Bagaimana kelicikan Abu Jahal memanfaatkan peristiwa Isra Mi'raj untuk membuat orang-orang Quraisy percaya bahwa Nabi Muhammad adalah pembohong yang singkat ya kak plish
Peristiwa Isra Miraj memunculkan sejumlah peristiwa. ketika bertemu rasulullah Abu Jahal kemudian menyapanya bermaksud untuk mengganggu dan mengolok-oloknya. Abu Jahal bertanya kepada Rasulullah hal baru apa lagi yang dialaminya dalam semalam.
Rasulullah pun menceritakan peristiwa Isra Mi'raj dan apa saja yang dilihatnya selama peristiwa ini.
Setelah itu Abu Jahal mendengar sendiri, dia tidak sabar untuk memberitahu kaumnya Bani Ka'ab bin Luai, dia berteriak-teriak seperti orang gila meminta mereka berkumpul. Orang -orang Quraisy pun berdatangan.
Akhirnya semua orang berkumpul dekat kakbah, sementara itu Abu Jahal menceritakan kepada mereka apa yang didengarnya dari Rasulullah dengan semangat. Dia berharap dengan kisah ini, orang -orang yang telah beriman kepada Rasulullah akan pergi meninggalkannya karena peristiwa yang diluar nalar manusia.
Kembimbangan pun menghinggapi hati sebagian umat Islam.
Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam merasa sangat sedih ketika mengetahui bahwa peristiwa yang menimpa-Nya dari mulai Isra' dan Mi'raj kemudian apa saja yang Ia lihat tidak akan diterima oleh akal orang-orang Kafir Quraisy.
Kemudian ketika Abu Jahal melihat Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam, Ia bertanya tentang apa yang membuat-Nya sedih. Kemudian Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam menceritakan peristiwa pada malam itu.
Rasulullah pun memberitahukan tentang Isra`. Mendengar penuturan Rasulullah itu, maka spontan Abu Jahl meyakini jika Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berdusta. Namun penolakan Abu Jahl ini tidak ia ucapkan saat itu. Abu Jahl hanya berkata: “Bagaimana pendapatmu jika aku memanggil kaummu? Apakah engkau akan memberitahukan kepada mereka peristiwa yang baru engkau sampaikan kepadaku?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Ya,” maka Abu Jahl bergegas memanggil kaum Quraisy. Setelah mereka datang, Abu Jahl meminta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar menceritakan yang telah ia alami. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakannya.
Orang-orang Quraisy pun terheran mendengar cerita beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara mereka ada yang pernah melihat Masjid al-Aqsha, maka orang-orang ini pun meminta Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan sifat Masjidil-Aqshâ. Lalu Allah Azza wa Jalla mengangkat masjid itu, sehingga seolah bisa dilihat oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan sifat-sifatnya. Mendengar penjelasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka pun berseru:”Demi Allah, keterangannya benar”.
Dalam sebuah riwayat diceritakan, orang-orang Quraisy mengingkari kepergian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Syam lalu kembali lagi ke Makkah yang hanya dalam waktu satu malam saja. Karena perjalanan itu biasa ditempuh jarak waktu dua bulan. Sehingga ada sebagian orang yang kemudian murtad saat itu.
Jawaban:
Peristiwa Isra Miraj memunculkan sejumlah peristiwa. ketika bertemu rasulullah Abu Jahal kemudian menyapanya bermaksud untuk mengganggu dan mengolok-oloknya. Abu Jahal bertanya kepada Rasulullah hal baru apa lagi yang dialaminya dalam semalam.
Rasulullah pun menceritakan peristiwa Isra Mi'raj dan apa saja yang dilihatnya selama peristiwa ini.
Setelah itu Abu Jahal mendengar sendiri, dia tidak sabar untuk memberitahu kaumnya Bani Ka'ab bin Luai, dia berteriak-teriak seperti orang gila meminta mereka berkumpul. Orang -orang Quraisy pun berdatangan.
Akhirnya semua orang berkumpul dekat kakbah, sementara itu Abu Jahal menceritakan kepada mereka apa yang didengarnya dari Rasulullah dengan semangat. Dia berharap dengan kisah ini, orang -orang yang telah beriman kepada Rasulullah akan pergi meninggalkannya karena peristiwa yang diluar nalar manusia.
Kembimbangan pun menghinggapi hati sebagian umat Islam.
Jawaban:
Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam merasa sangat sedih ketika mengetahui bahwa peristiwa yang menimpa-Nya dari mulai Isra' dan Mi'raj kemudian apa saja yang Ia lihat tidak akan diterima oleh akal orang-orang Kafir Quraisy.
Kemudian ketika Abu Jahal melihat Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam, Ia bertanya tentang apa yang membuat-Nya sedih. Kemudian Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam menceritakan peristiwa pada malam itu.
Rasulullah pun memberitahukan tentang Isra`. Mendengar penuturan Rasulullah itu, maka spontan Abu Jahl meyakini jika Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berdusta. Namun penolakan Abu Jahl ini tidak ia ucapkan saat itu. Abu Jahl hanya berkata: “Bagaimana pendapatmu jika aku memanggil kaummu? Apakah engkau akan memberitahukan kepada mereka peristiwa yang baru engkau sampaikan kepadaku?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Ya,” maka Abu Jahl bergegas memanggil kaum Quraisy. Setelah mereka datang, Abu Jahl meminta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar menceritakan yang telah ia alami. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakannya.
Orang-orang Quraisy pun terheran mendengar cerita beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara mereka ada yang pernah melihat Masjid al-Aqsha, maka orang-orang ini pun meminta Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan sifat Masjidil-Aqshâ. Lalu Allah Azza wa Jalla mengangkat masjid itu, sehingga seolah bisa dilihat oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan sifat-sifatnya. Mendengar penjelasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka pun berseru:”Demi Allah, keterangannya benar”.
Dalam sebuah riwayat diceritakan, orang-orang Quraisy mengingkari kepergian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Syam lalu kembali lagi ke Makkah yang hanya dalam waktu satu malam saja. Karena perjalanan itu biasa ditempuh jarak waktu dua bulan. Sehingga ada sebagian orang yang kemudian murtad saat itu.
referensi: almanhaj