evenuzz
Wisatanya Obyek wisata yang ada di Kota Surabaya adalah : - Masjid Al Akbar, Berada di Jalan Pagesangan, wilayah Surabaya Selatan, Masjid Al Akbar merupakan masjid terbesar di Surabaya dengan gaya arsitektural unik dan modern.
- Masjid Agung Sunan Ampel, Raden Achmad Rachmatulloh adalah seorang public figur yang alim dan bijak serta berwibawa dan semakin banyak mendapatkan simpati dari masyarakat diusianya yang masih belia 20 tahun. Dan pada saat kedatangan beliau ke tanah jawa, beliau diberi kepercayaan oleh Raja Majapahit tempat untuk berdakwah dan sebagai tempat tinggalnya yang baru yaitu Ampel Dento (Surabaya).
- Masjid Muhammad Cheng Ho, Berkaitan dengan sejarah tersebut, dibangun masjid dengan arsitektur khas Tiongkok, di areal komplek Gedung Serba Guna PITI (Pembina Imam Tauhid Islam) Jawa timur Jl. Gading No.2 (Belakang TMP Kusuma Bangsa) yang diberi nama Masjid Muhammad Cheng Hoo . Luasnya 231 m, berkapasitas 200 orang. Bangunan utama seluas m.
- Gereja Kristen Indonesia, Gereja yang terletak di jalan Pregolan ini hingga kini masih mempertahankan bentuk asli bangunannya.
- Gereja Katholik Santa Perawan Maria, Dan baru pada tahun 1822, umat Katholik dapat merealisasikan membangun sebuah gereja pertama dipojok Roomsche Kerkstraat/ Komedie weg (Kepanjen/ Kebonrojo). Namun belakangan gereja Katholik pertama ini dipindah ke gedung baru di sebelah utaranya, tepatnya di jalan Kepanjen Kelurahan Krembangan Selatan di wilayah Surabaya Utara. Hal ini dikarenakan gereja yang lama rusak.
- Pura Jagad Karana, Pura Jagad Karana berada di jalan Gresik-Surabaya. Pura Jagad Karana ramai dikunjungi oleh umat Hindu umumnya pada hari sabtu malam, Galungan, Kuningan, Nyepi, Saraswati dan lain sebagainya. Bentuk Pura Jagad Karana ini dikelilingi oleh benteng yang cukup tinggi.
- Klenteng Boen Bio, Umat peribadatan umat Kong Hu Chu yang terletak di Jalan Kapasan ini dibangun pada 1883 oleh dua orang Tionghoa bernama Go Tik Lie dan Lo Toen Siong di atas lahan seluas 500m2, atas pemberian Mayoe The Boen. Pembangunannya dikerjakan langsung oleh insinyur dari Tiongkok. Pada 1904, luas lahan klenteng ini diperluas menjadi 630m2. Di bagian depannya terdapat empat pilar berukiran naga, lima pintu, dan enam jendela pintu, dimana di bagian tengahnya terdapat tulisan Ban Sie Soe Piauw .
- Klenteng Sanggar Agung, Terletak di kawasan Pantai Ria Kenjeran, tempat ini berfungsi sebagai rumah ibadah bagi pemeluk Budha, Tao, dan Khong Hu chu. Altar dan patung-patung berukiran khas Cina banyak dijumpai disini. Mulai dari pintu, yang melambangkan avalokitesvara (Bai Yi Guan Yin) dengan Long Nu (Nagin)dan Shan Cai (Sudhana) bersama Si Da Tian Wang (Catummaharajadevata).
- Klenteng Hong Tiek Hian, Klenteng Hong Tiek Hian atau Klenteng Dukuh , terletak di jalan Dukuh GG.II/ 2 dan jalan Dukuh N0.23/ i.
- Patung Joko Dolog, Ditengah kota Surabaya, tepatnya di Taman Apsari, yaitu di jalan Joko Dolog, terdapat beberapa peninggalan kuno yang merupakan warisan budaya nenek moyang.
- Makam Ki Ageng Bungkul, Terletak di Taman Bungkul jalan Progo dalam wilayah Surabaya Pusat. Ki Ageng Bungkul adalah seorang nayaka (keramat) kerajaan Majapahit yang kemudian menjadi mertua Sunan Giri. Beliau sering berkonsultasi dengan Sunan Ampel mengenai masalah agama Islam sehingga kemudian masuk Agama Islam.
