Perlindungan pekerja migran juga tetap diperhatikan Indonesia selama menjadi Ketua ASEAN periode 2023. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh membahas peningkatan kerja sama perdagangan. Indonesia ingin perdagangan bilateral dengan Vietnam mencapai 15 miliar dollar AS pada 2028. "Beliau berdua optimistis target tersebut akan dapat terpenuhi dengan syarat semua restriksi perdagangan atau hambatan perdagangan dapat dikurangi, kalau tidak bisa dihilangkan sepenuhnya," ujarnya, Selasa (9/5/2023), di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan teks tersebut, jelaskan dengan bahasa sendiri mengenai dua hambatan dalam perdagangan internasional!
Dalam konteks perdagangan internasional, terdapat beberapa hambatan atau kendala yang dapat mempengaruhi aliran perdagangan antara negara-negara. Dua hambatan umum dalam perdagangan internasional yang dapat diidentifikasi dari teks tersebut adalah:
Restriksi Perdagangan: Restriksi perdagangan adalah kebijakan atau aturan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk membatasi atau mengatur impor atau ekspor barang. Restriksi perdagangan dapat berupa tarif, kuota impor, hambatan non-tarif seperti persyaratan teknis atau sanitasi yang ketat, atau pembatasan ekspor tertentu. Restriksi ini bertujuan untuk melindungi produsen dalam negeri atau untuk mencapai tujuan kebijakan ekonomi tertentu. Namun, restriksi perdagangan ini dapat menjadi hambatan dalam mencapai target perdagangan bilateral yang diinginkan, karena dapat membatasi aliran barang antara Indonesia dan Vietnam. Untuk mencapai target perdagangan yang ditetapkan, restriksi perdagangan perlu dikurangi atau dihilangkan sepenuhnya.
Hambatan Non-Tarif: Hambatan non-tarif adalah hambatan dalam perdagangan internasional yang bukan berupa tarif, tetapi dapat mempengaruhi akses pasar dan aliran perdagangan. Contoh hambatan non-tarif adalah persyaratan teknis atau sanitasi yang berlebihan, prosedur bea cukai yang rumit, birokrasi yang kompleks, regulasi perdagangan yang berbeda antara negara, atau masalah keamanan yang mempengaruhi aliran barang. Hambatan ini dapat menambah biaya, waktu, dan kompleksitas dalam proses perdagangan, sehingga dapat menghambat pertumbuhan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Vietnam. Untuk mencapai target perdagangan yang diinginkan, penting untuk mengurangi hambatan non-tarif ini agar aliran perdagangan dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
Dalam pernyataan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, ia menyatakan bahwa untuk mencapai target perdagangan bilateral antara Indonesia dan Vietnam, restriksi perdagangan dan hambatan perdagangan non-tarif perlu dikurangi atau dihilangkan sebanyak mungkin. Upaya bersama antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh akan difokuskan pada mengatasi hambatan-hambatan ini guna mencapai tujuan perdagangan yang diinginkan.
Jawaban:
Dalam konteks perdagangan internasional, terdapat beberapa hambatan atau kendala yang dapat mempengaruhi aliran perdagangan antara negara-negara. Dua hambatan umum dalam perdagangan internasional yang dapat diidentifikasi dari teks tersebut adalah:
Restriksi Perdagangan: Restriksi perdagangan adalah kebijakan atau aturan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk membatasi atau mengatur impor atau ekspor barang. Restriksi perdagangan dapat berupa tarif, kuota impor, hambatan non-tarif seperti persyaratan teknis atau sanitasi yang ketat, atau pembatasan ekspor tertentu. Restriksi ini bertujuan untuk melindungi produsen dalam negeri atau untuk mencapai tujuan kebijakan ekonomi tertentu. Namun, restriksi perdagangan ini dapat menjadi hambatan dalam mencapai target perdagangan bilateral yang diinginkan, karena dapat membatasi aliran barang antara Indonesia dan Vietnam. Untuk mencapai target perdagangan yang ditetapkan, restriksi perdagangan perlu dikurangi atau dihilangkan sepenuhnya.
Hambatan Non-Tarif: Hambatan non-tarif adalah hambatan dalam perdagangan internasional yang bukan berupa tarif, tetapi dapat mempengaruhi akses pasar dan aliran perdagangan. Contoh hambatan non-tarif adalah persyaratan teknis atau sanitasi yang berlebihan, prosedur bea cukai yang rumit, birokrasi yang kompleks, regulasi perdagangan yang berbeda antara negara, atau masalah keamanan yang mempengaruhi aliran barang. Hambatan ini dapat menambah biaya, waktu, dan kompleksitas dalam proses perdagangan, sehingga dapat menghambat pertumbuhan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Vietnam. Untuk mencapai target perdagangan yang diinginkan, penting untuk mengurangi hambatan non-tarif ini agar aliran perdagangan dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
Dalam pernyataan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, ia menyatakan bahwa untuk mencapai target perdagangan bilateral antara Indonesia dan Vietnam, restriksi perdagangan dan hambatan perdagangan non-tarif perlu dikurangi atau dihilangkan sebanyak mungkin. Upaya bersama antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh akan difokuskan pada mengatasi hambatan-hambatan ini guna mencapai tujuan perdagangan yang diinginkan.