Struktur fabel pada cerita belalang sembah umumnya terdiri dari tiga elemen utama: pengenalan karakter, konflik, dan pesan moral. Berikut adalah struktur fabel pada cerita belalang sembah:
1. Pengenalan Karakter:
- Karakter Utama: Belalang sembah yang rajin dan suka bernyanyi.
- Karakter Pendukung: Semut yang rajin bekerja.
2. Konflik:
- Belalang sembah yang hanya bernyanyi dan tidak bekerja keras, menghabiskan musim panas tanpa menyiapkan persediaan makanan untuk musim dingin.
- Semut yang bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan dan menyiapkan persediaan untuk musim dingin.
3. Pesan Moral:
- Saat musim dingin tiba, belalang sembah kelaparan karena tidak memiliki makanan yang cukup.
- Belalang sembah meminta bantuan pada semut, tetapi semut menolak karena belalang sembah tidak pernah membantu mereka.
- Pesan moral yang disampaikan adalah pentingnya kerja keras, kebijaksanaan, dan persiapan untuk masa depan. Kegigihan dan kerja keras semut menjadi teladan yang patut diikuti, sementara kecerobohan belalang sembah menjadi pelajaran bahwa tidak ada yang bisa bergantung pada orang lain tanpa melakukan upaya sendiri.
Dengan struktur ini, cerita fabel tentang belalang sembah menggambarkan sebuah pesan moral yang berharga untuk pembaca tentang pentingnya kerja keras, persiapan, dan tanggung jawab.
Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggalah sebuah keluarga Semut dengan anggota jumlahnya yang sangat banyak.
Semut ini membuat sarangnya dari daun-daun lalu mereka tempel menggunakan cairan seperti lem yang mereka keluarkan dari mulutnya.
Para Semut melihat bahwa musim gugur akan segera berlalu dan akan segera datang musim dingin yang cukup panjang.
Ketika musim dingin makanan akan sangat sulit untuk didapatkan, maka para Semut itu segera mencari berbagai macam makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persediaan ketika musim dingin telah tiba.Komplikasi
Berbeda halnya dengan seekor Belalang Sembah, Belalang Sembah memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang.
Mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para Semut. Ketika musim dingin akan tiba, Belalang Sembah hanya berlatih menari. Setiap hari Belalang sembah itu hanya berlatih menari.Namun, sang Belalang lupa bahwa dia harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin.Suatu hari sang Belalang Sembah menari di dekat sarang Semut. Dia menari dengan sangat anggun.
Gerakan tangan dan badannya yang pelan dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan.
Para Semut melihat sang Belalang Sembah menari, tetapi mereka tidak menghiraukan tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.
Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan untuk dibawa kesarangnya.
Dan Belalang Sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja,“Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke sarang kalian?” sang Semut menjawab “Kami melakukannya agar kami tidak kelaparan saat musim dingin tiba.
#Komplikasi
Berbeda halnya dengan seekor Belalang Sembah, Belalang Sembah memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang.
Mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para Semut. Ketika musim dingin akan tiba, Belalang Sembah hanya berlatih menari. Setiap hari Belalang sembah itu hanya berlatih menari.Namun, sang Belalang lupa bahwa dia harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin.Suatu hari sang Belalang Sembah menari di dekat sarang Semut. Dia menari dengan sangat anggun.
Gerakan tangan dan badannya yang pelan dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan.
Para Semut melihat sang Belalang Sembah menari, tetapi mereka tidak menghiraukan tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.
Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan untuk dibawa kesarangnyaDan Belalang Sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja,
“Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke sarang kalian?” sang Semut menjawab “Kami melakukannya agar kami tidak kelaparan saat musim dingin tiba.”
#Resolusi
Lalu sang Belalang kaget “Musim dingin?” kata sang Belalang Sembah dengan kagetnya, “Kan masih lama, lebih baik kita bersenang-senang saja dulu” kata sang Belalang.
Semut tak menghiraukan Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan.
Koda
Masa depan adalah milik setiap orang. Maka setiap orang perlu menyiapkan masa depannya dengan berusaha.
Bukan hanya menikmati kesenangan di masa sekarang tanpa memikirkan masa depan.
