drum)

VOLUME 10 unit 1 bh

Rp Rp

NOMINAL 2.000.000 350.000.000

1 bh

Rp

215.000.000

400 m 150 m 3000 m²

Rp Rp Rp

100.000.000 20.000.000 63.000.000 90

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG NO 7

BLK Propinsi Jawa Tengah

8

Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM)

9 10 11 12 13 14

3.2.2

PARTNERSHIP

Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah Bappermasdes Propinsi Jawa tengah Bappermasdes Propinsi Jawa tengah Bappermasdes Propinsi Jawa tengah Bappermaspuan & KB Kab. Magelang Bappeda Kab. Magelang

JENIS KEMITRAAN Pelatihan Menjahit dan pemberian peralatan program Dikti, bimbingan & pembentukan KUBE yang mendukung Pucungrejo sebagai kawasan home industri Pelatihan Kerajinan & Pengemasan Makanan

VOLUME

2015

NOMINAL

31 orang

Rp

42.000.000

100 orang

Rp

80.000.000

21 orang

Rp

31.500.000

Rabat Beton Jalan Lingkungan

1000 m²

Rp

30.000.000

Hibah Modal UP2K & UED SP

1 ls

Rp

20.000.000

Bantuan untuk pengelolaan BUMDes

1 ls

Rp

40.000.000

Rehab rumah tidak layak huni

21 unit

Rp

126.000.000

Pembuatan kolam di rest area (kawasan prioritas)

1 ls

Rp

80.000.000

JUMLAH

Rp

1.199.500.000

Kegiatan Fisik ( Pembangunan) Kegiatan fisik di Sukorejo telah melalui 3 (tiga) tahapan pelaksanaan pembangunan fisik, yaitu pemanfaatan BLM 600 juta, pemanfaatan BLM 250 juta, serta pemanfaatan sisa dana perencanaan dan pemasaran. a. Siklus Pelaksanaan Pembangunan Kegiatan Pelaksanaan Pembangunan diawali dengan proses pengorganisasian masyarakat dan juga penguatan pelakupelaku kegiatan fisik PLPBK ini nantinya. Organisasi Pengelola Pembangunan Kegiatan fisik PLPBK dibentuk melalui rembug masyarakat pada tanggal 22 Juli 2014 bertempat di Balai desa Sukorejo. Tim fasilitator melakukan penguatanpenguatan kepada TPP terkait dengan manajemen konstruksi, kepada O dan P yang terbentuk terkait pengelolaan

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

91

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

pemeliharaan bangunan fisik, serta kepada KSM terpilih yang dibekali tata cara penyusunan dokumen kegiatan fisik PLPBK. Berikut nama-nama KSM Fisik PLPBK di Desa Sukorejo :

NO 1 2 3 4 7 8

Tabel III.7 KSM BLM PLPBK Kegiatan Fisik KEGIATAN

NAMA KSM Ganjur Makmur Makmur Sarirejo Damai Suka Maju Tirto Makmur Gending Asri

KETUA KSM PEMBENTUKAN

Penataan Jalan Dusun Ganjuran - Rabat beton, talud, drainase Suprayitno Penataan Jalan Dusun Jonggrangan - Talud, drainase, rabat beton Amatusri Pembangunan Drainase Subandi Pembangunan Jalan Rabat Beton Ramidi instalasi air bersih 1 ls Penataan RTH 1 ls Waryadi Sumber : Manual SIM PLPBK, Modul 4. Output Update, 2014

13-Aug-14 13-Aug-14 13-Aug-14 13-Aug-14

KET BLM 600 juta BLM 600 juta BLM 600 juta BLM 600 juta BLM 250 juta BLM 250 juta

Serangkaian kegiatan pembekalan terhadap pelaksanaan kegiatan fisik dilakukan di Desa Sukorejo, termasuk juga kegiatan monitoring dan evaluasi secara berkala ke lokasi fisik PLPBK. b. Capaian Hasil Pelaksanaan Pembangunan Berikut adalah capaian hasil pelaksanaan pembangunan yang ada di Desa Sukorejo 1) BLM FISIK TERMIN 1 (600 JUTA) Pada termin ini, terdapat 6 (enam) KSM yang mengampu kegiatan fisik PLPBK, yaitu : a) KSM Ganjur Makmur Berikut rekap hasil kegiatan yang diampu oleh KSM Rukun

