Tuliskan cerita rakya dr jawa barat yang singkat dan pendek!plisss buat bsk harus diapalin
yantii25
ASAL MULA SITU BAGENDIT Pada zaman dahulu hiduplah seorang janda yang kaya raya,bernama Nyai Bagendit. Ia tinggal di sebuah desa di daerah Jawa Barat. Nyai Bagendit mempunyai harta yang berlimpah ruah. Akan tetapi,ia sangat kikir dan tamak. Ia juga sangat sombong,terutama pada orang-orang miskin. Suatu hari Nyai Bagendit mengadakan selamatan karena hartanya bertambah banyak. Ketika selamatan itu berlangsung,datanglah seorang pengemis. Keadaan pengemis itu sangat menyedihkan. Tubuhnya sangat kurus dan bajunya compang-camping. “Tolong Nyai,berilah hamba sedikit makanan,”pengemis itu memohon. Melihat pengemis tua yang kotor dan compang-camping masuk ke rumahnya,Nyai Bagendit itu marah dan mengusir pengemis itu. “Pengemis kotor tidak tahu malu,pergi kau dari rumahku,”bentak Nyai Bagendit. Dengan sedih pengemis itu pergi. Keesokan harinya masyarakat disibukkan dengan munculnya sebatang lidi yang tertancap di jalan desa. Semua orang berusaha mencabut lidi itu. Namun,tidak ada yang berhasil. Pengemis tua yang meminta makan pada Nyai Bagendit muncul kembali. Dengan cepat ia dapat mencabut lidi itu. Seketika keluarlah pancuran air yang sangat deras. Makin lama air itu makin deras. Karena takut kebanjiran,penduduk desa itu mengungsi. Nyai Bagendit yang kikir dan tamak tidak mau meninggalkan rumahnya. Ia sangat sayang pada hartanya. Akhirnya,ia tenggelam bersama dengan harta bendanya. Penduduk yang lain berhasil selamat. Konon,begitulah asal mula danau yang di kemudian hari dinamakan Situ Bagendit.
Amanat :”Jadi orang janganlah kikir,sombong,dan tamak terhadap harta”.Nilai :”Moral,dalam kehidupan sehari-hari”.
Prabu Kertamarta adalah Raja Daha pada zaman dahulu. Dia memiliki dua orang anak perempuan bernama Galuh Ajeng dan Candra Kirana.
Candra Kirana memiliki kecantikan wajah yang sangat mempesona. Tunangannya adalah Raden Inu Kertapati yang merupakan putra mahkota kerajaan Kahuripan.
galuh ajeng iri dengan pertunangan candra kirana dan raden inu kertapati
Galuh Ajeng sebenarnya juga mencintai Raden Inu Kertapati yang tampan, gagah dan cerdas. Oleh karena itu dia sangat iri dengan keberuntungan adiknya. Dari perasaan iri itulah kemudian lama kelamaan berkembang menjadi perasaan benci. Galuh Ajeng kemudian merencanakan bagaimana cara menyingkirkan Candra Kirana dari kerajaan. Secara diam-diam Galuh Ajeng meminta bantuan nenek penyihir jahat yang diketahui memiliki mantra kutukan yang sangat mengerikan. Kepada nenek penyihir jahat itu, Galuh Ajeng meminta agar Candra Kirana dikutuk menjadi sesuatu yang mengerikan wujudnya.
“ Baiklah.” Ujar si penyihir menyanggupi permintaan Galuh Ajeng.” Usahakan agar Candra Kirana dapat keluar dari istana hingga aku dapat bertemu langsung dengannya. Ketika itulah aku akan mengutuknya menjadi wujud lain.”
Galuh Ajeng lantas bersiasat jahat. Dia melakukan fitnah kepada Candra Kirana. Akibat fitnah itu Prabu Kertamarta murka kepada Candra Kirana hingga mengusir anak bungsunya itu.
Candra Kirana meninggalkan istana dengan hati terluka. Dia berjalan tidak tentu arah dan akhirnya tiba di pantai. Nenek sihir yang secara diam-diam mengikuti Candra Kirana, muncul ketika dilihatnya di pantai itu hanya ada Candra Kirana seorang diri.” Jadilah engkau keong mas!” Kutuk si nenek sihir.
candra kirana berubah menjadi keong mas
Mantra kutukan nenek sihir itu begitu kuat dan jahat. Dalam waktu sekejap Candra Kirana yang cantik rupawan berubah wujud menjadi keong mas.
Nenek sihir jahat lantas membuang keong emas jelmaan Candra Kirana ke laut seraya berseru.” Kutukanku akan hilang jika engkau bertemu dengan tunanganmu."
keong emas penjelmaan candra kirana tertangkap jala nenek nelayan
Alkisah seorang nenek yang berasal dari desa Dadapan tengah mencari ikan dengan menggunakan jala. Keong Mas tersangkut pada jala yang ditebarkan si nenek. Si nenek membawa keong mas itu ke gubugnya. Semula dia hendak memasak keong mas yang didapatkannya itu. Namun ketika melihat betapa indahnya keong emas yang diapatkannya, si nenek mengurungkan niatnya. Si nenek kemudian meletakan keong emas di tempayan dan diberinya makan agar keong emas itu tidak mati.
