AuliaHusnaAnggara
Barangkali yang kamu maksudkan ialah politik "devide et impera".
Politik pecah belah atau politik adu domba adalah kombinasi strategi politik, ,iliter, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan. Dalam konteks lain, politik pecah belah juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat.
VOC pernah menerapkan sistem politik ini semasa menjajah Indonesia, di antaranya ialah pecahnya Kerajaan Mataram Islam hingga menjadi 2 kerajaan yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta. Peristiwa ini ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Palihan Nagari (Perjanjian Giyanti) pada 13 Februari 1755 di desa Giyanti, Karanganyar, Jawa Tengah.
Politik pecah belah atau politik adu domba adalah kombinasi strategi politik, ,iliter, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan. Dalam konteks lain, politik pecah belah juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat.
VOC pernah menerapkan sistem politik ini semasa menjajah Indonesia, di antaranya ialah pecahnya Kerajaan Mataram Islam hingga menjadi 2 kerajaan yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta. Peristiwa ini ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Palihan Nagari (Perjanjian Giyanti) pada 13 Februari 1755 di desa Giyanti, Karanganyar, Jawa Tengah.