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

92

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Tabel III.8 Tabel Rekap Kegiatan KSM Ganjur Makmur, Desa Sukorejo Nama KSM Jenis Kegiatan Volume Lokasi Pembiayaan

Koordinat GPS

Ganjur Makmur Penataan Jalan Dusun Ganjuran - Rabat beton, talud, drainase 535 meter Dusun Ganjuran BLM Rp 320.000.000 Swadaya Total Rp 320.000.000 Latitude (N/S) 7’32’12.86”S Longitude (E) 110’12’12.29”S Sumber : Laporan Infra PLPBK, 2014 Gambar III.7 Dokumentasi Kegiatan KSM Ganjur Makmur, Desa Sukorejo

Sumber : Laporan Infra PLPBK, 2014 BAB III CAPAIAN KEGIATAN

93

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

b) KSM Makmur Berikut rekap hasil kegiatan yang diampu oleh KSM Makmur Tabel III.9 Tabel Rekap Kegiatan KSM Makmur, Desa Sukorejo Nama KSM Jenis Kegiatan Volume Lokasi Pembiayaan

Koordinat GPS

Makmur Penataan Jalan Dusun Jonggrangan - Talud, drainase, rabat beton 313 m Dusun Jonggrangan BLM Rp 180.000.000 Swadaya Rp 24.517.000 Total Rp 204.517.000 Latitude (N/S) 7’31’41.02”S Longitude (E) 110’12’2.4”S Sumber : Laporan Infra PLPBK, 2014 Gambar III.8 Dokumentasi Kegiatan KSM Makmur, Desa Sukorejo

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

94

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

Sumber : Laporan Infra PLPBK, 2014

c) KSM Sarirejo Damai Berikut rekap hasil kegiatan yang diampu oleh KSM Sarirejo Damai

Nama KSM Jenis Kegiatan Volume Lokasi Pembiayaan

Koordinat GPS

Tabel III.10 Tabel Rekap Kegiatan KSM Sarirejo Damai, Desa Sukorejo Sarirejo Damai Pembangunan Drainase 225 meter Dusun Sarirejo BLM Rp 42.000.000 Swadaya Rp 8.050.000 Total Rp 50.050.000 Latitude (N/S) 7’32’27.14”S Longitude (E) 110’12’7.42”S Sumber : Laporan Infra PLPBK, 2014 Gambar III.9 Dokumentasi Kegiatan KSM Sarirejo Damai, Desa Sukorejo

Sumber : Laporan Infra PLPBK, 2014 BAB III CAPAIAN KEGIATAN

95

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

d) KSM Sukamaju Berikut rekap hasil kegiatan yang diampu oleh KSM Sukamaju Tabel III.11 Tabel Rekap Kegiatan KSM Sukamaju, Desa Sukorejo Nama KSM Jenis Kegiatan Volume Lokasi Pembiayaan

Koordinat GPS

Sukamaju Pembangunan Jalan Rabat Beton 331,5 meter Dusun Sukosari BLM Rp 58.000.000 Swadaya Rp 8.050.000 Total Rp 66.050.000 Latitude (N/S) 7’32’29.18”S Longitude (E) 110’12’9.48”S Sumber : Laporan Infra PLPBK, 2014 Gambar III.10 Dokumentasi Kegiatan KSM Sukamaju, Desa Sukorejo

Sumber : Laporan Infra PLPBK, 2014 BAB III CAPAIAN KEGIATAN

96

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

2) BLM FISIK TERMIN 2 (300 JUTA) Untuk BLM Fisik PLPBK Termin 2 senilai 250 juta, ada 2 (dua) KSM yang mengampu kegiatan Pembangunan, berikut data KSM untuk BLM Kegiatan Fisik Termin 2 a) KSM Tirto Makmur

