Jenis protein yang berasal dari jaringan adipose atau lemak yang ada di dalam tubuh. Fungsinya adalah Mengontrol sebagian proses dalam metabolism seperti regulasi glukosa dan katabolisme lipid, lalau membantu dalam mencegah penyakit misalnya seperti aterosklerosis, obesitas, penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) , diabetes tipe-2 dll.
2. Aldesteron (Hormon steroid)
Adalah bagian luar dari korteks adrenal kelenjar adrenal. Berfungsi untuk mengorong reabsorpsi natrium di dalam ginjal dan dapat meningkatkan volume darah, sehingga pelepasan kalium dan hydrogen dapat melalui ginjal, meningkatkan kadar retensi air dan kenaikan tingkat tekanan dalam darah.
3. Androstenedion (4-androstenedion dan 17- ketoestosterone)
Berada di Kelenjar adrenal dan gonad. Berfungsi sebagai pendorong produksi estrogen di sel granulosa dengan cara menyediakan substrat andtrostenedion.
Berada dalam hipofisis posterior. Berfungsi mengeluarkan ACTH di hipofisis anterior, dapat menyebabkan vasokontriksi sampai ke tingkat menengah, dan dapat menyebabkan retensi air dalam ginjal.
5. Angipstensinogen dan angiostensin (AGT)
Berada di hati. Berfungsi mengeluarkan aldosteron dari korteks adrenal dipsogen, dan dapat menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah
Jenis protein yang berasal dari jaringan adipose atau lemak yang ada di dalam tubuh. Fungsinya adalah Mengontrol sebagian proses dalam metabolism seperti regulasi glukosa dan katabolisme lipid, lalau membantu dalam mencegah penyakit misalnya seperti aterosklerosis, obesitas, penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) , diabetes tipe-2 dll.
2. Aldesteron (Hormon steroid)
Adalah bagian luar dari korteks adrenal kelenjar adrenal. Berfungsi untuk mengorong reabsorpsi natrium di dalam ginjal dan dapat meningkatkan volume darah, sehingga pelepasan kalium dan hydrogen dapat melalui ginjal, meningkatkan kadar retensi air dan kenaikan tingkat tekanan dalam darah.
3. Androstenedion (4-androstenedion dan 17- ketoestosterone)
Berada di Kelenjar adrenal dan gonad. Berfungsi sebagai pendorong produksi estrogen di sel granulosa dengan cara menyediakan substrat andtrostenedion.
Berada dalam hipofisis posterior. Berfungsi mengeluarkan ACTH di hipofisis anterior, dapat menyebabkan vasokontriksi sampai ke tingkat menengah, dan dapat menyebabkan retensi air dalam ginjal.
5. Angipstensinogen dan angiostensin (AGT)
Berada di hati. Berfungsi mengeluarkan aldosteron dari korteks adrenal dipsogen, dan dapat menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah
6. Hormon adrenokortikotropik (ACTH)
Terdapat di dalam komponen dari sumbu hipotalamus –hipofisis-adrenal hipofisis anterior. Berfungsi meningkatkan penyerapan lipoprotein ke dalam sel kortikal sehingga dapat lebih banyak kolesterol yang tersedia untuk dapat sel-sel korteks adrenal. Dapat mendorong pengangkutan kolesterol di dalam mitokondria dan dapatmerangsang hidrolisis. Hal ini yang dapat memainkan peran dalam sintetis dan sekresi gluco serta meneralo kortikosteroid dan steroid androgenic.
7. Antimullerian hormone (AMH) (sejenis protein, juga dikenal sebagai factor penghambat mullerian (IMF))
Terdapat di dalam testis. Berfungsi sebagai pembatasan sekresi prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior, dan dapat menghambat perkembangan saluran Mullerian ke dalam rahim
8. Atrial-natriuretic peptide (ANP) (Atriopeptin)
Terdapat di dalam jantung. Berfungsi meningkatkan laju filtrasi glomerulus (GFR), yang mengarah ke ekskresi besar membawa natrium dan air, dan meningkatkankan pelepasan asam lemak yang berasal dari jaringan adipose
9. Brain natriuretic peptide (BNP) (Tipe B peptide natriuretik)
Berasal dari jantung. Berfungsi untuk menurunkan tekanan darah karena dapat membantu dalam mengurangi resistensi pembuluh darah sistemik, dan dapat menurunkan tingkat darah air, sodium dan lemak
Jenis protein yang berasal dari jaringan adipose atau lemak yang ada di dalam tubuh. Fungsinya adalah Mengontrol sebagian proses dalam metabolism seperti regulasi glukosa dan katabolisme lipid, lalau membantu dalam mencegah penyakit misalnya seperti aterosklerosis, obesitas, penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) , diabetes tipe-2 dll.
