Fungsi dari klitelum pada anelida khususnya cacing tanah yaitu sebagai alat kopulasi.
Kopulasi yang terjadi pada cacing tanah akan mempertemukan ovum dengan sperma dan menghasilkan zigot yang berada di dalam telur.
Kemudian klitelum juga berfungsi untuk membalut telur dengan lapisan khusus sehingga telur akan terlindungi dari ancaman lingkungan luar yang tidak menguntungkan.
Kita biasa menyebut lapisan pelindung ini dengan sebutan kokon.
Klitelum ini wajib dimiliki oleh semua cacing tanah, karena semua cacing tanah harus bisa membuat kokon untuk melindungi telur yang dihasilkannya.
Kokon inilah yang akan melindungi telur cacing tanah sampai dapat menetas dengan selamat.
Cacing tanah ini bersifat hermaprodit yaitu memiliki dua alat reproduksi dalam satu tubuh, namun masih harus melakukan perkawinan silang denga cacing tanah lain karena ovum dan sperma yang dimilikinya matang dalam waktu yang berbeda.
Jika suatu saat cacing tanah yang satu matang ovumnya maka dia akan mencari pasangan yang matang spermanya sehingga akan terjadi perkawinan silang.
Jika kita melihat struktur tubuh cacing tanah, maka klitelum ini dapat kita lihat sebagai gelang yang melingkar di tubuhnya dengan bentuk yang khas, terdiri atas kulit dengan warna berbeda dan struktur yang lebih tebal.
Bila cacing tanah sudah terlihat mempunyai klitelum, maka cacing tanah ini berarti sudah dewasa dan siap untuk melakukan reproduksi.
Kelas: X SMA
Mata Pelajaran: BIOLOGI
Kategori: KINGDOM ANIMALIA
Kata Kunci: anelida, klitelum
Fungsi dari klitelum pada anelida khususnya cacing tanah yaitu sebagai alat kopulasi.
Kopulasi yang terjadi pada cacing tanah akan mempertemukan ovum dengan sperma dan menghasilkan zigot yang berada di dalam telur.
Kemudian klitelum juga berfungsi untuk membalut telur dengan lapisan khusus sehingga telur akan terlindungi dari ancaman lingkungan luar yang tidak menguntungkan.
Kita biasa menyebut lapisan pelindung ini dengan sebutan kokon.
Klitelum ini wajib dimiliki oleh semua cacing tanah, karena semua cacing tanah harus bisa membuat kokon untuk melindungi telur yang dihasilkannya.
Kokon inilah yang akan melindungi telur cacing tanah sampai dapat menetas dengan selamat.
Cacing tanah ini bersifat hermaprodit yaitu memiliki dua alat reproduksi dalam satu tubuh, namun masih harus melakukan perkawinan silang denga cacing tanah lain karena ovum dan sperma yang dimilikinya matang dalam waktu yang berbeda.
Jika suatu saat cacing tanah yang satu matang ovumnya maka dia akan mencari pasangan yang matang spermanya sehingga akan terjadi perkawinan silang.
Bila cacing tanah sudah terlihat mempunyai klitelum, maka cacing tanah ini berarti sudah dewasa dan siap untuk melakukan reproduksi.