Nama KSM Jenis Kegiatan Volume Lokasi Pembiayaan

Koordinat GPS

Tabel III.14 Tabel Rekap Kegiatan KSM Tirto Makmur, Desa Sukorejo Tirto Makmur Instalasi Air Bersih I unit Dusun Jonggrangan BLM Rp 180.000.000 Swadaya Rp Total Rp Latitude (N/S) Longitude (E) Sumber : Laporan Infra PLPBK, 2014 Gambar III.13 Dokumentasi Kegiatan KSM Tirto Makmur, Desa Sukorejo

Sumber : Laporan Infra PLPBK BAB III CAPAIAN KEGIATAN

97

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

b)

2015

KSM Gending Asri

Nama KSM Jenis Kegiatan Volume Lokasi Pembiayaan

Koordinat GPS

Tabel III.15 Tabel Rekap Kegiatan KSM Gending Asri, Desa Sukorejo Gending Asri Pembangunan RTH I unit Dusun Ganjuran BLM Rp 70.000.000 Swadaya Rp Total Rp Latitude (N/S) Longitude (E) Sumber : Laporan Infra PLPBK, 2014 Gambar III.14 Dokumentasi Kegiatan KSM Gending Asri, Desa Sukorejo

Sumber : Laporan Infra PLPBK, 2014 BAB III CAPAIAN KEGIATAN

98

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

3.2.3 Capaian KPI 1. Mewujudkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih, sehat melalui peningkatan kualitas pelayanan lingkungan perumahan, sarana dan prasarana Tabel Capaian KPI a. Partisipasi

warga

miskin

dan rentan terlibat aktif dalam perencanaan partisipatif dan pengambilan keputusan sebesar

46,20 %, partisipasi ini tercapai dari apa yang dipersyaratkan sebesar min 40 %. Indikator Hasil

Satuan

Sumber Informasi

Partisipasi warga miskin dan rentan % Warga Miskin terlibat

aktif

dalam

MSI

Jumalah Peserta

Prosentase

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Warga

Kegiatan

Peserta

Peserta

Miskin

total

Miskin

60

1938

895

46,20 %

perencanaan

partisipatif dan pengambilan keputusan

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

99

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

b. Partisipasi perempuan terlibat aktif dalam perencanaan partisipatif dan pengambilan keputusan sebesar 41,24 %, partisipasi ini tercapai dari apa yang dipersyaratkan sebesar min 40 % Indikator Hasil

Satuan

Sumber

Jumalah Peserta

Informasi Jumlah Kegiatan

Partisipasi perempuan terlibat aktif dalam

% Perempuan

MSI

67

Prosentase

Jumlah

Jumlah

keterlibatan

Peserta

Peserta

Perempuan

total

Perempuan

2163

893

41,24 %

perencanaan partisipatif dan pengambilan keputusan

2. Mewujudkan a. Tersusunnya

rencana penataan permukiman miskin berbasis ruang RTPLP

Kawasan Prioritas yang sudah diuji publik di tingkat

kelurahan/desa

dan disahkan oleh

Bupati/Walikota atau Koordinator Tim Teknis tercapai 100 % Indikator Hasil

Kegiatan

Sumber

Jumalah Peserta

Informasi Jumlah Kegiatan

Tersusunnya RPLP dan RTPLP yang sudah Pelaksanaan kegiatan diuji publik di tingkat kelurahan dan perencanaan disahkan oleh Bapati/Walikota RPLP

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

MIS

5

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Peserta

Peserta

Peserta

Laki-laki

Perempuan Miskin/rentan

110

6

-

/

100

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

Pelaksanaan keg. Perenc. / RPLP Khusus Perempuan Uji Publik RPLP dan Penyepakatan Dokumen RPLP Kelurahan

MIS

1

MIS

4

Pelaksanaan kegiatan RTPLP Pelaksanaan keg. Perenc. / RTPLP Khusus Perempuan Uji Publik RPLP dan Penyepakatan Dokumen RTPLP Kelurahan