Keseokan harinya si nenek kembali melakukan pekerjaan rutinnya yaitu mencari ikan. Namun tampaknya hari itu si nenek kurang beruntung. Hanya beberapa ekor ikan yang mampu didapatkannya. Itupun hanya cukup dijual untuk membeli beras. Si nenek sudah membayangkan bahwa hari ini dia hanya akan makan nasi tanpa lauk pauk. Namun alangkah terkejutnya si nenek ketika sampai di rumah, dia melihat bebagai hidangan tersaji di meja makannya. Si nenek kebingungan karena merasa tidak memasak dan juga tidak meminta orang lain memasak untuknya. Karena perutnya telah lapar si nenek segera menyantap hidangan itu. Setelah selesai makan si nenek baru menyadari bahwa rumahnya telah bersih dan rapi.
Kejadian aneh yang sama terjadi pada hari-hari berikutnya. Setiap dia pulang dari beraktivitas diluar rumah, dia selalu mendapati rumahnya dalam keadaan rapi dan tehidang makanan lezat di meja makannya. Karena penasaran si nenek berusaha mengetahui siapa sesungguhnya yang telah memasak makanan untuknya.
Pada suatu hari dia berpura-pura hendak berangkat mencari ikan. Dengan langkah hati-hati, si nenek kembali ke gubugnya. Ia mengintip dari balik celah jendela. Beberapa saat mengintip, si nenek di kejutkan dengan pemandangan mengherankan yang terjadi didalam gubugnya. Dari dalam tempayan keluarlah si keong mas. Ketika keluar dari tempayan si keong mas berubah wujud menjadi seorang gadis cantik rupawan yang tidak lain adalah Candra Kirana. Si Gadis kemudian sibuk memasak di dapur dan membersihkan rumah.
si nenek melihat keong mas berubah menjadi gadis cantik
Si nenek langsung masuk ke dalam rumah untuk memergoki Candra Kirana. “ Siapakah engkau wahai gadis cantik.” Tanya si nenek.
Candra Kirana kemudian menjelaskan siapa sebenarnya dirinya dan penyebab kenapa dia bisa menjadi keong mas. Setelah menjelaskan siapa dirinya, Candra Kirana kembali berubah wujud menjadi keong emas.
Pada zaman dahulu hiduplah seorang janda yang kaya raya,bernama Nyai Bagendit.
Ia tinggal di sebuah desa di daerah Jawa Barat.
Nyai Bagendit mempunyai harta yang berlimpah ruah.
Akan tetapi,ia sangat kikir dan tamak.
Ia juga sangat sombong,terutama pada orang-orang miskin.
Suatu hari Nyai Bagendit mengadakan selamatan karena hartanya bertambah banyak.
Ketika selamatan itu berlangsung,datanglah seorang pengemis.
Keadaan pengemis itu sangat menyedihkan.
Tubuhnya sangat kurus dan bajunya compang-camping.
“Tolong Nyai,berilah hamba sedikit makanan,”pengemis itu memohon.
Melihat pengemis tua yang kotor dan compang-camping masuk ke rumahnya,Nyai Bagendit itu marah dan mengusir pengemis itu.
“Pengemis kotor tidak tahu malu,pergi kau dari rumahku,”bentak Nyai Bagendit.
Dengan sedih pengemis itu pergi.
Keesokan harinya masyarakat disibukkan dengan munculnya sebatang lidi yang tertancap di jalan desa.
Semua orang berusaha mencabut lidi itu.
Namun,tidak ada yang berhasil.
Pengemis tua yang meminta makan pada Nyai Bagendit muncul kembali.
Dengan cepat ia dapat mencabut lidi itu.
Seketika keluarlah pancuran air yang sangat deras.
Makin lama air itu makin deras.
Karena takut kebanjiran,penduduk desa itu mengungsi.
Nyai Bagendit yang kikir dan tamak tidak mau meninggalkan rumahnya.
Ia sangat sayang pada hartanya.
Akhirnya,ia tenggelam bersama dengan harta bendanya.
Penduduk yang lain berhasil selamat.
Konon,begitulah asal mula danau yang di kemudian hari dinamakan Situ Bagendit.
Amanat :”Jadi orang janganlah kikir,sombong,dan tamak terhadap harta”.Nilai :”Moral,dalam kehidupan sehari-hari”.
Prabu Kertamarta adalah Raja Daha pada zaman dahulu. Dia memiliki dua orang anak perempuan bernama Galuh Ajeng dan Candra Kirana.
