AnggitaSeveners
Sumber :http://cerpendanpuisiku212.blogspot.com/2015/02/assalamualaikum-wr.html Tabungan Untuk Masa DepanKarya : Nur Anggita SariSaat pagi hari, Shila berangkat sekolah, dia berpamitan kepada kedua orang tua dan diberi saku Rp. 10.000, 00. Sebelum berangkat sekolah, Ibu Shila menasihati untuk menyisakan uang saku dan ditabung. Shila-pun berangkat. Ketika di jalan dia bertemu seorang pengemis, dia merasa iba, dan dia memberi sebagian sakunya kepada pengemis itu. Sesampainya di sekolah, Bu Guru mengajarkan tentang berperilaku hemat. Bu Guru : ”anak –anak, hemat itu pangkal kaya, apakah kalian semua sudah membiasakan hidup hemat, jika belum, Ibu akan mengajarkan hidup hemat, caranya menggunakan waktu luang untuk belajar, menabung sebagian uang saku, dan lainnya”. Beberapa menit kemudian, bel istirahat berbunyi. Shila merasa lapar, dia menjajakan uangnya sampai habis. Shila :” Alhamdulillah, semoga makanan ini berkah”, Shila selesai makan. Bel masuk berbunyi, saatnya masuk kelas dan belajar lagi.Kebetulan ada penanggulangan dana untuk bencana longsor, Ibu Guru meminta anak-anak untuk membantu seikhlasnya. Saat itu uang Shila sudah habis, dia menyesal dan menanggis karena tidak dapat membantu, tidak dapat menyisakan uangnya untuk ditabung dan perutnya sakit karena kebanyakan jajan.Bu Guru-pun menasehati Shila.Bu Guru :” Shila, jangan menanggis. Tidak ada gunanya kamu menanggis, karena dengan menanggis tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaiknya kamu jangan terlalu banyak jajan, nanti kalau gemuk gimana, bawa saja bekal dari rumah, karena lebih enak dan sehat.Shila :” Shila menanggis karena Shila lupa nasihat Mama kalau Shila disuruh menyisakan uang saku Shila. Shila menanggis karena perut Shila sakit. Shila menanggis karena Shila tidak bisa membantu penanggulangan dana.”Bu Guru :” Membantu tidak berarti mengeluarkan uang Shila, membantu bisa dilakukan dengan cara mendoakan dengan ikhlas.”Shila : “ Ya Allah, bantulah mereka yang kesusahan, lindungilah mereka dari segala bahaya yang menimpanya. Amiin.” Semenjak kejadian itu, Shila mulai membiasakan hidup hemat. Sekarang sisa uang sakunya selalu dia tabung. Untuk menghemat uang dan menjaga kesehatannya , dia selalu membawa bekal dari rumah dan jarang jajan diluar.
Tabungan Untuk Masa DepanKarya : Nur Anggita SariSaat pagi hari, Shila berangkat sekolah, dia berpamitan kepada kedua orang tua dan diberi saku Rp. 10.000, 00. Sebelum berangkat sekolah, Ibu Shila menasihati untuk menyisakan uang saku dan ditabung. Shila-pun berangkat. Ketika di jalan dia bertemu seorang pengemis, dia merasa iba, dan dia memberi sebagian sakunya kepada pengemis itu. Sesampainya di sekolah, Bu Guru mengajarkan tentang berperilaku hemat. Bu Guru : ”anak –anak, hemat itu pangkal kaya, apakah kalian semua sudah membiasakan hidup hemat, jika belum, Ibu akan mengajarkan hidup hemat, caranya menggunakan waktu luang untuk belajar, menabung sebagian uang saku, dan lainnya”. Beberapa menit kemudian, bel istirahat berbunyi. Shila merasa lapar, dia menjajakan uangnya sampai habis. Shila :” Alhamdulillah, semoga makanan ini berkah”, Shila selesai makan. Bel masuk berbunyi, saatnya masuk kelas dan belajar lagi.Kebetulan ada penanggulangan dana untuk bencana longsor, Ibu Guru meminta anak-anak untuk membantu seikhlasnya. Saat itu uang Shila sudah habis, dia menyesal dan menanggis karena tidak dapat membantu, tidak dapat menyisakan uangnya untuk ditabung dan perutnya sakit karena kebanyakan jajan.Bu Guru-pun menasehati Shila.Bu Guru :” Shila, jangan menanggis. Tidak ada gunanya kamu menanggis, karena dengan menanggis tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaiknya kamu jangan terlalu banyak jajan, nanti kalau gemuk gimana, bawa saja bekal dari rumah, karena lebih enak dan sehat.Shila :” Shila menanggis karena Shila lupa nasihat Mama kalau Shila disuruh menyisakan uang saku Shila. Shila menanggis karena perut Shila sakit. Shila menanggis karena Shila tidak bisa membantu penanggulangan dana.”Bu Guru :” Membantu tidak berarti mengeluarkan uang Shila, membantu bisa dilakukan dengan cara mendoakan dengan ikhlas.”Shila : “ Ya Allah, bantulah mereka yang kesusahan, lindungilah mereka dari segala bahaya yang menimpanya. Amiin.” Semenjak kejadian itu, Shila mulai membiasakan hidup hemat. Sekarang sisa uang sakunya selalu dia tabung. Untuk menghemat uang dan menjaga kesehatannya , dia selalu membawa bekal dari rumah dan jarang jajan diluar.