Buatkan satu dialog anekdot bertema pendidikan dan ekonomi plis ka
irmafebriyanti123
Ekonomi. Bahan-Bahan Menaik…(BBM) Suatu sore setibanya suami tercinta di rumah, setelah bekerja seharian di satu toko penjual bahan makanan pokok. Sore itu terjadi dialog antar keduanya: Suami : Say..(panggilan sayang pada sang istri yang rada gaul he…), kok akhir-akhir ini uang belanja kok jadi boros banget sech.. emang belanja apa aja? Istri : yaa elahh…si papa ne lah, kan dari kemaren-kemaren harga sembako naik terusss, masa papa gak tau sech..kan kerja di toko sembako. Gini ceritanya, dari uang yang ada, mama tadi beli: - Beli bumbu-bumbu masakan, kan di rumah perlu, katanya setiap masak harus pake bumbu masakan; biar empat sehat, lima sempurna… - Terus jengkol, enak kan, biar mulut pada bau jengkol kaya perdebatan di tivi-tivi tuch. - Yang terpenting mah, mama beli cabe merah dan cabe rawit, biar mama tetep bisa cerewet ke papa dan ke tetangga sebelah yang suka obral janji tuch. Suami : wuiddihh..instriku, makin lama makin pinter aja neh…. Istri : yaialaahh…emang papa, yang gak pinter nyari duit. Makanya isi di dapur juga cuma begini Suami : ee..e..ee…ehh…wuallahhhh..si mama ngajak berantem neh.. Istri : yaialah…mama jadi bingung n pusing hampir tujuh keliling ngatur duit sedikit terus mikirin harga yang naik terussss… Suami : he…ya udah klo begitu, papa juga mo lah lauk pake cabe merah dan cabe rawit doang.. Suami & istri: bertengkar?????? Nyambung….??? Lain waktu. Ceritanya mengisahkan sepasang suami istri yang hidup di tengah kota, padat penduduk, dibebani oleh beragam beban dan di hantui oleh himpitan ekonomi. Yang terkadang sering menimbulkan perdebatan hingga pertengkaran. Apalagi dengan ditambah beragam isu yang berkembang saat ini. Mulai dari kenaikan harga bahan bakar hingga prediksi naiknya harga kebutuhan pokok. pendidikan Suatu hari di suatu sekolah negeri Antah Berantah, seorang guru memberi tahu kepada murid-muridnya bahwa sekolah mereka akan menjadi sekolah SBI. Guru: Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Sekolah kita sebentar lagi akan menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan kalian siapkan. Joni, apa yang akan kamu untuk menyambut ini? Joni: Belajar bahasa Inggris agar lebih mahir dalam berbicara bahasa Inggris. Guru: Bagus sekali. Kalau kamu, Jono? Jono: Harus siap uang, Pak. Guru: Lho kok uang? Jono: Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih SBI bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu. Guru: Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri. Jono: Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional. Akhirnya guru tersebut kebingungan membalas kata-kata Jono dan langsung membahas materi pelajaran. Sebagai informasi tambahan, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sekarang sudah dibubarkan oleh MK.