2. Aldesteron (Hormon steroid)
Adalah bagian luar dari korteks adrenal kelenjar adrenal. Berfungsi untuk mengorong reabsorpsi natrium di dalam ginjal dan dapat meningkatkan volume darah, sehingga pelepasan kalium dan hydrogen dapat melalui ginjal, meningkatkan kadar retensi air dan kenaikan tingkat tekanan dalam darah.
3. Androstenedion (4-androstenedion dan 17- ketoestosterone)
Berada di Kelenjar adrenal dan gonad. Berfungsi sebagai pendorong produksi estrogen di sel granulosa dengan cara menyediakan substrat andtrostenedion.
4. Hormon antidiuretik (ADH) (Vasopresion arginine vasopressin)
Berada dalam hipofisis posterior. Berfungsi mengeluarkan ACTH di hipofisis anterior, dapat menyebabkan vasokontriksi sampai ke tingkat menengah, dan dapat menyebabkan retensi air dalam ginjal.
5. Angipstensinogen dan angiostensin (AGT)
Berada di hati. Berfungsi mengeluarkan aldosteron dari korteks adrenal dipsogen, dan dapat menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah
Jenis protein yang berasal dari jaringan adipose atau lemak yang ada di dalam tubuh. Fungsinya adalah Mengontrol sebagian proses dalam metabolism seperti regulasi glukosa dan katabolisme lipid, lalau membantu dalam mencegah penyakit misalnya seperti aterosklerosis, obesitas, penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) , diabetes tipe-2 dll.
2. Aldesteron (Hormon steroid)
Adalah bagian luar dari korteks adrenal kelenjar adrenal. Berfungsi untuk mengorong reabsorpsi natrium di dalam ginjal dan dapat meningkatkan volume darah, sehingga pelepasan kalium dan hydrogen dapat melalui ginjal, meningkatkan kadar retensi air dan kenaikan tingkat tekanan dalam darah.
3. Androstenedion (4-androstenedion dan 17- ketoestosterone)
Berada di Kelenjar adrenal dan gonad. Berfungsi sebagai pendorong produksi estrogen di sel granulosa dengan cara menyediakan substrat andtrostenedion.
4. Hormon antidiuretik (ADH) (Vasopresion arginine vasopressin)
Berada dalam hipofisis posterior. Berfungsi mengeluarkan ACTH di hipofisis anterior, dapat menyebabkan vasokontriksi sampai ke tingkat menengah, dan dapat menyebabkan retensi air dalam ginjal.
5. Angipstensinogen dan angiostensin (AGT)
Berada di hati. Berfungsi mengeluarkan aldosteron dari korteks adrenal dipsogen, dan dapat menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah
6. Hormon adrenokortikotropik (ACTH)
Terdapat di dalam komponen dari sumbu hipotalamus –hipofisis-adrenal hipofisis anterior. Berfungsi meningkatkan penyerapan lipoprotein ke dalam sel kortikal sehingga dapat lebih banyak kolesterol yang tersedia untuk dapat sel-sel korteks adrenal. Dapat mendorong pengangkutan kolesterol di dalam mitokondria dan dapatmerangsang hidrolisis. Hal ini yang dapat memainkan peran dalam sintetis dan sekresi gluco serta meneralo kortikosteroid dan steroid androgenic.
7. Antimullerian hormone (AMH) (sejenis protein, juga dikenal sebagai factor penghambat mullerian (IMF))
Terdapat di dalam testis. Berfungsi sebagai pembatasan sekresi prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior, dan dapat menghambat perkembangan saluran Mullerian ke dalam rahim
8. Atrial-natriuretic peptide (ANP) (Atriopeptin)
Terdapat di dalam jantung. Berfungsi meningkatkan laju filtrasi glomerulus (GFR), yang mengarah ke ekskresi besar membawa natrium dan air, dan meningkatkankan pelepasan asam lemak yang berasal dari jaringan adipose
9. Brain natriuretic peptide (BNP) (Tipe B peptide natriuretik)
Berasal dari jantung. Berfungsi untuk menurunkan tekanan darah karena dapat membantu dalam mengurangi resistensi pembuluh darah sistemik, dan dapat menurunkan tingkat darah air, sodium dan lemak