sofaalmarwah
Setiap pagi kami bangun Walaupun mata kami masih terkantuk-kantuk, tetapi kami tetap bangun Kami pun bersiap-siap untuk pergi kesekolah Ada yang berjalan kaki, dan aja juga yangmenaiki kendaraan Oohh.. sungguh perjalanan ke sekolah ini sangat menyenangkan Berniat baik untuk menuntut ilmu Semoga, kami menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa .
7 votes Thanks 8
firdyasasyafinaMentari Hai mentari pagi Hari ini kau datang tampak cerah sekali Engkau datang tiap hari Untuk sumber energi pribumi Semua orang berlari pagi Untuk menyehatkan diri Tanpa kau, hai mentari Di seluruh bumi ini Akan mati tiada lagi
Pengamen Kecil Batang tubuhku sebenarnya tak kuat tuk menahan teriknya mentari di tiga lampu berwarna ini Ku ikhlaskan saja tuk petik dawai-dawaiku lagi Demi nasiku hari ini Demi perutku hari ini yang kroncongan Ku mau minta maafku hari ini Tuk para raja jalanan Yang berbelas kasihan Memberiku uang jajan Doaku Tuhan menyertaimu Maaf ku, aku terpaksa meminta kepadamu
Sipadan Ligitan Di perbatasan garismu Aku sayu mendengar beritamu Lepas dariku, kau kini telah pergi Berjuta kenangan, kemasyuran Telah tergantikan Kemolekanmu , keindahanmu Kini bukan milikku lagi Kau telah pergi untuk selamanya di negri orang Ku juangkan kau di negri seberang Tapi tetap saja kau menyeberang tuk berperang Kini kau tinggal kenangan Di negriku kau kan tetap menjadi Warisan cerita yang berkesudahan
Walaupun mata kami masih terkantuk-kantuk, tetapi kami tetap bangun
Kami pun bersiap-siap untuk pergi kesekolah
Ada yang berjalan kaki, dan aja juga yangmenaiki kendaraan
Oohh.. sungguh perjalanan ke sekolah ini sangat menyenangkan
Berniat baik untuk menuntut ilmu
Semoga, kami menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa .
Hai mentari pagi
Hari ini kau datang tampak cerah sekali
Engkau datang tiap hari
Untuk sumber energi pribumi
Semua orang berlari pagi
Untuk menyehatkan diri
Tanpa kau, hai mentari
Di seluruh bumi ini
Akan mati tiada lagi
Pengamen Kecil
Batang tubuhku sebenarnya tak kuat
tuk menahan teriknya mentari
di tiga lampu berwarna ini
Ku ikhlaskan saja
tuk petik dawai-dawaiku lagi
Demi nasiku hari ini
Demi perutku hari ini
yang kroncongan
Ku mau minta maafku hari ini
Tuk para raja jalanan
Yang berbelas kasihan
Memberiku uang jajan
Doaku Tuhan menyertaimu
Maaf ku, aku terpaksa meminta kepadamu
Sipadan Ligitan
Di perbatasan garismu
Aku sayu mendengar beritamu
Lepas dariku, kau kini telah pergi
Berjuta kenangan, kemasyuran
Telah tergantikan
Kemolekanmu , keindahanmu
Kini bukan milikku lagi
Kau telah pergi untuk selamanya di negri orang
Ku juangkan kau di negri seberang
Tapi tetap saja kau menyeberang tuk berperang
Kini kau tinggal kenangan
Di negriku kau kan tetap menjadi
Warisan cerita yang berkesudahan