- Makam Mbah Ratu, berlokasi di jalan Demak (Surabaya Utara), dipercaya orang sebagai makam buritan perahu dari Laksana Zeng Ho dari negeri Cina.
- Makan Dr. Soetomo, - Makam W.R. Supratman, Makam Wage Rudolf Supratman di jalan Kenjeran-Surabaya Timur,
- Makam Pangeran Yudo Kardono, terletak di kampung Kedondong Surabaya Pusata yang konon merupakan makam dari salah seorang Panglima Perang Kerajaan Mataram, wafat pada saat ditugaskan oleh Sultan Agung dari Mataram untuk menundukkan Surabaya.
- Taman Hiburan Rakyat, Taman Hiburan Rakyat Surabaya atau yang dikenal dengan THR terletak di Jl. Kusuma Bangsa 110 Surabaya (belakang Hi-Tech Mall) menyediakan fasilitas gedung dan panggung terbuka beserta kelengkapannya, selain itu disini juga terdapat stand-stand yang menjual makanan dan produk kesenian.THR juga merupakan salah satu obyek wisata yang dimiliki oleh Kota Surabaya bernaung dibawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya.
- Monumen Tugu Pahlawan, Monumen yang merupakan simbol perjuangan Arek-Arek Suroboyo ini sengaja dibangun untuk mengenang semangat perjuangan Arek-Arek Suroboyo dalam mengusir penjajah.
- Museum 10 November, Terdiri atas 2 lantai, di lantai 1 terdapat 10 gugus patung yang melambangkan semangat juang Arek-Arek Suroboyo. Selain itu, di lantai ini juga terdapat sosio drama pidato Bung Tomo serta ruang pemutaran film pertempuran 10 November 1945 (diorama elektronik) dan ruang auditorium.
- Monumen Jalesveva Jayamahe, Pendirian monumen ini digagas oleh Laksamana TNI Muhammad Arifin, seorang Kepala Staf TNI Angkatan Laut, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 5 Desember 1996, bertepatan dengan Hari Armada RI
Obyek wisata yang ada di Kota Surabaya adalah :
- Masjid Al Akbar,
Berada di Jalan Pagesangan, wilayah Surabaya Selatan, Masjid Al Akbar merupakan masjid terbesar di Surabaya dengan gaya arsitektural unik dan modern.
- Masjid Agung Sunan Ampel,
Raden Achmad Rachmatulloh adalah seorang public figur yang alim dan bijak serta berwibawa dan semakin banyak mendapatkan simpati dari masyarakat diusianya yang masih belia 20 tahun. Dan pada saat kedatangan beliau ke tanah jawa, beliau diberi kepercayaan oleh Raja Majapahit tempat untuk berdakwah dan sebagai tempat tinggalnya yang baru yaitu Ampel Dento (Surabaya).
- Masjid Muhammad Cheng Ho,
Berkaitan dengan sejarah tersebut, dibangun masjid dengan arsitektur khas Tiongkok, di areal komplek Gedung Serba Guna PITI (Pembina Imam Tauhid Islam) Jawa timur Jl. Gading No.2 (Belakang TMP Kusuma Bangsa) yang diberi nama Masjid Muhammad Cheng Hoo . Luasnya 231 m, berkapasitas 200 orang. Bangunan utama seluas m.
- Gereja Kristen Indonesia,
Gereja yang terletak di jalan Pregolan ini hingga kini masih mempertahankan bentuk asli bangunannya.
- Gereja Katholik Santa Perawan Maria,
Dan baru pada tahun 1822, umat Katholik dapat merealisasikan membangun sebuah gereja pertama dipojok Roomsche Kerkstraat/ Komedie weg (Kepanjen/ Kebonrojo). Namun belakangan gereja Katholik pertama ini dipindah ke gedung baru di sebelah utaranya, tepatnya di jalan Kepanjen Kelurahan Krembangan Selatan di wilayah Surabaya Utara. Hal ini dikarenakan gereja yang lama rusak.
- Pura Jagad Karana,
Pura Jagad Karana berada di jalan Gresik-Surabaya. Pura Jagad Karana ramai dikunjungi oleh umat Hindu umumnya pada hari sabtu malam, Galungan, Kuningan, Nyepi, Saraswati dan lain sebagainya. Bentuk Pura Jagad Karana ini dikelilingi oleh benteng yang cukup tinggi.
