Pada tahun 1595, Cornelis de Houtman dengan menaiki empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis.
Cornelis de Houtman berangkat ke Indonesia dengan menyusuri pantai barat Afrika lalu sampai ke Tanjung Harapan Baik. Setelah sampai Tanjung Harapan mereka lanjut mengarungi Samudera Hindia dan masuk ke Indonesia melalui Selat Sunda lalu tiba di Banten pada tahun 1596. Saat sampai di Banten, Armada Cornelis de Houtman tidak diterima oleh rakyat Banten karena Belanda bersikap kasar. Selain itu, hubungan antara Banten dan Portugis masih baik.
Berangkat dari Banten, armada Cornelis De houtman kemudian melanjutkan perjalanan menuju Maluku untuk membeli rempah-rempah namun gagal mencapai Maluku. Cornelis de Houtman tiba kembali di negerinya pada tahun 1597. ia disambut sebagai penemu jalan ke Indonesia
Awal mula penjelajahan samudera:
Sejak abad ke -13, rempah-rempah memang merupakan bahan dagang yang sangat menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini sekalipun menjelajah semudera. Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah. Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru. Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah, maka mereka akan kembali ke tempat semula. Selain itu, orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen). Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu dengan orang-orang seagama.
Berikut ini faktor yang mendorong penjelajahan samudra:
a.Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di segala tempat yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
b.Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani.
c.Semangat glory, yaitu semangat untuk memperoleh kejayaan atau daerah koloni.
d.Semangat gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.
e.Perkembangan teknologi kemaritiman yang memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk menyeberangi Samudra Atlantik.
f.Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu, dan peta yang menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan.
g.Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292).
h.Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan bendabenda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari (teori Heliosentris).
Pelopor dari ialah negara Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, dan lainnya. Untuk mencegah persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/khayal yang membentang dari kutub Utara ke kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal adalah jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal adalah jalur Spanyol.
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: XI SMA
Kategori: Imperialisme dan Kolonialisme Barat
Kata kunci: jalur pelayaran Cornelis de HoutmanPembahasan:
Pada tahun 1595, Cornelis de Houtman dengan menaiki empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis.
Cornelis de Houtman berangkat ke Indonesia dengan menyusuri pantai barat Afrika lalu sampai ke Tanjung Harapan Baik. Setelah sampai Tanjung Harapan mereka lanjut mengarungi Samudera Hindia dan masuk ke Indonesia melalui Selat Sunda lalu tiba di Banten pada tahun 1596. Saat sampai di Banten, Armada Cornelis de Houtman tidak diterima oleh rakyat Banten karena Belanda bersikap kasar. Selain itu, hubungan antara Banten dan Portugis masih baik.
Berangkat dari Banten, armada Cornelis De houtman kemudian melanjutkan perjalanan menuju Maluku untuk membeli rempah-rempah namun gagal mencapai Maluku. Cornelis de Houtman tiba kembali di negerinya pada tahun 1597. ia disambut sebagai penemu jalan ke Indonesia
Awal mula penjelajahan samudera:
Sejak abad ke -13, rempah-rempah memang merupakan bahan dagang yang sangat menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini sekalipun menjelajah semudera. Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah. Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru. Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah, maka mereka akan kembali ke tempat semula. Selain itu, orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen). Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu dengan orang-orang seagama.
Berikut ini faktor yang mendorong penjelajahan samudra:
a.Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di segala tempat yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
b.Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani.
c.Semangat glory, yaitu semangat untuk memperoleh kejayaan atau daerah koloni.
d.Semangat gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.
e.Perkembangan teknologi kemaritiman yang memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk menyeberangi Samudra Atlantik.
f.Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu, dan peta yang menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan.
g.Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292).
h.Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan bendabenda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari (teori Heliosentris).
Pelopor dari ialah negara Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, dan lainnya. Untuk mencegah persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/khayal yang membentang dari kutub Utara ke kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal adalah jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal adalah jalur Spanyol.