Buatlah cerpen bertema "Satu nusa satu bangsa satu bahasa" subtema: 1) kerukunan hidup dalam keragaman etnik dan budaya. 2)sikap hidup gorong royong dalam masyarakat. 3) solidaritas dalam perbedaan. 4) pengamatan karakter bangsa dalam keberagaman.
Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra Indonesia yang berasal dari periode sastra baru dan ditulis dengan menggunakan paling banyak 10.000 kata. Selain jumlah katanya yang unik, sebuah cerpen juga setidaknya memiliki dua ciri khas lain. Kedua ciri khas tersebut mencakup penggunaan alur tunggal serta satu tokoh atau peristiwa sebagai fokus utama dalam cerita.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk membuat satu contoh cerpen bertemakan Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa serta empat sub-tema pendukung. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
SATU NUSA, SATU BANGSA, SATU BAHASA
Perkenalkan, namaku Andi. Aku seorang siswa di SMP Muara Tanjung. Hari ini merupakan pertama kalinya aku belajar di sekolah ini. Sebelumnya aku bersekolah di SMP Mekarwangi di daerah Bogor. Kepindahanku kali ini dikarenakan ayah yang ditempatkan ke kota ini oleh dinas tempatnya bekerja.
Awalnya aku sempat merasa takut dan khawatir di tempat baru ini. Tak ada orang yang kukenal baik disini kecuali ayah dan ibu. Selain itu, aku pun bukan orang yang bisa dengan mudah menyatu dengan lingkungan baru dan menemukan teman dengan cepat. Aku khawatir prestasiku akan jatuh di tempat baru ini.
Tapi, tadi pagi, ketika aku memperkenalkan diri di kelas, aku melihat wajah teman-teman baruku sangat antusias. Awalnya aku sempat khawatir akan paras 'Cina'-ku ini yang bagi sebagian orang dianggap akan menimbulkan masalah. Tapi sepertinya teman-temanku tidak peduli dengan masalah itu. Bahkan ada seorang temanku yang wajahnya langsung kelihatan merah padam ketika aku menyampaikan kekhawatiranku itu padanya. Aku ingat dengan jelas perkataannya, "Jangan ungkit-ungkit masalah itu. Kita semua sama di sini. Entah itu Cina, Batak, Jawa, Sunda, Betawi, Dayak, Minahasa, Flores, Papua, atau yang lainnya. Kamu itu saudaraku dan temanku. Aku menyayangi dan menghormatimu sebagai saudara."
Kata-kata itu dengan jelas terngiang di kepalaku. Sejak saat itu, aku semakin mantap bahwa identitasku tidak akan membawa masalah di sini. Di sini, aku sungguh merasakan semangat Sumpah Pemuda yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Tak ada lagi masalah yang muncul akibat keberagaman karena kami semua paham betul indahnya keberagaman agama, etnis, dan budaya. Teman-teman yang lain yang kebetulan mendengar percakapan kami pun menganggukkan kepala. Bagi mereka tak ada masalah dengan identitas dan latar belakang seseorang. Bagi mereka, kami semua adalah saudara dan jelas mereka ingin aku pun bertindak dan berpikir demikian. Mereka bahkan sudah beberapa kali ini mengundangku untuk ikut bersama-sama dalam kegiatan di lingkungan sekitar kami karena kebetulan tempat tinggal kami berdekatan. Bersama mereka, aku menjadi semakin semangat ikut kegiatan gotong royong meski usiaku masih belia. Merekalah yang mengajarkanku tentang kerukunan dalam keragaman, gotong royong, solidaritas, serta karakter unggul seorang manusia Indonesia.
Rupanya pemikiran ini sudah menjadi budaya masyarakat di daerah ini. Tak boleh ada lagi perpecahan yang terjadi hanya karena perbedaan identitas. Justru perbedaan akan mendatangkan kehangatan dan keindahan jika dikelola dengan baik. Kita tak harus berperang atau mengumbar kebencian hanya karena kita berbeda. Tapi melalui perbedaan, kita bisa belajar mencintai, menghargai, dan melindungi sesama kita karena kita semua pada dasarnya satu saudara dalam Tuhan.