- Klenteng Boen Bio,
Umat peribadatan umat Kong Hu Chu yang terletak di Jalan Kapasan ini dibangun pada 1883 oleh dua orang Tionghoa bernama Go Tik Lie dan Lo Toen Siong di atas lahan seluas 500m2, atas pemberian Mayoe The Boen. Pembangunannya dikerjakan langsung oleh insinyur dari Tiongkok. Pada 1904, luas lahan klenteng ini diperluas menjadi 630m2. Di bagian depannya terdapat empat pilar berukiran naga, lima pintu, dan enam jendela pintu, dimana di bagian tengahnya terdapat tulisan Ban Sie Soe Piauw .
- Klenteng Sanggar Agung,
Terletak di kawasan Pantai Ria Kenjeran, tempat ini berfungsi sebagai rumah ibadah bagi pemeluk Budha, Tao, dan Khong Hu chu. Altar dan patung-patung berukiran khas Cina banyak dijumpai disini. Mulai dari pintu, yang melambangkan avalokitesvara (Bai Yi Guan Yin) dengan Long Nu (Nagin)dan Shan Cai (Sudhana) bersama Si Da Tian Wang (Catummaharajadevata).
- Klenteng Hong Tiek Hian,
Klenteng Hong Tiek Hian atau Klenteng Dukuh , terletak di jalan Dukuh GG.II/ 2 dan jalan Dukuh N0.23/ i.
- Patung Joko Dolog,
Ditengah kota Surabaya, tepatnya di Taman Apsari, yaitu di jalan Joko Dolog, terdapat beberapa peninggalan kuno yang merupakan warisan budaya nenek moyang.
- Makam Ki Ageng Bungkul,
Terletak di Taman Bungkul jalan Progo dalam wilayah Surabaya Pusat. Ki Ageng Bungkul adalah seorang nayaka (keramat) kerajaan Majapahit yang kemudian menjadi mertua Sunan Giri. Beliau sering berkonsultasi dengan Sunan Ampel mengenai masalah agama Islam sehingga kemudian masuk Agama Islam.
- Makam Mbah Ratu,
berlokasi di jalan Demak (Surabaya Utara), dipercaya orang sebagai makam buritan perahu dari Laksana Zeng Ho dari negeri Cina.
- Makan Dr. Soetomo,
- Makam W.R. Supratman,
Makam Wage Rudolf Supratman di jalan Kenjeran-Surabaya Timur,
- Makam Pangeran Yudo Kardono,
terletak di kampung Kedondong Surabaya Pusata yang konon merupakan makam dari salah seorang Panglima Perang Kerajaan Mataram, wafat pada saat ditugaskan oleh Sultan Agung dari Mataram untuk menundukkan Surabaya.
- Taman Hiburan Rakyat,
Taman Hiburan Rakyat Surabaya atau yang dikenal dengan THR terletak di Jl. Kusuma Bangsa 110 Surabaya (belakang Hi-Tech Mall) menyediakan fasilitas gedung dan panggung terbuka beserta kelengkapannya, selain itu disini juga terdapat stand-stand yang menjual makanan dan produk kesenian.THR juga merupakan salah satu obyek wisata yang dimiliki oleh Kota Surabaya bernaung dibawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya.
- Monumen Tugu Pahlawan,
Monumen yang merupakan simbol perjuangan Arek-Arek Suroboyo ini sengaja dibangun untuk mengenang semangat perjuangan Arek-Arek Suroboyo dalam mengusir penjajah.
- Museum 10 November,
Terdiri atas 2 lantai, di lantai 1 terdapat 10 gugus patung yang melambangkan semangat juang Arek-Arek Suroboyo. Selain itu, di lantai ini juga terdapat sosio drama pidato Bung Tomo serta ruang pemutaran film pertempuran 10 November 1945 (diorama elektronik) dan ruang auditorium.
- Monumen Jalesveva Jayamahe,
Pendirian monumen ini digagas oleh Laksamana TNI Muhammad Arifin, seorang Kepala Staf TNI Angkatan Laut, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 5 Desember 1996, bertepatan dengan Hari Armada RI