Tolong buatkan dialog dengan setting di kantin, dan didalam dialog tersebut terdapat unsur kalimat yang menyatakan perintah, larangan, penawaran/undangan dan permintaan.
zanetakusjunaidi
Didi = "Halo, Dada! Bagaimana kabarmu?" Dada = "Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" Didi = "Aku juga baik-baik saja. Dada, di rumahku akan diadakan pesta besar-besaran. Aku mengundangmu ke sana. Kau pasti mau ikut, kan?" Dada = "Tentu saja. Memangnya pesta apa?" Didi = "Pesta makan bersama." Dada = "Waw.... pasti itu akan menyenangkan." Tiba-tiba datanglah Juju..... Didi = (berbisik) "Ternyata anak sombong itu yang datang ke sini. Bagaimana ini? Aku benar-benar takut...." Dada = "Tidak apa-apa. Biarkan saja dia datang ke sini. Apa masalahnya?" Didi = "Dia suka mencari masalah. Dia suka menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu bagi dirinya sendiri. Sebaiknya kita sembunyi saja...." Dada = "Aku sudah bilang tidak apa-apa. Kita hadapi saja." Juju = "Hei, kalian! Belikan aku tiga mangkok bakso! Sekarang juga!" Dada = "Dimana uangnya?" Juju = "Gunakan uang kalian sendiri! Cepat belikan!" Dada = "Juju, ada apa denganmu? Apakah kau kehilangan akal sehat?" Tiba-tiba Ibu penjaga kantin datang menemui mereka.... Ibu = "Hei, ada apa ini?" Dada = "Tentu saja ada permasalahan, bu. Dan yang menjadi pokok permasalahan adalah Juju. Dia menyuruh kami membelikannya tiga mangkok bakso menggunakan uang kami sendiri. Itu tidak benar." Ibu = "Juju! (sambil membentak) Jangan kau ulangi sekali lagi. Kalau kau ulangi lagi, maka kau akan langsung berhadapan dengan kepala sekolah! Hilangkanlah sifat burukmu itu!" Juju = (sambil gugup) "Baiklah, bu. Aku tidak akan melakukannya lagi. Aku berjanji, bu....." Ibu = "Baiklah kalau begitu. Dada, Didi, apakah kalian bisa membantu ibu untuk menjaga kantin?" Didi = "Tentu saja, bu. Kami bisa membantu." Ibu = "Terima kasih, anak-anak." Didi & Dada = "Sama-sama, bu." Didi = "Terima kasih, bu. Ibu sudah membantu kami menghadapi Juju." Ibu = "Sama-sama. Itu kan, memang tanggung jawabnya untuk mengubah sifat buruknya itu." Dada = "Lebih baik kalau seperti itu. Bu, kami akan menjaga kantin." Ibu = "Baiklah."
Dada = "Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?"
Didi = "Aku juga baik-baik saja. Dada, di rumahku akan diadakan pesta besar-besaran. Aku mengundangmu ke sana. Kau pasti mau ikut, kan?"
Dada = "Tentu saja. Memangnya pesta apa?"
Didi = "Pesta makan bersama."
Dada = "Waw.... pasti itu akan menyenangkan."
Tiba-tiba datanglah Juju.....
Didi = (berbisik) "Ternyata anak sombong itu yang datang ke sini. Bagaimana ini? Aku benar-benar takut...."
Dada = "Tidak apa-apa. Biarkan saja dia datang ke sini. Apa masalahnya?"
Didi = "Dia suka mencari masalah. Dia suka menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu bagi dirinya sendiri. Sebaiknya kita sembunyi saja...."
Dada = "Aku sudah bilang tidak apa-apa. Kita hadapi saja."
Juju = "Hei, kalian! Belikan aku tiga mangkok bakso! Sekarang juga!"
Dada = "Dimana uangnya?"
Juju = "Gunakan uang kalian sendiri! Cepat belikan!"
Dada = "Juju, ada apa denganmu? Apakah kau kehilangan akal sehat?"
Tiba-tiba Ibu penjaga kantin datang menemui mereka....
Ibu = "Hei, ada apa ini?"
Dada = "Tentu saja ada permasalahan, bu. Dan yang menjadi pokok permasalahan adalah Juju. Dia menyuruh kami membelikannya tiga mangkok bakso menggunakan uang kami sendiri. Itu tidak benar."
Ibu = "Juju! (sambil membentak) Jangan kau ulangi sekali lagi. Kalau kau ulangi lagi, maka kau akan langsung berhadapan dengan kepala sekolah! Hilangkanlah sifat burukmu itu!"
Juju = (sambil gugup) "Baiklah, bu. Aku tidak akan melakukannya lagi. Aku berjanji, bu....."
Ibu = "Baiklah kalau begitu. Dada, Didi, apakah kalian bisa membantu ibu untuk menjaga kantin?"
Didi = "Tentu saja, bu. Kami bisa membantu."
Ibu = "Terima kasih, anak-anak."
Didi & Dada = "Sama-sama, bu."
Didi = "Terima kasih, bu. Ibu sudah membantu kami menghadapi Juju."
Ibu = "Sama-sama. Itu kan, memang tanggung jawabnya untuk mengubah sifat buruknya itu."
Dada = "Lebih baik kalau seperti itu. Bu, kami akan menjaga kantin."
Ibu = "Baiklah."