firdyasasyafinaMentari Hai mentari pagi Hari ini kau datang tampak cerah sekali Engkau datang tiap hari Untuk sumber energi pribumi Semua orang berlari pagi Untuk menyehatkan diri Tanpa kau, hai mentari Di seluruh bumi ini Akan mati tiada lagi
Pengamen Kecil Batang tubuhku sebenarnya tak kuat tuk menahan teriknya mentari di tiga lampu berwarna ini Ku ikhlaskan saja tuk petik dawai-dawaiku lagi Demi nasiku hari ini Demi perutku hari ini yang kroncongan Ku mau minta maafku hari ini Tuk para raja jalanan Yang berbelas kasihan Memberiku uang jajan Doaku Tuhan menyertaimu Maaf ku, aku terpaksa meminta kepadamu
Sipadan Ligitan Di perbatasan garismu Aku sayu mendengar beritamu Lepas dariku, kau kini telah pergi Berjuta kenangan, kemasyuran Telah tergantikan Kemolekanmu , keindahanmu Kini bukan milikku lagi Kau telah pergi untuk selamanya di negri orang Ku juangkan kau di negri seberang Tapi tetap saja kau menyeberang tuk berperang Kini kau tinggal kenangan Di negriku kau kan tetap menjadi Warisan cerita yang berkesudahan
0 votes Thanks 0
thalitacahaya
Aku adalah anak sekolah Aku adalah tunas-tunas bangsa Aku adalah generasi penerus Aku adalah calon pemimpin masa depan Jadi aku harus sekolah Jadi aku harus belajar dengan giat Jadi aku harus dapat pendidikan yang layak Makanya aku minta uang Agar sekolahku yang rubuh bisa dibangun lagi Agar aku bisa membeli buku Agar sekolahku punya internet Agar aku menjadi semakin pintar Oh Bapak-bapakku di ruang dewan ber-AC Berilah aku uang Jangan uangnya buat beli laptop Oh Bapak-bapakku di partai Jangan cuma mikirin kampanye Beri saja aku uang Oh Bapak-bapakku para pejabat Jangan cuma mikirin kursi Beri saja aku uang Tolong
Hai mentari pagi
Hari ini kau datang tampak cerah sekali
Engkau datang tiap hari
Untuk sumber energi pribumi
Semua orang berlari pagi
Untuk menyehatkan diri
Tanpa kau, hai mentari
Di seluruh bumi ini
Akan mati tiada lagi
Pengamen Kecil
Batang tubuhku sebenarnya tak kuat
tuk menahan teriknya mentari
di tiga lampu berwarna ini
Ku ikhlaskan saja
tuk petik dawai-dawaiku lagi
Demi nasiku hari ini
Demi perutku hari ini
yang kroncongan
Ku mau minta maafku hari ini
Tuk para raja jalanan
Yang berbelas kasihan
Memberiku uang jajan
Doaku Tuhan menyertaimu
Maaf ku, aku terpaksa meminta kepadamu
Sipadan Ligitan
Di perbatasan garismu
Aku sayu mendengar beritamu
Lepas dariku, kau kini telah pergi
Berjuta kenangan, kemasyuran
Telah tergantikan
Kemolekanmu , keindahanmu
Kini bukan milikku lagi
Kau telah pergi untuk selamanya di negri orang
Ku juangkan kau di negri seberang
Tapi tetap saja kau menyeberang tuk berperang
Kini kau tinggal kenangan
Di negriku kau kan tetap menjadi
Warisan cerita yang berkesudahan
Aku adalah tunas-tunas bangsa
Aku adalah generasi penerus
Aku adalah calon pemimpin masa depan
Jadi aku harus sekolah
Jadi aku harus belajar dengan giat
Jadi aku harus dapat pendidikan yang layak
Makanya aku minta uang
Agar sekolahku yang rubuh bisa dibangun lagi
Agar aku bisa membeli buku
Agar sekolahku punya internet
Agar aku menjadi semakin pintar
Oh Bapak-bapakku di ruang dewan ber-AC
Berilah aku uang
Jangan uangnya buat beli laptop
Oh Bapak-bapakku di partai
Jangan cuma mikirin kampanye
Beri saja aku uang
Oh Bapak-bapakku para pejabat
Jangan cuma mikirin kursi
Beri saja aku uang
Tolong