Dalam suasana basa, logam kobalt (Co) dapat mengalami reaksi oksidasi menjadi Co(OH)3. sementara Natrium Hipoklorit, NaOCl, dapat dioksidasi menjadi NaCl. Apabila reaksi tersebut disetarakan, maka koefisien reaksi kobalt dan NaOCl adalah... (a). 2 dan 3 (b). 1 dan 3 (c). 3 dan 2 (d). 1 dan 2 (e). 3 dan 1
[OSK Kimia 2019]
Note: jawabnya pake cara ya, pls banget inimah:"))
Dalam suasana basa, logam kobalt (Co) dapat mengalami reaksi oksidasi menjadi Co(OH)3 karena biloks Co naik dari 0 menjadi +3. sementara Natrium Hipoklorit, NaOCl, dapat dioksidasi menjadi NaCl.
Co ⇒ Co(OH)3
NaOCl ⇒ NaCl + NaClO3
Apabila reaksi tersebut disetarakan, maka diperoleh persamaan:
Co + 3OH-⇒ Co(OH)3 + 3e
3NaOCl ⇒ 2NaCl + NaClO3
koefisien reaksi kobalt dan NaOCl adalah 1 dan 3 (Jawaban B).
Pembahasan
Reaksi redoks merupakan reaksi yang saling berkesinambungan. Dimana terjadi oksidasi maka akan terjadi oksidasi pula. Reaksi oksidasi merupakan reaski pelepasan elektron, molekul atau ion. reaksi ini juga ditandai dengan peningkatan bilangan oksisadi. Sedangkan reaksi reduksi merupakan reaksi penangkapan elektron, molekul atau ion. dengan kata lain, dalam reaksi reduksi terjadi pengurangan bilangan oksidasi.
zat yang bersifat reduktor akan mengalami reaksi oksidasi. Sedangkan zat yang berperan sebagai oksidator akan mengalami reduksi. Logam-logam golongan alkali dan alkali tanah merupakan contoh kelompok yang berperan sebagai reduktor. logam-logam golongan ini merupakan pembentuk basa kuat. Pada reaksi antara logam Natrium dalam air terjadi reaksi redoks sebagai berikut :
Oksidasi : Na ⇒ Na+ + e
Reduksi : H+ + e ⇒ 1/2 H2
Logam natrium mengalami oksidasi dalam air. Dengan kata lain logam natrium bertindak sebagai reduktor dalam reaksi. Natrium mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 (Na merupakan unsur murni) menjadi +1 (Na+ memiliki muatan +1). Dalam tabel potensial sel standar (reduksi dalam air), logam natrium terletak pada bagian bawah dengan nilai potensial (Eo) sangat negatif yaitu -2.71. hal ini mengindikasikan bahwa logam natrium tergolong dalam reduktor kuat.
Verified answer
Dalam suasana basa, logam kobalt (Co) dapat mengalami reaksi oksidasi menjadi Co(OH)3 karena biloks Co naik dari 0 menjadi +3. sementara Natrium Hipoklorit, NaOCl, dapat dioksidasi menjadi NaCl.
Co ⇒ Co(OH)3
NaOCl ⇒ NaCl + NaClO3
Apabila reaksi tersebut disetarakan, maka diperoleh persamaan:
Co + 3OH-⇒ Co(OH)3 + 3e
3NaOCl ⇒ 2NaCl + NaClO3
koefisien reaksi kobalt dan NaOCl adalah 1 dan 3 (Jawaban B).
Pembahasan
Reaksi redoks merupakan reaksi yang saling berkesinambungan. Dimana terjadi oksidasi maka akan terjadi oksidasi pula. Reaksi oksidasi merupakan reaski pelepasan elektron, molekul atau ion. reaksi ini juga ditandai dengan peningkatan bilangan oksisadi. Sedangkan reaksi reduksi merupakan reaksi penangkapan elektron, molekul atau ion. dengan kata lain, dalam reaksi reduksi terjadi pengurangan bilangan oksidasi.
zat yang bersifat reduktor akan mengalami reaksi oksidasi. Sedangkan zat yang berperan sebagai oksidator akan mengalami reduksi. Logam-logam golongan alkali dan alkali tanah merupakan contoh kelompok yang berperan sebagai reduktor. logam-logam golongan ini merupakan pembentuk basa kuat. Pada reaksi antara logam Natrium dalam air terjadi reaksi redoks sebagai berikut :
Oksidasi : Na ⇒ Na+ + e
Reduksi : H+ + e ⇒ 1/2 H2
Logam natrium mengalami oksidasi dalam air. Dengan kata lain logam natrium bertindak sebagai reduktor dalam reaksi. Natrium mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 (Na merupakan unsur murni) menjadi +1 (Na+ memiliki muatan +1). Dalam tabel potensial sel standar (reduksi dalam air), logam natrium terletak pada bagian bawah dengan nilai potensial (Eo) sangat negatif yaitu -2.71. hal ini mengindikasikan bahwa logam natrium tergolong dalam reduktor kuat.
Pelajari lebih lanjut
Detail tambahan
Kelas : X SMA
Mapel : Kimia
Materi : Reaksi Redoks
Kode : 10.7.6
Kata Kunci : Reaksi redoks, oksidator, reduktor. bilangan oksidasi,