Berikut adalah unsur Intrinsik yang penting dalam teks fabel:
1. Tema
Tema adalah gagasan utama dalam cerita. Gagasan mengenai konsep hidup manusiawi meski yang memerankannya atau yang menjadi tokoh utamanya adalah binatang (hewan).
Tema Fabel Semut dan Belalang : Pelajaran hidup
2. Tokoh (penokohan)
Tokoh dalam teks fabel adalah binatang – binatang, baik peran utama maupun peran pembantu. Binatang tersebut mendapat citraan (penokohan) sebagai binatang yang berperilaku seperti halnya perilaku yang dimiliki manusia.
a. Raja Semut : Bijak
Bukti dalam cerita : “Kamu harus mencari makanan dan minuman, karena bila musim kemarau telah tiba, semua tanaman akan mati, karena semua air telah mengering. Karena semua air telah mengering, jadi, kamu harus mempersiapkannya mulai sekarang, agar kamu nanti tidak menyesal.” Kata Sang Raja Semut mengingatkan.
b. Belalang : Pemalas & keras kepala
Bukti dalam cerita : “Buat apa aku harus melakukannya, musim kemarau kan masih lama, hanya saja kau yang terlalu bersemangat semut. Sudahlah, percuma saja berbicara denganmu.”
3. Latar
Latar biasnya dalam teks fabel disajikan secara tradisional, seperti latar tempat di hutan, pantai, pegunungan, sungai dll. Sementara, latar waktu dalam teks fabel dominan mengarah pada pagi, siang, sore dan malam.
• Tempat :
• Hutan
Bukti dalam cerita : “ Pada suatu pagi, terdapat segerombolan semut sedang mencari makan di tengah hutan.”
• Rumah semut
Bukti dalam cerita : “ Akhirnya belalang memutuskan untuk pergi ke rumahnya semut.”
• Waktu :
• Pagi hari
Bukti dalam cerita : “ Pada suatu pagi, terdapat segerombolan semut sedang mencari makan di tengah hutan.”
• Awal musim kemarau
Bukti dalam cerita : “waktu pun berlalu, tak terasa musim kemarau pun tiba.
• Suasana
• Sengsara
Bukti dalam cerita : “belalang telah pingsan karena saking lapar dan hausnya.”
4. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang terjadi dari awal cerita hingga akhir cerita. Alur juga dapat diartikan sebagai jalinan peristiwa berdasarkan sebab akibat. Alur terdiri atas 5 tahap, yaitu;
a. Tahap Pengenalan yaitu situasi mulai terbentang sebagai kondisi permulaan yang akan dilanjutkan dengan kondisi berikutnya, pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya yang akan terlibat dalam cerita, dan memberikan sedikit gambaran tentang latar tempat dan jalannya cerita.
b. Tahap Komplikasi yaitu kondisi sudah mulai bergerak dan bergerak ke arah kondisi yang mulai memuncak, terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku
c. Tahap Klimaks yaitu kondisi mencapai titik puncak sebagai klimaks peristiwa, konflik tokoh-tokoh semakin seru atau berada dipuncak permasalahan.
d. Tahap Anti klimaks, dan yaitu kondisi memuncak sebelumnya mulai menampakkan pemecahan atau penyelesaian, permasalahan mulai berkurang.
e. Tahap Penyelesaian adalah Ending dari sebuah cerita, kondisi memuncak sebelumnya mulai menampakkan pemecahan atau penyelesaian.
Alur Fabel Semut dan Belalang : Maju
5. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan biasanya menggunakan orang ketiga tunggal. Yang artinya, narator yang bertugas untuk menceritakan tokoh – tokoh dalam cerita tanpa harus ikut campur dalam berbagai peristiwa.
Sudut Pandang : Orang ketiga serba tahu
Bukti dalam cerita : Pada saat sedang bekerja, Semut bertemu dengan Belalang.
6. Amanat
Amanat yaitu pesan moral yang terkandung dalam teks tersebut (teks fabel). Amanat merupakan hal yang paling penting setelah tema.
Amanat :
• Janganlah menjadi pemalas karena hanya akan membawa kesulitan kepada diri kita sendiri.
• Jangan sia-siakan hidup dengan bermalas-malasan. Karena upah kemalasan adalah bencana.
• Bekerja keras untuk hasil yang memuaskan
• Menabunglah dari sekarang untuk bekal masa yang akan datang.
• Jika ingin sukses teruslah berusaha dan bekerja keras agar tidak menyesal dikemudian hari.
• Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.
7. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah tingkah laku pengarang dalam menggunakan bahasa. Gaya bahasa juga menentukan keberhasilan sebuah cerita. Kalimat – kalimat yang enak dibaca, ungkapan-ungkapan yang baru dan hidup, suspense atau ketegangan peristiwa yang menyimpan rahasia , serta pemecahan persoalan rumit merupakan muatan gaya bahasa yang membuat pembaca tertarik.
Gaya bahasa :
Cerita semut dan belalang menggunakan gaya bahasa yang ringan dan muah dipahami, dapat memberikan gambaran kepada anak dalam berimajinasi menuju kreatifitas, dan membangun serta mengembangkan daya ingat anak untuk hal-hal yang positif.
Penjelasan:
1. tema : Pelajaran hidup dari cerita fabel belalang sembah.