MIS

7

MIS

1

MIS

4

2015

71

35

41

91

59

217

52

123

71

35

93

64

46

101

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

b. RTPLP Kwasan Prioritas focus pada kawasan permukiman miskin tercapai dengan tingkat kemiskinan dan kekumuhan tertinggi di Desa Sukorejo Indikator Hasil

Kegiatan

Sumber

Jumalah Peserta

Informasi Jumlah Kegiatan

RTPLP fokus pada kawasan miskin prioritas

Musyawarah Warga menetapkan lokasi Prioritas

MIS

1

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Peserta

Peserta

Peserta

Laki-laki

Perempuan Miskin/rentan

7

3

4

c. Kesepakatan penataan permukiman yang tertuang dalam Aturan Bersama terlaksana secara berkelanjutan Indikator Hasil

Kegiatan

Sumber

Jumalah Peserta

Informasi Jumlah Kegiatan

Kesepakatan penataan permukiman Penyusunan yang tertuang dalam aturan bersama Aturan terlaksana Bersama

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

MIS

1

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Peserta

Peserta

Peserta

Laki-laki

Perempuan Miskin/rentan

7

3

4

102

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

d. Kontribusi

Pemerintah

2015

Daerah dalam bentuk dana atau program penataan permukiman terealisasi sesuai dengan Perjanjian

Kerjasama tercapai 100 % Indikator Hasil

Kontribusi Pemerintah Daerah dalam bentuk dana atau program penataan permukiman terealisasi sesuai dengan perjanjian Kerjasama

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

Kegiatan

Pembangunan Bendungan Semaken Pembangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Saluran Irigasi Pertanian Saluran Irigasi Pertanian Perbaikan Jalan Desa (aspal 60 drum) Rehab rumah tidak layak huni Pembuatan kolam di rest area (kawasan prioritas

Lokasi

Komitmen

Biaya APBD

Tahun

sharing PKS

realisasi

Realisasi

500.000.000

350.000.000

2014

Desa Sukurejo

215..000.000

2014

Desa Sukurejo Desa Sukurejo

100.000.000

2014

20.000.000

2014

63.000.000

2014

126.000.000

2015

80.000.000

2014

Desa Sukurejo

103

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

3. RTPLP Kawasan Prioritas memuat Rencana

2015

Ruang Terbuka Hijau minimal 10% dari luas kawasan prioritas Meningkatkan

sarana, prasarana dan pelayanan permukiman a.

Sarana dan prasarana permukiman yang terbangun berkualitas baik tercapai 90 % dan pelaksanaan kegatan infrastruktur sudah 100%

b. Pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana terbangun berjalan dan berkelanjutan c.

Pembangunan sarana dan prasarana permukiman mampu melayani warga miskin sebagai pemanfaat langsung,lokasi dikawasan prioritas merupakan lokasi yang paling padat kumuh dan banyak penduduk miskin

d. Hasil audit di lokasi PLPBK Wajar Tanpa Syarat tercapai 100 %

BAB III CAPAIAN KEGIATAN

104

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

BAB IV

2015

PROGRES KEUANGAN

Bab IV ini membahas mengenai pemanfaatan dana BLM PLPBK baik untuk kegiatan perencanaan, pemasaran, maupun kegiatan fisik 4.1 PERENCANAAN Kegiatan perencanaan PLPBK di Desa Sukorejo yang berlangsung kurang lebih 1 (satu) tahun, dan menghasilkan dokumen perencanaan, dikawal oleh TIPP (Tim Inti Perencanaan Partisipatif). Berbagai macam kegiatan baik yang sifatnya formal maupun informal dilakukan di Desa Sukorejo dengan alokasi biaya BLM PLPBK, swadaya, dan juga pihak ketiga. Berikut rekap kegiatan perencanaan PLPBK di Desa Sukorejo :

