Seekor anjing mengambil sepotong daging dari seorang jagal (tukang daging). Penjual daging itu tidak memberinya tapi anjing itu sendiri yang mencurinya dari penjual daging itu.
Anjing yang jahat itu membawa lari sepotong daging itu (digigit) antara kedua giginya (gigi atas dan gigi bawah). Anjing itu lari secepat mungkin sebab ia tidak ingin penjual daging itu menangkap dia dan pergi jauh-jauh agar penjual daging itu tidak mengambil daging itu dari padanya.
Dalam perjalannya ia tiba pada salah satu sungai ia mendekati sungai itu dan menjenguk/melihat keair itu. Tentu saja ia melihat dirinya sendiri di air itu dengan menggigit sepotong daging dimulutnya.
Tetapi anjing itu tidak sadar bahwa bayangan di air itu adalah dirinya sendiri di dalam air. “Oh, bukan, bukan saya yang didalam air itu. Itu adalah anjing lain yang sedang makan daging yang lezat dan segar”. Anjing itu ingin sekali pada daging bayangan di air itu dan dia ingin sekali memilikinya juga.
Kemudian dibukanya mulutnya untuk mengambil daging yang lain itu. Tentu saja ketika ia memperbuat demikian (ketika daging yang digigitnya terhindar dari gigitannya) maka sepotong daging yang sudah dimilikinya itu terjatuh ke dalam sungai, maka begitulah ganjarannya menginginkan dua potong daging si Anjing bodoh itu akhirnya tak mendapat sama sekali.
Seekor anjing mengambil sepotong daging dari seorang jagal (tukang daging). Penjual daging itu tidak memberinya tapi anjing itu sendiri yang mencurinya dari penjual daging itu.
Anjing yang jahat itu membawa lari sepotong daging itu (digigit) antara kedua giginya (gigi atas dan gigi bawah). Anjing itu lari secepat mungkin sebab ia tidak ingin penjual daging itu menangkap dia dan pergi jauh-jauh agar penjual daging itu tidak mengambil daging itu dari padanya.
Dalam perjalannya ia tiba pada salah satu sungai ia mendekati sungai itu dan menjenguk/melihat keair itu. Tentu saja ia melihat dirinya sendiri di air itu dengan menggigit sepotong daging dimulutnya.
Tetapi anjing itu tidak sadar bahwa bayangan di air itu adalah dirinya sendiri di dalam air. “Oh, bukan, bukan saya yang didalam air itu. Itu adalah anjing lain yang sedang makan daging yang lezat dan segar”. Anjing itu ingin sekali pada daging bayangan di air itu dan dia ingin sekali memilikinya juga.
Kemudian dibukanya mulutnya untuk mengambil daging yang lain itu. Tentu saja ketika ia memperbuat demikian (ketika daging yang digigitnya terhindar dari gigitannya) maka sepotong daging yang sudah dimilikinya itu terjatuh ke dalam sungai, maka begitulah ganjarannya menginginkan dua potong daging si Anjing bodoh itu akhirnya tak mendapat sama sekali.