Rentang waktu deadline yang mencekik, tuntutan kesempurnaan hasil kerja dari atasan, dan kesulitan mengimplementasikan rencana kerja dapat menjadi pemicu munuculnya stres di diri Anda. Terlambatnya hasil dari divisi lain yang membuat Anda ikut terlambat dalam memrosesnya akan menambah tingkat stres. Stres di tempat kerja juga dapat muncul lantaran Anda harus mempresentasikan rencana kerja Anda di depan atasan dan rekan kerja. Anda juga harus memperhatikan hubungan dan persaingan dengan rekan Anda.
Penyebab stres di tempat kerja juga dapat berupa rasa bosan karena tugas yang monoton, kompetensi yang diragukan, baik oleh diri sendiri atau oleh rekan dan atasan, lingkungan kerja yang tidak nyaman dan kondusif, tanggung jawab yang tinggi yang tidak sepadan dengan pangkat atau gaji, dan masih banyak lagi.
2. Problem finansial
Pernahkah Anda mendengar, seseorang memilih mengakhiri hidupnya lantaran kesusahan ekonomi? Atau, jangan-jangan Anda sendiri pernah mengalaminya? Saya yakin, tak jarang juga Anda menyaksikan di televisi betapa isu finansial memengaruhi kehidupan manusia. Tidak hanya menjadi penyebab bunuh diri, masalah ekonomi bahkan menyebabkan seseorang berperilaku kriminal. Banyak kasus di mana seorang pencuri terdorong melakukan aksinya karena kesulitan ekonomi. Ada juga yang nekad merampok, menjambret, dan menipu juga gara-gara masalah uang. Sungguh faktor ekonomi telah membuat banyak orang tertekan, yang selanjutnya membuat mereka stres. Stres inilah yang pada akhirnya melahirkan perilaku-perilaku yang destruktif seperti tersebut di atas.
3. Hubungan personal
Hubungan personal dengan seseorang, yang rumit, sulit, atau pun menemui kegagalan juga dapat menjadi tekanan yang bahaya bagi psikologis Anda. Stres dapat mucul karenanya. Dampak yang timbul dari stres karena hubungan personal biasanya berupa lemahnya kejiwaan, mudah berprasangka buruk, mudah tersinggung, merasa tertindas, dan merasa tersaingi.
4. Hubungan sosial
Berinteraksi dengan lingkungan, bertemu macam-macam orang seringkali membuat Anda tertekan. Anda harus menghadapi orang yang menuntut Anda untuk melakukan A, sementara hati Anda menginginkan B. Lingkungan menuntut Anda menjadi apa yang bukan diri Anda. Akhirnya, Anda pun berontak.
Kesiapan Anda menghadapi kemungkinan yang bakal terjadi manakala Anda berontak memengaruhi kadar stres yang Anda alami. Semakin siap, kadar stres semakin berkurang. Sebaliknya, semakin tidak siap, kadar stres akan semakin tinggi.
5. Penyakit
Hati-hati! Stres bisa memperparah penyakit yang Anda derita. Karena penyakit yang tak kunjung sembuh, Anda pun mulai tertekan, entah karena penyakit itu sendiri, biaya pengobatan yang mahal, atau pikiran bahwa semakin hari sakit yang Anda derita semakin merepotkan diri dan keluarga Anda. Stres pun muncul. Akibatnya, penyakit Anda semakin parah. Stres bisa menjadi penyebab sekaligus akibat bagi penyakit Anda. Stres merupakan lingkaran setan yang dapat membunuh Anda secara perlahan!
6. Kegagalan
Terobsesi dengan keinginan merupakan hal yang baik. Keinginan dan impian adalah bukti kegairahan hidup Anda. Keinginan dan impian adalah sumber kehidupan Anda. Namun demikian, tidak mungkin Anda meraih impian secara instan. Hasil tidak jatuh dari langit. Orang Jawa bilang, hasil tidak diperoleh secara mak bedunduk alias cuma-cuma. Butuh waktu dan proses untuk mencapainya. Selain itu, diperlukan juga usaha yang sungguh-sungguh.
Tidak menyadari kenyataan ini akan membuat Anda tertekan dan stres manakala impian Anda tidak terwujud.
7. Kondisi fisik dan mental
Waspadai kondisi kejiwaan Anda karena ia dapat menjadi pemicu stres. Apabila Anda merupakan tipe pemalu atau tidak memiliki kepercayaan diri, maka Anda akan rentan mendapatkan stres. Hal tersebut dikarenakan ketika Anda bertemu dengan orang lain, ada saja sesuatu di diri Anda yang melemahkan kepercayaan diri Anda. Padahal, kehidupan menuntut Anda untuk selalu berinteraksi dengan orang lain.
Selain mental, kondisi fisik juga dapat menjadi tekanan tak tertahankan bagi Anda. kegemukan, tinggi badan yang tidak proporsional, wajah yang tidak menarik dapat menjadi teror yang mengerikan bagi Anda. Hal tersebut mungkin karena Anda menilai kondisi fisik Anda sebagai kekurangan. Penilaian seperti itu, pada ujungnya membuat Anda tidak berskyukur. Anda akan berkutat pada masalah tersebut dan menyalahkan diri sendiri karenanya.
