Seseorang shalat subuh baru mendapatkan satu rakaat ternyata matahari sudah terbit maka shalatnya tetap sah dan boleh menyempurnakan shalatnya, begitu juga ketika seseorang yang shalat asar baru mendapatkan satu rakaat ternyata matahari sudah terbenam maka hukum shalatnya juga sah dan shalatnya boleh disempurnakan.
Maksud dari satu rakaat disini adalah ia melakukannya dengan memperhatikan syarat dan rukunnya, fatihah, serta sempurna rukuk dan sujudnya (yaitu sujud setelah duduk diantara dua sujud alias sujud kedua).
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata : “Aku pernah bertanya kepada Nabishallallaahu alaihi wa sallam tentang amal apakah yang paling dicintai oleh Allah. Beliau shallallaahu alaihi wa sallam menjawab : “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’ud berkata : “Lalu apa ?”. Beliau menjawab : “Berbuat baik kepada kedua orang tua”. Ibnu Mas’ud berkata : “Lalu apa ?”. Beliau menjawab : “Jihad di jalan Allah”. (HR. Al-Bukhari)
Jawaban:
Seseorang shalat subuh baru mendapatkan satu rakaat ternyata matahari sudah terbit maka shalatnya tetap sah dan boleh menyempurnakan shalatnya, begitu juga ketika seseorang yang shalat asar baru mendapatkan satu rakaat ternyata matahari sudah terbenam maka hukum shalatnya juga sah dan shalatnya boleh disempurnakan.
Maksud dari satu rakaat disini adalah ia melakukannya dengan memperhatikan syarat dan rukunnya, fatihah, serta sempurna rukuk dan sujudnya (yaitu sujud setelah duduk diantara dua sujud alias sujud kedua).
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata : “Aku pernah bertanya kepada Nabishallallaahu alaihi wa sallam tentang amal apakah yang paling dicintai oleh Allah. Beliau shallallaahu alaihi wa sallam menjawab : “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’ud berkata : “Lalu apa ?”. Beliau menjawab : “Berbuat baik kepada kedua orang tua”. Ibnu Mas’ud berkata : “Lalu apa ?”. Beliau menjawab : “Jihad di jalan Allah”. (HR. Al-Bukhari)
Wallahu a’lam. Semoga Bermanfaat