Pagi itu bel masuk berbunyi anak-anak berlari memasuki kelas masing-masing. Aku duduk berdua dengan Ayu temanku sejak kelas 1 SMA. “PR-mu udah cin?” “udah dong” “Aku pinjem dong, lihat matematika nomer 8, 9, 10 hehe” “huu nyontek apa ngrampok loe”Ayu asik mengerjakan PR matematika yang belum ia kerjakan, sedangkan aku duduk sambil menunggu guru masuk kelas sambil ngobrol dengan Yudha temen sekelasku yang duduk di belakangku.
Sampai suatu saat di bulan Januari, bulan dimana Yudha ulang tahun pada tanggal 23 Januari. Ini merupakan ulang tahunnya yang ke 17. Iya, aku dan Yudha berbeda sedikit dia 17 tahun dan aku 18 tahun. Tapi bagiku itu bukanlah halangan untuk hubungan kita.Aku mulai bingung untuk mencari kado apa yang sesuai untuk Yudha sampai aku tanya dengan teman-temannya apa yang harus aku kasih pada Yudha. Akhirnya aku punya inisiatif sendiri sehari sebelum hari ulang tahunnya aku sibuk menyiapkan semuanya untuk Yudha dari mulai aku nyari kado buat Yudha dan aku membeli kue ulang tahun untuknya. Malam itu, dengan dibasahi hujan gerimis aku memaksakan keluar rumah untuk mengambil kue ulang tahun untuk Yudha. Ya, toko itu cukup jauh tidak akan cukup waktu jika pas esok hari baru mengambil pesanan itu. Aku sengaja hanya mengucapkan “Selamat ulang tahun” saja dengan bilang aku tidak bisa kasih apa-apa, padahal aku begitu sibuk untuk mempersiapkan semuanya untuk Yudha.Esoknya, aku sms Yudha. Aku bilang aku tidak masuk hari itu, berikut merupakan isi pesan singkatku untuk Yudha; “Bebh, maaf aku hari ini nggak bisa masuk aku sakit. Maaf di hari ulang tahunmu aku nggak ada” Padahal pagi itu aku berangkat pagi-pagi, namun jawab Yudha ia juga tidak akan masuk kalau aku tidak masuk hari itu. “Lho sakit apa bebh, Ya udahlah aku juga gak masuk hari ini kalo embebh gak masuk?”. begitulah isi pesan yudha. “Embebh” adalah andalan Yudha untuk memanggilku.Aku mulai bingung, bisa gagal acaraku untuk bikin kejutan kalau Yudha tidak berangkat hari itu. Akhirnya aku bilang Yudha bahwa aku nggak jadi nggak masuk sekolah. Yudha memebalas pesanku dengan “ya udah aku juga berangkat, sekarang”. Hmm akhirnya dia berangkat juga. Tapi aku tidak kehabisan akal sebelum Yudha masuk kelas aku ngumpet di UKS agar Yudha tidak melihatku. Dan ternyata… Ya, dia menanyaiku pada temanku Ayu. “Cinta mana Yu,” “Dia kan nggak masuk hari ini” Yudha kecewa dengar pernyataan Ayu tentang aku.Bel masuk pun berbunyi. Sengaja aku berdiam dulu dalam UKS sampai anak-anak benar-benar sepi masuk kelas. Dan yah… akhirnya saat anak-anak sudah duduk rapi dalam kelas aku masuk dengan PD-nya, beruntung guru mapel belum masuk. Hahaha.. Dengan kagetnya Yudha ia tersenyum denganku, langsung aku menghampiri dan duduk di sampingnya. Sejak aku pacaran sama Yudha, dengan usilnya Ayu tidak mau duduk denganku. Ia bertukar tempat duduk dengan Yudha dan terpaksanya aku duduk dengan Yudha.Bel pelajaran terakhir berbunyi. Namun salah seorang temannku bilang bahwa aku pingsang di kelas.