Kedatangan Jepang datang ke Indonesia adalah untuk mendapatkan minyak bumi dan peralatan perang yang ada di dalam negeri kita tercinta ini, hal itu di latarbelakangi karena pada tanggal 7 Desember 1941 terjadi pengeboman oleh jepang ke pangkalan sekutu di Asia Timur Raya. Alasan Jepang datang ke Indonesia disebabkan oleh menipisnya persediaan minyak bumi yang dimiliki oleh Jepang , dan Jepang mendapat tekanan dari pihak Sekutu atau Amerika Serikat yang melarang ekspor minyak bumi ke Negara sakura tersebut.
Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang mulai mendarat tiga daerah di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Indramayu, Jawa Barat, dan Rembang, Jawa Tengah. Misi utama pendaratan Jepang ke Indonesia adalah untuk mencari bahan-bahan peralatan perang. Pada saat pendaratan ke pulau jawa, Pendaratan ini ternyata disambut baik oleh bangsa kita Indonesia, Bangsa kita mengira bahwa kedatangan Jepang kesini untuk memberi harapan kemerdekaan untuk bangsa Indonesia yang saat itu juga dijajah oleh Belanda. Kedatangan Jepang memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh kebencian terhadap pihak Belanda. Pada akhirnya tanggal 9 Maret tahun 1942, upacara serah terima kekuasaan dilakukan antara tentara Jepang dan Belanda di Kalijati. Awal kedatangan Jepang semakin menarik simpati bangsa kita ini . Dan pada akhirnya rakyat Indonesia menderita karena kedudukan Jepang di Indonesia yang ternyata juga menjajah sama seperti Belanda, banyak rakyat Indonesia yang menderita pada saat wilayahnya di kuasai oleh Jepang, hal yang membuat rakyat menderita adalah sistem kerja yang dibuat oleh Jepang, yaitu Romusha. Romusha adalah kerja paksa yang diterapkan oleh Jepang untuk rakyat indoneisia, mereka di paksa untuk membuat jembatan, parit, jalan raya, lapangan, dan mereka tidak diberi upah dan diperlakukan seenaknya hingga banyak korban berjatuhan karena rasa letih yang berlebihan karena tidak ada jeda untuk beristirahat. Namun Bangsa Indoneia tidak hanya diam saja, berikut beberapa perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia:
Beberapa wilayah yang dikuasai oleh Jepang dan mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia diantaranya:
1) Perlawanan di Aceh
Aceh merupakan salah satu wilayah yang dikuasai oleh Jepang, banyak rakyat Aceh yang menderita karena romusha. Dan pada tanggal 10 November 1942 rakyat Aceh melakukan penyerangan yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil di Cot Plieng, wilayah tersebut merupakan wilayah yang akan dikuasai Jepang, sudah dua kali Jepang ingin menguasai daerah tersebut, namun berhasil digagalkan oleh Rakyat Aceh dengan serangannya, dan berhasil memukul mundur Jepang ke daerah Lhokseumawe. Namun, pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng, dan Tengku Abdul Jalil harus gugur di tempat saat sedang beribadah. Kebencian rakyat Indonesia pun semakin bertambah pada Jepang.
2) Perlawanan di Singaparna (Tasikmalaya)
Tasikmalaya, menjadi salah satu wilayah yang berhasil di duduki oleh Jepang. Pada tanggal 25 Februari tahun 1944 terjadi perlawanan oleh rakyat singaparna yang dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa yang latarbelakangi karena jepang memaksa rakyat Singaparna untuk mengikuti upacara Seikerei. Upacara Seikerei merupakan upacara penghormatan untuk kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan kearah matahari terbit. Masyarakat Singaparna merasa sangat dipermalukan dan dilecehkan. Selain itu, mereka juga merasa menderita karena diperlakukan secara sewenang-wenang dan kasar oleh Jepang. Pasukan perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa. Akan tetapi Jepang berhasil menangkap Kiai Zainal dan pada tanggal 25 Oktober 1944, Kiai Zainal harus menghentikan perjuangannya karena beliau dihukum mati.
3) Perlawanan di Indramayu
Pada bulan April tahun 1944 di Desa Kaplongan Indramayu terjadi pemberontakan yang dilatarbelakangi oleh Rakyat indramayu yang menderita karena di paksa menjalani romusha. Pemberontakan yang kedua terjadi di Desa Cidempet, Kecamatan Loh Bener,Indramayu pada tanggal 30 Juli 1944.
4) Perlawanan di Blitar (Pemberontakan PETA)
Pemberontakan ini merupakan pemberontakan terbesar pada masa pendudukan Jepang, pemberontakan itu terjadi pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan di Blitar yang dilakukan para tentara PETA (Pembela Tanah Air) di bawah pimpinan Supriyadi.