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

4.2

Tabel IV.1 Rekap Pemanfaatan BLM Perencanaan PLPBK Desa Sukorejo Nama Kegiatan BLM PLPBK Swadaya APBD Pihak ketiga Perekrutan TAPP Rp 2.000.000 Rp 150.000 FGD RPK Rp 2.000.000 Rp 280.000 Pelatihan TAPP Rp 2.000.000 Pelaksanaan PS (Pemetaan Swadaya) Rp 6.982.000 Rp 250.000 Pembelian alat penunjang PLPBK Rp 12.735.000 Study Banding Rp 7.600.000 DED untuk Kawasan Prioritas Rp 750.000 Penyusunan RPLP & RTPLP Rp 4.800.000 Lokakarya Perencanaan Rp 4.650.000 Jumlah Rp 43.517.000 Rp 680.000 Rp Rp Sumber : laporan keuangan PLPBK Desa Sukorejo, 2015

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Total Biaya 2.150.000 2.280.000 2.000.000 7.232.000 12.735.000 7.600.000 750.000 4.800.000 4.650.000 44.197.000

PEMASARAN Kegiatan Pemasaran PLPBK di Desa Sukorejo berlangsung cukup meriah dengan berbagai macam event. Berikut rekap kegiatan pemasaran PLPBK di Desa Sukorejo :

No 1

Nama Kegiatan sosialisasi Pemasaran

BAB IV PROGRES KEUANGAN

Tabel IV.2 Rekap Pemanfaatan BLM Pemasaran PLPBK Desa Sukorejo BLM PLPBK Swadaya APBD Pihak ketiga Rp 3.750.000

Rp

Total Biaya 3.750.000 105

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG No 2 3 4 5 6

4.3

Nama Kegiatan BLM PLPBK Swadaya APBD Pihak ketiga Study Banding Rp 4.750.000 Review ded Rp 1.500.000 Alat Penunjang Pemasaran Rp 4.500.000 Event Pemasaran Rp 6.600.000 Film Profil Rp 5.000.000 Jumlah Rp 26.100.000 Rp Rp Rp Sumber : laporan keuangan PLPBK Desa Sukorejo, 2015

Total Biaya Rp 4.750.000 Rp 1.500.000 Rp 4.500.000 Rp 6.600.000 Rp 5.000.000 Rp 26.100.000

HONOR TAPP DAN TAP Berbeda dengan Tenaga Ahli Pendamping Perencanaan yang bisa menyelesaikan masa kontraknya, untuk Tenaga Ahli Pemasaran memang kurang berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan PLPBK, sehingga tidak semua termin honor terbayarkan. Berikut rekap pembayaran honor untuk Tenaga Ahli PLPBK Desa Sukorejo

No 1 2

4.4

2015

Tabel IV.3 Rekap Pemanfaatan Honor Tenaga Ahli PLPBK Desa Sukorejo Nama Kegiatan BLM PLPBK Swadaya APBD Pihak ketiga TAPP Rp 25.000.000 TAP Rp 12.650.000 Jumlah Rp 37.650.000 Rp Rp Rp Sumber : laporan keuangan PLPBK Desa Sukorejo, 2015

Total Biaya Rp 25.000.000 Rp 12.650.000 Rp 37.650.000

KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS Kegiatan Peningkatan Kapasitas beberapa kali dilaksanakan sesuai dengan KAK yang sudah tertuang dari OSP sebagai berikut :

No 1 2 3 4 5 6

Tabel IV.4 Rekap Pemanfaatan Biaya Peningkatan Kapasitas PLPBK Desa Sukorejo Nama Kegiatan BLM PLPBK Swadaya Pelatihan RPK (Refleksi Perkara Kritis) Rp 1.000.000 Pelatihan PS (Pemetaan Swadaya) Rp 1.500.000 Pelatihan RPLP Rp 1.000.000 Pelatihan KSM Rp 1.200.000 Pelatihan TIPP untuk perencanaan Rp 2.000.000 Pelatihan TIPP untuk pemasaran Rp 1.500.000

BAB IV PROGRES KEUANGAN

Total Biaya Rp 1.000.000 Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 1.200.000 Rp 2.000.000 Rp 1.500.000 106

