1) rapat raksasa di lapangan ikada mempunyai arti penting yaitu a) dukungan terhadap kepimpinan nasional b) rakyat ingin mendengar pidato presiden soekarno c) membukttikan bahwa rakyat indonesia mempunyai tekad yg bulat untuk berjuang bersama 2) pengibaran bendera merah putih tgl 8 oktober 1945 di palembang saat di umumkan bahwa sumetra selatan saat itu di bawah pimpinan a) syahrudin b) Dr. bantara c) Dr. A. kagani
Mamanosz
Kelas xi sejarah sambutan rakyat Indonesoa terhadap proklamasi
1. a) Dukungan terhadap kepimpinan nasional
2. c) Dr. A. kagani
Penjabaran Pasca dilaksanakan Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, muncul beragam reaksi dari wilayah-wilayah di Indonesia, seperti di Jakarta tentunya, juga Surabaya, Semarang, Aceh, Kalimantan, Bali, Bandung, Makasan, Palembang, Lampung, Medan, Ambarwa dll,
Jakarta Sebagai wilayah/tempat dilaksanakan Proklamasi, Jakarta melakukan sebuah reaksi paling awal diantara yang lain berupa sebuah pertemuan (rapat) yang dilaksanakan di lapangan ikatan atletik djakarta (IKADA) pada 19 Agustus 1945. Pertemua ini dimotori oleh komite Van Aksi, sebagai berwujudan dukungan atas kepemimpinan nasional
Palembang Pada 8 Oktober 1945, setelah berita tentang proklamasi menyebar dan sampai di Palembang, maka rakyat di Palembang dengan dipimpin oleh dr. A.K. Gani mengadakan sebuah acara simbolis, yakni upacara pengibaran bendera merah putih sebagai bukti bahwa mereka bersuka cita. Dalam kesempatan itu dr. A.K. Gani berkesampatan membacakan sebuah penyataan rakyat palembang, bahwa mereka menyatakan masuk dan menjadi bagian dari kekuasaan republik Indonesia yang masih muda itu.
sejarah
sambutan rakyat Indonesoa terhadap proklamasi
1. a) Dukungan terhadap kepimpinan nasional
2. c) Dr. A. kagani
Penjabaran
Pasca dilaksanakan Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, muncul beragam reaksi dari wilayah-wilayah di Indonesia, seperti di Jakarta tentunya, juga Surabaya, Semarang, Aceh, Kalimantan, Bali, Bandung, Makasan, Palembang, Lampung, Medan, Ambarwa dll,
Jakarta
Sebagai wilayah/tempat dilaksanakan Proklamasi, Jakarta melakukan sebuah reaksi paling awal diantara yang lain berupa sebuah pertemuan (rapat) yang dilaksanakan di lapangan ikatan atletik djakarta (IKADA) pada 19 Agustus 1945. Pertemua ini dimotori oleh komite Van Aksi, sebagai berwujudan dukungan atas kepemimpinan nasional
Palembang
Pada 8 Oktober 1945, setelah berita tentang proklamasi menyebar dan sampai di Palembang, maka rakyat di Palembang dengan dipimpin oleh dr. A.K. Gani mengadakan sebuah acara simbolis, yakni upacara pengibaran bendera merah putih sebagai bukti bahwa mereka bersuka cita. Dalam kesempatan itu dr. A.K. Gani berkesampatan membacakan sebuah penyataan rakyat palembang, bahwa mereka menyatakan masuk dan menjadi bagian dari kekuasaan republik Indonesia yang masih muda itu.