“Yud, ayo sini masuk kelas” “ogah ah, bau amis begini” “cepetan sini, cinta pingsan!” Yudha langsung berlari ke kelas dan surprize… Kue ulang tahun dengan lilin angka 17 ku pegangi dan semua serentak bernyanyi “selamat ulang tahun”. Perasaan malu, seneng terukir di wajahnya dengan senyum-senyum kecilnya yang membuatku juga ikut bahagia.Acara tiup lilin dan potong kue berlangsung di kelas, dengan romantisnya dia menyuapiku sepotong kue begitu pun sebaliknya aku menyuapi dia. Lalu tak lupa aku berikan bingkisan kado untuknya. Bahagianya dia menerima itu dari aku. Aku pun ikut bahagia. Acara ulang tahun yang sederhana itu cukup membuatku merasa bahagia, karena semua yang ku persiapkan untuk Yudha adalah hasil tabungan dari uang saku ku yang ku sisihkan.Sore hari pun tiba, karena asyik dengan acara ulang tahun Yudha dengan makan bersama kue ulang tahun Yudha, kami sampai lupa waktu sudah menunjukan pukul 17.00 WIB. Kami semua pulang ke rumah masing-masing.Malam harinya Hp-ku berbunyi “ting.. ting”. Ternyata satu pesan dari Yudha yang berisi; “Sayang makasih ya atas kejutannya, atas kue dan kadonya aku seneng banget sayang”. Dengan senyum yang melengkung di bibirku, aku merasa sangat puas bisa membuat dia senang di hari ulang tahunnya. Aku pun membalas pesan singkat dari Yudha yang berisi: “iya sayang, sama-sama aku juga seneng kalau kamu seneng dengan kejutannya syukurlah.. Aku sayang kamu Yudha” Yudha membalas pesanku; “Iya sayang, aku juga sayang banget sama kamu bebh” Malam itu kami melanjutkan berkomunikasi lewat sms. Begitulah kejutan ulang tahun Yudha yang ke 17 tahun.
(Ramadhana Kurnia)
Pagi itu bel masuk berbunyi anak-anak berlari memasuki kelas masing-masing. Aku duduk berdua dengan Ayu temanku sejak kelas 1 SMA.
“PR-mu udah cin?”
“udah dong”
“Aku pinjem dong, lihat matematika nomer 8, 9, 10 hehe”
“huu nyontek apa ngrampok loe”Ayu asik mengerjakan PR matematika yang belum ia kerjakan, sedangkan aku duduk sambil menunggu guru masuk kelas sambil ngobrol dengan Yudha temen sekelasku yang duduk di belakangku.
Sampai suatu saat di bulan Januari, bulan dimana Yudha ulang tahun pada tanggal 23 Januari. Ini merupakan ulang tahunnya yang ke 17. Iya, aku dan Yudha berbeda sedikit dia 17 tahun dan aku 18 tahun. Tapi bagiku itu bukanlah halangan untuk hubungan kita.Aku mulai bingung untuk mencari kado apa yang sesuai untuk Yudha sampai aku tanya dengan teman-temannya apa yang harus aku kasih pada Yudha. Akhirnya aku punya inisiatif sendiri sehari sebelum hari ulang tahunnya aku sibuk menyiapkan semuanya untuk Yudha dari mulai aku nyari kado buat Yudha dan aku membeli kue ulang tahun untuknya. Malam itu, dengan dibasahi hujan gerimis aku memaksakan keluar rumah untuk mengambil kue ulang tahun untuk Yudha. Ya, toko itu cukup jauh tidak akan cukup waktu jika pas esok hari baru mengambil pesanan itu. Aku sengaja hanya mengucapkan “Selamat ulang tahun” saja dengan bilang aku tidak bisa kasih apa-apa, padahal aku begitu sibuk untuk mempersiapkan semuanya untuk Yudha.Esoknya, aku sms Yudha. Aku bilang aku tidak masuk hari itu, berikut merupakan isi pesan singkatku untuk Yudha;
“Bebh, maaf aku hari ini nggak bisa masuk aku sakit. Maaf di hari ulang tahunmu aku nggak ada”
Padahal pagi itu aku berangkat pagi-pagi, namun jawab Yudha ia juga tidak akan masuk kalau aku tidak masuk hari itu.