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG No 7 8 9

4.5

Tabel IV.5 Rekap Pemanfaatan BOP PLPBK untuk BKM Desa Sukorejo Nama Kegiatan BLM PLPBK Swadaya APBD Transport TAPP Pelatihan Rp 400.000 ATK Rp 1.700.000 ATK Rp 1.450.000 ATK & Biaya Monitoring Rp 2.000.000 Audit Independent Rp 950.000 Biaya Monitoring & penggandaan dokumen Rp 2.500.000 Jumlah Rp 9.000.000 Rp Rp Sumber : laporan keuangan PLPBK Desa Sukorejo, 2015

Total Biaya Rp 1.700.000 Rp 1.700.000 Rp 1.700.000 Rp 13.300.000

Pihak ketiga

Rp -

Total Biaya Rp 400.000 Rp 1.700.000 Rp 1.450.000 Rp 2.000.000 Rp 950.000 Rp 2.500.000 Rp9.000.000

PEMBANGUNAN FISIK Desa Sukorejo telah menyelesaikan kegiatan fisik PLPBK baik tahap 1 maupun tahap 2, berikut rekap kegiatan fisik PLPBK di Desa Sukorejo :

No Tahap 1

BLM PLPBK Swadaya Rp 1.700.000 Rp 1.700.000 Rp 1.700.000 Jumlah Rp 13.300.000 Rp Sumber : laporan keuangan PLPBK Desa Sukorejo, 2015

BOP BKM Sesuai dengan pedoman teknis PLPBK 2012, untuk tahun tersebut mendapat alokasi sebesar 10 [sepuluh] juta rupiah yang khusus dimanfaatkan untuk BOP BKM. Berikut rekap penggunaan BOP BKM tersebut :

No 1 2 3 4 5 6

4.6

Nama Kegiatan Lokakarya Hasil Perencanaan PLPBK Lokakarya Orientasi PLPBK Lokalatih Pendayagunaan Produk Perencanaan

2015

Jenis Kegiatan

Tabel IV.6 Rekap Kegiatan Fisik PLPBK Desa Sukorejo BLM Swadaya

Pembangunan Penataan Jalan Dusun Ganjuran - Rabat beton, Fisik (600juta) talud, drainase, tempat sampah, pot bunga 535m-193m

BAB IV PROGRES KEUANGAN

APBD

Pihak ketiga

Total

Rp 320.000.000

107

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

[KSM Ganjur Makmur] Penataan Jalan Dusun Jonggrangan - Talud, drainase, rabat beton 313 m [KSM Makmur] Pembangunan Drainase 225 m Dusun Sarirejo [KSM Sarirejo Damai] Penataan Jalan Dusun Ganjuran - Rabat beton, talud, drainase, tempat sampah, pot bunga 535m-193m [KSM Ganjur Makmur] JUMLAH TOTAL 2

Pembangunan Tirto Makmur Fisik (250juta) [instalasi air bersih 1 ls] Gending Asri [Penataan RTH 1 unit] JUMLAH TOTAL

3

Rp 180.000.000 Rp 42.000.000

Rp 320.000.000 Rp 600.000.000

Rp -

Rp

Rp

Rp

Rp 180.000.000 Rp 70.000.000 Rp 250.000.000

Sisa Dana JUMLAH TOTAL

BAB IV PROGRES KEUANGAN

Rp Rp Sumber : laporan keuangan PLPBK Desa Sukorejo, 2015

Rp

108

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

BAB V RENCANA KERJA 5.1

Rencana kerja Untuk mewujudkan Visi Desa Sukorejo adalah : “ DENGAN SEMANGAT GOTONG ROYONG, KITA WUJUDKAN MASYARAKAT DESA SUKOREJO YANG DEMOKRATIS, MAJU DAN SEJAHTERA ”Dengan rencana kerja kedepan harapanya dapat mewujudkan Visi Desa Sukorejo Berikut rencana kerja perencanaan penanggulangan permasalahan dalam rangka penataan lingkungan permukiman : No 1

Permasalahan • Rendahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam upaya pengembangan dan peningkatan kegiatan ekonomi, khususnya kegiatan ekonomi rumah tangga • Masih tingginya jumlah penduduk yang masuk ke dalam kategori keluarga miskin • Belum adanya koperasi dan paguyuban yang menaungi kegiatan-kegiatan ekonomi warga sedikit banyak menghambat perkembangan kegiatan ekonomi yang ada

