1. Jelaskan tentang nilai-nilai yang dapat dipetik dari proses migrasi ras Proto Melayu dan Deutro Melayu ! 2. Jelaskan tentang nilai-nilai yang dapat dipetik dari proses migrasi ras Melanesoid, Negrito dan Weddid !
Dessy30
1. nilai yang dpt dipetik : Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) Bangsa melayu tua (Proto Melayu) merupakan bangsa austronesia yang pertama kali ke nusantara sekitar 1500 SM. Kebudayaan mereka kita sebut sebagai budaya batu yang sudah maju karena alat-alatnya berasal dari batu yang telah dihaluskan. Hal ini berbeda dengan manusia purba yang alat-alatnya masih berupa batu kasar atau belum dihaluskan. Bangsa melayu tua (Proto Melayu) berhasil berlayar dan menetap di bumi nusantara melalui dua jalur yaitu: a) Jalan barat yaitu dari daerah Yunan (Cina Selatan) berpindah melalui Selat Malaka (Malaysia) kemudian masuk ke Pulau Sumatra dan masuk ke Pulau Jawa. Kapak persegi merupakan alat yang biasa mereka bawa. b) Jalan utara (timur) yaitu dari Yunan (Cina Selatan)berpindah melalui Formosa (Taiwan) kemudian masuk ke Filipina dilanjutkan penyebrangan ke Pulau Sulawesi dan masuk ke Pulau Papua. Mereka biasanya membawa alat yang berupa kapak lonjong. 2. Bangsa Melayu Muda (Deutero Melayu) Bangsa Melayu Muda (Deutero Melayu) merupakan bangsa austronesia yang datang dari Yunan ke nusantara sekitar 500 SM. Mereka berpindah dari Yunan menuju Teluk Tonkin (msih daerah Yunan) kemudian ke Vietnam, lalu melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka kemudian berlayar ke Pulau Sumatra dan pada akhirnya masuk ke Pulau Jawa. Bangsa melayu muda memiliki kebudayaan yang lebih maju daripada bangsa melayu tua. Hal ini dibuktikan dengan kemampuannya dalam membuat peralatan dan barang-barang yang telah bisa membuatnya dari bahan besi dan perunggu seperti kapak corong, kapak sepatu dan nekara. Selain itu, mereka juga mengembangkan kebudayaan megalitikum seperti dolmen (meja batu), menhir (tugu batu), sarkofagus (keranda mayat), punden berundak-undak dan kubur batu. Yang termasuk keturunan bangsa melayu muda antara lain suku Jawa, suku Melayu dan suku Bugis. 1. Manusia Pleistosin (purba) Kehidupan manusia Pleistosin (purba) masih sangat tergantung dengan situasi alam. Ini diperlihatkan dari cara mereka hidup yang selalu berpindah-pindah. Teknologinya pun masih sangat sederhana. 2. Suku Wedoid Suku Wedoid hidupnya masih sederhana. Mereka hidup dengan mengumpulkan hasil makanan dari alam. Keturunan suku ini masih ada hingga saat ini dan kita bisa melihatnya di suku Sakai di Siak dan suku Kubu di antara perbatasan Jambi dan Palembang. 3. Suku Negroid Suku ini di Indonesia sudah tidak ada, tapi kita bisa menjumpainya di suku Semang (Semenanjung Malaysia) dan suku Negrito (Filipina). Mereka hidup terisolir dan jauh dari perkembangan serta kemajuan jaman
Pulau Sumatra dan masuk ke Pulau Jawa. Kapak persegi merupakan alat yang biasa mereka bawa. b) Jalan utara (timur) yaitu dari Yunan (Cina Selatan)berpindah melalui Formosa (Taiwan) kemudian masuk ke Filipina dilanjutkan penyebrangan ke Pulau Sulawesi dan masuk ke Pulau Papua. Mereka biasanya membawa alat yang berupa kapak lonjong. 2. Bangsa Melayu Muda (Deutero Melayu) Bangsa Melayu Muda (Deutero Melayu) merupakan bangsa austronesia yang datang dari Yunan ke nusantara sekitar 500 SM. Mereka berpindah dari Yunan menuju Teluk Tonkin (msih daerah Yunan) kemudian ke Vietnam, lalu melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka kemudian berlayar ke Pulau Sumatra dan pada akhirnya masuk ke Pulau Jawa. Bangsa melayu muda memiliki kebudayaan yang lebih maju daripada bangsa melayu tua. Hal ini dibuktikan dengan kemampuannya dalam membuat peralatan dan barang-barang yang telah bisa membuatnya dari bahan besi dan perunggu seperti kapak corong, kapak sepatu dan nekara. Selain itu, mereka juga mengembangkan kebudayaan megalitikum seperti dolmen (meja batu), menhir (tugu batu), sarkofagus (keranda mayat), punden berundak-undak dan kubur batu. Yang termasuk keturunan bangsa melayu muda antara lain suku Jawa, suku Melayu dan suku Bugis.
1. Manusia Pleistosin (purba) Kehidupan manusia Pleistosin (purba) masih sangat tergantung dengan situasi alam. Ini diperlihatkan dari cara mereka hidup yang selalu berpindah-pindah. Teknologinya pun masih sangat sederhana. 2. Suku Wedoid Suku Wedoid hidupnya masih sederhana. Mereka hidup dengan mengumpulkan hasil makanan dari alam. Keturunan suku ini masih ada hingga saat ini dan kita bisa melihatnya di suku Sakai di Siak dan suku Kubu di antara perbatasan Jambi dan Palembang. 3. Suku Negroid Suku ini di Indonesia sudah tidak ada, tapi kita bisa menjumpainya di suku Semang (Semenanjung Malaysia) dan suku Negrito (Filipina). Mereka hidup terisolir dan jauh dari perkembangan serta kemajuan jaman