October 2018 1 15 Report
UJI COBA VAKSIN HIV DI AFRIKA

Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan 16.000 orang setiap hari atau 5,8 juta orang per tahun terinfeksi HIV dan akan menjadi penderita AIDS baru. Sembilan puluh persen yang terinfeksi adalah mereka yang tinggal di benua Afrika, dimana orang yang terinfeksi tidak mendapat pengobatan antivirus. Sebagai contoh di Uganda, dimana 1 orang dokter harus menangani 10.000 pasien dengan anggaran 12$ perorang pertahun, sedangkan di Amerika 12.000$-15.000$ perorang pertahun dikeluarkan untuk mengobati orang yang terinfeksi HIV.
Satu-satunya metode pencegahan penyebaran AIDS di Negara kurang berkembang adalah dengan kampanye melawan kebiasaan hidup yang beresiko menularkan penyakit. Sebenarnya pemberian vaksin lebih menguntungkan untuk Negara yang demikian. Berbagai macam vaksin HIV sedang dikembangkan saat ini, dan membutuhkan tes klinik untuk mengetahui apakah vaksin ini efektif. Kelihatan sangat rasional jika vaksin diujicobakan pada Negara ini, tetapi muncul berbagai masalah bioetika.
Cara untuk melaksanakan ujicoba ini adalah: memberi vaksinasi pada seseorang yang pasangannya menderita HIV, apabila orang ini tetap bebas dari HIV, disimpulkan vaksin dapat bekerja efektif. Tetapi secara etika kita membiarkan pasangan yang teridentifikasi AIDS tanpa menjalani perawatan selama uji coba ini.
Diskusi
Apakah harus ada kelompok placebo? Yaitu kelompok yang tidak mendapatkan vaksin?. Jika terjadi jumlah orang yang berada dalam kelompok placebo terinfeksi HIV lebih banyak dari pada kelompok vaksin maka vaksin efektif. Namun demikian jika kelompok placebo terinfeksi HIV, akankah mereka mendapatkan perawatan secara efektif?. Dalam uji coba ini baik partisipan dalam kelompok vaksin maupun kelompok placebo mungkin akan terinfeksi. Bukankah mereka berhak mendapatkan perawatan yang lebih baik jika mereka terinfeksi? Siapa yang akan membayar biaya perawatan mereka jika uji coba melibatkan ratusan orang?.
Diterjemahkan dari : Mader, Human Biology, Eight Edition, Mc Graw Hill, 2004. Hal 455.
Putuskan Pendapatmu

Siapakah yang harus membayar, pabrik obat, partisipan, atau Negara partisipan?.

More Questions From This User See All

BUATLAH TEKS CERPEN! Suatu hari ada seorang siswa sekolah menengah pertama pergi ke toko buku bekas. Dia datang ke sebuah toko buku bekas untuk mencari buku dengan tahun yang lama. Setelah beberapa menit mencari, dia tidak juga menemukan buku yang ia cari. Karena bingung, tidak menemukan di rak buku, dia mendatangi seorang penjaga yang sedang menata buku di sudut ruangan. Anak : Permisi, selamat siang, orientasi Penjaga : Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, nak? Anak : Iya, saya mencari buku novel Siti Nurbaya ada? Penjaga : Sudah mencari di rak novel? permintaan Anak : Sudah Pak, tapi tidak ada. Penjaga : Baiklah, saya coba carikan di gudang silakan tunggu di ruang tunggu ya. Anak : Baik Pak, terima kasih. Penjaga : Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya. pemenuhan Anak : Berapa harga buku ini Pak? Penjaga : Rp. 58.000 saja nak. Anak : Harga itu terlalu mahal untukku Pak, bolehkan saya menawar? Penjaga : Boleh, silakan saja. penawaran Anak : bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja Pak? Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah. Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau membantu. Ini untuk tugas sekolah saya. Penjaga : Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi. Anak : Tapi uang saya hanya Rp 50.000. Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000. Bagaimana? persetujuan Anak : Baiklah Pak! Saya beli bukunya. Penjaga : Ini bukunya. Anak : Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya. pembelian Penjaga : Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya. Anak : Selamat siang, Pak. penutup Penjaga : Selamat siang.
Answer

Recommend Questions



Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.