BAB V RENCANA KERJA

Potensi • Keberadaan beberapa kegiatan industri, baik industri makanan, kerajinan, maupun industri bahan bangunan yang dilakukan oleh sebagian warga Desa Sukorejo berpotensi untuk dikembangkan dan menjadi kegiatan ekonomi kawasan potensial • Keberadaan aktifitas perdagangan yang dilakukan warga baik secara individu maupun kelompok berpotensi menjadi pintu masuk pemberdayaan warga, khususnya kaum perempuan yang sebagian besar hanya mengurus rumah tangga • Keberadaan sebagian wilayah Desa Sukorejo yang berada di tepi jalan raya MagelangPurworejo menjadi salah satu lokasi strategis yang dapat dimaksimalkan sebagai lokasi pemasaran produk hasil desa

Rencana kerja • Pengembangan kegiatan ekonomi khususnya UMKM dari pemerintah Kabupaten Magelang • Keberadaan program-program pemerintah dalam kegiatan pengembangan ekonomi • Keberadaan program-program pemerintah dalam upata menanggulangi kemiskinan • Letak desa yang cukup dekat dengan pusatpusat kegiatan perdagangan • Letak desa yang cukup dekat dengan Kota Magelang sebagai salah satu lokasi pemasaran produk yang potensial • Keberadaan program-program PNPM Mandiri perkotaan yang cukup efektif dalam upaya penanganan kemiskinan dengan kerjasama dari semua pihak

109

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG 2

3

• Rendahnya antusiasme generasi muda untuk melestarikan keberadaan budaya yang ada di Desa Sukorejo

• Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya sarana prasarana perkotaan yang sering berdampak pada penyalahgunaan sarana prasarana yang ada • Belum adanya pembangunan talud di beberapa lokasi menyebakan rawan longsor • Beberapa ruas jalan mengalami kerusakan, lebar tidak sesuai standar, dan beberapa permukiman hanya diakses satu ruas jalan saja. • Sanitasi dan sistem drainase permukiman di beberapa lokasi belum berfungsi secara optimal • Belum adanya sarana dan prasarana pengelola

BAB V RENCANA KERJA

• Keberadaan desa yang relatif aman dari kriminalitas maupun permasalahanpermasalahan sosial lainnya • Keberadaan BKM dan lembaga-lembaga lain yang efektif menjalankan perannya dalam rangka pembangunan desa • Masih tingginya nilai toleransi dan gotong royong di dalam masyarakat sebagai salah satu aset pembangunan • Kondisi sarana perkotaan (pendidikan, peribadatan, kesehatan, dsb) yang berada dalam keadaan baik

2015

 Mengembangkan rasa antusiasme generasi muda dalam melestarikan budaya yang ada di desa sukorejo

• Letak lokasi yang strategis memungkinkan Desa Sukorejo untuk menggunakan sarana prasarana di tingkat kabupaten dan sarana prasaran di Kota Magelang • Keberadaan sarana prasarana desa lain yang berada di perbatasan sehingga mampu dimanfaatkan bersama dengan penduduk dari Desa Sukorejo • Keberadaan program-program PNPM Mandiri perkotaan yang cukup efektif dalam upaya pembangunan sarana prasarana lingkungan untuk mewujudkan keberadaan lingkungan yan sehat.

110

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

persampahan • Keberadaan kawasan permukiman yang terpisah antara permukiman yang satu dengan yang lain sedikit banyak menghambat dalam penyediaan sarana prasarana lingkungan permukiman

BAB V RENCANA KERJA

111

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

BAB VI

2015

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab V ini berisi tentang Kesimpulan dan rekomendasi terhadap pendampingan PLPBK di Desa Sukorejo. Dengan semua analisa yang ada, diharapkan bisa disusun strategi untuk pendampingan berkelanjutan PLPBK di Desa Sukorejo nantinya. 5.1