Pelajari lebih lanjut
Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang cerpen:
Kata kunci: cerpen, satu nusa satu bangsa satu bahasa, subtema, kerukunan hidup dalam keragaman etnik dan budaya, sikap hidup gotong royong dalam masyarakat, solidaritas dalam perbedaan, pengamatan karakter bangsa dalam keberagaman
Verified answer
Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra Indonesia yang berasal dari periode sastra baru dan ditulis dengan menggunakan paling banyak 10.000 kata. Selain jumlah katanya yang unik, sebuah cerpen juga setidaknya memiliki dua ciri khas lain. Kedua ciri khas tersebut mencakup penggunaan alur tunggal serta satu tokoh atau peristiwa sebagai fokus utama dalam cerita.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk membuat satu contoh cerpen bertemakan Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa serta empat sub-tema pendukung. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
SATU NUSA, SATU BANGSA, SATU BAHASA
Perkenalkan, namaku Andi. Aku seorang siswa di SMP Muara Tanjung. Hari ini merupakan pertama kalinya aku belajar di sekolah ini. Sebelumnya aku bersekolah di SMP Mekarwangi di daerah Bogor. Kepindahanku kali ini dikarenakan ayah yang ditempatkan ke kota ini oleh dinas tempatnya bekerja.
Awalnya aku sempat merasa takut dan khawatir di tempat baru ini. Tak ada orang yang kukenal baik disini kecuali ayah dan ibu. Selain itu, aku pun bukan orang yang bisa dengan mudah menyatu dengan lingkungan baru dan menemukan teman dengan cepat. Aku khawatir prestasiku akan jatuh di tempat baru ini.
Tapi, tadi pagi, ketika aku memperkenalkan diri di kelas, aku melihat wajah teman-teman baruku sangat antusias. Awalnya aku sempat khawatir akan paras 'Cina'-ku ini yang bagi sebagian orang dianggap akan menimbulkan masalah. Tapi sepertinya teman-temanku tidak peduli dengan masalah itu. Bahkan ada seorang temanku yang wajahnya langsung kelihatan merah padam ketika aku menyampaikan kekhawatiranku itu padanya. Aku ingat dengan jelas perkataannya, "Jangan ungkit-ungkit masalah itu. Kita semua sama di sini. Entah itu Cina, Batak, Jawa, Sunda, Betawi, Dayak, Minahasa, Flores, Papua, atau yang lainnya. Kamu itu saudaraku dan temanku. Aku menyayangi dan menghormatimu sebagai saudara."
Kata-kata itu dengan jelas terngiang di kepalaku. Sejak saat itu, aku semakin mantap bahwa identitasku tidak akan membawa masalah di sini. Di sini, aku sungguh merasakan semangat Sumpah Pemuda yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Tak ada lagi masalah yang muncul akibat keberagaman karena kami semua paham betul indahnya keberagaman agama, etnis, dan budaya. Teman-teman yang lain yang kebetulan mendengar percakapan kami pun menganggukkan kepala. Bagi mereka tak ada masalah dengan identitas dan latar belakang seseorang. Bagi mereka, kami semua adalah saudara dan jelas mereka ingin aku pun bertindak dan berpikir demikian. Mereka bahkan sudah beberapa kali ini mengundangku untuk ikut bersama-sama dalam kegiatan di lingkungan sekitar kami karena kebetulan tempat tinggal kami berdekatan. Bersama mereka, aku menjadi semakin semangat ikut kegiatan gotong royong meski usiaku masih belia. Merekalah yang mengajarkanku tentang kerukunan dalam keragaman, gotong royong, solidaritas, serta karakter unggul seorang manusia Indonesia.
Rupanya pemikiran ini sudah menjadi budaya masyarakat di daerah ini. Tak boleh ada lagi perpecahan yang terjadi hanya karena perbedaan identitas. Justru perbedaan akan mendatangkan kehangatan dan keindahan jika dikelola dengan baik. Kita tak harus berperang atau mengumbar kebencian hanya karena kita berbeda. Tapi melalui perbedaan, kita bisa belajar mencintai, menghargai, dan melindungi sesama kita karena kita semua pada dasarnya satu saudara dalam Tuhan.
Pelajari lebih lanjut
Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang cerpen:
brainly.co.id/tugas/337458
Detil jawaban
Kelas: VIII
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Bab; Bab 5 - Membaca cerpen
Kode kategori: 8.1.5
Kata kunci: cerpen, satu nusa satu bangsa satu bahasa, subtema, kerukunan hidup dalam keragaman etnik dan budaya, sikap hidup gotong royong dalam masyarakat, solidaritas dalam perbedaan, pengamatan karakter bangsa dalam keberagaman