KEDATANGAN BANGSA JEPANG KE INDONESIA
Kedatangan Jepang datang ke Indonesia adalah untuk mendapatkan minyak bumi dan peralatan perang yang ada di dalam negeri kita tercinta ini, hal itu di latarbelakangi karena pada tanggal 7 Desember 1941 terjadi pengeboman oleh jepang ke pangkalan sekutu di Asia Timur Raya. Alasan Jepang datang ke Indonesia disebabkan oleh menipisnya persediaan minyak bumi yang dimiliki oleh Jepang , dan Jepang mendapat tekanan dari pihak Sekutu atau Amerika Serikat yang melarang ekspor minyak bumi ke Negara sakura tersebut.
Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang mulai mendarat tiga daerah di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Indramayu, Jawa Barat, dan Rembang, Jawa Tengah. Misi utama pendaratan Jepang ke Indonesia adalah untuk mencari bahan-bahan peralatan perang. Pada saat pendaratan ke pulau jawa, Pendaratan ini ternyata disambut baik oleh bangsa kita Indonesia, Bangsa kita mengira bahwa kedatangan Jepang kesini untuk memberi harapan kemerdekaan untuk bangsa Indonesia yang saat itu juga dijajah oleh Belanda. Kedatangan Jepang memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh kebencian terhadap pihak Belanda. Pada akhirnya tanggal 9 Maret tahun 1942, upacara serah terima kekuasaan dilakukan antara tentara Jepang dan Belanda di Kalijati. Awal kedatangan Jepang semakin menarik simpati bangsa kita ini . Dan pada akhirnya rakyat Indonesia menderita karena kedudukan Jepang di Indonesia yang ternyata juga menjajah sama seperti Belanda, banyak rakyat Indonesia yang menderita pada saat wilayahnya di kuasai oleh Jepang, hal yang membuat rakyat menderita adalah sistem kerja yang dibuat oleh Jepang, yaitu Romusha. Romusha adalah kerja paksa yang diterapkan oleh Jepang untuk rakyat indoneisia, mereka di paksa untuk membuat jembatan, parit, jalan raya, lapangan, dan mereka tidak diberi upah dan diperlakukan seenaknya hingga banyak korban berjatuhan karena rasa letih yang berlebihan karena tidak ada jeda untuk beristirahat. Namun Bangsa Indoneia tidak hanya diam saja, berikut beberapa perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia:
Beberapa wilayah yang dikuasai oleh Jepang dan mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia diantaranya:
1) Perlawanan di Aceh
Aceh merupakan salah satu wilayah yang dikuasai oleh Jepang, banyak rakyat Aceh yang menderita karena romusha. Dan pada tanggal 10 November 1942 rakyat Aceh melakukan penyerangan yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil di Cot Plieng, wilayah tersebut merupakan wilayah yang akan dikuasai Jepang, sudah dua kali Jepang ingin menguasai daerah tersebut, namun berhasil digagalkan oleh Rakyat Aceh dengan serangannya, dan berhasil memukul mundur Jepang ke daerah Lhokseumawe. Namun, pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng, dan Tengku Abdul Jalil harus gugur di tempat saat sedang beribadah. Kebencian rakyat Indonesia pun semakin bertambah pada Jepang.
2) Perlawanan di Singaparna (Tasikmalaya)
Tasikmalaya, menjadi salah satu wilayah yang berhasil di duduki oleh Jepang. Pada tanggal 25 Februari tahun 1944 terjadi perlawanan oleh rakyat singaparna yang dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa yang latarbelakangi karena jepang memaksa rakyat Singaparna untuk mengikuti upacara Seikerei. Upacara Seikerei merupakan upacara penghormatan untuk kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan kearah matahari terbit. Masyarakat Singaparna merasa sangat dipermalukan dan dilecehkan. Selain itu, mereka juga merasa menderita karena diperlakukan secara sewenang-wenang dan kasar oleh Jepang. Pasukan perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa. Akan tetapi Jepang berhasil menangkap Kiai Zainal dan pada tanggal 25 Oktober 1944, Kiai Zainal harus menghentikan perjuangannya karena beliau dihukum mati.
3) Perlawanan di Indramayu
Pada bulan April tahun 1944 di Desa Kaplongan Indramayu terjadi pemberontakan yang dilatarbelakangi oleh Rakyat indramayu yang menderita karena di paksa menjalani romusha. Pemberontakan yang kedua terjadi di Desa Cidempet, Kecamatan Loh Bener,Indramayu pada tanggal 30 Juli 1944.
4) Perlawanan di Blitar (Pemberontakan PETA)
Pemberontakan ini merupakan pemberontakan terbesar pada masa pendudukan Jepang, pemberontakan itu terjadi pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan di Blitar yang dilakukan para tentara PETA (Pembela Tanah Air) di bawah pimpinan Supriyadi.
Semoga membantu.