Wali songo pertama, Maulana Maghribi berama asli Maulana Malik Ibrahim. Ia wafat pada 1419 usai mendirikan pondokan tempat belajar agama di Leran.
Wilayah yang menjadi target dakwahnya pertama kali yakni Desa Sembalo, desa yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, 9 kilometer utara Kota Gresik.
Wilayah itu pula yang menjadi tempat bersemayam Maulana Maghribi. Tepatnya di kelurahan Gapurosukolilo, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
2. Sunan Ampel
Wali songo Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat. Ia adalah keturunan dari Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Nama Ampel sendiri diambil dari daerah bernama Ampel Denta, daerah rawa yang dihadiahkan raja Majapahit kepadanya. Di tempat inilah, ia memulai aktivitas dakwahnya dengan mendirikan pesantren Ampel Denta, dekat dengan Surabaya.
3. Sunan Bonang
Selanjutnya, ada Sunan Bonang dengan nama asli Raden Makdum Ibrahim. Bila dilihat dari silsilahnya, ia adalah putra dari Sunan Ampel atau cucu dari Maulana Malik Ibrahim.
Karier dakwahnya dimulai dengan berdakwah di Kediri. Wilayah dengan mayoritas penduduknya beragama Hindu saat itu.
Kemudian, Sunan Bonang menetap di Desa Bonang, Lasem, Jawa Tengah. Di sana, Sunan Bonang mendirikan pesantren yang dikenal sebagai Watu Layar.
4. Sunan Drajat
Nama asli Sunan Drajat adalah Raden Syarifuddin. Beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa ia adalah putra dari Sunan Ampel.
Sunan Drajat melancarkan aksi penyebaran agama Islam ke sebuah desa bernama Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Kemudian, mendirikan mushola atau surau yang dimanfaatkan sebagai tempat berdakwah.
5. Sunan Giri
Wali songo selanjutnya adalah Sunan Giri yang semula bernama Raden Paku.
Nama Giri ini diambil dari wilayah yang menjadi pusat penyebaran dakwahnya di Jawa Timur yakni bukit sebelah selatan Kota Gresik yang bernama bukit Giri pada 1481 M. Kemudian, ia juga mendirikan sebuah pondok pesantren dengan nama Pesantren Giri.
6. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga merupakan tokoh wali songo yang paling terkenal di antara sembilan wali lainnya. Nama asli Sunan Kalijaga adalah Jaka Said.
Daerah tempat berdakwahnya tidak terbatas karena ia merupakan seorang mubalig keliling. Namun, Sunan Kalijaga lama menetap di Kadilangu, Demak.
Di Demak, Sunan Kalijaga berperan aktif dalam pendirian Masjid Agung Demak dan menentukan kiblat agar sesuai dengan arah Kakbah.
7. Sunan Kudus
Sunan Kudus memiliki nama asli Ja'far Shodiq. Nama Kudus diambil dari wilayah tempatnya menyebarkan agama Islam yakni Kudus, saat itu masih dikenal dengan nama Kota Tajug.
Di Kudus, ia menerapkan strategi dakwah dengan menghargai adat istiadat yang lama dianut warga sekitar. Pasalnya, warga Kudus saat itu masih didominasi oleh penganut agama Hindu dan Budha.
Salah satu contoh bentuk penyebaran agama Islam di Kudus dengan pendekatan budaya setempat yakni, mendirikan masjid yang bentuknya mirip dengan candi orang Hindu.
8. Sunan Muria
Sunan Muria bernama kecil Raden Prawoto. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga.
Nama Muria tersebut diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria. Wilayah tersebut berjarak sekitar 18 kilometer ke utara Kota Kudus.
Cara berdakwahnya berbeda dengan sang ayah. Ia lebih memilih daerah yang sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam lewat para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat jelata.
9. Sunan Gunung Jati
Terakhir, Sunan Gunung Jati bernama asli Syarif Hidayatullah.
Ia mendapat tugas untuk berdakwah di daerah Cirebon. Di sana, Sunan Gunung Jati mendirikan kerajaan Cirebon dan melepaskan diri dari pengaruh Pajajaran. Hal ini pula yang membuat Sunan Gunung Jati menjadi satu-satunya nama wali songo yang keluar sebagai kedudukan raja.
Jawaban:
1. Maulana Maghribi
Wali songo pertama, Maulana Maghribi berama asli Maulana Malik Ibrahim. Ia wafat pada 1419 usai mendirikan pondokan tempat belajar agama di Leran.