Verified answer
Jawaban:
Struktur fabel pada cerita belalang sembah umumnya terdiri dari tiga elemen utama: pengenalan karakter, konflik, dan pesan moral. Berikut adalah struktur fabel pada cerita belalang sembah:
1. Pengenalan Karakter:
- Karakter Utama: Belalang sembah yang rajin dan suka bernyanyi.
- Karakter Pendukung: Semut yang rajin bekerja.
2. Konflik:
- Belalang sembah yang hanya bernyanyi dan tidak bekerja keras, menghabiskan musim panas tanpa menyiapkan persediaan makanan untuk musim dingin.
- Semut yang bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan dan menyiapkan persediaan untuk musim dingin.
3. Pesan Moral:
- Saat musim dingin tiba, belalang sembah kelaparan karena tidak memiliki makanan yang cukup.
- Belalang sembah meminta bantuan pada semut, tetapi semut menolak karena belalang sembah tidak pernah membantu mereka.
- Pesan moral yang disampaikan adalah pentingnya kerja keras, kebijaksanaan, dan persiapan untuk masa depan. Kegigihan dan kerja keras semut menjadi teladan yang patut diikuti, sementara kecerobohan belalang sembah menjadi pelajaran bahwa tidak ada yang bisa bergantung pada orang lain tanpa melakukan upaya sendiri.
Dengan struktur ini, cerita fabel tentang belalang sembah menggambarkan sebuah pesan moral yang berharga untuk pembaca tentang pentingnya kerja keras, persiapan, dan tanggung jawab.
Jawaban:
#Judul : Belalang Sembah
#Orientasi :
Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggalah sebuah keluarga Semut dengan anggota jumlahnya yang sangat banyak.
Semut ini membuat sarangnya dari daun-daun lalu mereka tempel menggunakan cairan seperti lem yang mereka keluarkan dari mulutnya.
Para Semut melihat bahwa musim gugur akan segera berlalu dan akan segera datang musim dingin yang cukup panjang.
Ketika musim dingin makanan akan sangat sulit untuk didapatkan, maka para Semut itu segera mencari berbagai macam makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persediaan ketika musim dingin telah tiba.Komplikasi
Berbeda halnya dengan seekor Belalang Sembah, Belalang Sembah memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang.
Mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para Semut. Ketika musim dingin akan tiba, Belalang Sembah hanya berlatih menari. Setiap hari Belalang sembah itu hanya berlatih menari.Namun, sang Belalang lupa bahwa dia harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin.Suatu hari sang Belalang Sembah menari di dekat sarang Semut. Dia menari dengan sangat anggun.
Gerakan tangan dan badannya yang pelan dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan.
Para Semut melihat sang Belalang Sembah menari, tetapi mereka tidak menghiraukan tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.
Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan untuk dibawa kesarangnya.
Dan Belalang Sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja,“Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke sarang kalian?” sang Semut menjawab “Kami melakukannya agar kami tidak kelaparan saat musim dingin tiba.
#Komplikasi
Berbeda halnya dengan seekor Belalang Sembah, Belalang Sembah memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang.
Mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para Semut. Ketika musim dingin akan tiba, Belalang Sembah hanya berlatih menari. Setiap hari Belalang sembah itu hanya berlatih menari.Namun, sang Belalang lupa bahwa dia harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin.Suatu hari sang Belalang Sembah menari di dekat sarang Semut. Dia menari dengan sangat anggun.
Gerakan tangan dan badannya yang pelan dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan.
Para Semut melihat sang Belalang Sembah menari, tetapi mereka tidak menghiraukan tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.
Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan untuk dibawa kesarangnyaDan Belalang Sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja,
“Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke sarang kalian?” sang Semut menjawab “Kami melakukannya agar kami tidak kelaparan saat musim dingin tiba.”
#Resolusi
Lalu sang Belalang kaget “Musim dingin?” kata sang Belalang Sembah dengan kagetnya, “Kan masih lama, lebih baik kita bersenang-senang saja dulu” kata sang Belalang.
Semut tak menghiraukan Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan.
Koda
Masa depan adalah milik setiap orang. Maka setiap orang perlu menyiapkan masa depannya dengan berusaha.
Bukan hanya menikmati kesenangan di masa sekarang tanpa memikirkan masa depan.