“Lho sakit apa bebh, Ya udahlah aku juga gak masuk hari ini kalo embebh gak masuk?”. begitulah isi pesan yudha.
“Embebh” adalah andalan Yudha untuk memanggilku.Aku mulai bingung, bisa gagal acaraku untuk bikin kejutan kalau Yudha tidak berangkat hari itu. Akhirnya aku bilang Yudha bahwa aku nggak jadi nggak masuk sekolah. Yudha memebalas pesanku dengan “ya udah aku juga berangkat, sekarang”.
Hmm akhirnya dia berangkat juga. Tapi aku tidak kehabisan akal sebelum Yudha masuk kelas aku ngumpet di UKS agar Yudha tidak melihatku. Dan ternyata… Ya, dia menanyaiku pada temanku Ayu.
“Cinta mana Yu,”
“Dia kan nggak masuk hari ini”
Yudha kecewa dengar pernyataan Ayu tentang aku.Bel masuk pun berbunyi. Sengaja aku berdiam dulu dalam UKS sampai anak-anak benar-benar sepi masuk kelas. Dan yah… akhirnya saat anak-anak sudah duduk rapi dalam kelas aku masuk dengan PD-nya, beruntung guru mapel belum masuk. Hahaha..
Dengan kagetnya Yudha ia tersenyum denganku, langsung aku menghampiri dan duduk di sampingnya. Sejak aku pacaran sama Yudha, dengan usilnya Ayu tidak mau duduk denganku. Ia bertukar tempat duduk dengan Yudha dan terpaksanya aku duduk dengan Yudha.Bel pelajaran terakhir berbunyi. Namun salah seorang temannku bilang bahwa aku pingsang di kelas.“Yud, ayo sini masuk kelas”
“ogah ah, bau amis begini”
“cepetan sini, cinta pingsan!”
Yudha langsung berlari ke kelas dan surprize…
Kue ulang tahun dengan lilin angka 17 ku pegangi dan semua serentak bernyanyi “selamat ulang tahun”. Perasaan malu, seneng terukir di wajahnya dengan senyum-senyum kecilnya yang membuatku juga ikut bahagia.Acara tiup lilin dan potong kue berlangsung di kelas, dengan romantisnya dia menyuapiku sepotong kue begitu pun sebaliknya aku menyuapi dia. Lalu tak lupa aku berikan bingkisan kado untuknya. Bahagianya dia menerima itu dari aku. Aku pun ikut bahagia. Acara ulang tahun yang sederhana itu cukup membuatku merasa bahagia, karena semua yang ku persiapkan untuk Yudha adalah hasil tabungan dari uang saku ku yang ku sisihkan.Sore hari pun tiba, karena asyik dengan acara ulang tahun Yudha dengan makan bersama kue ulang tahun Yudha, kami sampai lupa waktu sudah menunjukan pukul 17.00 WIB. Kami semua pulang ke rumah masing-masing.Malam harinya Hp-ku berbunyi “ting.. ting”. Ternyata satu pesan dari Yudha yang berisi;
“Sayang makasih ya atas kejutannya, atas kue dan kadonya aku seneng banget sayang”.
Dengan senyum yang melengkung di bibirku, aku merasa sangat puas bisa membuat dia senang di hari ulang tahunnya. Aku pun membalas pesan singkat dari Yudha yang berisi:
“iya sayang, sama-sama aku juga seneng kalau kamu seneng dengan kejutannya syukurlah.. Aku sayang kamu Yudha”
Yudha membalas pesanku;
“Iya sayang, aku juga sayang banget sama kamu bebh”
Malam itu kami melanjutkan berkomunikasi lewat sms. Begitulah kejutan ulang tahun Yudha yang ke 17 tahun.