KESIMPULAN Secara umum pelaksanaan PLPBK di Desa Sukorejo berjalan dengan baik sesuai dengan alur tahapan yang telah ditetapkan.Secara keseluruhan pelaksanaan PLPBK sudah melalui tahapan yang tepat, meskipun ada beberapa keterlambatan baik dari masyarakat sendiri maupun dari luar masyarakat. Dari kegiatan tersebut meski belum maksimal keterlibatan masyarakat harus tetap kita hargai, karena ditengah kesibukan masyarakat mereka masih menyisihkan waktu untuk melaksanakan kegiatan PLPBK. Pelaksanaan PLPBK di Desa Sukorejo walaupun masih banyak kekurangan namun sudah banyak hasil pula kegiatan PLPBK yang bisa kita lihat sebagai bentuk perencanaan partisipatif, pemasaran, dan implementasi fisik dari masyarakat, dengan masyarakat masih tetap konsisten untuk terus menjalankan program ini sampai selesai dan tercapai tujuannya.

5.2

REKOMENDASI Memperhatikan hambatan-hambatan dan permasalahan yang ada, diperlukan sinkronisas ipelaksanaan rencana kegiatan dengan kegiatan yang sudahberjalan di masyarakat.Beberapa rekomendasi untuk pelaksanaan PLPBK untuk kegiatan selanjutnya antara lain: 5.2.1 Rekomendasi Tentang Rencana Kerja Tindak Lanjut Kegiatan Pemasaran Dari dokumen strategi pemasaran, ada beberapa kegiatan yang bisa TIPP lakukan walaupun PLPBK sudah selesai. Akan tetapi terkait pembiayaan, memang diharapkan ada sharing pembiayaan dari berbagai pihak. Kegiatan Pemasaran yang nantinya akan dilakukan berupa kegiatan internal dan eksternal, dimana tidak menutup kemungkinan dilakukan review terhadap siklus pemasaran, walaupun tanpa didampingi Tenaga Ahli Pemasaran. Pelaksanaan kegiatan yang lebih inovatif dan kreatif pada kegiatan yang rutin dilakukan menjadi pertimbangan tersendiri supaya kegiatan terkait keberlanjutan program yang ada tetap menarik

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

112

LAPORAN AKHIR PLPBK [PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS]DESA SUKOREJO– KECAMATAN MERTOYUDAN – KABUPATEN MAGELANG

2015

5.2.2 Rekomendasi Tentang Pengelolaan Pasca Pembangunan Desa Sukorejo diharapkan segera mempunyai lembaga pengelolaan aset-aset PLPBK yang berada dibawah naungan Pemerintah Desa dan juga BKM. Ke depan diharapkan lembaga ini mampu menjalankan tugasnya dalam pengelolaan pasca pembangunan dan juga di keberlanjutan pengembangan pembangunan. Kegiatan peningkatan kapasitas dapat diberikan sebagai bekal kepada tim terkait. Tidak menutup kemungkinan juga Tim ini berusaha untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak yang dianggap mampu mewujudkan cita-cita Desa Sukorejo 5.2.3 Rekomendasi Tentang Peran Pelaku dalam kegiatan Penataan Lingkungan (Pemerintah, swasta, kelompok peduli, dll) Keterlibatan pihak lain dalam pelaksanaan PLPBK sudah tidak diragukan lagi akan memberi banyak dampak positif terhadap desa yang bersangkutan. Berikut beberapa rekomendasi yang bisa diberikan kepada pihak-pihak terkait :  Dukungan Pemerintah Daerah dalam keberlanjutan program sangat dibutuhkan terutama di pengelolaan pasca pembangunan. Selain itu monitoring dan evaluasi yang harus dilakukan secara kontinyu untuk memastikan kegiatan ini tetap berjalan sesuai dengan koridor yang ada.  Dukungan dan dorongan Pemerintah Desa kepada relawan atau motor pengerak dalam pelaksanaan kegiatan.  Keterlibatan Pemerintah Desa terutama Bapak Kepala Dusun dalam Penjaringan relawan-relawan sebagai generasi baru dan

membangun modal sosial  Adanya kontrol sosial baik dari masyarakat maupun kelompok peduli yang ada di Desa Sukorejo dalam upaya menjaga

keberlanjutan program

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

113

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.