Contoh dialog interaktif tentang narkoba untuk 5 orang. 2 pembawa acara 1 narasumber 2 penanya
MRWAR
Kelas: SMP Pelajaran: Bhs Indonesia Kategori: Dialog Kata kunci: dialog interaktif, narkoba Pembahasan:
pembawa acara 1 (p1), pembawa acara (p2), narasumber (n), penanya 1 (t1), penanya 2 (t2) Berikut contoh dialognya: p1: Selamat malam, kembali lagi bersama kami di Speak Up, acara dialog interaktif dengan topik terkini. p2: Baiklah, sekarang kita masuk sesi tanya jawab.OK, siapa yang sudah siap dengan pertanyaannya? ......Oh, sudah banyak yang angkat tangan rupanya. OK, saya pilih adik itu yang pakai baju ungu. t1: Terima kasih, assalammuaiakum wr wb, nama saya Fajar, mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya, saya ingin bertanya, mengapa masalah narkoba ini tidak bisa seratus persen hilang? Padahal masalah ini sudah menjadi isu sejak saya masih kecil dan usaha pemberantasan narkoba juga sudah dilakukan sejak dulu. Terima kasih. p1: OK, ada lagi?.... ah, ya, mbak yang pakai kacamata itu, silahkan. t2: Terima kasih, selamat malam, nama saya Tania, mahasiswa dari Universitas Kristen Petra, saya ingin bertanya, seberapa efektif sebenarnya penyuluhan dan iklan masyarakat akan bahaya narkoba? Itu saja, terima kasih. p2: Baiklah, silahkan dijawab, pak Jajang. n: Yah, terima kasih atas waktunya. Dua-duanya pertanyaan kritis. Untuk yang pertama, memang cukup menarik ya untuk diikuti, mengapa sampai sekarang masalah narkoba selalu ada dan bahkan berkembang lebih kreatif dalam pengedarannya. Pemerintah lewat Badan Narkotika Nasional bekerja keras memantau dan menghukum para pengedar dan jaringan narkoba. Mungkin yang membuat sulit untuk diprediksi adalah bagaimana jaringan bandar internasional bekerja sama dengan pihak-pihak tertentu lewat pasar gelap dan online untuk terus memasoknya dengan lebih rapi. Ini mungkin yang menjadi PR buat BNN dan kepolisian untuk bisa lebih efektif dalam pencegahannya. Untuk pertanyaan kedua, untuk iklan layanan masyarakat dan penyuluhan yang dilakukan BNN dan sejumlah LSM yang bergerak di bidang ini cukup memberikan efek yang positif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat umum tentang narkoba. Kendati belum signifikan, berkat penyuluhan dan iklan masyarakat itu, tingkat penggunaan narkoba turun 1,5 % di tahun 2017 ketimbang tahun lalu.
Pelajaran: Bhs Indonesia
Kategori: Dialog
Kata kunci: dialog interaktif, narkoba
Pembahasan:
pembawa acara 1 (p1), pembawa acara (p2), narasumber (n), penanya 1 (t1), penanya 2 (t2)
Berikut contoh dialognya:
p1: Selamat malam, kembali lagi bersama kami di Speak Up, acara dialog interaktif dengan topik terkini.
p2: Baiklah, sekarang kita masuk sesi tanya jawab.OK, siapa yang sudah siap dengan pertanyaannya? ......Oh, sudah banyak yang angkat tangan rupanya. OK, saya pilih adik itu yang pakai baju ungu.
t1: Terima kasih, assalammuaiakum wr wb, nama saya Fajar, mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya, saya ingin bertanya, mengapa masalah narkoba ini tidak bisa seratus persen hilang? Padahal masalah ini sudah menjadi isu sejak saya masih kecil dan usaha pemberantasan narkoba juga sudah dilakukan sejak dulu. Terima kasih.
p1: OK, ada lagi?.... ah, ya, mbak yang pakai kacamata itu, silahkan.
t2: Terima kasih, selamat malam, nama saya Tania, mahasiswa dari Universitas Kristen Petra, saya ingin bertanya, seberapa efektif sebenarnya penyuluhan dan iklan masyarakat akan bahaya narkoba? Itu saja, terima kasih.
p2: Baiklah, silahkan dijawab, pak Jajang.
n: Yah, terima kasih atas waktunya. Dua-duanya pertanyaan kritis. Untuk yang pertama, memang cukup menarik ya untuk diikuti, mengapa sampai sekarang masalah narkoba selalu ada dan bahkan berkembang lebih kreatif dalam pengedarannya. Pemerintah lewat Badan Narkotika Nasional bekerja keras memantau dan menghukum para pengedar dan jaringan narkoba. Mungkin yang membuat sulit untuk diprediksi adalah bagaimana jaringan bandar internasional bekerja sama dengan pihak-pihak tertentu lewat pasar gelap dan online untuk terus memasoknya dengan lebih rapi. Ini mungkin yang menjadi PR buat BNN dan kepolisian untuk bisa lebih efektif dalam pencegahannya.
Untuk pertanyaan kedua, untuk iklan layanan masyarakat dan penyuluhan yang dilakukan BNN dan sejumlah LSM yang bergerak di bidang ini cukup memberikan efek yang positif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat umum tentang narkoba. Kendati belum signifikan, berkat penyuluhan dan iklan masyarakat itu, tingkat penggunaan narkoba turun 1,5 % di tahun 2017 ketimbang tahun lalu.