Aku masih belum bisa percaya kalau dialah orang yang telah membunuh orangtuaku. Karena dia kehidupanku menjadi berantakan. Aku menyimpan dendam bertahun tahun, tapi sekarang aku tidak akan membiarkan hidupnya tenang.
Hari ini adalah hari pertama aku mencarinya. Aku mulai dengan bertanya pada tetangga di sebelah rumahnya yang lama. Menurut informasi yang kudapat dia tinggal di Surabaya kampung Indah dengan istrinya selama kurang lebih setahun. Aku pun langsung berangkat ke Surabaya dengan naik pesawat.
Sampai aku di Surabaya aku langsung mencari tempat tinggal. Aku menemukan tempat tinggal dekat kampung Indah. Keesokan harinya aku mencari kediaman Dafa namun tak kunjung ketemu. Beberapa hari aku mencarinya namun masih belum bertemu dengannya. Hingga pada hari minggu aku pergi ke taman dan melihat Dafa bersama istrinya sedang duduk santai di taman. Terus aku intai sampai mereka pulang, aku mengikuti mereka sampai ke kediaman mereka.
Setelah beberapa hari aku pun menyiapkan rencana peneroran kepada Dafa. Yang pertama adalah dengan mengirim kertas kepadanya yang bertuliskan YOU ARE DEAD. Setelah itu Dafa melaporkan kejadian itu ke polisi.
Teror ke dua, aku mendatangi rumah mereka langsung, dengan menggunakan pakaian tertutup agar tak dapat dikenali. Di rumahnya aku langsung mengobrak abrik barang barangnya. Saat dia pulang Dafa terkejut melihat semua barang barang berantakan. Istrinya pun sangat marah dan melaporkan teror ini langsung kepada polisi, untuk ditangani secara hukum.
Setelah polisi mulai lelah mencari pelaku. Aku datang kembali ke rumah Dafa dan pada Saat itu Dafa ada di rumah.
“Siapa kamu?” tanya Dafa. “Aku adalah anak dari orangtua yang kau bunuh” Teriakku kesal. “Rigo… maafkan aku, aku sangat menyesal.” kata Dafa dengan gugup. “Kau mudah berkata maaf, sedangkan aku harus merasakan penderitaan!!!” bentakku dengan keras.
Tanpa basa basi aku langsung menusukkan pisau ke perut Dafa. Istri Dafa dengan segera menelepon polisi dan tak lama kemudian polisi datang dan aku tertangkap.
Aku masih belum bisa percaya kalau dialah orang yang telah membunuh orangtuaku. Karena dia kehidupanku menjadi berantakan. Aku menyimpan dendam bertahun tahun, tapi sekarang aku tidak akan membiarkan hidupnya tenang.
Hari ini adalah hari pertama aku mencarinya. Aku mulai dengan bertanya pada tetangga di sebelah rumahnya yang lama. Menurut informasi yang kudapat dia tinggal di Surabaya kampung Indah dengan istrinya selama kurang lebih setahun. Aku pun langsung berangkat ke Surabaya dengan naik pesawat.
Sampai aku di Surabaya aku langsung mencari tempat tinggal. Aku menemukan tempat tinggal dekat kampung Indah. Keesokan harinya aku mencari kediaman Dafa namun tak kunjung ketemu. Beberapa hari aku mencarinya namun masih belum bertemu dengannya. Hingga pada hari minggu aku pergi ke taman dan melihat Dafa bersama istrinya sedang duduk santai di taman. Terus aku intai sampai mereka pulang, aku mengikuti mereka sampai ke kediaman mereka.
Setelah beberapa hari aku pun menyiapkan rencana peneroran kepada Dafa. Yang pertama adalah dengan mengirim kertas kepadanya yang bertuliskan YOU ARE DEAD. Setelah itu Dafa melaporkan kejadian itu ke polisi.
Teror ke dua, aku mendatangi rumah mereka langsung, dengan menggunakan pakaian tertutup agar tak dapat dikenali. Di rumahnya aku langsung mengobrak abrik barang barangnya. Saat dia pulang Dafa terkejut melihat semua barang barang berantakan. Istrinya pun sangat marah dan melaporkan teror ini langsung kepada polisi, untuk ditangani secara hukum.
Setelah polisi mulai lelah mencari pelaku. Aku datang kembali ke rumah Dafa dan pada Saat itu Dafa ada di rumah.
“Siapa kamu?” tanya Dafa.
“Aku adalah anak dari orangtua yang kau bunuh” Teriakku kesal.
“Rigo… maafkan aku, aku sangat menyesal.” kata Dafa dengan gugup.
“Kau mudah berkata maaf, sedangkan aku harus merasakan penderitaan!!!” bentakku dengan keras.
Tanpa basa basi aku langsung menusukkan pisau ke perut Dafa. Istri Dafa dengan segera menelepon polisi dan tak lama kemudian polisi datang dan aku tertangkap.