Tolong bntu ,makasih
Maya Si Penjual Kue Keliling
Maya seorang anak perempuan berusia sebelas tahun. la tinggal bersama ibunya, karena sudah lima tahun ditinggal bapaknya. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terpaksa mereka bekerja membanting tulang. Ibunya menjadi pencuci piring di warung Pak Amat serta menerima cucian dari para tetangganya. Maya pun tak tinggal diam, untuk meringankan beban ibunya, ia menjajakan kue di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Sedangkan sepulang sekolah, ia ikut berjualan kantong plastik di pasar yang tidak jauh dari rumahnya.
Pagi itu seperti biasa ia menjajakan kue buatan ibunya di sekitar tempat tinggalnya. Ia berangkat setengah enam pagi. Ketika ia tiba di sebuah jembatan, ia berpapasan dengan dua orang anak laki-laki yang bernama Udin dan Badu yang seperti biasa selalu mengganggunya.
Udin : "Du, lihat ada nenek-nenek datang." (Katanya mengejek Maya)
Badu: "Mana, Din?" (Badu pura-pura tidak tahu)
Udin : "Itu... yang sedang membawa kue!"
Badu: "Wah, selamat pagi, Nek!" (Katanya mengejek)
Maya: "Din! Maaf, ya, aku mau lewat. Aku mau menjajakan kue. Sudah siang, nih!" (Katanya mencoba mengingatkan Udin dan Badu)
Udin: "Iya, aku tahu, Nek! Kamu kan si nenek kecil si tukang kue!" (Udin terus mengejek)
Badu: "Tapi... nanti dulu." (Badu mencoba menahanmu Maya)
Maya: "Apa lagi?"
Udin: "Biasa... jatah buat kita berdua. Betulkan, Du?" (Badu mengangguk)
Maya: "Din, Badu ... sampai kapan sih kamu berbuat ini? Kasihanilah aku dan ibuku. Untungnya sedikit hanya cukup untuk biaya membeli beras."
Badu : "Ah... masa bodoh!" (Udin mengambil dua buah kue serabi yang diikuti oleh Udin. Mereka pun pergi)
Maya diam saja. Baginya bukan kali ini saja Udin dan Badu mengganggu dan mengejeknya. Badu dan Udin selalu mengejeknya ketika ia pergi berjualan. Namun, ia tetap tabah. Baginya hinaan dan ejekan Badu dan Udin dianggapnya angin lalu saja. la berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Baginya meringankan beban ibunya lebih penting dibandingkan menanggapi ejekan dan hinaan Badu dan Udin.
Sekitar setengah tujuh Maya pulang ke rumah. Kue di tampahnya telah habis terjual. Ia begitu gembira. Begitu juga dengan ibunya.
Ibu Maya: "Bagaimana Maya jualan hari ini?" (Kata ibunya dengan penuh senyum)
Maya : "Alhamdulilah, Bu! Dagangan kita habis terjual." (Maya berkata dengan penuh senyum)
Ibu Maya: "Syukurlah, kalau begitu. Kamu mau berangkat sekolah?"
Maya : "Iya, Bu!" (Katanya sambil merapikan perlengkapan jualan kuenya)
Ibu Maya: "Baiklah, kalau begitu, Ibu juga mau ke rumah Bu Ani untuk mengambil cucian."
Maya segera mandi dan berpakaian seragam sekolah. Sementara ibunya pergi mengambil cucian seperti biasa
Tulislah sifat/watak dari Tokoh-tokoh drama di atas!
Note: Difoto
•No Ngasal
• No Copas
• No Bahasa Alien
#semoga membantu
#maaf jika salah