“Kata ‘putus’ sedemikian gampangnya keluar dari mulut kamu? Emang saya yang terus berjuang, tapi yang diperjuangin juga jangan seenaknya.” Itu kalimat terakhir yang keluar dari bibir Nathan setelah tahu Salma dengan mudah memutuskan hubungan mereka. Merasa kalau perjuangan cintanya tidak dihargai Salma, Nathan memilih pergi dan pindah ke sekolah baru karena sebuah masalah.
Kehidupan Salma sepeninggal Nathan pun terasa membosankan dan melelahkan, apalagi orangtuanya menuntut dia untuk selalu belajar agar masuk fakultas kedokteran seperti yang diinginkan ayahnya.
Sementara itu, di sekolah baru, Nathan bertemu dengan seorang gadis tertutup korban perundungan akibat status-status menyedihkan yang ditulisnya di media sosial. Rebecca, gadis itu mengingatkannya pada ibunya. Dia bertekad menyelamatkan gadis itu dari keterpurukan.
Bagaimana kisah Salma dan Nathan selanjutnya? Apakah takdir akan menggariskan tangan mereka kembali bertautan atau justru berbalik arah?
Judul : Hello, Salma
Penulis : Erisca Febriani
Penerbit : Coconut Books
Genre : Fiksi Remaja
Halaman : 384 halaman
Tahun terbit : 2018
ISBN : 978-602-5508-23-3
Harga : Rp 95.000
Rate :
Blurb :
“Kata ‘putus’ sedemikian gampangnya keluar dari mulut kamu? Emang saya yang terus berjuang, tapi yang diperjuangin juga jangan seenaknya.” Itu kalimat terakhir yang keluar dari bibir Nathan setelah tahu Salma dengan mudah memutuskan hubungan mereka. Merasa kalau perjuangan cintanya tidak dihargai Salma, Nathan memilih pergi dan pindah ke sekolah baru karena sebuah masalah.
Kehidupan Salma sepeninggal Nathan pun terasa membosankan dan melelahkan, apalagi orangtuanya menuntut dia untuk selalu belajar agar masuk fakultas kedokteran seperti yang diinginkan ayahnya.
Sementara itu, di sekolah baru, Nathan bertemu dengan seorang gadis tertutup korban perundungan akibat status-status menyedihkan yang ditulisnya di media sosial. Rebecca, gadis itu mengingatkannya pada ibunya. Dia bertekad menyelamatkan gadis itu dari keterpurukan.
Bagaimana kisah Salma dan Nathan selanjutnya? Apakah takdir akan menggariskan tangan mereka kembali bertautan atau justru berbalik arah?