Candra Kirana memiliki kecantikan wajah yang sangat mempesona. Tunangannya adalah Raden Inu Kertapati yang merupakan putra mahkota kerajaan Kahuripan.
galuh ajeng iri dengan pertunangan candra kirana dan raden inu kertapati
Galuh Ajeng sebenarnya juga mencintai Raden Inu Kertapati yang tampan, gagah dan cerdas. Oleh karena itu dia sangat iri dengan keberuntungan adiknya. Dari perasaan iri itulah kemudian lama kelamaan berkembang menjadi perasaan benci. Galuh Ajeng kemudian merencanakan bagaimana cara menyingkirkan Candra Kirana dari kerajaan. Secara diam-diam Galuh Ajeng meminta bantuan nenek penyihir jahat yang diketahui memiliki mantra kutukan yang sangat mengerikan. Kepada nenek penyihir jahat itu, Galuh Ajeng meminta agar Candra Kirana dikutuk menjadi sesuatu yang mengerikan wujudnya.
“ Baiklah.” Ujar si penyihir menyanggupi permintaan Galuh Ajeng.” Usahakan agar Candra Kirana dapat keluar dari istana hingga aku dapat bertemu langsung dengannya. Ketika itulah aku akan mengutuknya menjadi wujud lain.”
Galuh Ajeng lantas bersiasat jahat. Dia melakukan fitnah kepada Candra Kirana. Akibat fitnah itu Prabu Kertamarta murka kepada Candra Kirana hingga mengusir anak bungsunya itu.
Candra Kirana meninggalkan istana dengan hati terluka. Dia berjalan tidak tentu arah dan akhirnya tiba di pantai. Nenek sihir yang secara diam-diam mengikuti Candra Kirana, muncul ketika dilihatnya di pantai itu hanya ada Candra Kirana seorang diri.” Jadilah engkau keong mas!” Kutuk si nenek sihir.
candra kirana berubah menjadi keong mas
Mantra kutukan nenek sihir itu begitu kuat dan jahat. Dalam waktu sekejap Candra Kirana yang cantik rupawan berubah wujud menjadi keong mas.
Nenek sihir jahat lantas membuang keong emas jelmaan Candra Kirana ke laut seraya berseru.” Kutukanku akan hilang jika engkau bertemu dengan tunanganmu."
keong emas penjelmaan candra kirana tertangkap jala nenek nelayan
Alkisah seorang nenek yang berasal dari desa Dadapan tengah mencari ikan dengan menggunakan jala. Keong Mas tersangkut pada jala yang ditebarkan si nenek. Si nenek membawa keong mas itu ke gubugnya. Semula dia hendak memasak keong mas yang didapatkannya itu. Namun ketika melihat betapa indahnya keong emas yang diapatkannya, si nenek mengurungkan niatnya. Si nenek kemudian meletakan keong emas di tempayan dan diberinya makan agar keong emas itu tidak mati.
Keseokan harinya si nenek kembali melakukan pekerjaan rutinnya yaitu mencari ikan. Namun tampaknya hari itu si nenek kurang beruntung. Hanya beberapa ekor ikan yang mampu didapatkannya. Itupun hanya cukup dijual untuk membeli beras. Si nenek sudah membayangkan bahwa hari ini dia hanya akan makan nasi tanpa lauk pauk. Namun alangkah terkejutnya si nenek ketika sampai di rumah, dia melihat bebagai hidangan tersaji di meja makannya. Si nenek kebingungan karena merasa tidak memasak dan juga tidak meminta orang lain memasak untuknya. Karena perutnya telah lapar si nenek segera menyantap hidangan itu. Setelah selesai makan si nenek baru menyadari bahwa rumahnya telah bersih dan rapi.
Kejadian aneh yang sama terjadi pada hari-hari berikutnya. Setiap dia pulang dari beraktivitas diluar rumah, dia selalu mendapati rumahnya dalam keadaan rapi dan tehidang makanan lezat di meja makannya. Karena penasaran si nenek berusaha mengetahui siapa sesungguhnya yang telah memasak makanan untuknya.
Pada suatu hari dia berpura-pura hendak berangkat mencari ikan. Dengan langkah hati-hati, si nenek kembali ke gubugnya. Ia mengintip dari balik celah jendela. Beberapa saat mengintip, si nenek di kejutkan dengan pemandangan mengherankan yang terjadi didalam gubugnya. Dari dalam tempayan keluarlah si keong mas. Ketika keluar dari tempayan si keong mas berubah wujud menjadi seorang gadis cantik rupawan yang tidak lain adalah Candra Kirana. Si Gadis kemudian sibuk memasak di dapur dan membersihkan rumah.
si nenek melihat keong mas berubah menjadi gadis cantik
Si nenek langsung masuk ke dalam rumah untuk memergoki Candra Kirana. “ Siapakah engkau wahai gadis cantik.” Tanya si nenek.
Candra Kirana kemudian menjelaskan siapa sebenarnya dirinya dan penyebab kenapa dia bisa menjadi keong mas. Setelah menjelaskan siapa dirinya, Candra Kirana kembali berubah wujud menjadi keong emas.