Wilayah yang menjadi target dakwahnya pertama kali yakni Desa Sembalo, desa yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, 9 kilometer utara Kota Gresik.
Wilayah itu pula yang menjadi tempat bersemayam Maulana Maghribi. Tepatnya di kelurahan Gapurosukolilo, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
2. Sunan Ampel
Wali songo Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat. Ia adalah keturunan dari Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Nama Ampel sendiri diambil dari daerah bernama Ampel Denta, daerah rawa yang dihadiahkan raja Majapahit kepadanya. Di tempat inilah, ia memulai aktivitas dakwahnya dengan mendirikan pesantren Ampel Denta, dekat dengan Surabaya.
3. Sunan Bonang
Selanjutnya, ada Sunan Bonang dengan nama asli Raden Makdum Ibrahim. Bila dilihat dari silsilahnya, ia adalah putra dari Sunan Ampel atau cucu dari Maulana Malik Ibrahim.
Karier dakwahnya dimulai dengan berdakwah di Kediri. Wilayah dengan mayoritas penduduknya beragama Hindu saat itu.
Kemudian, Sunan Bonang menetap di Desa Bonang, Lasem, Jawa Tengah. Di sana, Sunan Bonang mendirikan pesantren yang dikenal sebagai Watu Layar.
4. Sunan Drajat
Nama asli Sunan Drajat adalah Raden Syarifuddin. Beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa ia adalah putra dari Sunan Ampel.
Sunan Drajat melancarkan aksi penyebaran agama Islam ke sebuah desa bernama Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Kemudian, mendirikan mushola atau surau yang dimanfaatkan sebagai tempat berdakwah.
5. Sunan Giri
Wali songo selanjutnya adalah Sunan Giri yang semula bernama Raden Paku.
Nama Giri ini diambil dari wilayah yang menjadi pusat penyebaran dakwahnya di Jawa Timur yakni bukit sebelah selatan Kota Gresik yang bernama bukit Giri pada 1481 M. Kemudian, ia juga mendirikan sebuah pondok pesantren dengan nama Pesantren Giri.
6. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga merupakan tokoh wali songo yang paling terkenal di antara sembilan wali lainnya. Nama asli Sunan Kalijaga adalah Jaka Said.
Daerah tempat berdakwahnya tidak terbatas karena ia merupakan seorang mubalig keliling. Namun, Sunan Kalijaga lama menetap di Kadilangu, Demak.
Di Demak, Sunan Kalijaga berperan aktif dalam pendirian Masjid Agung Demak dan menentukan kiblat agar sesuai dengan arah Kakbah.
7. Sunan Kudus
Sunan Kudus memiliki nama asli Ja'far Shodiq. Nama Kudus diambil dari wilayah tempatnya menyebarkan agama Islam yakni Kudus, saat itu masih dikenal dengan nama Kota Tajug.
Di Kudus, ia menerapkan strategi dakwah dengan menghargai adat istiadat yang lama dianut warga sekitar. Pasalnya, warga Kudus saat itu masih didominasi oleh penganut agama Hindu dan Budha.
Salah satu contoh bentuk penyebaran agama Islam di Kudus dengan pendekatan budaya setempat yakni, mendirikan masjid yang bentuknya mirip dengan candi orang Hindu.
8. Sunan Muria
Sunan Muria bernama kecil Raden Prawoto. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga.
Nama Muria tersebut diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria. Wilayah tersebut berjarak sekitar 18 kilometer ke utara Kota Kudus.
Cara berdakwahnya berbeda dengan sang ayah. Ia lebih memilih daerah yang sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam lewat para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat jelata.
9. Sunan Gunung Jati
Terakhir, Sunan Gunung Jati bernama asli Syarif Hidayatullah.
Ia mendapat tugas untuk berdakwah di daerah Cirebon. Di sana, Sunan Gunung Jati mendirikan kerajaan Cirebon dan melepaskan diri dari pengaruh Pajajaran. Hal ini pula yang membuat Sunan Gunung Jati menjadi satu-satunya nama wali songo yang keluar sebagai kedudukan raja.
Semoga Bermanfaat.
Jawaban :
Sunan Ampel di pulau Jawa khususnya kota Surabaya
Sunan Kalijaga di Demak
Sunan Kudus di Kudus, Jawa Tengah
Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur
Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur
Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat
Sunan Giri di Jawa Timur
Sunan Gresik di Gresik, Jawa Timur
Sunan Muria di Gunung Muria
Semoga membantu
maaf kalo salah
jadikan jawaban terbaik