Waktu lagi buka puasa, langsung tuh kuambil kurma. Iseng kukupas, eh tahunya di kulit biji kurmanya ada ulet kayak tongkat tipis kecil, lagi jalan-jalan... gak tahunya waktu dibuka lagi kurma yang lain... ulet tongkat itu malah lebih banyak lagi... nah; itu gak papa kalau kurma uletan itu dimakan sekalian uletnya tuh..? Kata ibuku makan aja udah soalnya ulet itu protein : p
rimayanti
Iya,soalnya dibalik ulet yang menggelikan ada juga manfaatnya, salah satunya protein. ulet seperti itu juga bisa menjadi berkah, soalnya di buah kurma. ulet seperti itu juga bisa ditemukan dalam kangkung,kubis,dll. makasih.
0 votes Thanks 1
AbdullahAlFaqir
Para ulama Madzhab Syafi'i (Indonesia menggunakan Madzhab Syafi'i) berpendapat haram memakan ulat kecuali yg terlahir dlm makanan. Jadi, boleh memakan makanan yg mengandung ulat, seperti keju, cuka, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kurma, dan sebagainya yg berulat. Sebab, menyingkirkannya terbilang sulit. Meskipun begitu, harus memenuhi dua syarat: Pertama, memakannya bersama makanan. Jika ulat dipisahkan dari makanan, tidaklah halal. Kedua, jika makanan itu benda cair, disyaratkan tidak mengubah rasa, warna, dan aromanya. Jika salah satunya berubah, tidak boleh dikonsumsi karena najis menurut Madzhab Syafi'i. Jika merasa jijik dengan keberadaannya, buanglah dan cucilah bekas tempatnya, jika makanan tersebut tetap ingin dimakan. Ini lebih baik. Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah membawa kurma yang sudah lama disimpan. Beliau memeriksanya dan mengeluarkan ulat darinya.
ulet seperti itu juga bisa ditemukan dalam kangkung,kubis,dll.
makasih.
Pertama, memakannya bersama makanan. Jika ulat dipisahkan dari makanan, tidaklah halal.
Kedua, jika makanan itu benda cair, disyaratkan tidak mengubah rasa, warna, dan aromanya. Jika salah satunya berubah, tidak boleh dikonsumsi karena najis menurut Madzhab Syafi'i.
Jika merasa jijik dengan keberadaannya, buanglah dan cucilah bekas tempatnya, jika makanan tersebut tetap ingin dimakan. Ini lebih baik. Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah membawa kurma yang sudah lama disimpan. Beliau memeriksanya dan mengeluarkan ulat darinya.
Sumber: Al-Majmu' (9/15-17,36); I'anath Ath-Thalibin (2/345); Al-Anwar (2/384); Al-Mughni (8/605); Ar-Raudh ma'a Al-Hasyiyyah (7/424, 425).