1. Tekanan di tempat kerja
Rentang waktu deadline yang mencekik, tuntutan kesempurnaan hasil kerja dari atasan, dan kesulitan mengimplementasikan rencana kerja dapat menjadi pemicu munuculnya stres di diri Anda. Terlambatnya hasil dari divisi lain yang membuat Anda ikut terlambat dalam memrosesnya akan menambah tingkat stres. Stres di tempat kerja juga dapat muncul lantaran Anda harus mempresentasikan rencana kerja Anda di depan atasan dan rekan kerja. Anda juga harus memperhatikan hubungan dan persaingan dengan rekan Anda.
Penyebab stres di tempat kerja juga dapat berupa rasa bosan karena tugas yang monoton, kompetensi yang diragukan, baik oleh diri sendiri atau oleh rekan dan atasan, lingkungan kerja yang tidak nyaman dan kondusif, tanggung jawab yang tinggi yang tidak sepadan dengan pangkat atau gaji, dan masih banyak lagi.
2. Problem finansial
Pernahkah Anda mendengar, seseorang memilih mengakhiri hidupnya lantaran kesusahan ekonomi? Atau, jangan-jangan Anda sendiri pernah mengalaminya? Saya yakin, tak jarang juga Anda menyaksikan di televisi betapa isu finansial memengaruhi kehidupan manusia. Tidak hanya menjadi penyebab bunuh diri, masalah ekonomi bahkan menyebabkan seseorang berperilaku kriminal. Banyak kasus di mana seorang pencuri terdorong melakukan aksinya karena kesulitan ekonomi. Ada juga yang nekad merampok, menjambret, dan menipu juga gara-gara masalah uang. Sungguh faktor ekonomi telah membuat banyak orang tertekan, yang selanjutnya membuat mereka stres. Stres inilah yang pada akhirnya melahirkan perilaku-perilaku yang destruktif seperti tersebut di atas.
3. Hubungan personal
Hubungan personal dengan seseorang, yang rumit, sulit, atau pun menemui kegagalan juga dapat menjadi tekanan yang bahaya bagi psikologis Anda. Stres dapat mucul karenanya. Dampak yang timbul dari stres karena hubungan personal biasanya berupa lemahnya kejiwaan, mudah berprasangka buruk, mudah tersinggung, merasa tertindas, dan merasa tersaingi.
4. Hubungan sosial
Berinteraksi dengan lingkungan, bertemu macam-macam orang seringkali membuat Anda tertekan. Anda harus menghadapi orang yang menuntut Anda untuk melakukan A, sementara hati Anda menginginkan B. Lingkungan menuntut Anda menjadi apa yang bukan diri Anda. Akhirnya, Anda pun berontak.
Kesiapan Anda menghadapi kemungkinan yang bakal terjadi manakala Anda berontak memengaruhi kadar stres yang Anda alami. Semakin siap, kadar stres semakin berkurang. Sebaliknya, semakin tidak siap, kadar stres akan semakin tinggi.
5. Penyakit
Hati-hati! Stres bisa memperparah penyakit yang Anda derita. Karena penyakit yang tak kunjung sembuh, Anda pun mulai tertekan, entah karena penyakit itu sendiri, biaya pengobatan yang mahal, atau pikiran bahwa semakin hari sakit yang Anda derita semakin merepotkan diri dan keluarga Anda. Stres pun muncul. Akibatnya, penyakit Anda semakin parah. Stres bisa menjadi penyebab sekaligus akibat bagi penyakit Anda. Stres merupakan lingkaran setan yang dapat membunuh Anda secara perlahan!
6. Kegagalan
Terobsesi dengan keinginan merupakan hal yang baik. Keinginan dan impian adalah bukti kegairahan hidup Anda. Keinginan dan impian adalah sumber kehidupan Anda. Namun demikian, tidak mungkin Anda meraih impian secara instan. Hasil tidak jatuh dari langit. Orang Jawa bilang, hasil tidak diperoleh secara mak bedunduk alias cuma-cuma. Butuh waktu dan proses untuk mencapainya. Selain itu, diperlukan juga usaha yang sungguh-sungguh.
Tidak menyadari kenyataan ini akan membuat Anda tertekan dan stres manakala impian Anda tidak terwujud.
7. Kondisi fisik dan mental
Waspadai kondisi kejiwaan Anda karena ia dapat menjadi pemicu stres. Apabila Anda merupakan tipe pemalu atau tidak memiliki kepercayaan diri, maka Anda akan rentan mendapatkan stres. Hal tersebut dikarenakan ketika Anda bertemu dengan orang lain, ada saja sesuatu di diri Anda yang melemahkan kepercayaan diri Anda. Padahal, kehidupan menuntut Anda untuk selalu berinteraksi dengan orang lain.
Selain mental, kondisi fisik juga dapat menjadi tekanan tak tertahankan bagi Anda. kegemukan, tinggi badan yang tidak proporsional, wajah yang tidak menarik dapat menjadi teror yang mengerikan bagi Anda. Hal tersebut mungkin karena Anda menilai kondisi fisik Anda sebagai kekurangan. Penilaian seperti itu, pada ujungnya membuat Anda tidak berskyukur. Anda akan berkutat pada masalah tersebut dan menyalahkan diri sendiri karenanya.
8. Kematian orang-orang tersayang