2. latar tempat : kebun anggur
3. tokoh = belalang sembah dan para semut
watak tokoh
belalang sembah = pemalas
para semut= Saling membantu serta bekerja keras
4. konlfik = Belalang yang kelaparan lalu meminta makanan semut namun,semut tidak mau memberikannya
5. amanat :
kita tidak boleh hanya bersantai santai dalam hidup sementara orang lain bersusah payah menyiapkan masa depan mereka. Dan jika orang lain mencapai
kesuksesannya,kita harus tahu diri karna upaya yang mereka lakukan mungkin lebih besar dari kita
Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.
Penjelasan:
Berikut adalah unsur Intrinsik yang penting dalam teks fabel:
1. Tema
Tema adalah gagasan utama dalam cerita. Gagasan mengenai konsep hidup manusiawi meski yang memerankannya atau yang menjadi tokoh utamanya adalah binatang (hewan).
Tema Fabel Semut dan Belalang : Pelajaran hidup
2. Tokoh (penokohan)
Tokoh dalam teks fabel adalah binatang – binatang, baik peran utama maupun peran pembantu. Binatang tersebut mendapat citraan (penokohan) sebagai binatang yang berperilaku seperti halnya perilaku yang dimiliki manusia.
a. Raja Semut : Bijak
Bukti dalam cerita : “Kamu harus mencari makanan dan minuman, karena bila musim kemarau telah tiba, semua tanaman akan mati, karena semua air telah mengering. Karena semua air telah mengering, jadi, kamu harus mempersiapkannya mulai sekarang, agar kamu nanti tidak menyesal.” Kata Sang Raja Semut mengingatkan.
b. Belalang : Pemalas & keras kepala
Bukti dalam cerita : “Buat apa aku harus melakukannya, musim kemarau kan masih lama, hanya saja kau yang terlalu bersemangat semut. Sudahlah, percuma saja berbicara denganmu.”
3. Latar
Latar biasnya dalam teks fabel disajikan secara tradisional, seperti latar tempat di hutan, pantai, pegunungan, sungai dll. Sementara, latar waktu dalam teks fabel dominan mengarah pada pagi, siang, sore dan malam.
• Tempat :
• Hutan
Bukti dalam cerita : “ Pada suatu pagi, terdapat segerombolan semut sedang mencari makan di tengah hutan.”
• Rumah semut
Bukti dalam cerita : “ Akhirnya belalang memutuskan untuk pergi ke rumahnya semut.”
• Waktu :
• Pagi hari
Bukti dalam cerita : “ Pada suatu pagi, terdapat segerombolan semut sedang mencari makan di tengah hutan.”
• Awal musim kemarau
Bukti dalam cerita : “waktu pun berlalu, tak terasa musim kemarau pun tiba.
• Suasana
• Sengsara
Bukti dalam cerita : “belalang telah pingsan karena saking lapar dan hausnya.”
4. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang terjadi dari awal cerita hingga akhir cerita. Alur juga dapat diartikan sebagai jalinan peristiwa berdasarkan sebab akibat. Alur terdiri atas 5 tahap, yaitu;
a. Tahap Pengenalan yaitu situasi mulai terbentang sebagai kondisi permulaan yang akan dilanjutkan dengan kondisi berikutnya, pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya yang akan terlibat dalam cerita, dan memberikan sedikit gambaran tentang latar tempat dan jalannya cerita.
b. Tahap Komplikasi yaitu kondisi sudah mulai bergerak dan bergerak ke arah kondisi yang mulai memuncak, terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku
c. Tahap Klimaks yaitu kondisi mencapai titik puncak sebagai klimaks peristiwa, konflik tokoh-tokoh semakin seru atau berada dipuncak permasalahan.
d. Tahap Anti klimaks, dan yaitu kondisi memuncak sebelumnya mulai menampakkan pemecahan atau penyelesaian, permasalahan mulai berkurang.
e. Tahap Penyelesaian adalah Ending dari sebuah cerita, kondisi memuncak sebelumnya mulai menampakkan pemecahan atau penyelesaian.
Alur Fabel Semut dan Belalang : Maju
5. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan biasanya menggunakan orang ketiga tunggal. Yang artinya, narator yang bertugas untuk menceritakan tokoh – tokoh dalam cerita tanpa harus ikut campur dalam berbagai peristiwa.
Sudut Pandang : Orang ketiga serba tahu
Bukti dalam cerita : Pada saat sedang bekerja, Semut bertemu dengan Belalang.
6. Amanat
Amanat yaitu pesan moral yang terkandung dalam teks tersebut (teks fabel). Amanat merupakan hal yang paling penting setelah tema.
Amanat :
• Janganlah menjadi pemalas karena hanya akan membawa kesulitan kepada diri kita sendiri.
• Jangan sia-siakan hidup dengan bermalas-malasan. Karena upah kemalasan adalah bencana.
• Bekerja keras untuk hasil yang memuaskan
• Menabunglah dari sekarang untuk bekal masa yang akan datang.
• Jika ingin sukses teruslah berusaha dan bekerja keras agar tidak menyesal dikemudian hari.
• Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.
7. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah tingkah laku pengarang dalam menggunakan bahasa. Gaya bahasa juga menentukan keberhasilan sebuah cerita. Kalimat – kalimat yang enak dibaca, ungkapan-ungkapan yang baru dan hidup, suspense atau ketegangan peristiwa yang menyimpan rahasia , serta pemecahan persoalan rumit merupakan muatan gaya bahasa yang membuat pembaca tertarik.
Gaya bahasa :
Cerita semut dan belalang menggunakan gaya bahasa yang ringan dan muah dipahami, dapat memberikan gambaran kepada anak dalam berimajinasi menuju kreatifitas, dan membangun serta mengembangkan daya ingat anak untuk hal-hal yang positif.
___semoga membantu^^