August 2023 1 5 Report
Upacara tradisional merupakan bagian integral dari kebudayaan masyarakat pendukungnya. Kelestarian upacara tradisional tersebut dimungkinkan oleh fungsinya bagi kehidupan masyarakat pendukungnya. Upacara tradisional akan mengalami kepunahan apabila tidak memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Upacara tradisional mengandung berbagai aturan yang wajib dipatuhi oleh warga masyarakat pendukungnya. Aturan tersebut tumbuh dan berkembang secara turun temurun dengan perannya yang dapat melestarikan ketertiban hidup bermasyarakat. Sekaten merupakan salah satu upacara tradisional yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Upacara Sekaten adalah upacara tradisional yang diselenggarakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Upacara ini diselenggarakan secara periodik satu tahun sekali yaitu setiap tiap tanggal 5 sampai 11 Rabi’ul Awal (atau dalam kalender Jawa disebut bulan Mulud). Upacara sekaten tersebut ditutup pada tanggal 12 Rabi’ul Awal dengan menyelenggarakan upacara Garebeg Mulud. Upacara Sekaten pada hakekatnya adalah suatu tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Pada mulanya, upacara tersebut diselenggarakan tiap tahun oleh raja-raja di Tanah Hindu, berwujud selamatan atau sesaji untuk arwah para leluhur. Namun dalam perkembangannya, Upacara Sekaten sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam melalui kegiatan kesenian gamelan. Penyebarluasan agama Islam menggunakan media berupa kesenian gamelan karena masyarakat saat itu menggemari kesenian Jawa dengan gamelannya. Sehingga, untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tidak lagi dengan kesenian rebana, melainkan dengan kesenian gamelan.


buat lah ke bahasa Jawa Krama inggil secepatnya ​

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.