Kisah Serma Suroyo dan jasanya melawan pasukan Belanda di kawasan KecamatanDringu, Kabupaten Probolinggo pada Juli 1947 silam, hingga kini dikenang oleh wargaProbolinggo. Serma Suroyo berusaha mempertahankan markas hanya dengan 2 orang prajurit. Saat itu, mereka bertiga mendapat tugas piket mingguan di dalam markas, yang kinimenjadi markas Subdenpom Probolinggo. Karena menaati perintah Mayor Abdussjarif untuk tidak meninggalkan markas, maka mereka bertekad untuk mengadakan perlawanan hinggatitik darah terakhir. Akhirnya ketiganya gugur setelah Belanda memberondong markasdengan peluru. Serma Suroyo kemudian di makamkan di halaman Panti Budaya Probolinggo(sekarang Musium Probolinggo). Pada 10 November 1960, makamnya di pindahkan keTaman Makam Pahlawan (TMP).Aksi treatrikal yang mengangkat cerita heroiknya Serma Suroyo dari jasa perjuangannya itu, akhirnya kini nama Serma Suroyo diabadikan menjadi nama salah satu jalan di Kota Probolinggo . Cerita seorang Serma Suroyo, dimulai saat agresi militer BelandaI. Awal 1947, dibuatlah benteng-benteng pertahanan guna antisipasi menghadapimusuh. Sepekan jelang pertumpahan darah terjadi, pembuatan benteng ini dipercepat. Hal itu bukan tanpa sebab, aktivitas Belanda semakin meningkat. Rakyat yang saat itu berada di jalan (sekarang Panglima Sudirman dekat Markas Kodim 0820), menjadi sasaran kebengisan penjajah. Berondongan peluru ditembakkan mereka pada rakyat yang saat itu ada di jalan.Korban pun jatuh bergelimpangan. Tentara Indonesia mencoba melakukan perlawanan meskikalah persenjataan. Kisah Serma Suroyo yang gugur melawan penjajah ini, menjadi perhatianKodim 0820. Karena itu, peringatan dua momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia, kisahSerma Suroyo selalu ditampilkan.Kisah perjuangan prajurit yang bahu membahu bersama rakyat, layak diketahui olehgenerasi muda. “Kisah Serma Suroyo ini karena berkaitan dengan sejarah Kota Probolinggo.Ini penting diketahui anak-anak muda,” Serma Suroyo dan Walikota Abdussjarif besertarakyat bersatu melawan para penjajah Belanda. Nilai-nilai perjuangan yang diajarkan oleh Serma Suroyo sesuai dengan nilai yang adadi Pancasila terutama sila Ke-3 yaitu persatuan Indonesia tentang semangat perjuangan untuk melawan penjajah walaupun harus nyawa taruhannya. Selan itu, nilai-nilai juang SermaSuroyo juga mencerminkan pancasila terutama sila ke-4 yaitu Kerakyatan yang dipimpin olehhikmah kebijaksanaan dalam permusyawarataan/perwakilan tentang bertanggung jawab danmengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
KISAH SERMA SUROYO
Kisah Serma Suroyo dan jasanya melawan pasukan Belanda di kawasan KecamatanDringu, Kabupaten Probolinggo pada Juli 1947 silam, hingga kini dikenang oleh wargaProbolinggo. Serma Suroyo berusaha mempertahankan markas hanya dengan 2 orang prajurit. Saat itu, mereka bertiga mendapat tugas piket mingguan di dalam markas, yang kinimenjadi markas Subdenpom Probolinggo. Karena menaati perintah Mayor Abdussjarif untuk tidak meninggalkan markas, maka mereka bertekad untuk mengadakan perlawanan hinggatitik darah terakhir. Akhirnya ketiganya gugur setelah Belanda memberondong markasdengan peluru. Serma Suroyo kemudian di makamkan di halaman Panti Budaya Probolinggo(sekarang Musium Probolinggo). Pada 10 November 1960, makamnya di pindahkan keTaman Makam Pahlawan (TMP).Aksi treatrikal yang mengangkat cerita heroiknya Serma Suroyo dari jasa perjuangannya itu, akhirnya kini nama Serma Suroyo diabadikan menjadi nama salah satu jalan di Kota Probolinggo . Cerita seorang Serma Suroyo, dimulai saat agresi militer BelandaI. Awal 1947, dibuatlah benteng-benteng pertahanan guna antisipasi menghadapimusuh. Sepekan jelang pertumpahan darah terjadi, pembuatan benteng ini dipercepat. Hal itu bukan tanpa sebab, aktivitas Belanda semakin meningkat. Rakyat yang saat itu berada di jalan (sekarang Panglima Sudirman dekat Markas Kodim 0820), menjadi sasaran kebengisan penjajah. Berondongan peluru ditembakkan mereka pada rakyat yang saat itu ada di jalan.Korban pun jatuh bergelimpangan. Tentara Indonesia mencoba melakukan perlawanan meskikalah persenjataan. Kisah Serma Suroyo yang gugur melawan penjajah ini, menjadi perhatianKodim 0820. Karena itu, peringatan dua momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia, kisahSerma Suroyo selalu ditampilkan.Kisah perjuangan prajurit yang bahu membahu bersama rakyat, layak diketahui olehgenerasi muda. “Kisah Serma Suroyo ini karena berkaitan dengan sejarah Kota Probolinggo.Ini penting diketahui anak-anak muda,” Serma Suroyo dan Walikota Abdussjarif besertarakyat bersatu melawan para penjajah Belanda. Nilai-nilai perjuangan yang diajarkan oleh Serma Suroyo sesuai dengan nilai yang adadi Pancasila terutama sila Ke-3 yaitu persatuan Indonesia tentang semangat perjuangan untuk melawan penjajah walaupun harus nyawa taruhannya. Selan itu, nilai-nilai juang SermaSuroyo juga mencerminkan pancasila terutama sila ke-4 yaitu Kerakyatan yang dipimpin olehhikmah kebijaksanaan dalam permusyawarataan/perwakilan tentang bertanggung jawab danmengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Sc : https://id.scribd.com/document/436156431/Kisah-Heroik-Sang-Serma-Suroyo
Penjelasan:
Semoga membantu :)