Lisosom adalah organel bermembran yang ditemukan pada banyak sel hewan. Bentuknya berupa vesikel bulat yang mengandung enzim hidrolitik yang mampu memecah berbagai jenis biomolekul. Lisosom memiliki komposisi yang sesifik, baik pada protein membran maupun pada protein lumennya. Lumen lisosom memiliki pH (~4.5–5.0)[1] yang optimal bagi enzim yang terlibat dalam hidrolisis, analog dengan aktivitas di lambung. Di samping degradasi polimer, lisosom juga terlibat dalam beragam proses sel, termasuk sekresi, perbaikan membran plasma, apoptosis, persinyalan sel, dan metabolisme energi.[2]
Biologi selSel hewan
Komponen sel hewan pada umumnya:
Nukleolus
Inti sel
Ribosom (titik-titik kecil sebagai bagian dari no. 5)
Vesikel
Retikulum endoplasma kasar
Badan Golgi
Sitoskeleton
Retikulum endoplasma halus
Mitokondria
Vakuola
Sitosol (cairan yang berisi organel, yang terdiri dari sitoplasma)
Lisosom
Sentrosom
Membran sel
Lisosom bertindak sebagai sistem "pembuangan sampah" sel dengan mencerna material bekas pakai di sitoplasma, baik dari dalam maupun dari luar sel. Material dari luar sel diambil melalui endositosis, sedangkan material dari dalam sel dicerna melalui autofagi.[3] Ukuran organel ini sangat bervariasi—yang besar dapat berukuran hingga lebih dari 10 kali lipat dibandingkan yang kecil.[4] Lisosom ditemukan dan diberi nama oleh ahli biologi Belgia Christian de Duve, yang akhirnya menerima Penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada 1974.
Jawaban:
Lisosom adalah organel bermembran yang ditemukan pada banyak sel hewan. Bentuknya berupa vesikel bulat yang mengandung enzim hidrolitik yang mampu memecah berbagai jenis biomolekul. Lisosom memiliki komposisi yang sesifik, baik pada protein membran maupun pada protein lumennya. Lumen lisosom memiliki pH (~4.5–5.0)[1] yang optimal bagi enzim yang terlibat dalam hidrolisis, analog dengan aktivitas di lambung. Di samping degradasi polimer, lisosom juga terlibat dalam beragam proses sel, termasuk sekresi, perbaikan membran plasma, apoptosis, persinyalan sel, dan metabolisme energi.[2]
Biologi selSel hewan
Komponen sel hewan pada umumnya:
Nukleolus
Inti sel
Ribosom (titik-titik kecil sebagai bagian dari no. 5)
Vesikel
Retikulum endoplasma kasar
Badan Golgi
Sitoskeleton
Retikulum endoplasma halus
Mitokondria
Vakuola
Sitosol (cairan yang berisi organel, yang terdiri dari sitoplasma)
Lisosom
Sentrosom
Membran sel
Lisosom bertindak sebagai sistem "pembuangan sampah" sel dengan mencerna material bekas pakai di sitoplasma, baik dari dalam maupun dari luar sel. Material dari luar sel diambil melalui endositosis, sedangkan material dari dalam sel dicerna melalui autofagi.[3] Ukuran organel ini sangat bervariasi—yang besar dapat berukuran hingga lebih dari 10 kali lipat dibandingkan yang kecil.[4] Lisosom ditemukan dan diberi nama oleh ahli biologi Belgia Christian de Duve, yang akhirnya menerima Penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada 1974.
Penjelasan:
SEMOGA MEMBANTU
JADIKAN YG TERBAIK