Inti dari sifat bahwa orang dikatakan beriman yakni meyakini sepenuh hati dari lisan dan perbuatan terhadap rukun iman yang 6, yaitu Iman Kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab suci, iman kepada Rasul Allah, iman kepada hari kiamat dan iman kepada Qada dan Qadar.
2. Memupuk Kesabaran
Sabar bukanlah perkara yang mudah, tapi bukan pula tak dapat dirasa dan diusahakan. Nilai sabar selalu diingatkan dan di motivasi sebagai sifat yang mestinya dimiliki dalam hati setiap mukmin. Termasuk dalam menyikapi takdir yang telah Allah gariskan, baik itu takdir yang kita cintai maupun sebaliknya.
Jika takdir baik tentu semua orang akan bersedia menerimanya, namun jika takdir buruk belum tentu dapat diterima dengan lapang dada. Maka, keahlian dalam memahami bahwa takdir baik maupun buruk yang telah Allah tetapkan itu perlu, dan akan mengukir sifat yang mulia di dalam hati yakni Sabar yang terpatri. Bahwa setiap ketetapan yang Allah telah gariskan membawa kebaikan di kemudian hari.
3. Selalu Berusaha
Walau Qada dan Qadar telah Allah tetapkan sebelum adanya penciptaan manusia, tapi dengan memahami konsep takdir dengan mendalam bukan berarti hanya berserah diri, karena ada beberapa takdir yang dapat diikhtiarkan untuk lebih baik dan maksimal. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam At-Taubah ayat 105:
Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Semoga informasi mengenai hikmah beriman pada qada dan qadhar dapat menambah keimanan setiap muslim untuk beriman pada Allah ya.
Jawaban:
1. sabar dlm menghadapi cobaan dari Allah dan tawakal
2. pandai bersyukur dan tdk mudah sombong
3. yakin bahwa segala sesuatu yg terjadi adalah kehendak Allah
Jawaban:
1.Tergolong orang yang beriman.
Inti dari sifat bahwa orang dikatakan beriman yakni meyakini sepenuh hati dari lisan dan perbuatan terhadap rukun iman yang 6, yaitu Iman Kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab suci, iman kepada Rasul Allah, iman kepada hari kiamat dan iman kepada Qada dan Qadar.
2. Memupuk Kesabaran
Sabar bukanlah perkara yang mudah, tapi bukan pula tak dapat dirasa dan diusahakan. Nilai sabar selalu diingatkan dan di motivasi sebagai sifat yang mestinya dimiliki dalam hati setiap mukmin. Termasuk dalam menyikapi takdir yang telah Allah gariskan, baik itu takdir yang kita cintai maupun sebaliknya.
Jika takdir baik tentu semua orang akan bersedia menerimanya, namun jika takdir buruk belum tentu dapat diterima dengan lapang dada. Maka, keahlian dalam memahami bahwa takdir baik maupun buruk yang telah Allah tetapkan itu perlu, dan akan mengukir sifat yang mulia di dalam hati yakni Sabar yang terpatri. Bahwa setiap ketetapan yang Allah telah gariskan membawa kebaikan di kemudian hari.
3. Selalu Berusaha
Walau Qada dan Qadar telah Allah tetapkan sebelum adanya penciptaan manusia, tapi dengan memahami konsep takdir dengan mendalam bukan berarti hanya berserah diri, karena ada beberapa takdir yang dapat diikhtiarkan untuk lebih baik dan maksimal. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam At-Taubah ayat 105:
Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Semoga informasi mengenai hikmah beriman pada qada dan qadhar dapat menambah keimanan setiap muslim untuk beriman pada Allah ya.