Tiada suara pagi ini Langit gelap berselimutkan awan hitam Alampun enggan menampakan keceriaannya Semua terpana menanti ucapan sang pemimpin Akankah kita hanya diam atau melawan
Di sana, di ruangan yang kecil itu Berdiri beberapa pemuda dengan penuh berani Mereka yang kita sebut sebagai pahlawan Tiada sedikitpun rasa gentar dihati mereka Diam bukanlah pilihan Mati lebih baik daripada hidup dibawah injakan penjajah Hanya tiga kata yang terucap dari bibir mereka Merdeka atau mati
Di sana, di luar sana Lawan menanti dengan segala keangkuhan Menanti para pahlawan keluar dengan tunduk dan rasa takut Menanti para pahlawan menyerah dengan rasa bersalah Menyerah bukanlah pilihan Lawan bukanlah Dewa Melawan adalah pilihan Suasana sunyi berganti desingan peluru
Mereka melawan bukan karena mereka gila Mereka melawan bukan karena ingin mati Mereka melawan untuk satu tujuan Mengembalikan harga diri bangsa yang diinjak-injak
Tiada lagi pahlawan yang gagah berani Hanya jasad berlumur darah yang tersisa Darah yang menjadi saksi keberanian mereka Menjunjung harga diri bangsa walau berkorban nyawa Tangisanpun tak akan mengembalikan mereka semua Hanyalah doa yang pantas mereka terima Dari kita penerus perjuangan mereka.
Masih banyak puisi saya lainnya dan karangan saya Silahkan lihat di indonesiabersastra.blogspot.co.id
karya:AFatSamurai
oh ibu....
kau sangat tulus.....
kau merawatku dari kecil......
hingga aku menjadi dewasa.....
oh ibu.....
jasamu sungguh tak terhitung....
kesabaranmu...
ketulusanmu.....
merawatku hingga menjadi dewasa....
oh ibu...
andai aku bisa membalas jasamu....
aku harap kau ada disini.....
ibu......
hasil karya:septian aja dah ntar guru lu bingung kalo hasil karya fatsamurai
Tiada suara pagi ini
Langit gelap berselimutkan awan hitam
Alampun enggan menampakan keceriaannya
Semua terpana menanti ucapan sang pemimpin
Akankah kita hanya diam atau melawan
Di sana, di ruangan yang kecil itu
Berdiri beberapa pemuda dengan penuh berani
Mereka yang kita sebut sebagai pahlawan
Tiada sedikitpun rasa gentar dihati mereka
Diam bukanlah pilihan
Mati lebih baik daripada hidup dibawah injakan penjajah
Hanya tiga kata yang terucap dari bibir mereka
Merdeka atau mati
Di sana, di luar sana
Lawan menanti dengan segala keangkuhan
Menanti para pahlawan keluar dengan tunduk dan rasa takut
Menanti para pahlawan menyerah dengan rasa bersalah
Menyerah bukanlah pilihan
Lawan bukanlah Dewa
Melawan adalah pilihan
Suasana sunyi berganti desingan peluru
Mereka melawan bukan karena mereka gila
Mereka melawan bukan karena ingin mati
Mereka melawan untuk satu tujuan
Mengembalikan harga diri bangsa yang diinjak-injak
Tiada lagi pahlawan yang gagah berani
Hanya jasad berlumur darah yang tersisa
Darah yang menjadi saksi keberanian mereka
Menjunjung harga diri bangsa walau berkorban nyawa
Tangisanpun tak akan mengembalikan mereka semua
Hanyalah doa yang pantas mereka terima
Dari kita penerus perjuangan mereka.
Masih banyak puisi saya lainnya dan karangan saya
Silahkan lihat di indonesiabersastra.blogspot.co.id