1) tuliskan persamaan dan perbedaan antara tumbuhan jagung,padi,kacang hijau,dan kacang tanah 2) jelaskan daur hidup cacing hati(fasciola hepatica) dan bagaimana cara pencegahannya 3) dekskripsikan daur hidup cacing taenia solium dan bagaimana cara memutuskan daur hidup cacing tersebut
AditiyaWijiLestari1) a) Persamaan, tumbuhan monokotil, berakar serabut, mempunyai batang lembut dan hijau b) Perbedaan, tanaman kacang memiliki batang, tanaman padi tidak memiliki batang 2) Siklus hidup Fasciola Hepatica: a. Telur keluar ke alam bebas bersama faeces domba. Bila menemukan habitat basah. telur menetas dan menjadi larva bersilia, yang disebut Mirasidium. b. Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea akan tumbuh menghasilkan Sporokista. c. Sporokista seara partenogenesis akan menghasilkan Redia. d. Redia secara paedogenesis akan membentuk serkaria. Serkaria meninggalkan tubuh siput menempel pada rumput dan berubah menjadi metaserkaria. e. Metaserkasria termakan oleh hewan ternak berkembang menjadi cacing muda yang selanjutnya bermigrasi ke saluran empedu pada hati inang yang baru untuk memulai daur hidupnya. Cara pencegahannya seperti membersihkan kandang atau lingkungan setiap hari, membersihkan sayur dengan benar sebelum memakannya dan lebih baik dimasak dan sumber sumber penyakit benar benar mati 3. Cacing pita Taenia dewasa hidup dalam usus manusia yang merupakan induk semang definitif. Segmen tubuh Taenia yang telah matang dan mengandung telur keluar secara aktif dari anus manusia atau secara pasif bersama-sama feses manusia. Bila inang definitif (manusia) maupun inang antara (sapi dan babi) menelan telur maka telur yang menetas akan mengeluarkan emrio (onchosphere) yang kemudian menembus Dinding usus. Embrio cacing yang mengikuti sirkulasi darah limfe berangsur-angsur berkembang menjadi sistiserkosis yang infektif di dalam otot tertentu. Otot yang paling sering terserang sistiserkus yaitu Jantung, diagfagma, lidah, otot pengunyah, daerah esofagus, leher dan otot antar tulang rusuk.Infeksi Taenia dikenal dengan istilah Taeniasis dan Sistiserkosis. Taeniasis adalah penyakit penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia yang dapat menular dari Hewan ke manusia, maupun sebaliknya. Taeniasis pada manusia disebabkan oleh spesies Taenium Solium atau dikenal dengan cacing pita babi, sementara Taenia Saginata dikenal juga sebagai cacing pita sapi. Pencegahan : Mencucinya sebelum dimasak, rebus dahulu hingg 100 derajat celcius lebih, lalu diolah dan maak hingga benar-benar matang. Tetapi menurut hasil reset laboraturium Kota Batam, lebih dianjurkan jika kita mengurangi memakan daging Babi, karena terdapat Taenia Solium di mana panjang cacing ini kurang lebih hingga 200.000 cm yang akan berarang juga di perut yang mengonsumsinya.
0 votes Thanks 2
aca9371) a) Persamaan, tumbuhan monokotil, berakar serabut, mempunyai batang lembut dan hijau b) Perbedaan, tanaman kacang memiliki batang, tanaman padi tidak memiliki batang 2) Siklus hidup Fasciola Hepatica: a. Telur keluar ke alam bebas bersama faeces domba. Bila menemukan habitat basah. telur menetas dan menjadi larva bersilia, yang disebut Mirasidium. b. Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea akan tumbuh menghasilkan Sporokista. c. Sporokista seara partenogenesis akan menghasilkan Redia. d. Redia secara paedogenesis akan membentuk serkaria. Serkaria meninggalkan tubuh siput menempel pada rumput dan berubah menjadi metaserkaria. e. Metaserkasria termakan oleh hewan ternak berkembang menjadi cacing muda yang selanjutnya bermigrasi ke saluran empedu pada hati inang yang baru untuk memulai daur hidupnya. Cara pencegahannya seperti membersihkan kandang atau lingkungan setiap hari, membersihkan sayur dengan benar sebelum memakannya dan lebih baik dimasak dan sumber sumber penyakit benar benar mati 3. Cacing pita Taenia dewasa hidup dalam usus manusia yang merupakan induk semang definitif. Segmen tubuh Taenia yang telah matang dan mengandung telur keluar secara aktif dari anus manusia atau secara pasif bersama-sama feses manusia. Bila inang definitif (manusia) maupun inang antara (sapi dan babi) menelan telur maka telur yang menetas akan mengeluarkan emrio (onchosphere) yang kemudian menembus Dinding usus. Embrio cacing yang mengikuti sirkulasi darah limfe berangsur-angsur berkembang menjadi sistiserkosis yang infektif di dalam otot tertentu. Otot yang paling sering terserang sistiserkus yaitu Jantung, diagfagma, lidah, otot pengunyah, daerah esofagus, leher dan otot antar tulang rusuk.Infeksi Taenia dikenal dengan istilah Taeniasis dan Sistiserkosis. Taeniasis adalah penyakit penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia yang dapat menular dari Hewan ke manusia, maupun sebaliknya. Taeniasis pada manusia disebabkan oleh spesies Taenium Solium atau dikenal dengan cacing pita babi, sementara Taenia Saginata dikenal juga sebagai cacing pita sapi. Pencegahan : Mencucinya sebelum dimasak, rebus dahulu hingg 100 derajat celcius lebih, lalu diolah dan maak hingga benar-benar matang. Tetapi menurut hasil reset laboraturium Kota Batam, lebih dianjurkan jika kita mengurangi memakan daging Babi, karena terdapat Taenia Solium di mana panjang cacing ini kurang lebih hingga 200.000 cm yang akan berarang juga di perut yang mengonsumsinya.
