Pada suatu pagi yang cerah Dono sedang berjalan kearah sekolah, tiba - tiba di depan gerbang sekolah Dono ditabrak oleh orang hingga terjatuh.
Dono : "Aduh, sakit. (berdiri) kamu bisa jalan yang bener gak sih."
Dicky : "Lah, orang yang nabrak kamu, makanya jalan tuh pake mata."
Dono : "Enak aja, orang kamu yang nabrak aku kok. Oh iya, lucu ya kamu mana ada jalan itu pake mata yang ada jalan itu pake kaki. Mata dipake buat liat jalan bukan liat smartphone." (mulai kesal)
Rama : (berjalan ke arah keduanya) "Udah - udah ini kenapa pada berantem?"
Dono : "Udahlah Rama kamu gak usah ikut - ikutan."
Rama : "Oke, tapi ada apa dulu ini?"
Dicky : "Ini loh, tadi si Dono nabrak aku tapi gak mau minta maaf."
Dono : "Enak aja, orang kamu yang nabrak kok. Orang matanya gak dipake liat jalan, tapi dipake buat liat smartphonennya aja."
Rama : "Ya udah, daripada saling tuduh seperti ini mending kalian ikut aku keruang BP, biar selesai masalahnya."
Dono dan Dicky : "GAK!"
Dono : "Mending kamu pergi deh Rama nanti kamu ikut kena semprot kita aja."
Dicky : "Tau nih biar kita yang selesaiin masalah ini sendiri."
Rama berkata dalam hati : Gini kompak waktu ngusir aku, hmmm... gimana ya caranya biar mereka bubar.
Akhirnya Rama mendapatkan Ide.
Rama : "Pak Bagas, ada yang berkelahi nih di depan." (sambil berteriak)
Dono dan Dicky : Hah! Pak Bagas. Kabburrrrr...."
Rama : (geleng - geleng kepala) "Waktu manggil guru killer aja, baru dah pada mau bubar, dasar nih Dono ama DIcky. Udah bel nih, waktunya masuk sekolah."
Pada suatu pagi yang cerah Dono sedang berjalan kearah sekolah, tiba - tiba di depan gerbang sekolah Dono ditabrak oleh orang hingga terjatuh.
Dono : "Aduh, sakit. (berdiri) kamu bisa jalan yang bener gak sih."
Dicky : "Lah, orang yang nabrak kamu, makanya jalan tuh pake mata."
Dono : "Enak aja, orang kamu yang nabrak aku kok. Oh iya, lucu ya kamu mana ada jalan itu pake mata yang ada jalan itu pake kaki. Mata dipake buat liat jalan bukan liat smartphone." (mulai kesal)
Dicky : "Ngomongnya gak usah pake sewot kali pak." (mulai terpancing)
Rama : (berjalan ke arah keduanya) "Udah - udah ini kenapa pada berantem?"
Dono : "Udahlah Rama kamu gak usah ikut - ikutan."
Rama : "Oke, tapi ada apa dulu ini?"
Dicky : "Ini loh, tadi si Dono nabrak aku tapi gak mau minta maaf."
Dono : "Enak aja, orang kamu yang nabrak kok. Orang matanya gak dipake liat jalan, tapi dipake buat liat smartphonennya aja."
Rama : "Ya udah, daripada saling tuduh seperti ini mending kalian ikut aku keruang BP, biar selesai masalahnya."
Dono dan Dicky : "GAK!"
Dono : "Mending kamu pergi deh Rama nanti kamu ikut kena semprot kita aja."
Dicky : "Tau nih biar kita yang selesaiin masalah ini sendiri."
Rama berkata dalam hati : Gini kompak waktu ngusir aku, hmmm... gimana ya caranya biar mereka bubar.
Akhirnya Rama mendapatkan Ide.
Rama : "Pak Bagas, ada yang berkelahi nih di depan." (sambil berteriak)
Dono dan Dicky : Hah! Pak Bagas. Kabburrrrr...."
Rama : (geleng - geleng kepala) "Waktu manggil guru killer aja, baru dah pada mau bubar, dasar nih Dono ama DIcky. Udah bel nih, waktunya masuk sekolah."