BimaMahendra
Macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sanjak akhir yang disebut guru lagu. Contoh penggunaan metrum macapat Pucung 1. Guru gatra = 4 Artinya tembang ini memiliki 4 larik kalimat.2. Juru wilangan = 12, 6, 8, 12 Maksudnya tiap kalimat harus bersuku kata seperti diatas. Kalimat pertama 12 suku kata. Kalimat kedua 6 suku kata. Kalimat ketiga 8 suku kata. Kalimat keempat 12 suku kata.3. Guru lagu = u, a, i, a Akhir suku kata dari setiap kalimat harus bervokal u, a, i, aBerikut ini adalah contoh tembang pucung.Ngelmu iku kelakone kanthi laku --> u Lekase lawan kas --> a Tegese kas nyantosani --> i Setya budya pengekesing dur angkara --> a
Contoh penggunaan metrum macapat
Pucung
1. Guru gatra = 4
Artinya tembang ini memiliki 4 larik kalimat.2. Juru wilangan = 12, 6, 8, 12
Maksudnya tiap kalimat harus bersuku kata seperti diatas. Kalimat pertama 12 suku kata. Kalimat kedua 6 suku kata. Kalimat ketiga 8 suku kata. Kalimat keempat 12 suku kata.3. Guru lagu = u, a, i, a
Akhir suku kata dari setiap kalimat harus bervokal u, a, i, aBerikut ini adalah contoh tembang pucung.Ngelmu iku kelakone kanthi laku --> u
Lekase lawan kas --> a
Tegese kas nyantosani --> i
Setya budya pengekesing dur angkara --> a