Apabila kupandang air muka ayah,aku merasa senang.mukanya bersih karena berkali-kali dicuci dengan air sembayang.
dahinya mengkilap karena sering sujud pada tikar sembayang.bahkan..aku kadang-kadang terheran-heran mengapa ayah mengambil air sembayang,meskipun tidak hendak sembayang.
pernah kutanyakan,tapi ayah hanya tersenyum.hingga satu kali..
adikku ismail menumpahkan tinta sehingga hampir semua bukuku terkena.
bukan main marahku.seolah-olah hendak kubalikkan saja meja karena amarah.
ibnu,ambillah air sembayang..aku memandang ayah tak mengerti.
masih lama waktu isa,pak...kerjakan saja apa yang ku suruh..ismail,ambil lap.
sebelum itu kumpulkan buku-buku yg terkena tinta.
waktu itu aku menurut.dengan hati yang mengkal aku menimba air dan berwudhu.
air yang dingin itu sejuk menyirami tanganku,mukaku,telingaku.
amarahku seolah-olah tersapu bersih dan dalam ketenangan aku merasa terlanjur telah marah-marah.
aku iba hati melihat ismail berbuat ceroboh,menumpahkan tinta.
ketika aku sampai di ruangan belajar lagi,ayah berkata: buku-bukumu yang terkena tinta,kuganti.
ayah memberikan buku=buku tulis dari persediaannya.
nah,tak perlu marah bukan? marah tidak menyelesaikan persoalanmu.ismail berbuat itu tidak sengaja.
ia sudah minta maaf tentunya.mengapa kau harus marah dan bukan berusaha menyelamatkan buku-bukumu dari kemungkinan terkena tinta ?
aku diam.
marah itu berasal dari setan,dan kau tahu setan itu berasal dari api..karena itu harus harus disiram air .itulah mengapa kau kusuruh mengambil air sembayang.
aku tersenyum mengulurkan tangan kepada ismail..lain kali hati-hati bung.
ismail tersenyum pula... selesai .
tentukan : tema , latar, penokohan, alur, sudut pandang, amanat dari cerpen itu .
AndiWafiqahMM
Tema : Air Sembahyang (wudhu) Latar tempat: di rumah Latar waktu : dalam cerpen ada kalimat "belum waktu isa" berarti latar waktunya sore atau sesudah magrib Latar suasana: Marah dan senang Alur: Maju Amanat:
13 votes Thanks 18
laditalaladita
Tema = kesabaran latar = tempat : ruangan belajar (karena ada di teksnya), tempat wudhu (ada dia lagi ngambil air wudhu) penokohan = ayah : sabar, penyayang, taat agama aku : mudah marah adik : ceroboh alur = maju (karena dari awal sampai akhir ber-urutan) sudut pandang = orang pertama, karena 'aku' adalah orang pertama tunggal amanat = hendaknya mengatur emosi kita agar tidak mudah marah, hadapi semua hal dengan kepala dingin, dan ingatlah kepada Tuhan setiap kita melakukan sesuatu.
Latar tempat: di rumah
Latar waktu : dalam cerpen ada kalimat "belum waktu isa" berarti latar waktunya sore atau sesudah magrib
Latar suasana: Marah dan senang
Alur: Maju
Amanat:
latar =
tempat : ruangan belajar (karena ada di teksnya), tempat wudhu (ada dia lagi ngambil air wudhu)
penokohan =
ayah : sabar, penyayang, taat agama
aku : mudah marah
adik : ceroboh
alur = maju (karena dari awal sampai akhir ber-urutan)
sudut pandang = orang pertama, karena 'aku' adalah orang pertama tunggal
amanat = hendaknya mengatur emosi kita agar tidak mudah marah, hadapi semua hal dengan kepala dingin, dan ingatlah kepada Tuhan setiap kita melakukan sesuatu.