Bacaan huruf Ikhfa' Haqiqi terjadi ketika huruf-huruf ikhfa' diucapkan dengan sedikit pelafalan. Berikut adalah tiga contoh bacaan huruf Ikhfa' Haqiqi beserta alasan penggunaannya:
1. Contoh: Surat Al-Fatihah, ayat 4 - "Maliki yawmi ad-Din"
Alasan: Pada kata "Maliki", huruf "kin" diucapkan dengan sedikit pelafalan sehingga terjadi Ikhfa' Haqiqi. Hal ini dikarenakan huruf "lam" yang berarti "pemilik" merupakan huruf ikhfa', sehingga pengucapan "kin" menjadi "ngin" secara halus.
2. Contoh: Surat An-Nas, ayat 2 - "Al-ladhi"
Alasan: Pada kata "Al-ladhi", huruf "lam" diucapkan dengan sedikit pelafalan sehingga terjadi Ikhfa' Haqiqi. Huruf "lam" ini merupakan huruf ikhfa', sehingga pengucapan "lam" menjadi "ngam" secara halus.
3. Contoh: Surat Al-Kafirun, ayat 4 - "Wa la a'ana a'na"
Alasan: Pada kata "wa la a'ana", huruf "lam" dan "ayn" diucapkan dengan sedikit pelafalan sehingga terjadi Ikhfa' Haqiqi. Huruf "lam" merupakan huruf ikhfa', sehingga pengucapan "lam" menjadi "ngam" secara halus. Sedangkan huruf "ayn" mengalami hamzah qath'iyah, sehingga diucapkan dengan sedikit pelafalan.
Dalam semua contoh di atas, penggunaan Ikhfa' Haqiqi pada huruf-huruf ikhfa' terjadi untuk menjaga kelancaran dan keluwesan dalam melafalkan huruf yang berdekatan. Ikhfa' Haqiqi membuat pengucapan huruf ikhfa' menjadi lebih halus dan terdengar menyatu dengan huruf-huruf sebelumnya dan sesudahnya. Hal ini memberikan ritme dan keindahan dalam membaca al-Qur'an.
Bacaan huruf Ikhfa' Haqiqi terjadi ketika huruf-huruf ikhfa' diucapkan dengan sedikit pelafalan. Berikut adalah tiga contoh bacaan huruf Ikhfa' Haqiqi beserta alasan penggunaannya:
1. Contoh: Surat Al-Fatihah, ayat 4 - "Maliki yawmi ad-Din"
Alasan: Pada kata "Maliki", huruf "kin" diucapkan dengan sedikit pelafalan sehingga terjadi Ikhfa' Haqiqi. Hal ini dikarenakan huruf "lam" yang berarti "pemilik" merupakan huruf ikhfa', sehingga pengucapan "kin" menjadi "ngin" secara halus.
2. Contoh: Surat An-Nas, ayat 2 - "Al-ladhi"
Alasan: Pada kata "Al-ladhi", huruf "lam" diucapkan dengan sedikit pelafalan sehingga terjadi Ikhfa' Haqiqi. Huruf "lam" ini merupakan huruf ikhfa', sehingga pengucapan "lam" menjadi "ngam" secara halus.
3. Contoh: Surat Al-Kafirun, ayat 4 - "Wa la a'ana a'na"
Alasan: Pada kata "wa la a'ana", huruf "lam" dan "ayn" diucapkan dengan sedikit pelafalan sehingga terjadi Ikhfa' Haqiqi. Huruf "lam" merupakan huruf ikhfa', sehingga pengucapan "lam" menjadi "ngam" secara halus. Sedangkan huruf "ayn" mengalami hamzah qath'iyah, sehingga diucapkan dengan sedikit pelafalan.
Dalam semua contoh di atas, penggunaan Ikhfa' Haqiqi pada huruf-huruf ikhfa' terjadi untuk menjaga kelancaran dan keluwesan dalam melafalkan huruf yang berdekatan. Ikhfa' Haqiqi membuat pengucapan huruf ikhfa' menjadi lebih halus dan terdengar menyatu dengan huruf-huruf sebelumnya dan sesudahnya. Hal ini memberikan ritme dan keindahan dalam membaca al-Qur'an.