b) Perbedaan, tanaman kacang memiliki batang, tanaman padi tidak memiliki batang
2) Siklus hidup Fasciola Hepatica:
a. Telur keluar ke alam bebas bersama faeces domba. Bila menemukan habitat basah. telur menetas dan menjadi larva bersilia, yang disebut Mirasidium.
b. Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea akan tumbuh menghasilkan Sporokista.
c. Sporokista seara partenogenesis akan menghasilkan Redia.
d. Redia secara paedogenesis akan membentuk serkaria. Serkaria meninggalkan tubuh siput menempel pada rumput dan berubah menjadi metaserkaria.
e. Metaserkasria termakan oleh hewan ternak berkembang menjadi cacing muda yang selanjutnya bermigrasi ke saluran empedu pada hati inang yang baru untuk memulai daur hidupnya. Cara pencegahannya seperti membersihkan kandang atau lingkungan setiap hari, membersihkan sayur dengan benar sebelum memakannya dan lebih baik dimasak dan sumber sumber penyakit benar benar mati
3. Cacing pita Taenia dewasa hidup dalam usus manusia yang merupakan induk semang definitif. Segmen tubuh Taenia yang telah matang dan mengandung telur keluar secara aktif dari anus manusia atau secara pasif bersama-sama feses manusia. Bila inang definitif (manusia) maupun inang antara (sapi dan babi) menelan telur maka telur yang menetas akan mengeluarkan emrio (onchosphere) yang kemudian menembus Dinding usus. Embrio cacing yang mengikuti sirkulasi darah limfe berangsur-angsur berkembang menjadi sistiserkosis yang infektif di dalam otot tertentu. Otot yang paling sering terserang sistiserkus yaitu Jantung, diagfagma, lidah, otot pengunyah, daerah esofagus, leher dan otot antar tulang rusuk.Infeksi Taenia dikenal dengan istilah Taeniasis dan Sistiserkosis. Taeniasis adalah penyakit penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia yang dapat menular dari Hewan ke manusia, maupun sebaliknya. Taeniasis pada manusia disebabkan oleh spesies Taenium Solium atau dikenal dengan cacing pita babi, sementara Taenia Saginata dikenal juga sebagai cacing pita sapi. Pencegahan : Mencucinya sebelum dimasak, rebus dahulu hingg 100 derajat celcius lebih, lalu diolah dan maak hingga benar-benar matang. Tetapi menurut hasil reset laboraturium Kota Batam, lebih dianjurkan jika kita mengurangi memakan daging Babi, karena terdapat Taenia Solium di mana panjang cacing ini kurang lebih hingga 200.000 cm yang akan berarang juga di perut yang mengonsumsinya.
b) Perbedaan, tanaman kacang memiliki batang, tanaman padi tidak memiliki batang
2) Siklus hidup Fasciola Hepatica:
a. Telur keluar ke alam bebas bersama faeces domba. Bila menemukan habitat basah. telur menetas dan menjadi larva bersilia, yang disebut Mirasidium.
b. Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea akan tumbuh menghasilkan Sporokista.
c. Sporokista seara partenogenesis akan menghasilkan Redia.
d. Redia secara paedogenesis akan membentuk serkaria. Serkaria meninggalkan tubuh siput menempel pada rumput dan berubah menjadi metaserkaria.
e. Metaserkasria termakan oleh hewan ternak berkembang menjadi cacing muda yang selanjutnya bermigrasi ke saluran empedu pada hati inang yang baru untuk memulai daur hidupnya. Cara pencegahannya seperti membersihkan kandang atau lingkungan setiap hari, membersihkan sayur dengan benar sebelum memakannya dan lebih baik dimasak dan sumber sumber penyakit benar benar mati
3. Cacing pita Taenia dewasa hidup dalam usus manusia yang merupakan induk semang definitif. Segmen tubuh Taenia yang telah matang dan mengandung telur keluar secara aktif dari anus manusia atau secara pasif bersama-sama feses manusia. Bila inang definitif (manusia) maupun inang antara (sapi dan babi) menelan telur maka telur yang menetas akan mengeluarkan emrio (onchosphere) yang kemudian menembus Dinding usus. Embrio cacing yang mengikuti sirkulasi darah limfe berangsur-angsur berkembang menjadi sistiserkosis yang infektif di dalam otot tertentu. Otot yang paling sering terserang sistiserkus yaitu Jantung, diagfagma, lidah, otot pengunyah, daerah esofagus, leher dan otot antar tulang rusuk.Infeksi Taenia dikenal dengan istilah Taeniasis dan Sistiserkosis. Taeniasis adalah penyakit penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia yang dapat menular dari Hewan ke manusia, maupun sebaliknya. Taeniasis pada manusia disebabkan oleh spesies Taenium Solium atau dikenal dengan cacing pita babi, sementara Taenia Saginata dikenal juga sebagai cacing pita sapi. Pencegahan : Mencucinya sebelum dimasak, rebus dahulu hingg 100 derajat celcius lebih, lalu diolah dan maak hingga benar-benar matang. Tetapi menurut hasil reset laboraturium Kota Batam, lebih dianjurkan jika kita mengurangi memakan daging Babi, karena terdapat Taenia Solium di mana panjang cacing ini kurang lebih hingga 200.000 cm yang akan berarang juga di perut yang mengonsumsinya.