Yang mendapat julukan bapak nasionalisme dalam islam adalah .. a. jamaludin al afgani b. mustafa lutfi al manfaluti c. muhammad husain haikal d. muhammad iqbal e. muhammad ali jinnah
Mamanosz
Kelas xi PAI Pembaharuan Islam, Jamaluddin Al Afghani (1839-1897)
Jawaban: a. Jamaluddin Al Afghani
Penjabaran: Pembaharuan Islam yang muncul pada 1800-an merupakan sebuah gejala yang melanda Islam atas perkembangannya selama ini. Dunia Islam pernah mencapai puncak kejayaannya pada Dinasti Abasiyah dan Dinasti Umayah II. Kala itu dunia Islam menjadi pusat perhatian dunia karena pencapaiannya, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan. Sehingga kemajuan itu mengundang banyak ilmuan Eropa untuk belajar di kedua pusat peradaban Islam tersebut.
Namun beberapa abad kemudian kondisi berubah. Dunia Eropa yang identik dengan dunia Nasrani mengganti posisi dan peran Islam. Oleh sebab itu, muncul kesadaran dari kalangan cendikiawan Islam untuk merevitalisasi agama Islam. Dan,pembaharuan itu mencakup banyak aspek. Tidak hanya pendidikan, namun juga politik dan lain-lain.
Dalam bidang politik muncul sosok Jamaluddin Al Afghani (1839-1897) dengan gagasan PAN-Islamisme, serupa dengan konsep negara-bangsa (nasionalisme) Islam. Bagi al-Afghani, kemunduran islam disebabkan perpecahan dalam islam sendiri. Sehingga Islam membutuhan suatu gerakan solidaritas (satu nusa, satu bangsa, satu tujuan bersama). Demikianlah gagasan tokoh tersebut. Oleh sebab itu, Al Afghani dikenal sebagai bapak nasionalisme dalam dunia Islam.
PAI
Pembaharuan Islam, Jamaluddin Al Afghani (1839-1897)
Jawaban: a. Jamaluddin Al Afghani
Penjabaran:
Pembaharuan Islam yang muncul pada 1800-an merupakan sebuah gejala yang melanda Islam atas perkembangannya selama ini. Dunia Islam pernah mencapai puncak kejayaannya pada Dinasti Abasiyah dan Dinasti Umayah II. Kala itu dunia Islam menjadi pusat perhatian dunia karena pencapaiannya, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan. Sehingga kemajuan itu mengundang banyak ilmuan Eropa untuk belajar di kedua pusat peradaban Islam tersebut.
Namun beberapa abad kemudian kondisi berubah. Dunia Eropa yang identik dengan dunia Nasrani mengganti posisi dan peran Islam. Oleh sebab itu, muncul kesadaran dari kalangan cendikiawan Islam untuk merevitalisasi agama Islam. Dan,pembaharuan itu mencakup banyak aspek. Tidak hanya pendidikan, namun juga politik dan lain-lain.
Dalam bidang politik muncul sosok Jamaluddin Al Afghani (1839-1897) dengan gagasan PAN-Islamisme, serupa dengan konsep negara-bangsa (nasionalisme) Islam. Bagi al-Afghani, kemunduran islam disebabkan perpecahan dalam islam sendiri. Sehingga Islam membutuhan suatu gerakan solidaritas (satu nusa, satu bangsa, satu tujuan bersama). Demikianlah gagasan tokoh tersebut. Oleh sebab itu, Al Afghani dikenal sebagai bapak nasionalisme dalam dunia Islam.